Anda di halaman 1dari 65

Perubahan Renstra (Permen_90)

Dinas Perdagangan dan Perindustrian


Tahun 2018 - 2023

KATA PENGANTAR

Penyusunan Perubahan Renstra ini didasarkan kepada Perubahan Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Perubahan-RPJMD) Pemerintah Kabupaten
Jombang Tahun 2021-2023, Renstra Dinas Perdagangan dan Perindustrian tahun
terdahulu, Cascading Kinerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang sudah
disesuaikan dengan Permendagri No.90 Tahun 2019 sebagai salah satu hasil reviu
internal, serta dokumen pendukung lainnya. Sejalan dengan reviu internal terhadap
Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran Renstra, serta Isu Strategis OPD.
Rencana Strategis (Renstra) Urusan Perdagangan dan Urusan Perindustrian
Tahun 2018-2023 yang ditangani oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Jombang pada tahun 2021, merupakan perencanaan jangka menengah yang dijadikan
acuan pelaksanaan program kerja pembangunan Sektor Perdagangan dan Sektor
Perindustrian.
Dalam Rencana Strategis Dinas Perdagangan dan Perindustrian telah menyusun
dan menganggarkan program dan kegiatan yang berbasis Gender yang tertuang dalam
pengarustamaan gender (PUG) melalui perencanaan pengangaran responsif gender
(PPRG).
Semoga dokumen Perubahan Rencana Strategi Tahun 2021-2023 ini dapat
digunakan sebagai bahan informasi dan acuan dalam perencanaan kedepan sehingga
dapat mendukung keberhasilan kegiatan pembangunan dibidang perdagangan dan
perindustrian di Kabupaten Jombang serta diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
dan pelayanan kepada masyarakat.

Jombang, April 2021

Kata Pengantar | vi
Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

DAFTAR ISI

PENETAPAN RENCANA STRATEGIS ......................................................................... ii


KATA PENGANTAR .................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Landasan Hukum .................................................................................... 3
1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................................. 3
1.4. Sistematika Penulisan ............................................................................. 5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH


2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah ...................... 6
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah.............................................................. 20
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ...................................................... 24
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daearah ................................................................................. 26

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH


3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Fungsi
Pelayanan Perangat Daerah .................................................................... 29
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih ................................................................... 31
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi .............. 34
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis .................................................................... . 38
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ................................................................... . 45

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah ................... . 48

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ........................................................... 50


BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ................. . 52
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAN BIDANG URUSAN .................................... 54
BAB VIII PENUTUP...................................................................................................... 55

Daftar Isi | vii


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Perubahan-RENSTRA
PD) disusun berdasarkan perubahan RPJMD sebagaimana pasal 342 ayat (4),
sesuai amanah UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Perubahan RPJMD menjadi pedoman perubahan
Renstra PD. Perubahan tersebut juga dalam rangka penyesuaian Permendari
Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah yang memuat visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, indikasi program/kegiatan/sub kegiatan, target
indikator kinerja dan pagu dana indikatif serta sumber-sumber pembiayaan
selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi
Perangkat Daerah dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD).
Dalam penyusunan perencanaan tersebut telah mempertimbangkan
lingkungan strategis yang menuntut adanya perubahan dalam sistem
perencanaan pembangunan. Selain itu juga telah mempertimbangkan berbagai
kendala dan masalah yang dihadapi selama ini dalam pelaksaanaan tugas
pokok dan fungsi Dinas Perdagangan dan Perindustrian, dan terutama
menyangkut berbagai isu strategis yang terkait dengan proses perencanaan
pembangunan daerah, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
daerah. Dengan tersedianya Renstra ini, diharapkan proses perencanaan
pembangunan daerah akan berjalan lebih efektif dan efisien, dan akan
dihasilkan suatu rencana program dan kegiatan pembangunan yang terarah,
terpadu dan berkesinambungan.
Hasil pencapaian kemajuan pembangunan di Kabupaten Jombang yang
diukur dari penilaian evaluasi kinerja pembangunan daerah tahun 2020 dan target
capaian kinerja pembangunan pada tahun 2021-2023 yang menjadi tolok ukur
kinerja pembangunan di Kabupaten Jombang. Permasalahan-permasalahan dan
isu strategis yang merupakan perkiraan tantangan dan hambatan yang akan
mempengaruhi perjalanan pembangunan di tahun 2022-2023 khususnya dalam
rangka penanganan dampak dan pemulihan ekonomi dan sosial akibat Pandemi
Covid 19. Beberapa permasalahan terkait dengan urusan perdagangan antara lain:
Belum optimalnya akses perluasan pasar bagi komoditas unggulan; Masih

Bab 1 : Pendahuluan | hal. 1


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

lemahnya aspek perlindungan konsumen; serta Belum terpenuhinya sarana


prasarana pasar daerah (16 pasar) yang sesuai SNI dan Masih rendahnya
kesadaran/kepedulian pedagang dan pengunjung pasar terhadap perawatan/
pemeliharaan dan kebersihan tempat berjualan. Sedangkan Permasalahan terkait
dengan urusan perindustrian antara lain: Rendahnya nilai tambah hasil produk
industri kecil dan menengah karena masih sedikitnya industri kecil dan menengah
yang mengakses teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk;
Masih rendahnya kualitas dan daya saing produk IKM industri dibandingkan produk
luar negeri dan daerah lain karena masih sedikit produk industri kecil dan
menengah yang memiliki standardisasi produk; Masih belum optimalnya
pengembangan ekonomi kreatif di daerah; Masih belum terwujudnya Kawasan
Industri Di Daerah; Masih belum optimalnya pertumbuhan potensi sentra-sentra
industri di daerah karena masih terbatasnya infrastruktur industri di wilayah
pedesaan dan belum tertatanya informasi sentra industri; serta Masih belum
optimalnya jejaring IKM dan Industri Besar (IB).
Terbatasnya informasi mengenai Peta Potensi Produk Unggulan dan
peluang investasi di kabupaten Jombang, mengakibatkan kalah bersaing dengan
daerah sekitar dan kurang dikenal masyarakat luas. Namun, terkait regulasi Produk
Unggulan Daerah tersebut, pada tahun 2021 telah disusun melalui Peraturan
Bupati Jombang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Pengembangan Produk Unggulan
Daerah, dengan Komoditi produk unggulan industri dan jasa antara lain : Manik-
manik, Meubel, Dompet, Daur Ulang Aluminium, Alat Dapur, Cor Kuningan,
Anyaman Pandan, Batik Tulis, Genteng, Olahan Kopi Ekselsa, dan Tape Ketan
Hijau.
Perubahan Renstra Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Jombang disusun berlandaskan pemetaan kondisi lingkungan serta isu-isu strategis
yang berkembang dan mengacu pada arah kebijakan yang ditetapkan dalam
Perubahan RPJMD 2021-2023, juga memberikan gambaran dan identifikasi
permasalahan yang dihadapi serta indikasi terkait dengan program, kegiatan, dan
sub kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai pemecahan permasalahan secara
terencana, sistematis, dan akomodatif dengan mempertimbangkan potensi,
peluang dan tantangan yang ada. Dengan demikian, dalam rangka
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang melalui penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) menetapkan Rencana Strategi
(Renstra) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang Tahun
2018 - 2023.

Bab 1 : Pendahuluan | hal. 2


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

1.2. Landasan Hukum


Landasan hukum dalam penyusunan dokumen Rencana Strategi Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang, adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara
penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan
Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
P erencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang pedoman
pelaksanaan kajian lingkungan hidup strategis dalam penyusunan atau
evaluasi rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2005 – 2025;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 21 Tahun 2009 tentang
rencana tata ruang wilayah Kabupaten Jombang tahun 2009– 2029;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 11 Tahun 2018 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Jombang;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang
Tahun 2018-2023;
14. Peraturan Bupati Jombang Nomor 54 Tahun 2018 tentang kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang.

