Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Perdagangaan dan Hubungan Ekonomi Internasional dalam Era


Globalisasi
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pengantar Bisnis Islam”

Dosen Pembimbing :

Disusun oleh Kelompok 4

1. Safina Ulfi Mau’lida


2. Mohammad Alung Prayogi
3. Zenita Claudia Salsabillah 212105030091
4. Feri Firmansyah
5. Muhammad Ghufron Firdaus
6. Sindi Kholipah
7. Rifka Amelia Putri
8. Yuniar Jamilatus Saputri
9. Mohamad Yunus
10. Zulfa Sayyidatul Fitria
11. Herlina Lailatul Fajriyah

PROGRAM AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq,
rahmat, serta ridho-Nya kepada kita semua, sehingga makalah kami dapat terselesaikan
dengan judul “Perdagangaan dan Hubungan Ekonomi Internasional dalam Era
Globalisasi”. Makalah ini ditujukan untuk memahami lebih detail tentang Perdagangaan
dan Hubungan Ekonomi Internasional dalam Era Globalisasi dengan baik.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu ............... selaku dosen pengampu
Pengantar Bisnis Islam yang telah membimbing kami. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada rekan-rekan penyusun makalah di kelompok 4 yang telah
berpartisispasi dalam pembuatan makalah ini.

Dalam makalah ini dijelaskan tentang Perdagangaan dan Hubungan Ekonomi


Internasional dalam Era Globalisasi. Makalah ini juga ditujukan untuk memenuhi tugas
kelompok. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,
maka kami memohon maaf apabila ada kesalahan maupun kekurangan dalam makalah
yang kami buat ini.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu dan
pengetahuan kita semua. Untuk tercapainya kesempurnaan makalah ini, kami mohon kritik
dan saran teman-teman yang membacanya.

Jember, 08 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Cover .....................................................................................................

Kata Pengantar ..................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan ............................................................................... 1

1.1............................................................................................................Latar
Belakang ........................................................................................... 1
1.2............................................................................................................Rumusan
Masalah ............................................................................................ 1
1.3............................................................................................................Tujuan
Masalah ............................................................................................ 2

Bab II Pembahasan .............................................................................. 3

2.1. Faktor Yang Mendorong Perdagangan Luar Negeri........................ 3

2.2. Aspek Ekonomi Antar Negara......................................................... 5

2.3. Neraca Pembayaran dan Kurs Voluta Asing.................................... 7

2.4. Proteksi Alasan dan Cara Melakukan............................................. 8

2.5. Globalisasi Kerjasama Regional, Institusi Ekonomi Internasional.. 9

2.6. Perusahaan Multinasional di Negara Berkembang........................... 10

Bab III Penutup .................................................................................... 10

3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 10

3.2. Daftar Pustaka.................................................................................. 11


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan
negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan
memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan.
Setiap negara memiliki kondisi geografis dan sumber daya manusia yang berbeda-
beda. Maka dari itu, suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Kondisi
tersebut yang menjadi satu di antara faktor pendorong bagi negara-negara untuk
melakukan kerja sama ekonomi internasional. Kerja sama ekonomi internasional didasari
kepentingan tertentu untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan
ekonomi, dan peningkatan struktur kegiatan ekonomi nasional.
Tak hanya itu, kerja sama ekonomi internasional dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan rakyat dan kepentingan negara. Perlu diketahui, kerja sama internasional yang
satu ini tidak sama dengan perdagangan internasional. Kerja sama ekonomi internasional
cakupannya lebih luas. Hal itu karena kerja sama adalah kerja sama antarnegara di bidang
ekonomi dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan
ekonomi, hingga struktur kegiatan ekonomi nasional.
Hampir seluruh negara di dunia saat ini melakukan kontak dengan satu sama lain,
baik dalam hubungan ekonomi, diplomatik, dan sebagainya. Bahkan, tidak bisa dipungkiri
bahwa beberapa negara bergantung pada negara lain secara ekonomi. Di samping manfaat
yang ditimbulkan, berbagai permasalahan juga muncul akibat adanya hubungan
internasional. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat menjalin hubungan dengan luar
negeri, terutama masalah ekonomi. Oleh karena itu, ekonomi internasional merupakan
subjek yang sangat penting terutama di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang
begitu pesat saat ini.
1.2. Rumusan Masalah
a) Sebutkan Faktor Yang Mendorong Perdagangan Luar Negeri ?
b) Sebutkan Aspek Ekonomi Antar Negara ?
c) Apakah yang dimaksud dengan Neraca Pembayaran dan Kurs Voluta Asing ?
d) Proteksi Alasan dan Cara Melakukannya ?
e) Jelaskan pengertian dari Globalisasi Kerjasama Regional, Institusi Ekonomi
Internasional?
f) Jelaskan Perusahaan Multinasional di Negara Berkembang

