Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MENGANALISIS LINGKUNGAN GLOBAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Manajemen Strategi”

Dosen Pembimbing: Dr. Siti Masrohatin, S.E., M.M.

Disusun Oleh Kelompok 4:

1. Diki Rosikin E2019151


2. Elsa Febriani 214105030027
3. Dela ayu putri fh. 214105030003
4. Zenita claudia salsabillah 212105030091

PROGRAM AKUNTANSI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya, sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Menganalisis
Lingkungan Global” disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Manajemen yang diampu oleh ibu Dr. Siti Masrohatin, S.E., M.M.

Makalah ini berisi tentang Dalam Penyusunan Makalah ini melibatkan banyak
pihak. Sehingga makalah ini bisa disusun dengan sedemikian rupa. Oleh karena itu
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penulisan makalah ini.

Karena keterbatasan waktu dan tempat maka hanya itu yang kami bisa
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini,
dan keterbatasan wawasan hanya sebagian kecil saja yang kami bisa bahas tentang
Menganalisis Lingkungan Global dimakalah yang kami buat.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga apa yang kami tulis dalam
makalah ini bisa bermanfaat bagi orang yang membacanya.

Jember, 26 Maret 2023

Penulis

i
Daftar isi

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

Daftar isi ..................................................................................................................ii

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

1.3 Tujuan Masalah............................................................................................ 1

BAB II...................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

2.1 Globalisasi ..................................................................................................... 2

2.2 Proses awal Globalisasi ................................................................................ 7

2.3 Kompleksitas Lingkungan Global .............................................................. 8

2.4 Perencanaan strategis global. ...................................................................... 9

2.5 Strategi Kompetitif Bagi Perusahaan di Pasar Asing ............................. 12

BAB III .................................................................................................................. 16

PENUTUP ............................................................................................................. 16

KESIMPULAN ................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama
dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan.
Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan
berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu globalisasi?
2. Bagaiamana proses awal globalisasi?
3. Apa itu kompleksitas lingkungan global?
4. Bagaimana perencanaan strategis global?
5. Bagaimana strategi kompetitif bagi perusahaan di pasar asing?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui Apa itu globalisasi
2. Untuk mengetahui Bagaiamana proses awal globalisasi
3. Untuk Mengetahui kompleksitas lingkungan global
4. Untuk Mengetahui perencanaan strategis global
5. Untuk Mengetahui strategi kompetitif bagi perusahaan di pasar asing

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Globalisasi

A. Pengertian Globalisasi
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali
sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana
orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau
proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa
dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan
kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Dan Globalisasi juga merupakan
suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan
sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata,
sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini,
globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling
mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomidunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya
karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh
besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-
bidang lain seperti budaya dan agama.
B. Konsep Globalisasi
A. Macam-macam Gerakan Globalisasi

a. Gerakan pro-globalisasi

2
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi)
menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori
keunggulan komparatifyang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini
menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan
dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya
adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat
melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang
dimilikinya. Misalnya, Jepangmemiliki keunggulan komparatif pada produk
kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi)
sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya.
Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya
dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi
kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan
membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.
b. Gerakan Anti Globalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk
memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang
perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan
antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). "Antiglobalisasi"
dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya
menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan
sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan
dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini,
yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan
nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.

B. Macam-Macam Globalisasi
1. Globalisasi Perekonomian

3
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses
kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia
menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan
batas teritorialnegara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara
lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
a. Globalisasi Produksi
b. Globalisasi pembiayaan
c. Globalisasi tenaga kerja
d. Globalisasi jaringan informasi
e. Globalisasi Perdagangan
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah
terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan
internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi
bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan
pasar dunia. Dibawah ini ada beberapa kebijakan dan keburukan globalisasi
ekonomi, diantaranya:
a. kebijakan globalisasi ekonomi
· Produksi global dapat ditingkatkan
· Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
· Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
· Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih
baik
· Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
b. keburukan globalisasi ekonomi
· Menghambat pertumbuhan sektor industri
· Memperburuk neraca pembayaran
· Sektor keuangan semakin tidak stabil

4
· memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

2. Globalisasi Kebudayaan
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada
di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat
diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun
persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik
nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek
kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek
kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku
seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang
yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan
seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-
nilai dan budayatertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia
atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran
budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa
Baratke berbagai tempat di dunia ini (Lucian W. Pye, 1966).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi
pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak
melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi
antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih
mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan
globalisasi kebudayaan.

 Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan


· Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.

5
· Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan
kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar
kebudayaannya.
· Berkembangnya turisme dan pariwisata.
· Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
· Berkembangnya modeyang berskala global, seperti pakaian, film dan
lain lain.
· Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia
Dibawah ini beberapa konsep globalisasi menurut para ahli adalah:
a. Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa
pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting,
yang terjelma didalam kesadaran orang.
b. Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan
menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi
kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
c. Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi
teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi
adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
d. Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling
ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal
perdagangan dan keuangan.
e. Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi
namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis,
pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita

6
2.2 Proses awal Globalisasi
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah
globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup.
Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global
melalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat
menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan
kesenjangan sosial.
Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga
memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri,
seperti meniru gaya punk, cara bergaul.
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya
fenomena globalisasi di dunia.
a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang
seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa
komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui
pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak
hal dari budaya yang berbeda.
b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi
saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan
internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan
dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga
internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan
dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan
hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

7
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa
kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah
satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri
kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa
terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama,
perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan
itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
2.3 Kompleksitas Lingkungan Global
Kompleksitas lingkungan dicirikan oleh ketidakpastian dan turbulensi lingkungan
berisi terkait dengan kebutuhan, selera konsumen, peningkatan persaingan, perubahan
teknologi, dan isu social ekonomi (Braglia&Petroni, 2000). Kompleksitas lingkungan
mencerminkan tingkat heterogenitas atau keanekaragaman factor, kegiatan atau
situasi yang dihadapi oleh perusahaan (benito,et al, 2010). 1

Sedangkan globalisasi mengacu pada strategi untuk mengejar peluang dimana pun di
seluruh dunia yang memungkinkan suatu perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi
bisnisnya dinegara tempatnya beroperasi.

Setiap perusahaan melaksanakan kegiatannya dalam lingkungan yang


mengalami perubahan terus-menerut. Secara garis besar lingkungan usaha dapat
dibagi atau dikenali sebagai lingkungan pasar dan lingkungan bukan pasar.

Lingkungan pasar dicirikan oleh struktur pasar dan pola persaingan antara
para pelaku pasar, sedangkan lingkungan bukan pasar yaitu semua factor
illegal/pemerintah, politik, social, demogradi dan lain- lain dicirikan oleh isu-isu yang
berkembang, interest perusahaan terhadap isu-isu tersebut, institusi yang terkait

1
Sabihaini, Djumilah Hadiwidjojo, Djumahir, and Mintaeti Rahayu. "Kompleksitas Lingkungan Dan
Regulasi Pemerintah Impilikasinya Terhadap Kinerja Perbankan di jawa timur." Jurnal
Keuangan dan perbankan, 2012.

8
dengan setiap isu dan informasi yang tersedia untuk penanganan isu. Karena sifat
yang saling mempengaruhi antara perusahaan dengan lingkungan maka pemahaman
terhadp perubahan lingkungan serta kecenderungannya sangat membantu manajemen
perusahaan dalam menetapkan strategi dan kebijakan yang tepat untuk mencapai
tujuan dan sasaran perusahaan.2

2.4 Perencanaan strategis global.


Strategi Global merupakan salah satu bentuk dari perusahaan multinasional strategi
yang menjadikan negara di seluruh dunia sebuah pasar global (Levitt, dan Yip dalam
Peng dan Miles, 2009).

Perencanaan strategi global adalah proses organisasi untuk menentukan arah,


tujuan, strategi, yang mengimplementasikan rencana aksi dan membuat keputusan
untuk mengalokasikan sumber daya dengan tujuan melaksanakan strategi serta
mencapai tujuan yang telah ditentukan.

A. Proses perencanaan strategis global.

Proses Perencanaan strategis global adalah fungsi utama manajer perusahaan dan
manajer akhir dari perencanaan strategis dan yang membuat strategi di perusahaan
adalah direktur utama perusahaan (CEO), proses perencanaan strategis menyediakan
struktur formal dimana tugas manajer:

1. Perumusan strategi, langkah yang dilakukan ialah dengan memutuskan apa


yang harus dilakukan, menetapkan tujuan dan rencana strategis yang akan
mengarah kepada pencapaian tujuan perusahaan.
2. Implementasi strategi, pada tahap ini perusahaan benar-benar
mengembangkan taktik untuk mencapai strategi Global yang telah