Bab 1 : Pendahuluan | hal. 3


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

1.3. Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan Renstra Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Jombang Tahun 2018-2023 adalah :
1. Memberikan arah dan pedoman bagi seluruh personil Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Jombang dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya terkait perumusan kebijakan perencanaan, monitoring, evaluasi dan
pengendalian pelaksanaan kegiatan.
2. Memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan tentang rencana
program dan rencana kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Jombang dalam mengkoordinasikan dan mengintegrasikan perencanaan
pembangunan di sektor perdagangan dan Industri.
3. Menjadi kerangka dasar dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan guna
menunjang pencapaian target kinerja terutama pada penyusunan Rencana
Kerja (Renja) yang bersifat tahunan.
Tujuan dari penyusunan dokumen Rencana Strategi Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Jombang Tahun 2018-2023 adalah :
1. Meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan
daerah.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Rencana Strategis Dinas Perdagangan Perindustrian Kabupaten Jombang


Tahun 2018 - 2023 mempunyai hubungan yang sinergis dan implementatif dengan
dokumen perencanaan lainnya, yaitu RPJPD Kabupaten Jombang Tahun
2005-2025, RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018, Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RPKD) dan Rencana Kerja (Renja).

Dalam kaitannya dengan sistem perencanaan pembangunan


sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2004, keberadaan Renstra
Dinas Perdagangan dan Perindustrian merupakan satu bagian yang utuh dari
manajemen kerja dilingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang khususnya dalam
menjalankan agenda rencana pembangunan yang telah tertuang dalam RPJMD.
Untuk setiap tahunnya selama periode perencanaan, Renstra Dinas Perdagangan
dan Perindustrian akan dijadikan pedoman bagi penyiapan Renja Dinas
Perdagangan Perindustrian yang dalam penyusunannya mengacu pada RKPD
Kabupaten Jombang.
Selanjutnya dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana
diamanatkan dalam UU nomor 17 Tahun 2003, keberadaan Renja Dinas
Perdagangan dan Perindustrian akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana

Bab 1 : Pendahuluan | hal. 4


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Perdagangan dan Perindustrian, selanjutnya


substansi RKA tersebut kan tercermin pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (RAPBD).

1.4. Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Jombang Tahun 2018 - 2023 adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH


2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS PERANGKAT


DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Perangkat
Daerah Provinsi
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, DAN SUB KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP

Bab 1 : Pendahuluan | hal. 5


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Bab 1 : Pendahuluan | hal. 81


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi


Perangkat Daerah

Sejalan dengan adanya Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 54


Tahun 2018 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Jombang, dalam hal tersebut berimplikasi dengan Peraturan Bupati Jombang
Nomor 54 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang.
Bahwa Tugas Pokok Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Jombang adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Jombang di bidang perdagangan dan perindustrian
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Perdagangan dan Perindustrian
mempunyai fungsi sesuai dengan yang tertuang dalam pasal 2 Peraturan Bupati
Jombang No. 54 Tahun 2018, yakni:
Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Perdagangan dan Perindustrian
mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan di Bidang Kemetrologian, Bidang Perindustrian, Bidang
Sarana Perdagangan dan Bapokting serta Bidang Pengembangan dan Distribusi;
b. Pengkoordinasian penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di Bidang
Kemetrologian, Bidang Perindustrian, Bidang Sarana Perdagangan dan Bapokting
serta Bidang Pengembangan dan Distribusi;
c. Pelaksanaan kebijakan di Bidang Kemetrologian, Bidang Perindustrian, Bidang
Sarana Perdagangan dan Bapokting serta Bidang Pengembangan dan Distribusi;
d. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di Bidang Kemetrologian,
bidang Perindustrian, Bidang Sarana Perdagangan dan Bapokting serta Bidang
Pengembangan dan Distribusi;
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Kemetrologian, Bidang
Perindustrian, Bidang Sarana Perdagangan dan Bapokting serta Bidang
Pengembangan dan Distribusi;
f. Pembinaan di bidang administrasi dan penjabaran kebijaksanaan operasional dan
teknis yang meliputi bidang perdagangan dan perindustrian;
g. Pengelolaan tugas kesekretariatan.
Susunan Organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian, terdiri dari
a. Kepala Dinas.

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 6


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum;
2. Sub Bagian Keuangan dan Aset
3. Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi.
b. Bidang Kemetrologian, membawahi :
1. Seksi Pelayanan;
2. Seksi Pengawasan;
3. Seksi Bina SDM dan Sarana Prasarana Kemetrologian
c. Bidang Perindustrian, membawahi :
1. Seksi Pengendalian, Pengawasan dan Standardisasi IKM;
2. Seksi Bina Usaha Industri;
3. Seksi Pengembangan Industri Kreatif dan Industri Hijau
d. Bidang Sarana Perdagangan dan Bapokting, membawahi :
1. Seksi Pengelolaan Sarana Perdagangan
2. Seksi Pengembangan SDM Perdagangan
3. Seksi Pengendalian Barang Pokok dan Penting
e. Bidang Pengembangan dan Distribusi
1. Seksi Promosi Perdagangan
2. Seksi Distribusi Perdagangan
3. Seksi Pembinaan Perdagangan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Berikut adalah paparan tugas pokok dan fungsi aparatur Dinas


Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang sebagai berikut:

Sekretariat

Tugas pokok Sekretariat adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas


Perdagangan dan Perindustrian di bidang ketatausahaan administrasi umum,
keuangan, kepegawaian, penyusunan program dan pelaporan serta tata usaha
perlengkapan.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretariat menyelenggarakan fungsi:


a. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis, Rencana
Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup Dinas;
b. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja
Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Dinas;
c. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan penerapan dan pengembangan sistem
informasi manajemen Perdagangan dan Perindustrian sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 7


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

d. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi umum,


perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan;
e. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan administrasi ketatausahaan,
organisasi, kepegawaian, tata laksana, tata persuratan, arsip, dokumentasi,
perlengkapan, kerumahtanggaan dan aset Dinas;
f. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan penganggaran, administrasi
keuangan, perbendaharaan dan gaji, akuntansi Dinas;
g. Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pemantauan program,
serta evaluasi dan pelaporan Dinas;
h. Pengkoordinasi, konsultasi dan sinkronisasi penyelenggaraan tugas
kesekretariatan dengan Perangkat Daerah dan/atau Instansi terkait;
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perdagangan
dan Perindustrian.

Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum, mempunyai tugas:


a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan operasional bidang perindustrian dan
perdagangan sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi;
b. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas-tugas organisasi Dinas dan tata
laksana aparatur;
c. Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan protokoler, pertemuan dan rapat-rapat
penerimaan tamu Dinas;
d. Penyelenggaraan kegiatan urusan administrasi umum, kepegawaian dan
perlengkapan;
e. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan ketatausahaan serta
perlengkapan kantor;
f. Pelaksanaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan;
g. Penyusunan rencana dan pelaksanaan keindahan, kebersihan dan keamanan
kantor;
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Sub Bagian Keuangan dan Aset

Sub Bagian Keuangan dan Aset, mempunyai tugas:


a. Penghimpunan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja lingkup Dinas;
b. Pelaksanaan kegiatan pengurusan dan administrasi keuangan dan aset Dinas;
c. Pengurusan dan penyelenggaraan penggajian dan pembayaran hak-hak
keuangan pegawai;

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 8


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

d. Pelaksanaan verifikasi dan pemeriksaan anggaran satuan kerja Dinas;


e. Penyusun laporan pertanggungjawaban mengenai pengelolaan keuangan Dinas;
f. Pengaturan dan pengelolaan barang milik negara / barang aset inventaris kantor;
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi

Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi, mempunyai tugas:


a. Penghimpunan bahan penyusunan rencana Strategis (Renstra) dan Rencana
Kerja Tahunan (RKT) serta Penetapan Kinerja lingkup Dinas;
b. Penyusunan program pendataan dan rencana program kerja tahunan dinas;
c. Penghimpunan data, mensistematisasikan, menganalisis data bidang
perdagangan dan perindustrian;
d. Pelaksanaan supervisi, pelaporan, evaluasi dan monitoring;
e. Pembuatan laporan pertanggungjawaban kegiatan dan pembangunan bidang
perdagangan dan perindustrian;
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Bidang Kemetrologian

Tugas pokok Bidang Kemetrologian adalah melaksanakan penyiapan


koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis,
evaluasi serta pelaporan pelaksanaan di bidang pelayanan tera dan tera ulang, bina
sumber daya manusia, dan pengawasan.Dalam melaksanakan tugas, Bidang
Kemetrologian menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang
Kemetrologian;
b. Penyusunan pedoman/petunjuk teknis pembinaan kegiatan Kemetrologian;
c. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, pemberian bimbingan, dan
pembinaan kegiatan Kemetrologian;
d. Penyajian data, jumlah dan jenis alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya
(UTTP);
e. Pemantauan pelaksanaan kegiatan Kemetrologian;
f. Pengkoordinasian dan kerjasama kemetrologian;
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan di bidang Kemetrologian;
h. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas dan program kerja bidang kemetrologian; dan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Perdagangan dan
Perindustrian;

