SALURAN DISTRIBUSI
Dosen pengampu:
Disusun oleh:
Amar Ma’arufi(1902124793)
UNIVERSITAS RIAU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Saluran distribusi ini tepat pada
waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah manajemen pemasaran.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang saluran disribusi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.kami mengucapkan
terima kasih kepada ibu Sri Restuti SE,MM, selaku dosen mata kuliah manajemen pemasaran
yang telah memberikan tugas kelompok ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Pekanbaru,Desember 2020
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar isi............................................................................................................ii
Bab 1 pendahuluan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3 penutup
3,1 kesimpulan......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Pedagang
Pedagang adalah pemain distributor yang membeli produk dari produsen atas kemauan sendiri. Produk
tersebut akan dijual kembali ke pedagang lain atau pada konsumen langsung. Terdapat dua macam
pedagang yaitu pedagang besar dan kecil. Pedagang besar biasa disebut pengepul. Pedagang kecil disebut
pengecer.
b. Agen
Agen adalah lembaga distribusi pemasaran yang diakui oleh produsen atau perusahaan untuk
mendistribusikan sebuah produk ke para konsumen. Lembaga ini biasanya memiliki izin atas nama
perusahaan produsen. Secara resmi agen adalah lembaga distibutor resmi dari suatu perusahaan produsen.
c. Makelar
Suatu lembaga pemasaran yang menjual produk menggunakan nama pihak lain.
d. Eksportir
Eksportir adalah orang, sekelompok orang atau lembaga yang membeli produk dari dalam negeri
kemudian melakukan penjualan ke luar negeri.
e. Komisioner
Komisioner adalah distributor yang memiliki tugas seperti makelar akan tetapi melaksanakan transaksi
jual beli barang dengan menggunakan nama sendiri. Dalam hal ini komisioner akan bertanggung jawab
pula dalam segala aktivitasnya dan imbalan dari kinerja komisioner disebut dengan komisi.
1. Produsen Ke Konsumen
Jenis strategi yang satu ini merupakan salah satu strategi yang cukup singkat. Strategi ini terjadi dengan
cukup singkat, yaitu terjadi antara produsen langsung ke konsumen. Biasanya jenis yang satu ini terjadi
dengan cukup singkat dimana produk yang dihasilkan oleh produsen langsung diberikan atau berpindah
tangan langsung ke tangan konsumen.
Berbeda dengan strategi yang sebelumnya, strategi yang satu ini memiliki penghubung antara keduanya.
Perbedaan yang satu ini adalah dengan adanya pengecer diantaranya maka produsen tidak langsung
memberikan barang produksinya ke konsumen.
Namun terlebih dahulu melewati pengecer. Melalui pengecer ini nantinya produsen tidak akan langsung
menemui konsumen nya. Hal ini tentu juga sebagai langkah pemasaran yang tepat guna.
3. Produsen ke Pedagang Besar, Kemudian Pengecer dan Konsumen
Untuk yang satu ini tentu saja produsen yang dimaksud adalah produsen dengan tingkat produktivitas
yang tinggi. Selain itu produsen tentu saja akan memberikan atau menaruh produknya pada sebuah
perusahaan besar yang dalam hal ini akan disebut sebagai pedagang besar.
Setelah sampai di pedagang besar, produk nya tidak akan langsung turun ke tangan konsumen secara
langsung. Setelah berada di tangan pedagang besar, maka produk akan di salurkan ke pengecer.
Untuk langkah dan proses selanjutnya akan sama dengan yang terjadi pada poin ke 2. Hal semacam ini
memang menjadi salah satu strategi yang lebih tepat guna sehingga produk yang dihasilkan produsen
pada kesempatan pertama akan mengalami kenaikan minat beli dari konsumen.
