Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH EKONOMI

KEBIJAKAN DAN TUJUAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Guru Pembimbing: Ahmad Humaidi, M.Pd.

Kelompok 2:

Kalinda Mayzela Sofia (11)

Laila Ica Safira (12)

Putri Lestari Angelita (20)

Sindi Sekar Saputri (24)

XI IPS 2
SMA MUHAMMADIYAH 3 JEMBER
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas berkat Tuhan


Allah Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan
kasih karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Bisnis
Manajemen ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Ibu Dosen
Dian
Puspita Novrianti, Se., M.Sc
pada bidang studi Literasi
i
Digital. Makalah ini juga
bertujuan
untuk menambah wawasan
tentang Bisnis Manajemen bagi
para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih
kepada ibu Dian Puspita, selaku
dosen bidang studi Literasi
Digital yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai bidang studi
dan jurusan yang saya tekuni.

ii
Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak dan
jurnal pendukung yang telah
membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah
yang saya tulis ini belum
sempurna. Oleh karena itu,
kritik
dan saran dari ibu dosen dan
pembaca saya terima untuk
kesempurnaan makalah ini.
Puji syukur atas berkat Tuhan Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
kasih karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kebijakan
dan Tujuan Perdagangan Internasional ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Guru
Ekonomi Ahmad Humaidi, M.Pd. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
materi Perdagangan Internasional bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

iii
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Humaidi, M.Pd. selaku guru
ekonomi kami yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan jurnal pendukung yang
telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini belum sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari bapak guru dan pembaca saya terima untuk kesempurnaan makalah ini.

Senin, 16 Mei 2022

Kelompok 2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2

iv
1.3 Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3

2.1 Hambatan.................................................................................................... 3
2.2 Dampak...................................................................................................... 4
2.3 Jenis............................................................................................................ 5
2.4 Tujuan......................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP............................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan................................................................................................. 9
3.2 Saran........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 10

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perdagangan Internasional merupakan salah satu bagian dari kegiatan ekonomi


yang mengalami perkembangan sangat cepat. Dalam hal ini perhatian dunia terhadap
kegiatan dagang internasional juga meningkat, hal ini dikarenakan semakin
berkembangnya arus peredaran barang, modal dan tenaga kerja antar negara. Agar
terlaksananya kegiatan perdagangan internasional antar negara diperlukan suatu
instrumen hukum yang berupa peraturan-peraturan, baik nasional maupun internasional.
Perdagangan internasional diwujudkan melalui kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan
ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Sedangkan kegiatan
impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri.
Pada era globalisasi yang terjadi saat ini semakin mempererat hubungan antar
seluruh negara di belahan dunia manapun. Kemudahan mengakses berbagai aspek dalam
kehidupan membuat negara-negara dapat membangun hubungan yang baik satu sama
lain. Dalam hukum internasional sendiri, diketahui bahwa kemampuan untuk melakukan
hubungan dengan negara lain merupakan aspek yang paling penting. Negara-negara di
dunia berlomba-lomba melakukan kerja sama untuk saling membantu satu sama lain.
Kerja sama antar negara tersebut dilakukan dalam berbagai bidang, terutama bidang
ekonomi. Oleh karena itu dalam setiap kegiatan ekonomi terutama pada skala
Internasional harus ada sistem atau peraturan yang ditetapkan agar kegiatan tersebut
berjalan dengan baik dan menguntungkan, peraturan ini sering disebut dengan kebijakan
perdagangan internasional.
Kebijakan Perdagangan Internasional adalah segala tindakan negara/pemerintah,
baik langsung ataupun tidak langsung untuk memengaruhi struktur, arah, komposisi, serta
bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang
dimaksud bisa berupa tarif, larangan impor, kuota, dumping dan berbagai kebijakan
lainnya. Sedangkan Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional adalah untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat terpenuhi karena adanya
1
2

keterbatasan-keterbatasan tertentu. Hal ini tentunya akan memberikan banyak manfaat


untuk penduduk suatu negara. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengangkat judul
“Kebijakan dan Tujuan Perdagangan Internasional”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hambatan dalam menjalankan kebijakan perdagangan internasional?
2. Bagaimana dampak dari adanya kebijakan perdagangan internasional?
3. Apa saja jenis kebijakan perdagangan internasional!
4. Apa tujuan kebijakan perdagangan internasional!