1.3. Tujuan Masalah


a) Dapat menyebutkan Faktor Yang Mendorong Perdagangan Luar Negeri Memahami
konsep teori manajemen ilmiah.
b) Dapat menyebutkan Aspek Ekonomi Antar Negara.
c) Memahami konsep Neraca Pembayaran dan Kurs Voluta Asing.
d) Memahami Proteksi Alasan dan Cara Melakukannya.
e) Dapat Menjelaskan pengertian dari Globalisasi Kerjasama Regional, Institusi
Ekonomi Internasional.
f) Dapat menjelaskan Perusahaan Multinasional di Negara Berkembang
Bab II Pembahasan

2.1. Faktor Yang Mendorong Perdagangan Luar Negeri

Berikut adalah faktor yang mendorong perdagangan luar negeri adalah sebagai
berikut:

1. Perbedaan Sumber Daya Alam

Setiap negara memiliki sumber daya alam yang tak sama. Sumber daya
alam merupakan sumber utama sebuah negara, setiap negara memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam,
antara lain kayu, minyak bumi, batubara, timah dan karet, tetapi belum memiliki
kemampuan yang memadai untuk mengolahnya. Hal ini mendorong Indonesia
untuk mengekspor bahan mentah/bahan baku ke negara lain untuk diolah.

2. Menghemat Biaya Produksi

Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
membuat produk sendiri, seperti mobil dan handphone, pastinya dalam
pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal
dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain.

3. Pemenuhan Kebutuhan Nasional

Adakalanya suatu negara tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa
yang menjadi kebutuhan penduduk sehingga untuk memenuhinya suatu negara
perlu mengimpor barang dan jasa tersebut dari luar negeri. Dengan adanya
perdagangan internasional, membuat kebutuhan produk suatu negara dapat
dipenuhi.

4. Perbedaan Penguasaan Teknologi

Penguasaan teknologi yang tidak merata antara tiap negara, menyebabkan


terjadinya perdagangan internasional. Negara dengan teknologi maju mampu
menjual barang dengan harga murah kepada negara yang memiliki teknologi
sederhana. Kondisi tersebut yang mendorong terjadinya perdagangan internasional.

5. Transportasi Antarnegara
Perkembangan teknologi, kini juga makin mempermudah transportasi
antarnegara. Adanya kemudahan transportasi ini pun dapat menjadi faktor
pendorong perdagangan Internasional Transportasi yang sudah canggih,
memungkinkan transaksi lebih cepat dilakukan antarnegara. Membeli barang impor
rasanya sudah lumrah karena tidak sulit.

6. Perbedaan Selera

Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan


mempunyai kesamaan. Kendati demikian, setiap negara terkadang mempunyai
selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan
antarnegara.

7. Keinginan Meningkatkan Pendapatan Negara

Dengan adanya perdagangan internasional, sebuah negara akan terus


bertambah pendapatannya. Hal itu dikarenakan setiap transaksi ekspor impor,
negara akan menerima pendapatan berupa pajak barang. Tak hanya itu, negara juga
bisa mengekspor barang-barang hasil dari perusahaan BUMN.

8. Kondisi Iklim Berbeda-beda

Iklim akan memengaruhi kekayaan SDA sebuah negara. Perbedaan ini


membuat sebuah negara tidak bisa memproduksi semua kebutuhan mereka sendiri
yang mengharuskan untuk mempersiapkan laporan perubahan modal. Maka dari
itu, impor barang merupakan solusi cepat dalam menyelesaikan masalah
keterbatasan kebutuhan.

9. Meningkatkan Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia)

Saat persaingan kualitas di pasar bersaing, SDM (Sumber Daya Manusia)


juga harus ikut ditingkatkan agar tidak kalah dari negara lain. Jadi, upaya
meningkatkan kualitas SDM bisa menjadi sebuah faktor pendorong adanya
perdagangan internasional sehingga penduduk lokal bisa berkompetisi dengan
layak.

10. Keinginan Memperluas Pasar

Perdagangan internasional dilakukan untuk memperluas pasar. Hal ini


didasarkan pada teori bahwa memproduksi produk dalam skala besar dan
dipasarkan di seluruh dunia bisa mendatangkan keuntungan yang juga besar.