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 9


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan, mempunyai tugas:


a. Menyusun program kerja seksi pelayanan Metrologi Legal;
b. Menyiapkan data perkembangan Wajib Tera Ulang dan alat Ukur, Takar, Timbang,
dan Perlengkapannya (UTTP);
c. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pelayanan tera dan tera ulang
alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya serta Barang Dalam Keadaan
Terbungkus (BDKT);
d. Pelaksanaan verifikasi keakuratan data dan informasi hasil pengujian;
e. Pelaksanaan pengujian dalam rangka mengikuti interkomparasi standar ukuran;
f. Pelaksanaan koordinasi dan penyelenggaraan Kerjasama Pelaksanaan tera/tera
ulang;
g. Pengelolaan cap tanda tera;
h. Perencanaan, penyelenggaraan dan penetapan retribusi pelayanan
kemetrologian;
i. Mengolah data hasil pelaksanaan dan program pengembangan pelayanan tera
dan tera ulang ke pemerintah pusat;
j. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang
kemetrologian;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Kemetrologian.

Seksi Pengawasan

Seksi Pengawasan, mempunyai tugas:


a. Menyusun program kerja seksi pengawasan Kemetrologian;
b. Menyiapkan dan melaksanakan penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak
pidana kemetrologian;
c. Pemetaan jumlah potensi Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP);
d. Mengawasi penerapan ketentuan mengenai alat Ukur, Takar, Timbang dan
Perlengkapannya, Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT), dan satuan
ukuran;
e. Mengelola hasil pengawasan dan penyidikan tindak pidana kemetrologian;
f. Penyusunan SOP pelaksanaan pengawasan di wilayah kabupaten;
g. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama pengawasan dan penegakan hukum
dengan Perangkat Daerah, instansi pemerintah dan/atau pihak ketiga;
h. Penyiapan bahan dalam rangka pembentukan Pasar Tertib Ukur dan/atau Daerah
Tertib Ukur;

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 10


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

i. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-


tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang
kemetrologian;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Kemetrologian

Seksi Bina SDM dan Sarana Prasarana Kemetrologian

Seksi Bina SDM dan Sarana Prasarana Kemetrologian, mempunyai tugas:


a. Menyusun program kerja seksi Bina Sumber Daya Manusia dan Sarana Prasarana
Kemetrologian;
b. Meningkatkan kompetensi Sumber daya manusia (SDM) Kemetrologian;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan pelaksanaan Penyuluhan Kemetrologian;
d. Menyiapkan bahan koordinasi dan melaksanaan bimbingan tata cara identifikasi
tanda tera;
e. Melaksanakan sosialisasi metrologi legal kepada masyarakat;
f. Penyediaan dan penjaminan ketertelusuran standar kerja dan peralatan
kemetrologian;
g. Penyusunan dan pemeliharaan sistem mutu metrologi legal;
h. Pengawasan terhadap sumber daya manusia pembantu teknik;
i. Pelaksanaan sosialisasi, publikasi dan informasi terkait kemetrologian;
j. Perencanaan dan pelaksanaan pengadaan kebutuhan sarana dan prasarana
kemetrologian;
k. Pembinaan terhadap pemilik alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya
(UTTP);
l. Menginventarisir kebutuhan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana
kemetrologian;
m. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang
kemetrologian;
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Kemetrologian.

Bidang Perindustrian

Tugas pokok Bidang Perindustrian adalah melaksanakan sebagian tugas


Dinas Perdagangan dan Perindustrian di bidang Informasi pengendalian dan
Pengawasan Industri, Bina Usaha dan Standardisasi IKM, dan Seksi
Pengembangan Industri Kreatif dan Industri Hijau. Dalam melaksanakan tugas
pokok Bidang Perindustrian, menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang;

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 11


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

b. Penyusunan perencanaan pembangunan industri Daerah sesuai dengan RPJMD,


bahan kebijakan, bimbingan teknis serta pedoman pembinaan dan pengembangan
kegiatan usaha, standardisasi produk serta pengendalian dan pengawasan di
bidang industri;
c. Pelaksanaan analisis iklim usaha dan peningkatan kerjasama dengan dunia usaha
di bidang industri ;
d. Penyusunan perencanaan pengembangan Sistem informasi industri di bidang
industri;
e. Penyiapan dan pelaksanaan sosialisasi legalitas industri dan penyebarluasan
informasi proses produksi atau hasil produk industri di bidang industri;
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan
pembinaan dan pengembangan usaha, pengembangan sistem informasi industri,
standardisasi produk dan pengendalian di bidang perindustrian;
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan
Perindustrian.

Seksi Pengendalian, Pengawasan dan Standardisasi IKM

Seksi Pengendalian, Pengawasan dan Standardisasi IKM, mempunyai tugas:


a. Melaksanakan petunjuk teknis dan pedoman pembinaan kegiatan seksi
pengendalian, pengawasan dan standarisasi IKM;
b. Menyiapkan dan melaksanakan bimbingan teknis standardisasi produk IKMi ;
c. Penyusunan data industri;
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian usaha industri;
e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja seksi pengawasan dan
pengendalian, pengawasan dan standardisasi IKM;
f. Menyiapkan dan melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap
pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan sarana usaha,
pengembangan sistem informasi industri serta standardisasi, HKI, Ijin Usaha
industri (IUI) kecil dan menengah serta Ijin perluasannya dan IUKI (Ijin Usaha
Kawasan Industri) dan IPKI (Ijin Perluasan Kawasan Industri) yang lokasinya di
kabupaten Jombang di bidang industri;
g. Menyiapkan dan menganalisis sistem usaha serta meningkatkan kerjasama
dengan dunia usaha di bidang industri;
h. Melaksanakan dan mengembangkan sistem informasi industri dan
penyebarluasan informasi proses produksi atau hasil produksi di bidang industri

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 12


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

i. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-


tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang
perindustrian;
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perindustrian.

Seksi Bina Usaha Industri

Seksi Bina Usaha Industri, mempunyai tugas:


a. Melaksanakan petunjuk teknis dan pedoman pembinaan kegiatan seksi Bina
Usaha Industri;
b. Menyiapkan dan melaksanakan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan
usaha;
c. Menyiapkan dan melaksanakan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan
usaha sarana IKM dalam rangka meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
usaha;
d. Menyiapkan dan menyebarluaskan informasi hasil pembinaan proses produksi
IKM;
e. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang
perindustrian;
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perindustrian.

Seksi Pengembangan Industri Kreatif


dan Industri Hijau

Seksi Pengembangan Indsutri Kreatif dan Industri Hijau, mempunyai tugas:


a. Melaksanakan petunjuk teknis dan pedoman pembinaan kegiatan seksi
pengembangan industri kreatif dan industri hijau;
b. Menyiapkan dan melaksanakan bimbingan teknis diversifikasi produk dan inovasi
teknologi di bidang industri;
c. Menyiapkan dan melaksanakan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan
industri dalam rangka meningkatkan keterampilan dan pengetahuan usaha;
d. Menyiapkan dan menyebarluaskan informasi hasil proses produksi industri kreatif;
e. Menyiapkan dan melaksanakan pembinaan industri rendah limbah;
f. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang perindustrian;
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perindustrian.

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 13


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Bidang Sarana Perdagangan


dan Bapokting

Tugas pokok Bidang Sarana Perdagangan dan Bapokting adalah


melaksanakan sebagian tugas Dinas Perdagangan di bidang Pengelolaan Sarana
Perdagangan, Pengembangan SDM Perdagangan, serta Pengendalian Barang
Pokok dan Penting;
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Sarana Perdagangan dan Bapokting
menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang;
b. Perumusan pembangunan, pemeliharaan, kebersihan dan keamanan sarana
Perdagangan;
c. Perumusan Pengembangan SDM dan penataan sarana Perdagangan;
d. Perumusan pelayanan retribusi perdagangan;
e. Penyediaan data, informasi harga serta ketersediaan stok dan pasokan barang
kebutuhan pokok dan barang penting;
f. Pemantauan distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting;
g. Koordinasi lintas sektoral dan stakeholder untuk ketersediaan barang kebutuhan
pokok dan barang penting serta penyelenggaraan operasi pasar dan/atau pasar
murah;
h. Penyelenggaraan operasi pasar dan/atau pasar murah dalam rangka stabilisasi
harga pangan pokok;
i. Pengawasan penyaluran barang kebutuhan pokok dan barang penting;
j. Pengawasan penyaluran dan penggunaan pupuk dan LPG bersubsidi;
k. Koordinasi dengan Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida Kabupaten (KP3
Kabupaten), produsen, distibutor, dan pengecer di tingkat daerah kabupaten;
l. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang sarana
perdagangan dan bapokting;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Perdagangan dan
Perindustrian .