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk


mendeskripsikan kebijakan perdagangan internasional dan tujuan perdagangan
internasional.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bagaimana hambatan dalam menjalankan kebijakan perdagangan


internasional?

 Perbedaan nilai mata uang

Pada umumnya, negara eksportir akan meminta pembayaran kepada negara


pengimpor menggunakan mata uang negara pengekspor. Apabila nilai mata uang negara
eksportir lebih tinggi dari negara importer, hal ini mengakibatkan negara pengimpor
harus menambah pengeluarannya. Oleh karena itu, untuk melancarkan proses
perdagangan internasional perlu adanya penetapan mata uang interasional yang diterima
oleh setiap negara.

 Pemberlakuan kebijakan perdagangan oleh pemerintah

Setiap negara memiliki kebijakan ekonomi yang berbeda – beda. Terkadang


kebijakan yang diterapkan tersebut menghambat proses perdagangan internasional.
Contohnya adalah pembatasan jumlah impor. Negara yang membatasi impor akan
membuat negara eksportir kehilangan sedikit peluangnya untuk mendapatkan
keuntungan. Selain itu, biaya pajak impor/ekspor yang tinggi, surat perijinan yang
berbelit-belit akan menghambat proses perdagangan internasional.

 Kebijakan lembaga ekonomi internasional/regionalyang mementingkan negara


anggotanya
Organisasi perdagangan internasional, baik regional maupun internasional ibarat
dua mata pisau. Di satu sisi menimbulkan keuntungan, di sisi lain merupakan hambatan.
Negara-negara yang terdaftar sebagai anggota organisasi tersebut akan mendapatkan
keuntungan tertentu, sebaliknya, negara-negara yang bukan anggota akan mengalami
hambatan. Contohnya adalah, Negara yang bukan anggota akan membayar tariff pajak
yang lebih tinggi.

3
4

 Konflik dan peperangan

Apabila kondisi keamanan suatu negara tidak stabil, seperti adanya peperangan,
kerusuhan, dan lain sebagainya, negara-negara lain akan merasa takut untuk melakukan
pedagangan. Akibatnya, mereka akan beralih ke negara yang lebih aman.
2.2 Bagaimana dampak dari adanya kebijakan perdagangan internasional?
 Mempercepat pertumbuhan ekonomi
Adanya kebijakan perdagangan internasional akan memberikan dampak kepada
industri – industri dalam negri berupa dorongan untuk mempercepat pertumbuhan
perekonomian di suatu negara. Dengan adanya kebijakan perdagangan internasional,
permintaan dan penawaran ekspor produk untuk negara lain akan semakin meningkat, ini
akan meningkatkan perekonomian negara juga. Contohnya berkembangnya industry
tekstil, kerajinan, uadang, kopi, karet dan lain-lain.
 Sumber devisa negara
Devisa adalah sumber valuta asing sebagai alat pembayaran dari perdagangan
internasional antar negara. Tidak semua mata uang negara lain dinyatakan devisa, tetapi
hanya jika mata uang tersebut dijadikan alat tukar barang atau jasa antar negara. Karena
dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dalam kebijakan perdagangan internasional,
devisa negara pun akan bertambah dengan adanya perdagangan internasional. Devisa
negara diperoleh dari berbagai negara yang membeli produk dari suatu negara. Devisa itu
berbentuk mata uang asing seperti dollar, euro, yen dan macam-macam mata uang dari
negara lain.
 Kemakmuran negara meningkat
Kebijakan perdagangan internasional membuat aktivitas ekonomi meningkat, hal
tersebut dapat menjadi indikator bahawa kemakmuran di sebuah negara juga meningkat.
Adanya perdagangan internasional ini membuat kemakmuran bagi setiap pelaku ekonomi
di suatu negara. Pelaku ekonomi terbagi menjadi produsen dan konsumen. Bagi para
produsen akan makmur jika profitnya meningkat dengan cara menjual barang dan jasanya
ke berbagai negara dengan sedikit hambatan tariff maupun non tarif. Sedangkan untuk
konsumen, akan makmur jika telah mampu mendapatkan barang yang dibutuhkan tidak
5