2.2. Aspek Ekonomi Antar Negara


Ilmu ekonomi internasional memiliki dua aspek, yaitu praktis dan aspek ilmiah.
Sisi praktisnya ilmu ekonomi internasional meliputi seluruh kegiatan ekonomi yang
dilaksanakan oleh para sebjek ekonomi (perorangan atau badan pemerintahan) dari suatu
negara dengan subjek ekonomi dari negara lain. Sisi ilmiahnya ilmu ekonomi internasional
merupakan bagian dari ilmu ekonomi umum, atau sebagai cabang dari ilmu ekonomi
umum dan merupakan bagian yang menurut sifat-sifatnya dapat dijadikan sebagai suatu
objek yang berdiri sendiri. Ekonomi internasional banyak berhubungan dengan soal-soal
moneter, konjungtur, pendapatan nasional, sehingga ilmu ekonomi internasional dapat
dikategorikan dalam ekonomi makro, yaitu bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi secara keseluruhan (agregate). Pada dasarnya ilmu ekonomi
dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu ilmu ekonomi deskriptif, ilmu ekonomi teori dan
ilmu ekonomi terapan. Ilmu ekonomi deskriptif adalah bagian dari ilmu ekonomi yang
menitik beratkan pembahasannya pada kehidupan ekonomi atau lembaga ekonomi.
Termasuk dalam bagian ini adalah sejarah ekonomi.

Ilmu ekonomi teori adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajariproses
kehidupan ekonomi secara teoritis, yaitu bagaimana cara suatu system ekonomi hidup dan
bekerja. Ekonomi teori dipecah menjadi ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ilmu
ekonomi terapan adalah penerapan dasar-dasar umum dari analisis yang diberikan oleh
ekonomi teori untuk menerangkan sebab dan pentingnya kejadian dalam ekonomi
deskriptif. Dimanakah letak ilmu ekonomi internasional itu dalam kerangka ilmu ekonomi
umum? Berdasarkan ketiga macam pembagian ilmu ekonomi tersebut, maka ilmu ekonomi
internasional menurut luas materi pembahasannya dapat dikatakan meliputi ketiga bagian
dari ilmu ekonomi itu. Artinya dalam pembahasan dan pelajaran ilmu ekonomi
internasional terdapat pokok-pokok pembahasan yang bersifat deskriptif, teori dan
ekonomi terapan.

Unsur-unsur deskriptif ekonomi internasional dapat dijumpai pada halhal yang


berhubungan dengan lembaga-lembaga internasional, antara lain seperti IMF (International
Moneter Fund), IBRD (International Bank for Reconstruction and Development), dan
badan-badan international lain yang timbul sebagai kerja sama beberapa negara secara
international dalam bidang ekonomi, moneter dan perdagangan, seperti ITO (International
Trade Organiation), IFC (International Finance Corporation), GATT (General Agreement
On Tarif and Trade), EPU (Europian Payment Union), Rencana Marshall, dan sebagainya.
Unsur-unsur teorinya dari ilmu ekonomi internasional, antara lain dapat dijumpai pada
toeri yang mengemukakan tentang terjadinya perdagangan antar bangsa seperti teori yang
dikemukakan oleh Adam Smith (absolute advantage theory), comparative cost theory oleh
Ricardo, teori J.J Mill, Bertil Ohlin, Harold Domar, serta teori yang bersifat Neo Klasik,
Post Keynesian dan sebagainya. Ekonomi terapan dalam ilmu ekonomi internasional dapat
dijumpai pada masalah-masalah yng bersifat international policy atau foreign economics
policy. Ilmu ekonomi internasional dapat dipandang sebagai objek pembahasan yang
berdiri sendiri karena :

a. Alasan-alasan tradisi (J.S. Mill, A.Smith dan sebagainya).


b. Persoalan-persoalan penting yang menonjol dan mendesak yang bersifat internasional.
c. Perdagangan internasional mengikuti hukum-hukum yang berbeda daripada
perdagangan dalam negeri.
d. Studi tentang ekonomi internasional akan dapat memperluas pengertian dan
pengetahuan tentang kehidupan proses ekonomi secara bulat dan menyeluruh.