Untuk strategi yang satu ini, kebanyakan akan menggunakan agen yang memang telah ditunjuk
sebelumnya. Penunjukan tersebut merupakan langkah yang preventif dalam menunjang keberlangsungan
produk dari tangan produsen. Biasanya setelah produk sampai ditangan agen, maka agen akan mencari
pengecer yang tepat untuk ditunjuk sebagai penyalur.
Proses penyaluran tersebut nantinya akan menjadi kunci yang cukup efektif dalam memasarkan
produknya. Cara ini terkesan lebih khusus, namun cara yang satu ini cukup memberikan dampak serta
hasil yang efektif.
Fungsi – fungsi yang dijalankan oleh pihak – pihak perantara yang terlibat dalam saluran distribusi turut
menentukan keberhasilan atau kegagalan pemasaran suatu produk. Adapun fungsi saluran distribusi
dalam pemasaran adalah sebagai berikut :
1) Riset/Penelitian
Berperan sebagai pengumpul dan penyebar informasi mengenai situasi dan kondisi lingkungan pemasaran
seperti pelanggan, pemasok, pesaing dan lembaga yang terkait.
2) Promosi
Perantara pemasaran seperti agen, grosir, pedagang eceran juga berfungsi sebagai sarana promosi dengan
cara mengembangkan dan menyebarkan komunikasi yang positif mengenai produk yang ditawarkan.
3) Kontak
Berperan sebagai penghubung antara produsen dan konsumen dengan melakukan komunikasi dengan
calon pembeli. Keluhan, kritik dan saran dari pelanggan biasanya disampaikan terhadap para distributor,
karena merekalah yang berhubungan langsung dengan konsumen terutama perantara yang
menghubungkan barang dengan konsumen akhir.
4) Penyelarasan
Berfungsi sebagai pihak yang membentuk dan menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan pembeli.
Perantara menentukan pesanan kepada produsen berapa unit produk yang diperlukan berdasarkan jumlah
kebutuhan pelanggan. Jadi produsen memasok produk ke perantara sesuai dengan keperluan atau pesanan
yang diterima.
5) Negoisasi
Berperan dalam kesepakatan harga akhir yang terjadi antara harga penawaran penjual dengan harga
keinginan pembeli. Perantara menghubungkan dan merundingkan dengan pihak produsen berapa tingkat
harga yang ditawarkan oleh produsen tersebut.
6) Distribusi Fisik
Perantara kadang – kadang juga sekaligus berperan dalam penyaluran dan pengangkutan barang – barang
yang dipasarkan. Jadi dalan penyaluran barang terkadang produsen yang melakukan dan menanggung
biaya – biaya penyaluran, terkadang juga dilakukan dan ditanggung oleh perantara. Penatapan harga
pokok barang dari produsen akhirnya dipengaruhi juga oleh faktor pihak mana yang menanggung biaya
distribusi tersebut.
7) Pengambilan Resiko
Perantara juga berfungsi sebagai penanggung resiko bila barang – barang yang dipasarkan tersebut tidak
laku, rusak atau kejadian – kejadian yang tidak diinginkan lainnya.
Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran
distribusi. Faktor – faktor tersebut antara lain :
1. Pertimbangan Pasar
Karena saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, maka keadaan pasar ini
merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran. Beberapa faktor pasar yang harus diperhatikan
adalah :
a. Konsumen atau pasar industri
Pasar yang akan dituju apakah pasar konsumen atau pasar industri, jika pasar industri umumnya jumlah
perantara yang diperlukan tidak banyak dan memerlukan pemilihan penyalur yang dituntut memiliki
kemampuan penguasaan secara teknis mengenai produk tersebut.
b. Jumlah pembeli potensial
Jika jumlah pembeli potensi jumlahnya banyak umumnya tingkat pelayanan yang diperlukan juga tinggi
sehingga jumlah perantaranya juga harus banyak, sebaliknya jika pembeli potensial sedikit tingkat
pelayanan yang diperlukan tidak begitu banyak.
c. Konsentrasi pasar secara geografis
Jika pasar terpusat secara geografis, jumlahnya layanan yang diperlukan tidak begitu banyak. Apabila
pasar terbesar letaknya secara geografis jumlah layanan yang diperlukan akan semakin banyak.
d. Pola pembelian
Pola pembelian konsumen juga beraneka ragam, ada konsumen yang menginginkan membeli dari lokasi
yang terpusat lebih jauh melalui perjalanan, telepon atau surat.
e. Jumlah pesanan
Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya.