di produksi di dalam negaranya sendiri. Pemeribtah ikut makmur dalam hal ini karena
devisa negara pun bertambah dalam aktivitas ekonomi internasional ini. Sumber negara
akan semakin meningkat jika nilai elspor tinggi.
2.3 Apa saja jenis kebijakan perdagangan internasional!
 Tarif
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif
spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor.
Misalnya $6 untuk setiap barel minyak). Tarifold Valorem (od Valorem Tariffs) adalah
pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang-barang yang
diimpor (Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor). Dalam kedua kasus
dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara.
 Subsidi ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau
perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat
berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai
yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim akan mengekspor,
pengirim akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih harga domestic dan harga
luar negeri sama dengan nilai subsidi. Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan
harga dinegara pengekspor sedangkan di negara pengimpor harganya turun.
 Pembatasan impor
Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah
barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan
lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan. Misalnya, Amerika Serikat
membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang tertentu yang diizinkan
mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk mengimpor sejumlah
tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal yang telah ditetapkan.
Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada jumlah keju yang diimpor
tahun-tahun sebelumnya.
6

 Pengekangan ekspor sukarela


Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary
Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela
(Voluntary Restraint Agreement=ERA). VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas
perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor. VER
mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi
perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun belakangan.
Namun dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela persis sama dengan
kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan karena itu sangat
mahal bagi negara pengimpor. VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor
dibandingan dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang sama. Bedanya
apa yang menjadi pendapatan pemerintah dalam tariff menjadi (rent) yang diperoleh
pihak asing dalam VER, sehingga VER nyata-nyata mengakibatkan kerugian.
 Persyaratan kandungan local
Persyaratan kandungan lokal (local content requirement) merupakan pengaturan
yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor
minyak AS ditahun 1960-an. Dalam kasus lain, persyaratan ditetapkan dalam nilai, yang
mensyaratkan pangsa minimum tertentu dalam harga barang berawal dari nilali tambah
domestic. Ketentuan kandungan local telah digunakan secara luas oleh negara
berkembang yang beriktiar mengalihkan basis manufakturanya dari perakitan kepada
pengolahan bahan-bahan antara (intermediate goods). Di amerika serikat rancangan
undang-undang kandungan local untuk kendaraan bermotor diajukan tahun 1982 tetapi
hingga kini berlum diberlakukan.
 Subsidi kredit ekspor
Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam
pinjaman yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga kebanyakan
negara, memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank Ekspor-impor)
yang diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-pinjaman yang disubsidi untuk
membantu ekspor.
7

 Pengendalian pemerintah (National procurement)


Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur
secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri
meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor. Contoh yang klasik
adalah industri telekomunikasi Eropa. Negara-negara mensyaratkan eropa pada dasarnya
bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli-pembeli utama dari peralatan
telekomunikasi adalah perusahaan-perusahaan telepon dan di Eropa perusahaan-
perusahaan ini hingga kini dimiliki pemerintah, pemasok domestic meskipun jika para
pemasok tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemasok-
pemasok lain. Akibatnya adalah hanya sedikit perdagangan peralatan komunikasi di
Eropa.
 Hambatan – hambatan birokrasi (Red Tape Barriers)
Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya secara formal.
Untungnya atau sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar kesehatan,
keamanan, dan prosedur pabean sedemikian rupa sehingga merupakan perintang dalam
perdagangan. Contoh klasiknya adalah Surat Keputusan Pemerintah Perancis 1982 yang
mengharuskan seluruh alat perekam kaset video melalui jawatan pabean yang kecil di
Poltiers yang secara efektif membatasi realiasi sampai jumlah yang relatif amat sedikit.
2.4 Apa tujuan kebijakan perdagangan internasional!
Pada suatu negara, tujuan dari dibuatnya kebijakan terhadap perdagangan
internasional adalah untuk melindungi produsen dari produk dalam negeri dan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat terpenuhi karena adanya
keterbatasan-keterbatasan tertentu. Hal ini tentunya akan memberikan banyak manfaat
untuk penduduk suatu negara.. Maka dari itu, kebijakan perdagangan internasional ini
disebut juga dengan proteksi. Kebijakan proteksi adalah kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah terhadap kegiatan perdagangan internasional. Pengertian dari kebijakan
proteksi sendiri adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk melindungi
produsen yang ada di dalam negeri. Kebijakan ini akan dibuat ketika para produsen
dalam negeri sudah sulit bersaing dengan produk-produk impor yang masuk ke dalam
negeri. Kebijakan ini sangat penting karena ketika produsen dalam negeri tidak bisa
8

bersaing dengan produk impor, maka ekonomi dalam negeri perlahan bisa menjadi
lemah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