2.3. Neraca Pembayaran dan Kurs Voluta Asing

Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran didefinisikan sebagai suatu neraca keuangan atau catatan aliran
keuangan yang mengemukakan data mengenai transaksi perdagangan ekspor dan impor
dan aliran ke luar dan masuk dana modal ke suatu negara dengan negara lain dalam suatu
tahun tertentu. Neraca pembayaran dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Neraca Berjalan
Neraca Berjalan merupakan neraca yang meliputi perdagangan barang dan jasa,
penghasilan serta transfer berjalan. Adapu neraca berjalan dibagi menjadi 3 yaitu :
 Ekspor dan Impor barang tampak : transaksi ini meliputi hasil-hasil sektor
pertanian, barang-barang produksi industri, barang-barang sektor
pertambangan.
 Ekspor dan Impor jasa (barang tak Nampak : transaksi ini
meliputipembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang
tampakyang diekspor atau diimpor, belanja para pelancong,
pendapataninvestasi (yang meiputi keuntungan, bunga terhadap modal
yangdiinvestasikan, dan deviden).
 Pembayaran pindahan neto ke luar negeri : meliputi pembayaran pindahan
yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta. Transaksi ini
meliputi pembayaran di mana penerimanya tidak perlu“membayar” dalam
bentuk uang atau jasa. Contoh pembayaran pindahan adalah bantuan uang
suatu negara Arab ke Afghanistan, atau bantuan bahan makanan Amerika
ke penderita kelaparan di Afrika,atau mengirimkan uang untuk membiayai
belanja anak-anakbersekolah di luar negara adalah contoh lain.
2. Neraca Modal
Neraca modal mencatat transaksi penerimaan atau pembayaran sehubungan
dengan peminjaman dan penanaman modal (ekspor dan impor modal) yang terjadi
di antara dua negara atau lebih baik untuk investasi jangka pendek atau jangka
panjang.
 Aliran modal resmi: pinjaman dan pembayaran di antara badan-badan
pemerintah di suatu negara dengan negara-negara lain.
 Investasi langsung oleh pihak swasta : penanaman modallangsung, yaitu
investasi berupa mendirikan perusahaan-perusahaan terutama perindustrian.
Modal yangdibelanjakan diperoleh dari negara asal perusahaan
tersebut.perbedaan modal jangka panjang yang di terima dan
yangdibayarkan ke luar negeri di namakan neraca modal jangka panjang.
 Aliran Modal swasta : adalah aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan
atau investasikeuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali pada
valuta yang asal atau valuta lainnya. Aliran keuangan ini sering disebut
dengan “hot money”, karena danatersebut dapat mengalir dari satu negara
ke negara lain denganmudah dan dalam waktu yang cepat.
 Kesilapan (ketinggalan)merupakan akaun yang menaksirbesarnya aliran
uang yang tidak dapat dicatatat.Contoh: Anda membawa uang Rp 100 ribu
untuk belanja. Ketikaanda hitung sisa uang setelah dibelanjakan adalah Rp
40 ribu. Akantetapi dalam ingatan anda yang dibelanjakan hanyalah Rp 50
ribu.Berarti anda tidak mengetahui bagaimana uang sebanyak Rp 10
ribulagi digunakan. Dalam neraca pembayaran kesalahan seperti itu dicatat
dalam akaun“kesilapan -ketinggalan”.
Kurs Valuta Asing

1. Pengertian kurs valuta asing


Kurs dan valuta asing merupakan indikator atau parameter yang
digunakan oleh perorangan, badan, dan negara dalam melakukan transaksi
ekonomi. Kurs valuta asing terdiri dari dua istilah yang berbeda, yakni kurs dan
valuta asing. Kurs merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dalam
bidang keuangan dan dikenal dengan sebutan nilai tukar (exchange rate).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kurs adalah nilai mata uang
yang dimiliki sebuah negara yang dinyatakan dengan nilai mata uang negara
yang lain.
Secara umum, kurs dapat diartikan sebagai harga nilai mata uang yang dapat
diukur dengan nilai mata uang luar negeri serta bisa dibeli atau ditukar dengan
mata uang lain.
Valuta asing dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti mata
uang asing yang digunakan dalam perdagangan internasional. Valas juga
termasuk ke dalam salah satu bagian devisa.
Secara sederhana, valuta asing atau biasa disebut dengan valas adalah mata
uang asing yang diakui dan bisa diterima oleh negara lain. Valuta asing dapat
digunakan sebagai alat pembayaran yang sah saat melakukan transaksi ekonomi
internasional atau perdagangan internasional.
2. cadangan valuta asing
Aliran pembayaran dan investasi yang masuk ke dalamsuatu negara pada
suatu waktu tertentu biasanyaberbeda dengan aliran ke luar untuk pembayaran
daninvestasi. Perbedaan tersebut disebut neraca keseluruhan.
Apabila neraca keseluruhan bernilai positif, artinyaaliran pembayaran dan
investasi ke suatu negaramelebihi aliran yang sama ke negara-negara
lain.sebaliknya, nilai negatif menggambarkan bahwa aliranke luar melebihi
aliran yang masuk.
3. kurs valuta asing
KursValuta Asing atau kurs mata uang asingmenunjukkan harga atau nilai
mata uang suatunegara dinyatakan dalam nilai mata uang negaralain atau
jumlah uang domestik yang dibutuhkan,yaitu banyaknya rupiah untuk
memperoleh satuunit mata uang asing.
Kurs yang menunjukkan bahwa US$1.00 samadengan Rp 13.500 berarti untuk
memperoleh satudolar Amerika Serikat dibutuhkan Rp 13.500rupiah Indonesia.
4. penentuan kurs valuta asing
Kurs valuta asing ditentukan oleh:
 Berdasarkan permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas.
 Ditentukan oleh pemerintah.
5. permintaan uang asing dalam pasar bebas
Kurs pertukaran valuta asing merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan apakah barang-barang di negara lain adalah “lebih murah” atau
“lebihmahal” dari barang-barang yang diproduksikan didalam negeri.Semakin
tinggi harga dolar Amerika Serikat, semakinsedikit permintaan terhadap mata
uang tersebut. Semakin rendah harga dolar Amerika Serikat, semakinbanyak
permintaan terhadap mata uang tersebut.