Seksi Pengelolaan Sarana Perdagangan

Seksi Pengelolaan Sarana Perdagangan, mempunyai tugas :


a. Penyediaan pedoman pengelolaan manajemen sarana perdagangan;
b. Pelaksanaan identifikasi dan usulan pembangunan/revitalisasi sarana
Perdagangan;
c. Pelaksanaan kebersihan dan keamanan sarana perdagangan;

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 14


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

d. Pelaksanaan evaluasi kinerja pengelolaan sarana perdagangan;


e. Monitoring dan evaluasi pembangunan dan pemeliharaan sarana perdagangan;
f. Koordinasi lintas sektoral dan stakeholder dalam rangka pengelolaan sarana
perdagangan;
g. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang sarana
perdagangan dan bapokting;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Sarana Perdagangan dan
Bapokting.

Seksi Pengembangan SDM Perdagangan

Seksi Pengembangan SDM Perdagangan, mempunyai tugas :


a. Pelaksanaan pengembangan SDM perdagangan;
b. Pelaksanaan Pembinaan SDM perdagangan;
c. Pelaksanaan pelayanan retribusi perdagangan;
d. Koordinasi lintas sektoral dan stakeholder dalam rangka pengembangan SDM
sarana perdagangan;
e. Pelaksanaan evaluasi kinerja pengembangan SDM perdagangan;
f. Pengumpulan, menyusun dan analisa potensi sarana perdagangan;
g. Pelaksanaan pelaporan pelayanan retribusi perdagangan;
h. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang sarana
perdagangan dan bapokting;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Sarana Perdagangan dan
Bapokting.

Seksi Pengendalian Barang Pokok dan Penting

Seksi Pengendalian Barang Pokok dan Penting, mempunyai tugas :


a. Pelaksanaan pemantauan harga distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan
pokok dan penting di tingkat daerah kabupaten;
b. Koordinasi lintas sektoral untuk ketersediaan barang kebutuhan pokok dan penting
di tingkat daerah kabupaten;
c. Penyelenggaraan operasi pasar dan/atau pasar murah dalam rangka stabilisasi
harga pangan pokok di wilayah kerjanya;
d. Koordinasi dengan stakeholders untuk penyelenggaraan operasi pasar dan/atau
pasar murah di wilayah kerjanya;
e. Pelaksanaan pengawasan pengadaan dan penyaluran barang kebutuhan pokok
dan barang penting di wilayah kerjanya;

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 15


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

f. Pelaksanaan pengawasan pengadaan, penyaluran dan penggunaan pupuk dan


LPG bersubsidi di wilayah kerjanya;
g. Koordinasi dengan Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida kabupaten, produsen,
distributor, dan pengecer di tingkat daerah kabupaten;
h. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang sarana
perdagangan dan bapokting;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Sarana Perdagangan dan
Bapokting.

Bidang Pengembangan dan Distribusi

Tugas pokok Bidang Pengembangan dan Distribusi adalah melaksanakan


sebagian tugas Dinas Perdagangan di bidang promosi perdagangan, distribusi
perdagangan dan pembinaan perdagangan.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pengembangan dan Distribusi menyelenggarakan


fungsi:
a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang;
b. Pengkoordinasian kegiatan ekspor, impor dan perdagangan luar negeri;
c. Penyelenggaraan dan partisipasi pada pameran dagang nasional, pameran
dagang lokal, pasar lelang, temu usaha, misi dagang, pasar ramadhan dan
kawasan agropolitan;
d. Penyelenggaraan dan partisipasi dalam kampanye pencitraan produk ekspor skala
provinsi (lintas daerah kabupaten/kota);
e. Penerbitan Surat Keterangan Asal;
f. Pemberian rekomendasi penerbitan izin dan non perizinan usaha perdagangan;
g. Pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya, pengawasan distibusi,
pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya di tingkat daerah kabupaten;
h. Merumuskan kebijakan teknis pembinaan pelaku usaha;
i. Merumuskan bahan penyuluhan pembinaan pelaku usaha;
j. Pelaksanaan promosi dan peningkatan akses pasar serta koordinasi pelaku usaha
sektor perdagangan dalam rangka menciptakan hubungan kemitraan usaha yang
strategis;
k. Pembinaan pelaku usaha penjaringan peserta dan seleksi produk yang akan
dipromosikan dalam pameran dagang nasional, internasional dan pameran
dagang lokal;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Perdagangan dan
Perindustrian.

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 16


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Seksi Promosi Perdagangan


Seksi Promosi Perdagangan, mempunyai tugas :
a. Penyusunan rencana, partisipasi dan penyelenggaraan pameran dagang nasional
dan pameran dagang lokal;
b. Penyelenggaraan pameran dagang nasional, pameran dagang lokal produk
unggulan daerah;
c. Penyelenggaraan pasar ramadhan dan promosi kawasan agropolitan;
d. Partisipasi pameran dagang nasional, pameran dagang lokal produk unggulan
daerah;
e. Penyusunan rencana dan penyelenggaraan kampanye pencitraan produk
unggulan daerah;
f. Pelaksanaan kegiatan promosi lain yang mendukung kampanye pencitraan;
g. Pembuatan publikasi melalui media cetak dan elektronik;
h. Penjaringan peserta dan seleksi produk yang akan dipromosikan dalam pameran
dagang nasional, pameran dagang lokal;
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan ekspor impor dan
promosi;
j. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang
pengembangan dan distribusi;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pengembangan dan
Distribusi.

Seksi Distribusi Perdagangan


Seksi Distribusi Perdagangan, mempunyai tugas :
a. Pemberian rekomendasi penerbitan izin usaha pengelolaan pasar rakyat, pusat
perbelanjaan, toko swalayan, waralaba, pendirian pangkalan LPG serta Tanda
Daftar Gudang (TDG);
b. Pendataan pelaku usaha distribusi;
c. Pembinaan pelaku usaha distribusi;
d. Pelaksanaan pengawasan peredaran dan penjualan minuman beralkohol, sarana
distribusi bahan berbahaya;
e. Pembentukan tim pengawas dan pemeriksa peredaran dan penjualan minuman
beralkohol, sarana distribusi bahan berbahaya;
f. Partisipasi misi dagang dan pasar lelang;
g. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang
perdagangan dan distribusi;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pengembangan dan
Distribusi.

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 17


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Seksi Pembinaan Perdagangan

Seksi Pembinaan Perdagangan, mempunyai tugas :


a. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan
pelaku usaha;
b. Pelaksanaan pendataan pelaku usaha;
c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penyuluhan pembinaan
pelaku usaha;
d. Melaksanakan penyuluhan pelaku usaha;
e. Melaksanakan pembinaan pelaku usaha;
f. Fasilitasi kemitraan pelaku usaha;
g. Pembentukan tim monitoring dan evaluasi pelaku usaha;
h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaku usaha;
i. Pelaksanaan temu usaha bagi pelaku usaha dalam pengambangan perdagangan
pelaku usaha;
j. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada kepala bidang
pengembangan dan distribusi;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pengembangan dan
Distribusi.