Jika volume yang dibeli oleh pemakai industri tidak begitu besar atau relative kecil, maka perusahaan
dapat menggunakan distributor industri.
f. Kebiasaan dalam pembelian
Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula terhadap
kebijaksanaan dalam penyaluran. Termasuk dalam kebiasaan membeli, antara lain :
- Kemauan untuk membelanjakan uangnya
- Tertariknya pada pembelian dengan kredit
- Lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali – kali
- Tertariknya pada pelayanan penjual
2. Pertimbangan Produk
a. Karakteristik produk
Produk yang mudah rusak misalnya mengharuskan dibentuk saluran distribusi yang pendek dan tingkat
layanan yang tinggi agar produk cepat sampai ke tangan konsumen. Demikian juga produk yang memiliki
bobot yang tinggi seperti bahan bangunan (pasir, batu dsb) memerlukan saluran yang pendek karena
ongkos angkut serta bongkar muatnya yang tinggi.
b. Nilai unit
Jika nilai unit dari barang yang dijual relative rendah maka produsen cenderung untuk menggunakan
saluran distribusi yang panjang. Tetapi sebaliknya, jika nilai unitnya relative tinggi maka saluran
distribusinya pendek atau langsung.
c. Sifat teknis
Beberapa jenis barang industri seperti instalasi biasanya disalurkan secara langsung kepada pemakai
industri. Dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah
teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Mereka juga harus dapat memberikan pelayanan baik sebelum
maupun sesudah penjualan.
d. Barang standard dan pesanan
Jika barang yang dijual berupa barang standar maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur.
Demikian pula sebaliknya, kalau barang yang dijual berdasarkan pesanan maka penyalur tidak perlu
memlihara persediaan.
e. Luasnya lini produk
Semakin beragam barang dalam suatu lini produk, makin besar kecenderungan perusahaan melakukan
distribusi eksklusif atau distribusi selektif.
3. Pertimbangan perusahaan
a. Kemampuan modal
Semakin besar modal yang dimiliki oleh perusahaan maka perusahaan dapat menentukan jumlah penyalur
yang banyak untuk meningkatkan pelayanan dan perusahaan memiliki peluang untuk memilih penyalur
yang memiliki reputasi yang baik untuk menjaga citra perusahaannya.
b. Pengalaman dan kemampuan manajemen
Perusahaan yang memiliki pengalaman yang banyak akan penyaluran produk tentunya memiliki
pertimbangan yang matang dalam mendesain saluran dan memiliki kriteria atau data tersendiri mengenai
reputasi penyalur. Demikian juga kemampuan manajemen dalam menilai dan menentukan pemilihan
penyalur turut menentukan terciptanya saluran distribusi yang efisien dan efektif.
c. Pengawasan saluran
Faktor pengawasan saluran kadang – kadang menjadi pusat perhatian produsen dalam kebijaksanaan
saluran distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah dilakukan jika saluran distribusi pendek. Jadi,
perusahaan yang ingin mengawasi penyaluran barangnya cenderung memilih saluran pendek walaupun
ongkosnya tinggi.
d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual
Jika produsen mau memberikan pelayanan yang lebih baik seperti membangun etalase, mencarikan
pembeli untuk perantara, maka akan banyak yang bersedia menjadi penyalurnya.