2.4. Proteksi Alasan dan Cara Melakukan

Proteksi perdagangan (trade protection) adalah kebijakan pemerintah untuk


membatasi arus ekspor dan impor barang dan jasa. Proteksi mengambil berbagai bentuk
seperti tarif impor,subsidi, kuota pelabelan, persyaratan keamanan dan kesehatan produk.
Tujuannya adalah untuk melindungi kepentingan perekonomian domestik, misalnya
melindungi produsen lokal dari persaingan impor.

Proteksionisme adalah musuh perdagangan bebas. Pengkritik mengatakan


kebijakan semacam itu hanya akan menghasilkan alokasi sumber daya yang tidak efisien
pada tingkat global, itu mungkin memberi manfaat bagi satu pihak, tapi merugikan pihak
lainnya.Alih-alih mendukung perkembangan perekonomian domestik, proteksi
menghasilkan industri yang kurang kompetitif dalam perdagangan internasional karena
terlalu menggantungkan pada kekuatan pemerintah.

ALASAN PROTEKSI PERDAGANGAN

Meski banyak yang menentang, negara-negara di dunia masih mempraktekkannya.


Motif mereka bervariasi, mulai dari melindungi perekonomian domestik hingga sebagai
pembalasan atas praktik serupa di negara lain. Berikut alasan mengapa sebuah negara
memberlakukan proteksi perdagangan:

1. Mencegah kompetisi yang tidak adil.

Proteksi perdagangan bisa jadi merupakan bentuk pembalasan kepada negara mitra.
Produsen di negara mitra mungkin menerapkan praktek anti persaingan seperti dumping.

Dumping adalah praktek di mana produsen mereka mengekspor pada harga lebih murah
dibandingkan dengan harga pasar dalam negeri mereka. Karena lebih murah dari yang
seharusnya, perusahaan domestik harus menghadapi persaingan yang tidak wajar dari
barang impor. Untuk mencegah efek buruknya, pemerintah menerapkan proteksi dengan
memberlakukan tarif anti dumping.

2. Menyelamatkan lapangan kerja domestik.

Peningkatan impor mengurangi peluang penciptaan lapangan kerja domestik. Lonjakan


impor meningkatkan pasokan di pasar domestik. Itu menciptakan tekanan terhadap
produsen domestik.

Pembeli domestik mungkin lebih menyukai produk impor daripada produk lokal. Produk
impor berharga lebih murah karena skala ekonomi produsennya. Selain itu mereka
mungkin menawarkan fitur yang lebih menarik.

3. menyelamatkan lingkungan dan konsumen.

Produk impor mungkin gagal memenuhi persyaratan keamanan produk itu


mengakibatkan bahaya yang serius baik terhadap lingkungan maupun kesehatan
konsumen dalam hal ini proteksi membantu untuk mengatasi kerusakan yang ditimbulkan
akibat tingginya impor.

Produsen domestik mungkin menuntut perlakuan yang adil antara produk domestik dengan
produk impor. Jika mereka harus mengikuti standar tersebut maka produsen asing juga
harus memenuhinya. Mereka kemudian melobi pemerintah untuk menerapkan standar yang
sama.