2 Suatu kebijakan sangat


berperan dalam sebuah kegiatan
ekonomi, baik secara nasional
3 maupun Internasional.
Kebijakan berarti mengatur.
Dalam skala global,
perdagangan
4 Internasional tidak lepas dari
kebijakan yang meliputi
ekspansi pasar, baik secara
ekspor
5 maupun bagaimana kebijakan
ekonomi ketika memutuskan
9
untuk impor. Dalam makalah
ini
6 telah dijelaskan pengertian
instrumen kebijakan dan tujuan
kebijakan ekonomi
Internasional.
7 Diantara tujuan kebijakan
ekonomi Internasional itu
adalah autarki, proteksi,
kesejahteraan
8 dan keseimbangan neraca
pembayaran. Dalam makalah ini
juga telah dijelaskan bagaimana

10
9 kebijakan ekspor-impor dan
mengapa kebijakan tersebut
perlu diterapkan. Menjelaskan
10 kebijakan tariff dan non-
tariff dan kebijakan ekonomi
lainnya
Suatu kebijakan sangat berperan dalam sebuah kegiatan ekonomi, baik secara
nasional maupun Internasional. Kebijakan berarti mengatur. Dalam skala global,
perdagangan Internasional tidak lepas dari kebijakan yang meliputi ekspansi pasar, baik
secara ekspor maupun bagaimana kebijakan ekonomi ketika memutuskan untuk impor.
Dalam makalah ini telah dijelaskan pengertian instrumen kebijakan dan tujuan kebijakan
perdagangan Internasional. Diantara tujuan kebijakan perdagangan Internasional itu
adalah autarki, proteksi, kesejahteraan dan keseimbangan neraca pembayaran. Dalam
makalah ini juga telah dijelaskan bagaimana kebijakan ekspor-impor dan mengapa
kebijakan tersebut perlu diterapkan. Menjelaskan kebijakan tarif dan non-tarif dan
kebijakan ekonomi lainnya.
3.4 Saran
Setelah menarik kesimpulan, dengan ini kami membuat saran bahwa kita sebagai
warga bernegara jika menjalankan suatu usaha maka harus mematuhi kebijakan yang
berlaku terutama kebijakan perdagangan internasional, itu jika anda ingin memasarkan
produk anda hingga ke luar negri.

11
DAFTAR PUSTAKA
Ida Bagus Wyasa Putra, 2000, Aspek-Aspek Hukum Perdata Internasional Dalam Transaksi
Bisnis Internsional, Bandung, PT Refika Aditama, hlm. 9. Diakses tanggal 9 Mei 2022
Ajriah. 2019. “Tujuan Perdagangan Internasional”,
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Perdagangan%20Internasional-KIS/
topik1.html, diakses pada tanggal 13 Mei 2022.
Ajriah. 2019. “Kebijakan Perdagangan Internasional”,
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Perdagangan%20Internasional-KIS/
topik5.html, diakses pada tanggal 13 Mei 2022.
Ajriah. 2019. “Hambatan Perdagangan Internasional”,
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Perdagangan%20Internasional-KIS/
topik4.html, diakses pada tanggal 13 Mei 2022.
Jamal Shaid, Nur. 2022. “12 Dampak Positif Perdagangan Internasional Bagi Negara”,
https://money.kompas.com/read/2022/02/11/110000826/12-dampak-positif-perdagangan-
internasional-bagi-negara?page=all#:~:text=Salah%20satu%20dampak%20positif
%20perdagangan,dan%20angka%20pengangguran%20dapat%20berkurang., diakses pada
tanggal 13 Mei 2022.
H, Scherly. 2018. “Kebijakan-Kebijakan Perdagangan Internasional”,
https://bbs.binus.ac.id/ibm/2018/05/kebijakan-kebijakan-perdagangan-internasional/, diakses
tanggal 13 Mei 2022.

Abdi, Husnuul. 2021. “Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional, Penyebab, Manfaat, dan
Bentuknya”, https://hot.liputan6.com/read/4713449/tujuan-kebijakan-perdagangan-internasional-
penyebab-manfaat-dan-bentuknya, diakses pada tanggal 13 Mei 2022.

12
Apriansyah, Yuda. 2021. “Makalah Kebijakan Ekonomi dan Perdagangan Internasional”,
https://www.researchgate.net/publication/357158826_MAKALAH_KEBIJAKAN_EKONOMI_
DAN_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL, diakses pada tanggal 13 Mei 2022.

13

Anda mungkin juga menyukai