UPTD Pasar
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar, mempunyai tugas pokok :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Perdagangan di bidang pengelolaan pasar di
wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1), (UPT) Pasar
mempunyai fungsi
a. Penyusunan rencana program, kegiatan dalam rangka pelaksanaan kebijakan
teknis di bidang pelayanan di lingkungan pasar
b. Pelaksanaan program kerja dan kebijakan teknis yang menyangkut administrasi
dan proses untuk retribusi pasar
c. Pelaksanaan program tindak lanjut dan kebijakan teknis yang diterapkan Dinas
Perdagangan meliputi: ketertiban, kebersihan dan keamanan, pengawasan
pengendalian dan pelaporan yang berkaitan dengan pelayanan pasar.
d. Pelaksanaan pembinaan terhadap petugas pemungut retribusi pasar untuk
menjamin kelancaran dan ketertiban administrasi retribusi pasar
e. Pelaksanaan pemantauan, pengendalian dan perawatan sarana dan prasarana
pasar, untuk menjamin agar bangunan dan fasilitas teknis lainnya tetap bersih dan
siap pakai
f. Pelaksanaan koordinasi dan evaluasi berkaitan dengan kegiatan pelayanan pasar

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 18


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

g. Pelaksanaan tertib administrasi dalam pengendalian terhadap pelaksanaan


kegiatan pelayanan pasar dalam hubungan penarikan retribusi daerah
h. Pelaksanaan dan mengelola tugas ketatausahaan UPT Pasar
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perdagangan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Adapun bagan susunan organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Jombang tertuang pada Peraturan Bupati Kabupaten Jombang Nomor 54
Tahun 2018 sebagaimana berikut :

Sumber : Disdagrin Kabupaten Jombang, Januari 2019

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah


Pegawai/aparatur merupakan elemen terpenting dalam sebuah organisasi.
Pegawai/aparatur memiliki peran strategis dan dominan pada pencapaian tujuan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang. Oleh sebab itu,
manajemen sumber daya aparatur/manusia secara tepat dan terarah sangat
dibutuhkan sehingga pegawai/aparatur dapat memberikan kontribusi positif bagi
kemajuan dan efektifitas Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Jombang.
Demi mewujudkan administrasi pemerintahan yang mampu mendukung
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsinya, saat ini Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang didukung oleh 247 personil
yang terdiri dari 71 orang berstatus pegawai negeri sipil dan 176 lainnya adalah
tenaga honorer. Berikut ini adalah grafik berdasarkan pembagian komposisi
berdasarkan golongan:

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 19


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Data Pegawai Berdasarkan Golongan


Disdagrin Kabupaten Jombang Tahun 2021

200
150
100
50
0
Gol II Gol III Gol IV Gol I Staf
Honorer
Series1 29 36 3 3 176

Sumber : Disdagrin Kabupaten Jombang, Januari 2021

Selanjutnya, adalah grafik komposisi pegawai Dinas Perdagangan dan Perindustrian


Kabupaten Jombang berdasarkan pendidikan

Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan


Disdagrin Kabupaten Jombang Tahun 2021

150

100

50

0
S2 S1 Diploma SMA SMP SD Tdk
Sekolah
Series1 8 33 5 140 26 28 7

Sumber : Disdagrin Kabupaten Jombang, Januari 2021


Selanjutnya, adalah grafik komposisi pegawai Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Jombang berdasarkan Jenis Kelamin

Data Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin


Disdagrin Kabupaten Jombang Tahun 2021

140
120
100
80
60
40
20
0
Kepala Sekretaris Kepala Kasubag/ Kepala Staf (PNS) Staf
Dinas Bidang Kasi UPTD (Honorer)
Pasar
LK 1 1 3 6 28 122
PR 1 9 1 47 28

Sumber : Disdagrin Kabupaten Jombang, Januari 2021

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 20


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Disisi lain, untuk menunjang kinerja pegawai / aparatur dalam


melaksanakan tugas pokok dan fungsinya juga perlu didukung dengan sarana dan
prasarana yang memadai, baik secara kualitas maupun kuantitas. Saat ini Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang telah dilengkapi dengan
sarana dan prasarana yang cukup memadai dalam menunjang kelancaran
pelasanaan tugas pokok dan fungsinya. Adapun sarana dan prasarana penunjang
yang dimiliki Dinas Perdagangan dan Perindustrian adalah sebagaimana grafik
berikut berikut :

Sarana Prasarana Penunjang Kantor


Disdagrin Kabupaten Jombang Tahun 2021

300
250
200
150
100
50
0
Roda 4 Roda 2 AC PC Unit Notebo Printer Meja Kursi
ok
Series1 5 28 16 26 36 42 114 256

Sumber : Disdagrin Kabupaten Jombang, Januari 2021

Pasar Daerah
Dari tujuh belas pasar daerah yang dikelola Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Jombang memiliki jumlah toko 1.380 unit, bedak 3.592 unit dan
5.564 unit los/gledek/lesehan, dengan pedagang yang ikut terlibat didalamnya sebanyak
10.536 orang pedagang. Adapun potensi masing-masing pasar daerah adalah sebagai
berikut :

Sarana Prasarana Pasar Daerah


Disdagrin Kabupaten Jombang Tahun 2021
2,500
2,000
1,500
1,000
500
0
Citra Pon Tun Cuki Blim Gud Pera Plos Pete Moj Sum Ngo Moj Tem Moj Bare Kws
Niag ggor r bing o k o rong oag obit ro otris bela owa ng n
a ono an ung o no ng rno Sim
pan
g
Tiga
Pedagang 1,443 826 430 841 350 445 451 901 887 2,345 347 447 214 34 171 335 69
Ruko 130 71 82 220 18 30 324 228 14 47 96 11 12 97
Bedak/Kios 439 295 317 398 196 188 368 723 173 189 46 11 53 196
Los/Gledek/Lesehan 782 466 31 448 167 243 259 643 392 1444 190 239 74 12 110 46 18

- Sumber : Disdagrin Kabupaten Jombang, Januari 2021


Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 21
Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Jenis komoditi yang ada di masing-masing pasar daerah dapat dirinci


sebagaimana tertera pada tabel 2.1 berikut :

No. Jenis Sarpras Jenis Komoditi

1. Toko Terdiri dari :


- Pakaian - Klontong
- Emas
- Sepatu
- Bahan bangunan, dll
- Alat listrik
2. Bedak Terdiri dari :
- Sayuran - Ikan
- Klontong - Nasi, dll

3. Los/ Gledek/ Terdiri dari :


Lesehan/ PKL - Ayam - Tempe
- Daging - Ikan
- Bakso - Sayuran
- Kelapa - Bumbu
- Tahu - Klontong, dll

4. Kamar daging Terdiri dari :


- Daging sapi - Ikan segar
- Daging ayam

Pedagang Kaki Lima


Dari tiga lokasi paguyuban pedagang kaki lima (PKL) yang dikelola Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang sampai dengan Januari 2019
pendataan di tiga lokasi : kawasan Kebonrojo sebanyak 108 pedagang kaki lima,
kawasan Wisata Religi Gus Dur sebanyak 189 pedagang kaki lima, kawasan alun-alun
sebanyak 184 pedagang kaki lima. Adapun potensi masing-masing pasar daerah adalah
sebagai berikut :

Data Pedagang Kaki Lima (Tiga Lokasi)


Kabupaten Jombang Tahun 2021

120
100
80
60
40
20
0
Kebonrojo Wisata Gusdur Alun-alun
L 82 101 114
P 26 88 70

Sumber : Disdagrin Kabupaten Jombang, Januari 2021

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 22


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Jenis komoditi yang ada di masing-masing kawasan pedagang kaki lima dapat
dirinci sebagaimana tertera pada tabel 2.2 berikut :

No. Lokasi / Area Jenis Komoditi

1. Kebonrojo Terdiri dari :


- Pakaian
- Makanan
- Rokok
- Minuman
- Asesoris, dll
- Mainan
2. Wisata Religi Terdiri dari :
Gus Dur - Makanan - Souvenir, Kaligrafi
- Minuman - Pakaian
- Mainan - Asesoris, dll

3. Alun-Alun Terdiri dari :


Jombang - Makanan - Souvenir
- Minuman - Pakaian
- Mainan - Dompet
- Rokok - Asesoris, dll