4.melindungi industri yang baru tumbuh


Ini sering kita sebut sebagai argumen industri bayi (infant industry argument).industri
bayi(infant industry) adalah industri yang baru tumbuh dan membutuhkan lingkungan yang
lama untuk berkembang. Pemerintah melindungi industri tersebut karena beberapa alasan.
Mereka strategis bagi kepentingan nasional karena menciptakan banyak lapangan kerja.
Atau, mereka berkontribusi besar terhadap keamanan nasional seperti industri teknologi
atau mereka memiliki rantai produksi yang panjang sehingga menumbuhkan nya akan
industri lain. Infant industry rentan terhadap tekanan persaingan produk impor. Untuk itu
pemerintah berusaha melindunginya melalui proteksi. Pemerintah mungkin akan
mengurangi proteksi ketika industri menjadi kompetitif secara global.

5. industri yang telah matang dan strategis

Produksi tidak hanya untuk industri baru tetapi juga yang telah mencapai tahap matang.
mereka strategis karena menyerap banyak tenaga kerja dan memiliki rantai produksi yang
panjang. Proteksi semacam itu pernah diperlakukan oleh Amerika serikat pada tahun 1980-
an Amerika serikat memberlakukan pembatasan impor terhadap produk mobil Jepang
untuk melindungi industri dalam negeri nya.

2.5. Globalisasi Kerjasama Regional, Institusi Ekonomi Internasional

1) Kerjasama Ekonomi Internasional

Kerjasama ekonomi antarnegara yang diikuti oleh negara dari berbagai belahan dunia.
Contohnya adalah:

World Bank (Bank Dunia)

Bank Dunia (World Bank) didirikan pada tahun 1944 yang berkedudukan di Washington,
DC Amerika Serikat. Lembaga ini bertugas memberikan bantuan ekonomi untuk perbaikan
usaha-usaha dalam bidang pertanian, industri, jalan raya, dan pembangunan negara-negara
di dunia. Biasanya dengan memberikan bantuan kredit jangka panjang untuk negara-negara
berkembang dengan bunga yang rendah.

WTO (World Trade Organization)

WTO adalah organisasi yang dibentuk di Genewa, Swiss tahun 1947 bergerak di bidang
perdagangan internasional untuk mempertahankan tata niaga internasional dan mengatur
perdagangan secara umum. Tujuan pembentukan WTO adalah menghilangkan atau
mengurangi tarif bea yang menghambat perdagangan antarnegara dan menyelesaikan
sengketa dagang di antara anggotanya.

2) Kerjasama Ekonomi Regional

Bentuk kerjasama yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam satu kawasan
tertentu. Contohnya adalah:

ASEAN (Association of South East Asian Nation)

ASEAN merupakan lembaga kerja sama regional negara-negara Asia Tenggara di bidang
seperti ekonomi, sosial, budaya dan politik yang didirikan pada tanggal 8 agustus 1967 di
Bangkok, Thailand. ASEAN terdiri dari 10 negara yakni Indonesia, Thailand, Filipina,
Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar.

2.6. Perusahaan Multinasional di Negara Berkembang

Pengertian Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional adalah perusahaan besar yang umumnya berada di


berbagai negara industri dan mempunyai kantor di berbagai negara lainnya, umumnya di
berbagai negara berkembang. Karena perusahaan ini bergerak di berbagai negara, dan
adalah perusahaan global, maka tentu akan berdampak kuat pada kondisi politik secara
global.

Secara umum, perusahaan ini dikembangkan dengan status perseroan terbatas atau
PT di berbagai negara. Tapi, saham yang Anda miliki di dalamnya akan dikendalikan oleh
perusahaan induk. Saham perusahaan tidak akan terdaftar di bursa saham lokal.

Berdasarkan modal kepemilikannya, bergeraknya fungsi seluruh kebijakan


perusahaan akan tergantung pada kebijakan perusahaan induk dan bagian dari manajemen
harus berasal dari perusahaan induk perusahaan.

Perusahaan multinasional ini akan semakin penting di negara ini sejak akhir perang
dunia ke II. Perusahaan multinasional awalnya berasal dari Amerika Serikat, yang
beroperasi di berbagai negara seperti halnya negara Jepang, berbagai negara di Eropa,
Australia, dan juga Selandia Baru.

Sejak tahun 1960 an lalu, perusahaan multinasional bukan hanya didominasi oleh
negara Amerika Serikat saja, tapi juga ada yang berasal dari Jepang, Eropa, dan berbagai
negara industri lainnya, dan juga sudah beroperasi di negara berkembang di Asia, Afrika,
dan juga Amerika Latin.