2
Firmansyah, M. Anang, and Didin Fatihudin. Globalisasi Pemasaran. Yogyakarta: Cv Budi Utama,
2017.

9
dirumuskan, biasanya dicapai melalui: perancangan organisasi, pekerjaan
karyawan sistem proses dan pengendalian. 3
B. Langkah-langkah dalam perencanaan strategi global.
1. Menganalisis lingkungan domestik, internasional dan asing (lingkungan
eksternal).
Karena sebuah perusahaan memiliki sedikit kesempatan untuk mengendalikan
kekuatan eksternal maka manajer juga harus mengetahui mengenai kondisi
sekarang dari kekuatan eksternal tersebut dan juga mengetahui kemana
kekuatan eksternal tersebut mengarah.
2. Menganalisis variabel yang dapat dikendalikan perusahaan (lingkungan
internal).
Sebuah analisis mengenai kekuatan yang dikendalikan perusahaan juga akan
menyertakan analisis situasional dan prediksi. Manajer dari berbagai bidang
fungsional secara pribadi akan memberikan laporan mengenai unit mereka
atau memberikan masukan kepada staf perencanaan (jika memang ada) yang
pada gilirannya akan menyiapkan laporan untuk komite perencanaan strategi.
Seringkali manajemen akan menganalisis aktivitas perusahaan melalui dari
bahan baku yang masuk ke pabrik hingga produk akhir sampai ke penggunaan
akhir, yang biasa disebut dengan analisis rantai nilai. Variabel-variabel ini
lebih mudah untuk dianalisis karena sudah ada dalam lingkungan internal
perusahaan itu sendiri.
3. Mendefinisikan pernyataan visi, misi dan nilai perusahaan.
Pernyataan visi, misi dan nilai ini mengomunikasikan kepada para pemangku
kepentingan di perusahaan (karyawan, pemegang saham, pemerintah, Mitra,
pemasok dan pelanggan) mengenai apa perusahaannya, Ke mana arahnya dan
nilai apa yang akan membimbing perilaku anggota-anggota organisasi.

3
Kartawinata, budi rustandi.dkk. 2014. Bisnis Internasional. Bandung: PT. Karya Manunggal
Lithomas.

10
Pernyataan misi mendefinisikan tujuan keberadaan perusahaan, termasuk
bisnis, tujuan, dan pendekatan untuk mencapai tujuan tersebut. Pernyataan
visi adalah deskripsi mengenai posisi yang diinginkan perusahaan di masa
depan, apa yang diharapkan bisa dicapai jika perusahaan dapat memperoleh
kompetensi yang dibutuhkan dan berhasil mengimplementasikan strateginya.
Pernyataan nilai yaitu mengandung deskripsi mengenai nilai-nilai
fundamental, kepercayaan, dan prioritas anggota-anggota organisasi,
mencerminkan bagaimana mereka ingin bersikap dengan satu sama lain dan
dengan pelanggan, pemasok dan anggota lain dalam komunikasi global.
4. Menetapkan tujuan-tujuan perusahaan.
Tujuan mengerahkan Tindakan yang diambil oleh perusahaan,
mempertimbangkannya di dalam pernyataan visi dan misi, dan memastikan
kelangsungan eksistensinya.
5. Menguantifikasi tujuan.
Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan strategi yang efektif, salah satunya yang akan
memungkinkan pencapaian tujuan-tujuan perusahaan, ialah penting bahwa
melakukan usaha untuk menguantifikasi tujuan-tujuan tersebut.
6. Memformulasikan strategi kompetitif.
Secara umum, partisipan dalam proses perencanaan strategis akan
memformulasikan strategi kompetitif alternatif dan rencana yang sesuai
tindakan dengan mempertimbangkan arah kekuatan lingkungan eksternal
meliputi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman perusahaan (sesuatu
yang membahayakan bisnis, seperti produk yang baru muncul yang membuat
produk perusahaan menjadi usang).
7. Mempersiapkan rencana taktis.
Dikarenakan rencana strategis cukup luas maka rencana taktis juga disebut
operasional merupakan syarat untuk menjabarkan secara detail bagaimana

11
tujuan dicapai. Dengan kata lain, cara yang sangat spesifik, berarti jangka
pendek untuk mencapai tujuan adalah kegunaan dari perencanaan taktis.
8. Mengembangkan suatu kerangka pengendalian.
Kerangka pengendalian ini adalah serangkaian proses manajerial dan
organisasi yang terus bergerak ke arah tujuan strategis perusahaan. Setiap
rangkaian tanggapan berasal dari kerangka pengendalian yang dibangun untuk
4
menjaga perusahaan di lapangan.