4. Pertimbangan distributor
a. Pelayanan yang diberikan oleh distributor
Jika perantara mau memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan menyediakan fasilitas
penyimpangan maka produsen akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur.
b. Kegunaan perantara
Perantara akan digunakan sebagai penyalur apabila ia dapat membawa barag produsen dalam persaingan
dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan usul tentang barang baru.
c. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
Jika perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, misalnya resiko turunny harga,
maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur. Hal ini dapat memperingan tanggungjawab produsen
dalam mengadapi berbagai macam resiko.
d. Volume penjualan
Produsen cenderung memilih perantara yang dapat menawarkan barangnya dalam volume yang besar
untuk jangka panjang.
e. Ongkos
Jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih ringan dengan menggunakan perantara, maka hal ini
dapat dilakukan terus menerus.
5. Pertimbangan lingkungan
a. Kondisi perekonomian
Kondisi perekonomian suatu bangsa / Negara juga turut mempengaruhi pemilihan penyalur. Di Negara –
Negara yang perekonomiannya belum mapan tentu menghendaki desain saluran yang ekonomis dan
menggunakan saluran yang lebih pendek.
b. Sarana dan prasarana yang tersedia
Sarana fisik seperti armada angkutan, alat bongkar muat harus memenuhi syarat terentu. Demikian faktor
pendukung lain seperti peraturan pemerintah, tenaga kerja juga harus sesuai dengan apa yang diperlukan
saluran pemasaran yang ideal
Distribusi Intensif
Distribusi Intensif ini dapat dilakukan oleh produsen yang menjual barang konvenien. Perusahaan
berusaha menggunakan penyalur, terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan mencapai
konsumen. Semua ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen. Sedangkan
untuk barang industri, distribusi intensif ini biasanya terbatas untuk jenis operating supplies atau barang
standard lainnya, seperti obeng, minyak pelumas, dan lainnya.
Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih suatu jumlah pedagang besar/
pengecer yang terbatas dalam suatu daerah geografis. Biasanya saluran ini dipakai untuk memasarkan
produk baru, barang shopping atau barang special, dan barang industri jenis accessory equipment.
Penggunaan saluran distribusi selektif ini dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang tidak
menguntungkan dan meningkatkan volume penjualan dengan jumlah transaksi lebih terbatas.
Baca Juga: “Manajemen Proyek” Pengertian & ( Fungsi – Tujuan – Ruang Lingkup – Contoh )
Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif ini dilakukan oleh perusahan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau
pengecer dalam daerah pasar tertentu. Jadi produsen/ penyedia hanya menjual produknya kepada satu
pedagang besar atau satu pengecer saja. Pada umumnya, distribusi eksklusif ini banyak dipakai :
Strategi-distribusi
Peranan Perantara Penggunaan perantara sebagian besar karena keunggulan efisiensi mereka dalam
membuat barang tersedia secara luas dan mudah diperoleh pasar sasaran. Perantara pemasaran, dengan
hubungan, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka, biasanya menawarkan kepada perusahaan
lebih banyak daripada yang dapat mereka capai sendiri.
Dari segi sistem ekonomi, peran dasar perantara pemasaran adalah mengubah persediaan yang bersifat
heterogen menjadi berbagai macam barang yang ingin dibeli orang.
Menurut Stern dan El-Ansary, Perantara melancarkan arus barang dan jasa. Prosedur ini diperlukan untuk
menjembatani ketidaksesuaian antara berbagai barang dan jasa yang dihasilkan produsen dan bermacam
barang yang diminta konsumen.
Ketidaksesuaian itu timbul dari kenyataan bahwa produsen biasanya menghasilkan sejumlah besar barang
dengan variasi terbatas, sedangkan konsumen biasanya menginginkan jumlah terbatas dari berbagai jenis
barang.
Selama suatu lembaga atau perusahaan itu menawarkan barang atau jasa, masalah distribusi ini tidak
dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi selalu dilakukan meskipun tidak menggunakan perantara sebagai
lembaga. Jadi, kegiatan distribusinya langsung diarahkan oleh produsen kepada konsumennya. Namun
tidak jarang para perantara ini digunakan oleh produsen untuik mendistribusikan hasil produksinya
kepada pembeli akhir.