Karakteristik Perusahan Multinasional

Pada beberapa individu, perusahaan multinasional akan sering disamakan dengan


Transnational Corporation atau TNC. Padahal PNM dan TNC, berikut ini adalah beberapa
karakteristik agar Anda bisa lebih memahami terkait perusahaan multinasional.

1. Mempunyai Anak Perusahaan atau Cabang di Luar negeri

Sama seperti namanya, yakni multinasional, perusahaan ini mempunyai


bisnis di berbagai negara dengan cara mempunyai anak perusahaan di negara lain.
Umumnya, produk yang diproduksi pun akan mengikuti kultur atau budaya serta
peralatan negara setempat agar bisa lebih mudah diterima di pasar.

2. Teknologi Canggih

Beberapa perusahaan yang sudah memperoleh gelar sebagai perusahaan


multinasional adalah perusahaan yang besar, sehingga mereka bisa memiliki
teknologi yang sudah canggih. Adanya teknologi yang canggih dan modern ini
mampu membantu perusahaan induk dalam mengawasi berbagai perusahaan
cabang yang berada di luar negeri.

3. Kontrol Terhadap Modal

Perusahaan yang memiliki status multinasional mempunyai kontrol pada


modal perusahaan, baik itu modal di perusahaan induk, ataupun di perusahaan
cabang. Modal adalah salah satu hal mampu memberikan dampak penting untuk
perusahaan. Modal yang banyak ini akan bisa memberikan kemudahan perusahaan
dalam hal mengembangkan perusahaan.

4. Sistem Manajemen dan Distribusi secara Global

Perusahaan yang memiliki gelar status perusahaan multinasional adalah


perusahaan lintas negara, sehingga manajemen dan juga distribusinya mempunyai
sistem yang mendunia dan bisa dilakukan dengan sangat profesional. Selain itu,
target distribusi juga harus dilakukan di pasar global.
5. Memiliki Visi dan Misi yang Mendunia

Mempunyai beberapa anak perusahaan di berbagai negara membuat


perusahaan harus bisa mempunyai visi dan juga misi yang mendunia. Bahkan, cara
yang dilakukan untuk bisa mencapai visi dan misi ini memiliki sifat global. Untuk
itu, apa yang dilakukan oleh perusahaan bisa berpengaruh pada kondisi global.

6. Multinational Internationally Owned Enterprise (MOE)

Perusahaan ini akan lebih mengarah pada kepemilikan usaha daru satu induk
perusahaan, yang melakukan penyebarluasan berbagai cabang produksi ataupun
perdagangan atau kegiatan usahanya di negara lain.

7. Multinational (Financial) Controlled Enterprise (MCE)

Fokus dari perusahaan ini adalah lebih dari permodalan atau dalam pembiayaan. Di
dalam MOE dan MCE, kegiatan setiap perusahaan di dalamnya akan diawasi oleh
lebih dari satu negara.

Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Multinasional

Walaupun perusahaan multinasional memang besar, namun perusahaan


multinasional juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan
dan kekurangan perusahaan multinasional.

1. Kelebihan Perusahaan Multinasional

 Keuntungan adanya mata uang asing dengan adanya investasi dalam sektor ekspor
 Mengurangi kegiatan persyaratan valuta asing untuk aktivitas impor di dalam
sektor industri.
 Memodernisasi setiap sektor lini
 Mendukung pembangunan dalam negeri
 Mampu meningkatkan pendapatan masyarakat
 Mampu membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri

2. Kekurangan Perusahaan Multinasional


 Bisa Mematikan Perusahaan Lokal

Perusahaan multinasional pada suatu negara bisa membunuh perusahaan lokal yang tengah
berkembang di negara terkait. Karena kekuatan dana besar ataupun modal perusahaan
multinasional, mereka bisa memonopoli suatu sektor.

 Ekspor Keuntungan

Perusahaan multinasional bisa mengembalikan keuntungan pada pemilik modal yang


berada di negara asal mereka. Untuk itu, keuntungan pada negara tuan rumah yang
ditunjukan sebagai tempat untuk marketing mereka cenderung sangat kecil.

Dampak Terhadap Budaya dan Sosial

Kelemahan lain yang dimiliki oleh perusahaan multinasional adalah bahwa banyak
perusahaan asing yang mampu merusak citra budaya dan sosial pada negara tuan rumah.
Termasuk perusahaan yang mampu merubah gaya pakaian hingga makanan khas
masyarakat disekitarnya.