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah


Dalam menjalankan Tugas Pokok Dan Fungsi, Dinas Perdagangan dan
Perindustrian kabupaten Jombang, tingkat capaian kinerja berdasarkan Renstra
Dinas Perdagangan dan Perindustrian tahun 2018-2023 maka ditetapkan rencana
tingkat capaian kinerja yang menjadi tolok ukur atau patokan penilaian keberhasilan
dan kegagalan penyelenggaraan pemerintahan dalam mewujudkan proses
perencanaan yang efektif, efisisen dan partisipasif serta mencapai visi dan misi yang
telah ditetapkan. Berdasarkan pencapaian kinerja pelayanan Dinas Perdagangan
dan Perindustrian tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 dapat dijelaskan bahwa
pencapaian kinerja pelayanan tahun 2018-2020 dengan 65 (enam puluh lima)
indikator kinerja dapat mencapai sasaran (berhasil) dari 91 (sembilan puluh satu)
indikator kinerja yang dilaksanakan. Beberapa indikator kinerja yang tidak
dilaksanakan karena rasionalisasi/pergeseran anggaran yang disebabkan adanya
wabah/pandemi Covid-19 sehingga mempengaruhi pelaksanaan program dan
kegiatan. Adapun indikator kinerja tersebut diantaranya: laporan pengawasan satuan
ukuran, sosialisasi BDKT, pelaksanaan event pasar Ramadhan, pembinaan ekspor
impor, FS Relokasi Pedagang Kaki Lima, temu usaha, misi dagang, pasar lelang,
sosialisasi Permendag, pelaksanaan evaluasi distribusi LPG, pelaksanaan evaluasi
distribusi pupuk bersubsidi, operasi pasar murah, penyuluhan keamanan pangan,
event Food Festival, standardisasi produk, fasilitasi ijin edar BPOM, fasilitasi
sertifikasi HKI, kajian kelayakan pembentukan sentra IKM, event jombang creative

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 23


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

week, Rapat koordinasi IKM kreatif, Pre DED sentra IKM, bantuan peralatan batik,
dokumen Draft Raperda RPIK Jombang, pelatihan pengembangan usaha bagi IKM
(Google my business), pembinaan sentra IKM Cor Kuningan, sentra IKM yang
terbangun. Dengan demikian menunjukkan bahwa yang direncanakan dalam
program/kegiatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian tidak dapat dilaksanakan
secara maksimal sebagaimana target dan sasaran.
Pelayanan di sektor perdagangan diupayakan melalui peningkatan ekspor
perdagangan kegiatan promosi melalui pameran produk, yaitu memfasilitasi para
pelaku usaha dalam memasarkan produk mereka sebagai indikator jumlah omzet
penjualan pelaku usaha (Rp) dan jumlah nilai ekspor untuk IKM. Perkembangan
sektor perdagangan didominasi para pelaku usaha dari kalangan pengusaha kecil
disamping keberadaan para pedagang informal termasuk pedagang kaki lima hal ini
mendukung indikator kinerja Persentase peningkatan pedagang formal. Demikian
juga kegiatan pengawasan barang dan jasa dilakukan pada pasar daerah guna
menekan perkembangan harga bahan pokok dan barang penting lainnya, sehingga
kebutuhan masyarakat terlayani secara wajar dengan harga wajar pula sesuai
dengan indikator jumlah barang yang sesuai dengan ukuran. Di sektor sarana
prasarana perdagangan yaitu pengelolaan pasar daerah, pendapatan selalu
diupayakan agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan, karen hal ini
berpengaruh positif terhadap pendapatan asli daerah dan memperkuat posisi
keuangan daerah, dan sekarang mulai melakukan terobosan baru melakukan
e-retribusi yang bekerjasama dengan Bank Daerah. Disamping itu sarana dan
prasarana pasar yang belum memadai diupayakan untuk selalu diperbaiki
diantaranya melalui pembinaan pengelola (SDM) pasar, pemeliharaan dan
rehabilitasi pasar daerah, hal ini mendukung indikator kinerja Presentase Realisasi
PAD Pasar Daerah. Pada bidang kemetrologian dilakukan pelayanan tera dan tera
ulang, pengawasan satuan ukuran, pengawasan BDKT, serta kalibrasi alat standar
ukur, hal ini mendukung indikator kinerja Presentase Realisasi PAD Metrologi Legal.
Pelayanan di sektor perindustrian lebih banyak kepada pembinaan,
pendampingan dan fasilitasi terhadap IKM dalam pengembangan usaha. Pembinaan
yang dilakukan mencakup pembinaan proses produksi, desain dan kemasan,
motivasi, manajemen usaha, peningkatan keterampilan, serta peningkatan teknologi.
Untuk fasilitasi yang diberikan antara lain fasilitasi kerjasama kemitraan, hak
merk/sertifikasi halal, fasilitasi pengembangan teknologi, serta desain dan kemasan,
hal ini mendukung indikator kinerja Prosentase Jumlah IKM industri kreatif dan
logam yang berkembang, Prosentase Jumlah IKM industri agro dan Hasil Hutan

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 24


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

yang berkembang, Prosentase Peningkatan Omzet IKM industri kreatif dan logam,
Prosentase Peningkatan Omzet IKM industri agro dan Hasil Hutan, dan Prosentase
sentra industri yang berkembang. Pada indikator Prosentase Industri Hasil
Tembakau yang memenuhi standar mutu dilakukan upaya pembinaan terhadap
industri hasil tembakau yaitu perusahaan rokok yang ada di Jombang melalui
workshop blending, pengujian tar dan nikotin serta fasilitasi merek. Hasil pencapaian
kinerja pelayanan Dinas Perdagangan dan Perindustrian sebagaimana tertuang
pada Tabel 2.3: Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang. Terlampir.
Berdasarkan anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Dinas
Perdagangan dan Perindustrian, dapat dijelaskan bahwa rasio antara anggaran dan
realisasi tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 dikatakan dapat mencapai sasaran
(berhasil). Hal ini menandakan bahwa apa yang direncanakan dalam
program/kegiatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian dapat dilaksanakan sesuai
target dan mencapai sasaran. Faktor–faktor yang menunjang kinerja anggaran dan
pendanaan pelayanan yang baik diantaranya pemenuhan sarana dan prasarana
perdagangan dalam hal ini pemeliharaan pasar daerah yang dilakukan setiap tahun
guna pemenuhan sarana dan prasarana pasar daerah yang memadai dan
representatif sehingga dapat meningkatkan kenyamanan bagi para pengguna pasar.
Peningkatan produktivitas dan fasilitasi pemasaran produk bagi para pelaku usaha
UM dan industri kecil dan menengah Namun sebenarnya masih ada permasalahan-
permasalahan yang perlu diperhatikan agar realisasi pendanaan dan pelayanan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk tahun berikutnya dapat mencapai
sasaran yaitu kurangnya jumlah personil (sumber daya manusia) yang dimiliki Dinas
Perdagangan dan perindustrian sehingga dalam pelaksanaan program/kegiatan
kadang kurang bisa berjalan dengan maksimal. Diantaranya untuk sumber daya
manusia di sektor kemetrologian yaitu penera yang hanya memiliki 2 orang,
sedangkan kebutuhan akan pelayanan tera dan tera ulang harus mencakup seluruh
wilayah Kabupaten Jombang demikian juga tenaga penyuluh perindustrian dan
perdagangan yang hanya 1 orang. Namun hal ini tidak menghalangi Dinas
Perdagangan dan Perindustrian untuk terus melaksanakan program/kegiatan sesuai
dengan target/ rencana yang telah ditentukan. Hal tersebut sebagaimana tertuang
pada Tabel 2.4: Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang. Terlampir.

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 25


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan


Pelayanan Perangkat Daerah

Dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Perdagangan dan


Perindustrian Kabupaten Jombang memiliki beberapa kekuatan, kelemahan,
tantangan dan peluang, yang terbagi dari faktor internal dan faktor eksternal yang
selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program
kerja.
Berikut uraian yang telah teridentifikasi:
Faktor Internal terdiri dari :
a. Kekuatan :
1. Adanya dukungan anggaran yang memadai dari APBD maupun APBN untuk
kegiatan perdagangan dan perindustrian
2. Adanya sarana dan prasarana kerja yang cukup memadai;
3. Adanya komitmen yang tinggi untuk melaksanakan kegiatan;
4. Adanya draft surat Bupati tentang pembinaan dan penataan pasar tradisional,
pusat perbelanjaan dan toko modern;
5. Adanya penugasan untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen yang
mengalami sengketa dengan produsen;
6. Adanya sarana gudang SRG yang memberikan fasilitas kepada petani/kelompok
tani untuk menyimpan hasil panen dengan tujuan tunda jual;
7. Adanya janji pelayanan publik tentang pelayanan pasar tradisonal;
8. Adanya dukungan dana yang memadai dalam rehablitasi fisik pasar daerah;
9. Pasar daerah sebagai pusat perekonomian antar desa lokasinya tersebar di
beberapa daerah/kecamatan;
10. Adanya kewenangan untuk mengatur dan mengelola aktivitas pasar daerah.
11. Memiliki struktur organisasi dan tupoksi yang jelas sehingga tidak terjadi
tumpeng tindih dalam pelaksanaan tugas;
12. Adanya skala prioritas dalam program kerja.