Perantara pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di bidang
distribusi. Mereka itu adalah perantara pedagang dan perantara agen. Meskipun sama-sama perantara,
tetapi mereka mempunyai perbedaan - perbedaan.
Pada umumnya, alasan utama untuk menggunakan perantara adalah bahwa mereka ini dapat membantu
meningkatkan efisiensi distribusi.
Penggunaan perantara mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
a. Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen. Produsen cukup
menghubungi perantara untuk menyampaikan produknya kepada konsumen yang banyak. Ini dipandang
lebih efisien.
b. Kegiatan distribusinya cukup baik bilamana perantara sudah mempunyai pengalaman. Mereka
dipandang lebih baik karena memang tugas yang dilakukan hanyalah di bidang distribusi.
c. Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk beberapa
jenis produk tertentu, sehingga produsen tidak perlu menyediakannya.
d. Perantara dapat membantu di bidang pengangkutan dengan menyediakan alat-alat transpor sehingga
meringankan beban produsen maupun konsumen yang mencarinya.
e. Perantara dapat membantu di bidang penyimpanan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas
penyimpanan, seperti gudang dan fasilitas penyimpanan lainnya sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan oleh
konsumen dapat memenuhinya.
f. Perantara dapat membantu di bidang keuangan dengan menyediakan sejumlah dana untuk melakukan
penjualan secara kredit kepada pembeli akhir, atau untuk melakukan pembelian tunai dari produsen.
g. Keuntungan lain yang dapat diharapkan oleh produsen dari perantara ini adalah:
· Membantu dalam pencarian konsumen
· Membantu dalam kegiatan pormosi
· Membantu dalam penyediaan informasi
· Membantu dalam pengepakan dan pembungkusan
· Membantu dalam penyortiran Perantara Pedagang Pada dasarnya perantara pedagang ( Merchant
Middlement ) ini bertanggung jawab terhadap kepemilikan semua barang yang dipasarkan. Dalam
hubungannya dalam pemindahan milik, kegiatan perantara ini berbeda dengan lembaga lain. Yang
termasuk dalam agen seperti : perusahaan transport, perusahaan pergudangan, dsb.
BAB 3
Penutup
3.1 kesimpulan
Kesimpulan
Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk memindahkan produk mereka
melalui suatu lembaga yang mereka pilih untuk mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung
maupun tidak langsung dari produsen ke konsumen. Tujuannya untuk mencapai pasar tertentu. Jadi
pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.
Konsep tentang saluran pemasaran disini berorientasi pada keputusan dimana fungsi-fungsi saluran
tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya beberapa strategi. Strategi itu sendiri merupakan suatu
rencana umum atau menyeluruh, sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan dalam kegiatan
saluran. Dalam hal ini, strategi mempunyai hubungan yang erat dengan manajemen secara fisik maupun
non fisik daripada saluran.
Selama suatu lembaga atau perusahaan itu menawarkan barang atau jasa, masalah distribusi ini
tidak dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi selalu dilakukan meskipun tidak menggunakan perantara
sebagai lembaga. Jadi, kegiatan distribusi langsung diarahkan oleh produsen kepada konsumennya.
Namun tidak jarang para perantara ini digunakan oleh produsen untuk mendistribusikan hasil
produksinya kepada pembeli.
DAFTAR PUSTAKA
https://ti3602marketing.wordpress.com/2014/05/23/bab-15-mengelola-saluran-distribusi/
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-strategi-distribusi/
https://industri3603.wordpress.com/2014/05/29/mengelola-saluran-distribusi-2/
Swastha DH, Basu. Irawan. 1997. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan Kedua. Yogyakarta :
Penerbit Liberty
Vitasari Iman, Zulfa. 2010. Saluran Distribusi dan Fungsi Manajemen. website http://dasar-dasarpemasaran-
blog.blogspot.com