1. Kualitas Kesehatan dan Keselamatan Pekerja yang Rendah

Perusahaan multinasional di berbagai negara sering diyakini mengantongi peraturan


regulasi yang tidak terlalu ketat, sehingga kurang memperhatikan keselamatan dan juga
kesehatan pekerja mereka, seperti keamanan penambang yang rendah.

Dapat Menyebabkan Kerusakan Lingkungan

Perusahaan multinasional yang ingin memproduksi secara efisien dan dengan biaya yang
lebih rendah. Mereka cukup sering melakukan hal ini dengan cara yang tidak menghargai
lingkungan sekitarnya. Mereka seringkali membuang limbah tanpa melakukan proses
terlebih dahulu.

2. Pekerja yang Disediakan Berketerampilan Rendah

Pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan multinasional untuk para pekerja lokal ini
cenderung rendah, dan juga merupakan pekerjaan yang sederhana dan tidak terampil,
sehingga pekerja lokal ini cenderung akan memiliki pendapatan yang rendah. Sementara
itu, karyawan asing dari luar negeri sering kali diberikan posisi pada tingkat yang lebih
tinggi dan berkualitas.

Pemanfaatan SDM yang tidak terampil ini akan sangat bermanfaat untuk perusahaan
multinasional, namun akan sangat berbahaya untuk para pekerja dan juga masyarakat
sekitarnya.

Contoh Perusahaan Multinasional di Indonesia

1. Google

Google adalah mesin pencari yang sudah sangat terkenal di dunia. google juga adalah
perusahaan multinasional yang terdaftar di AS yang menawarkan layanan internet, seperti
komputasi web, mesin pencari, iklan, dan perangkat lunak yang digunakan dengan sukses
di seluruh bagian di dunia, termasuk di dalamnya negara Indonesia.

2. KFC

KFC adalah salah satu perusahaan waralaba yang berasal dari Yum! Brand,inc. Perusahaan
ini nama untuk dirinya sendiri dan sudah menjadi salah satu brand makanan yang sangat
terkenal di Indonesia. KFC sendiri pertama kali didirikan di Louisville, AS.

3. Levi

Levi adalah perusahaan yang membuat apparel jeans. Area pemasarannya sudah mencapai
berbagai belahan negara di dunia, termasuk di dalamnya Indonesia. perusahaan ini pertama
kali di bangun pada tahun 1889 di Genoa, Italia oleh Levi Strauss.

Celana ini pertama kali didirikan oleh angkatan laut. Celana ini juga seringkali disebut
sebagai Bleu de Genes, yang artinya makna genoa biru. Saat ini levi pun sudah mempunyai
banyak pekerja di seluruh dunia.

4. Semen Indonesia

Semen Indonesia adalah perusahaan BUMN pertama yang ada di Indonesia yang sudah
memiliki status multinasional. BUMN ini sudah berhasil melakukan akuisisi perusahaan
asing dan berhasil melakukan kegiatannya di ASEAN dan Asia Selatan.
Bab 3

Penutup

3.1. Kesimpulan

Pada era globalisasi seperti zaman sekarang ini, hubungan hubungan antar Negara
sudah tidak mengenal perbedaan jarak dan waktu lagi, di karenakan sudah terbukanya
kesempatan untuk menjalin hubungan secara bebas melalui berbagai media komunikasi
maupun transportasi. Dengan tiu, Negara Negara berkembang dapat meningkatkan potensi
yang dimilikinya dengan menjalin kerjasama dengan Negara maju untuk meningkatkan
taraf perekonomian. Selain itu kerjasama antara Negara Negara berdasarkan letak
geografis yang sama juga telah bermunculan.

Sebagai bukti, telah banyak perusahaan multinasional di berbagai Negara dengan


memproduksi dan memasarkan produk yang sama dengan perizinan tertentu. Dari sini
tampak bahwa perdagangan dan hubungan internasional ( dalam hal ini hubungan ekonomi
) membebaskan berbagai perusahaan untuk memproduksi di Negara lain.
3.2. Daftar Pustaka

https://m.bola.com/ragam/read/4506337/15-faktor-pendorong-perdagangan-
internasional-yang-perlu-diketahui

https://www.scribd.com/document/465326527/13-NERACA-PEMBAYARAN-
KURS-VALUTA-ASING-DAN-pdf

https://www.gramedia.com/literasi/kurs-valuta-asing/
https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/WISHMAN-SIREGAR-MODUL-
14-EKONOMI-INTERNASIONAL-RABU-24-JUNI-2020-1.pdf

Referensi: https://accurate.id/bisnis-ukm/perusahaan-multinasional/

Anda mungkin juga menyukai