b. Kelemahan :
1. Jumlah personil belum memadai dibandingkan dengan frekuensi kegiatan yang
ada;
2. Adanya keterbatasan kewenangan untuk mengendalikan dan membatasi
pertumbuhan toko modern;
3. Belum tersedianya lembaga atau badan serta sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas terhadap penyelesaian sengketa dan
perlindungan konsumen;
4. Kurangnya tenaga pembersih di pasar daerah disebabkan banyak yang sudah
memasuki usia pensiun;

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 26


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

5. Kurangnya tenaga keamanan di pasar daerah mengakibatkan kurang terjaganya


keamanan pasar daerah;
6. Pedagang musiman hanya berjualan pada waktu-waktu tertentu saja.
7. Belum dilakukannya analisis beban kerja pada setiap unit kerja sebagai bahan
untuk analisis dan menentukan berapa kebutuhan pegawai tiap bidang;
8. Belum terpenuhinya proporsionalitas, kuantitas, kualitas, distribusi dan
komposisi Sumber Daya Manusia sesuai kebutuhan organisasi;
9. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang pelatihan dan pembinaan untuk
IKM belum memadai/sesuai standar;
10. Kurangnya perencanaan, evaluasi/monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan
yang ada;
11. Teknologi yang digunakan masih sederhana.

Faktor Eksternal:
a. Peluang
1. Banyaknya fasilitas pemasaran produk-produk IKM oleh propinsi dan pusat;
2. Perdagangan antar pulau difasilitasi dengan dibukanya kantor perwakilan dagang
Jatim di Indonesia bagian timur;
3. Dukungan DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk pengadaan RMU (Rice Miling Unit)
di gudang SRG sehingga jaga dapat dimanfaatkan untuk proses penggilingan
padi;
4. Adanya dukungan anggaran kemitraan dari perusahaan/BUMN dalam rangka
pemberdayaan pasar tradisional;
5. Meningkatnya kesadaran pedagang akan pentingnya kebersihan dan
kenyamanan;
6. Tersedianya potensi SDA yang begitu besar dan masih terbuka luas yang bisa
dijadikan bahan baku produksi tetapi belum dikelola dengan baik;
7. Terbukanya kesempatan berusaha serta meningkatkan usaha bagi para pelaku
IKM di daerah;
8. Kepercayaan atau respon masyarakat terhadap kebijakan pemerintah untuk
menciptakan iklim usaha yang kondusif cukup baik;
9. Pangsa pasar dalam negeri bagi produk-produk lokal cukup bagus;
10. Kesempatan menjalin kerjasama dengan pihak lain masih terbuka lebar guna
meningkatkan desain dan diversifikasi produk dalam membuat inovasi.

b. Ancaman
1. Adanya pemberlakuan FTA (Free Trade Agent) yang megancam
keberlangsungan produk dalam negeri;
2. Adanya peningkatan penerapan NTBs (Non Tarif Barriers) di negara-negara
tujuan ekspor guna melindungi produk mereka;

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 27


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

3. Sudah banyaknya berdiri yayasan lembaga perlindungan konsumen yang ada di


Kabupaten Jombang;
4. Anggapan petani suku bunga administrasi di Sistem Resi gudang (SRG) masih
tinggi;
5. Pasar tradisional masih terkesan kumuh dan becek;
6. Kurangnya kepedulian masyarakat pengguna pasar daerah mengakibatkan
kurang terjaganya kebersihan, ketertiban dan keamanan pasar daerah;
7. Maraknya toko modern sekitar pasar daerah berakibat beberapa toko/kios di
pasar tutup;
8. Pedagang musiman hanya berjualan pada waktu-waktu tertentu saja.
9. Masih rendahnya nilai tambah produk berbasis SDA dan produk-produk IKM
karena belum berkembangnya industri pendukung yang kompetitif dan SDM
yang memadai;
10. Lemahnya daya saing produk-produk daerah dalam menghadapi pasar global
yang semakin ketat baik dari produksi dalam negeri maupun produk impor;
11. Iklim usaha yang kurang kondusif bila dibandingkan dengan daerah lain;
12. Para pelaku IKM kurang dapat atau terhambat mengimbangi kemajuan teknologi
yang semakin bertambah maju di era globalisasi;
13. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah khususnya industri cukup
tinggi.

Bab 2 : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah | hal. 28


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU –ISU STRATEGIS
PERANGKAT DAERAH

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan


Tugas Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
Pertumbuhan ekonomi merupakan prasyarat bagi daerah untuk bisa
memberikan pelayanan optimal dalam upaya mensejahterakan masyarakat. Dinas
Perdagangan dan Perindustrian sebagai salah satu dinas teknis daerah mempunyai
peran yang sangat besar sebagai penggerak perekonomian di Kabupaten Jombang,
diantaranya perkembangan perdagangan diarahkan untuk menjamin ketersediaan
bahan pokok, bahan penting serta strategis yang dibutuhkan oleh seluruh
masyarakat dan iklim usaha yang kondusif, informasi yang transparan guna
menunjang kelancaran kegiatan perdagangan dalam dan luar negeri. Demikian juga
salah satu bukti konkrit yang dapat dilihat adalah pengembangan IKM secara nyata
akan terintegrasi dalam perkuatan basis produksi dan daya saing industri.
Pasar Daerah merupakan asset Pemerintah Kabupaten Jombang yang
harus diberdayakan dan sebagai bisnis jasa maka harus dikelola dengan baik
dengan standar pelayanan yang memenuhi kualitas. Didalam pengelolaan pasar
perlu dilakukakan secara efektif, efisien dan ekonomis. Kebijakan yang paling tepat
didalam pengelolaan pasar sangat diperlukan, lebih-lebih pasar dipandang sebagai
salah satu unit usaha agribisnis yang mempunyai peranan yang sangat penting dan
strategis dalam pola atau tata perdagangan dan distribusi barang. Untuk mencapai
pengelolaan pasar yang efektif, efisien dan ekonomis harus di dukung oleh beberapa
aspek, diantaranya adalah sumber daya manusia, koordinasi lintas sektoral, kualitas
pelayanan, kesadaran wajib restribusi pasar dan peraturan daerah.
Walaupun telah dicapai berbagai perkembangan yang cukup penting dalam
perkembangan perdagangan dan industri, namun dirasakan belum seperti yang
diharapkan. Berdasarkan identifikasi terhadap potensi dan permasalahan yang
diperkirakan dihadapi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, maka yang menjadi
permasalahan dalam pelayanan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Jombang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya adalah antara lain :
Permasalahan
- Laporan Ekspor impor yang kurang maksimal
- Pelayanan Tera / tera ulang belum maksimal
- Sarana Perdagangan belum memadai
- Potensi PAD belum terealisasi secara maksimal

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 33


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

- Harga Bapokting Fluktuatif


- Industri kecil dan menengah masih belum banyak mengakses teknologi untuk
meningkatkan nilai tambah produk
- Sektor industri masih belum mampu memaksimalkan penggunaan bahan baku
lokal untuk subtitusi bahan baku impor (didatangkan dari daerah/negara lain).
Akibatnya biaya produksi menjadi relatif lebih tinggi
- Industri kecil dan menengah masih belum banyak melakukan diversifikasi produk
- Industri kecil dan menengah serrta industri kreatif banyak yang terkendala oleh
permasalahan modal
- Terbentuknya kawasan industri dan kawasan peruntukan industri harus didukung
oleh sarana dan prasarana yang memadai

Akar Masalah
- Belum maksimalnya laporan ekspor impor dari perusahaan dan pelaku usaha
- Terbatasnya SDM Kemetrologian, Alat UTTP belum terdata keseluruhan, Sarana
dan prasarana kemetrologian masih kurang
- Usia bangunan pasar sudah tua, Prasarana belum tercukupi
- Tempat usaha banyak yang tidak terpakai/tutup, Pembayaran retribusi masih
belum tertib
- Ketersediaan dan kebutuhan bapokting fluktuatif, Belum maksimalnya informasi
harga bapokting secara online di Kabupaten Jombang, Rantai distribusi panjang
- Keterbatasan SDM dan modal
- Kualitas bahan baku lokal yang belum memenuhi standar industri
- Penanganan pengembangan industri kreatif belum dilaksanakan secara terpadu
- Aset pelaku industri kecil dan menengah serta industri kreatif relatif banyak yang
tidak "bankable"
- Belum maksimalnya dukungan sarana dan prasarana untuk kawasan industri dan
kawasan peruntukan industri
Untuk Lebih jelasnya identifikasi permasalahan di Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Jombang berdasarkan tugas dan fungsinya, hal ini
sebagaimana tertuang pada pada Tabel 3.1 : Pemetaan Permasalahan Untuk
Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah. Terlampir.