2.5 Strategi Kompetitif Bagi Perusahaan di Pasar Asing


Pada dasamya, aliansi strategis merupakan hubungan antara beberapa individu
maupun kelompok atau bisa juga organisasi yang melibatkan beberapa bidang bisnis
dan memiliki tujuan yang sama.Ada beberapa bentuk aliansi strategis yang dapat
dijalankan perusahaan yaitu:

1. Lisensi
Lisensi merupakan pengaturan kontrak di mana satu perusahaan (pemberi
lisensi) menyediakan aset yang dilindungi secara hukum kepada perusahaan
lain (penerima lisensi) dengan imbalan royalti, biaya lisensi, atau bentuk
kompensasi lainnya. Aset beisensi dapat berupa nama merek, nama
perusahaan, paten, rahasia dagang, atau formulasi produk. Lisensi banyak
digunakan di industri fashion. Organisasi yang sangat beragam seperti Disney,
Caterpillar Inc., National Basketball Association, dan Coca-Cola juga
menggunakan lisensi secara ekstensif. Tidak ada yang merupakan produsen
pakaian jadi; namun, perjanjian lisensi memungkinkan mereka untuk
memanfaatkan nama merek mereka dan menghasilkan aliran pendapatan yang
besar. Seperti yang ditunjukkan oleh contoh-contoh ini, perizinan adalah pintu
masuk pasar global dan strategi ekspansi dengan daya tarik yang cukup besar.

4
https://www.academia.edu/27933425/2_Proses_Perencanaan_strategis_global

12
Ini dapat menawarkan pengembalian investasi yang menarik selama masa
perjanjian, asalkan klausul kinerja yang diperlukan disertakan dalam kontrak,,
Keegan & Green, (2013).
Dalam pemberian lisensi, perusahaan penerima lisensi mendapatkan
pengetahuan khusus dari perusahaan pemberi lisensi dan dengan demikian
mampu mengembangkan beberapa keterampilannya sendiri; dan tidak hanya
menjual kembali produk seperti yang dilakukan distributor. Oleh karena itu,
perizinan merupakan suatu bentuk transfer teknologi, yang juga merupakan
kelemahan terbesar bagi pemberi lisensi. Untuk menghindari hilangnya
keuntungan khusus, perusahaan pemberi lisensi perlu menangani negosiasi
kontrak dengan baik. Misalnya, penting untuk membatasi wilayah geografis di
mana penerima lisensi dapat menjual produk agar tidak menimbulkan
persaingan dengan penjualan perusahaan itu sendiri di negara lain.
Penting juga untuk memastikan apa persyaratan untuk mengakhiri kontrak,
apa batas waktunya, dan bagaimana pengetahuan khusus akan digunakan.
Kontrak mengidentifikasi tingkat dan jenis dukungan pemasaran yang
diharapkan dihasilkan oleh penerima lisensi dan langkah-langkah yang tepat
untuk diambil jika dukungan ini tidak datang. Pemberi lisensi pada bagiannya,
menjanjikan penyediaan transfer pengetahuan yang diperlukan, termasuk
dukungan manajerial dan teknis, paten dengan atau tanpa merek dagang, atau
transfer nama merek, Johansson, (2009).
2. Waralaba
Banyak perusahaan multinasional, terutama di sektor jasa, beralih ke waralaba
sebagai cara untuk memasuki pasar luar negeri dan masih tetap memegang
kendali atas pemasaran dan citra merek mereka. Di waralaba, perusahaan
pemilik waralaba menawarkan untuk membantu pengusaha lokal (penerima
waralaba) untuk membangun bisnis lokal melalui pemberian izin untuk
menjual produk merek terkenal pemilik waralaba di pasar yang baru. Sebagai
imbalannya, penerima waralaba akan meningkatkan modal yang diperlukan

13
dan setuju untuk membayar pemilik waralaba royalti atas penjualan dan
biasanya dibayar di muka. Sementara itu, pemilik waralaba berjanji untuk
mempertahankan merek melalui iklan dan promosi, termasuk mensponsori
berbagai acara. Pemilik waralaba juga menyediakan berbagai layanan
dukungan pasar kepada penerima waralaba, khususnya iklan lokal untuk
mempertahankan nama merek, di mana penerima waralaba biasanya akan
membayar sebagian. Manual pelatihan untuk karyawan, bantuan dengan lini
produk dan penjadwalan produksi, manual akuntansi, dan bantuan sesekali
dalam- pembiayaan merupakan pelayanan yang dijanjikan kepada penerima
waralaba. Agar merek waralaba dipromosikan secara efektif oleh periklanan
global, lini produk dan layanan pelanggan perlu distandarisasi. Meskipun
perbedaan budaya mungkin memerlukan beberapa adaptasi, seperti di Eropa,
McDonald's menyajikan bir, dan di Asia, nasi ditambahkan ke menu, namun
konsep waralaba dapat bekerja justru karena adanya standarisasi produk dan
layanan. Produk harus diprediksi sama, di mana "terlalu baik" bisa sama
berbahayanya dengan "tidak cukup baik" karena pelanggan mengandalkan
"apa yang diharapkan", Johansson, (2009).
Ada dua jenis waralaba: satu adalah produk dan nama dagang waralaba, di
mana pemasok membuat kontrak dengan dealer untuk membeli atau menjual
produk atau lini produk. Metode lainnya adalah waralaba format bisnis, di
mana penerima waralaba mendirikan bisnis dan menjalankannya secara
menguntungkan di negara tuan rumah. Sebagai imbalannya, pemilik waralaba
menerima imbalan loyalitas dari omset penerima waralaba. Perusahaan
waralaba global yang paling terkenal adalah KFC, McDonald's, Burger King,
dan Pizza Hut, Lee & Carter, (2012).
3. Usaha Patungan (Joint Venture)
Bagi banyak perusahaan multinasional yang ingin memperluas operasi global
mereka, usaha patungan terbukti menjadi cara yang paling layak untuk
memasuki pasar luar negeri, terutama pasar negara berkembang. Dengan

14
usaha patungan, perusahaan asing setuju untuk berbagi ekuitas dan sumber
daya lainnya dengan mitra lain untuk mendirikan entitas baru di negara tuan
rumah. Mitra biasanya adalah perusahaan lokal, tetapi mereka juga bisa
berupa otoritas pemerintah lokal, perusahaan asing lainnya, atau campuran
pemain lokal dan asing. Proyek infrastruktur besar atau teknologi tinggi yang
menuntut keahlianan uang dalam jumlah besar sering kali melibatkan banyak
mitra asing dan lokal. Terdapat perbedaan antara usaha patungan koperasi dan
ekuitas. Usaha patungan koperasi adalah kesepakatan bagi para mitra untuk
berkolaborasi tetapi tidak melibatkan investasi ekuitas apa pun. Misalnya, satu
mitra mungkin memberikan kontribusi teknologi manufaktur sedangkan mitra
lainnya menyediakan akses ke saluran distribusi. Usaha patungan kooperatif
cukup umum untuk kemitraan antara perusahaan multinasional yang sukses
dan pemain lokal di pasar yang sedang berkembang. Sedangkan, usaha
patungan ekuitas melangkah lebih jauh. Ini adalah pengaturan di mana mitra
setuju untuk meningkatkan modal secara proporsional dengan saham ekuitas
yang disepakati, Kotabe & Helsen, (2010).5

5
Sherly Dkk, Pemasaran Internasional (Jakarta : Yayasan Kita Menulis, 2020), Hlm 67

15
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali
sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi
mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama
lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi
dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya
masyarakat.
Kompleksitas lingkungan dicirikan oleh ketidakpastian dan turbulensi
lingkungan berisi terkait dengan kebutuhan, selera konsumen, peningkatan
persaingan, perubahan teknologi, dan isu social ekonomi
(Braglia&Petroni, 2000).
Proses Perencanaan strategis global adalah fungsi utama manajer
perusahaan dan manajer akhir dari perencanaan strategis dan yang
membuat strategi di perusahaan adalah direktur utama perusahaan (CEO).
Ada beberapa bentuk aliansi strategis yang dapat dijalankan perusahaan
yaitu:
1. Lisensi
2. Waralaba
3. Usaha Patungan (Joint Venture)

16
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, M. Anang, and Didin Fatihudin. Globalisasi Pemasaran.


Yogyakarta: Cv Budi Utama, 2017.

Sabihaini, Djumilah Hadiwidjojo, Djumahir, and Mintaeti Rahayu.


"Kompleksitas Lingkungan Dan Regulasi Pemerintah Impilikasinya
Terhadap Kinerja Perbankan di jawa timur." Jurnal Keuangan dan
perbankan, 2012.

Kartawinata, budi rustandi.dkk. 2014. Bisnis Internasional. Bandung: PT.


Karya Manunggal Lithomas.

Sherly Dkk, Pemasaran Internasional (Jakarta : Yayasan Kita Menulis,


2020), Hlm 67
https://www.academia.edu/27933425/2_Proses_Perencanaan_strategis_global

17

Anda mungkin juga menyukai