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 34


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program


Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Visi dalam RPJMD merupakan visi Bupati/Wakil Bupati terpilih,


sebagaimana yang telah disampaikan pada saat penyampaian visi dan misi calon
Bupati/Wakil Bupati di sidang DPRD, yang diintegrasikan dengan arah kebijakan
pembangunan daerah, sebagaimana tahapan ketiga dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025, RTRW
Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029. Dari hasil integrasi dan harmonisasi
beberapa kebijakan tersebut ditetapkan visi Kabupaten Jombang Tahun 2018-2023,
yaitu :
“BERSAMA MEWUJUDKAN JOMBANG YANG BERKARAKTER
DAN BERDAYA SAING”

Makna dari visi tersebut :


“Kabupaten Jombang yang berkarakter” memiliki arti bahwa prinsip
kejujuran dan etos kerja harus menjadi landasan sekaligus pijakan dasar dalam
pelayanan kepada masyarakat. Hal ini bermakna bahwa kepemimpinan yang jujur,
amanah, dan tegas akan mejadi teladan bagi masyarakat dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari dilingkungannya, baik dilingkungan sosial kemasyarakatan
maupun lingkungan kerja. Jombang berkarakter berarti Jombang sebagai Kabupaten
yang agamis akan menjadikan norma-norma dan nilai agama sebagai basis pijakan
pembangunan. Proses pembangunan yang mengedepankan norma dan nilai
agamaakan menghasilkan kesejahteraan dan keadilan pembangunan bagi seluruh
masyarakat. Kesejahteraanyang merupakan tujuan utama pembangunan dapat
tercapai dan dirasakan seluruh masyarakat Jombang, keadilan yang merupakan
kebutuhan asasi masyarakat dapat terpenuhi dengan merata. Jombang berkarakter
masyarakat sejahtera dan berkeadilan.
“Kabupaten Jombang yang Berdaya Saing” memiliki arti bahwa setiap
kegiatan yang dilakukan dan setiap produk yang dihasilkan di Kabupaten Jombang
dapat bersaing pada level lokal, regional, nasional bahkan internasional. Semua
kegiatan yang dilakukan, baik pada tingkat pemerintahan atau swasta, dilakukan
atas dasar efektivitas dan efisiensi sehingga menciptakan kegiatan dengan
produktivitas yang tinggi. Sedangkan setiap produk yang dihasilkan, baik berupa
barang maupun jasa mempunyai daya saing yang tinggi sehingga produk Kabupaten
Jombang dapat dibanggakan dan menjadi contoh bagi daerah lain, dengan demikian
Kabupaten Jombang akan menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang dapat
diperhitungkan dan disejajarkan dengan daerah lainnya.

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 35


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Visi tersebut diwujudkan melalui 3 misi berikut :


1. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Profesional
2. Mewujudkan Masyarakat Jombang yang Berkualitas, Religius dan Berbudaya
3. Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis Kerakyatan, Potensi
Unggulan Lokal dan Industri
Berdasarkan uraian dari visi dan misi Kepala Daerah Kabupaten Jombang
dan mengacu pada tugas pokok dan fungsi Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Jombang, maka Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Jombang mempunyai tugas pokok, fungsi dan urusan dalam menyelenggarakan
sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang perdagangan dan perindustrian,
pada program penunjang urusan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota yang terdiri
atas kegiatan-kegiatan rutin perkantoran, hal ini mendukung pada Misi ke-1
“Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Profesional”. Dengan
tujuan Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang profesional, akuntabel,
transparan dan efektif serta penyelenggaraan layanan publik yang berkualitas.
Adapun sasarannya adalah Meningkatnya kualitas akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Urusan perdagangan diwujudkan dalam bentuk kegiatan pembinaan
pelaku usaha, pengusaha (importir dan eksportir), promosi produk unggulan
Jombang, Pemantauan barang pokok dan penting, revitalisasi pasar daerah serta
pelaksanaan kegiatan kemetrologian melalui tera ulang/UTTP. Sedangkan dalam
urusan perindustrian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian mengimplementasikan-
nya dalam kegiatan pelatihan, pembinaan, rekomendasi ijin dan fasilitasi
standardisasi produk IKM serta pengembangan industri kreatif dan industri hijau
sehingga industri kecil menengah sehingga mampu berdaya saing, hal ini sejalan
dengan Misi ke-3 "Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Daerah Berbasis
Kerakyatan, Potensi Unggulan Lokal dan Industri". Dengan tujuan Meningkatnya
Nilai Tambah Produk Perdagangan dan Industri Kecil dan Menengah. Adapun
sasarannya adalah : 1) Meningkatnya Pertumbuhan IKM, 2) Meningkatnya omzet
pelaku usaha perdagangan.
Dalam rangka menjalankan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Kabupaten Jombang, ada beberapa permasalahan dan
beberapa faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian yang dapat mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah.

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 36


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong


Dalam upaya mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD pada
Misi ke-3 terdapat beberapa permasalahan pelayanan Perangkat Daerah, faktor
penghambat dan faktor pendorong Dinas Perdagangan dan Perindustrian.

Urusan Perdagangan
Permasalahan
- Laporan Ekspor impor yang kurang maksimal
- Pelayanan Tera / tera ulang belum maksimal
- Sarana Perdagangan belum memadai
- Potensi PAD belum terealisasi secara maksimal
- Harga Bapokting Fluktuatif

Faktor Penghambat
- Kurangnya kesadaran dari importir/ eksportir untuk melaporkan usahanya
- Terbatasnya SDM kemetrologian dan sarana prasarana tera/tera ulang belum
memadai
- Kurangnya kesadaran masyarakat pengguna pasar untuk saling menjaga sarana
dan prasarana
- Belum tertibnya pembayaran retribusi oleh pedagang
- Rantai distribusi bapokting yang panjang

Faktor Pendorong
- Pemerintah Pusat/Kementerian memfasilitasi untuk peningkatan SDM melalui
diklat kemetrologian
- Pemerintah Pusat/Kementerian memfasilitasi melalui dana DAK, BK, dan TP
- Bank Daerah melakukan terobosan ERPAS (Elektronik Retribusi Pasar)
- Operasi pasar murah bapokting

Urusan Perindustrian
Permasalahan
- Industri kecil dan menengah masih belum banyak mengakses teknologi untuk
meningkatkan nilai tambah produk
- Sektor industri masih belum mampu memaksimalkan penggunaan bahan baku
lokal untuk subtitusi bahan baku impor (didatangkan dari daerah/negara lain).
Akibatnya biaya produksi menjadi relatif lebih tinggi
- Industri kecil dan menengah masih belum banyak melakukan diversifikasi produk.

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 37


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

- Industri kreatif belum dapat berkontribusi secara maksimal terhadap daya saing
industri daerah
- Industri kecil dan menengah serrta industri kreatif banyak yang terkendala oleh
permasalahan modal
- Terbentuknya kawasan industri dan kawasan peruntukan industri harus didukung
oleh sarana dan prasarana yang memadai.

Faktor Penghambat
- Penguasaan teknologi masih rendah
- Kualitas produk industri kecil menengah belum semuanya sesuai standard mutu
yang berlaku
- Kurangnya inovasi industri kecil dan menengah
- Masih belum terfasilitasi secara maksimal
- Masih lemahnya permodalan yang dimiliki IKM serta kemauan IKM dalam
mempraktekkan hasil pelatihan
- Masih terkendala sarana dan prasarana memadai

Faktor Pendorong
- Pemerintah pusat/propinsi memfasilitasi dalam bentuk penerapan teknologi
- Potensi Sumber Daya Alam yang memadai
- Pemerintah pusat/propinsi memfasilitasi dalam bentuk pelatihan pelatihan
- Beberapa kabupaten/kota bekerjasama dengan instansi pusat dan/atau provinsi
melakukan link and match dengan investor
- Beberapa lembaga keungan memfasilitasi pemodolan melalui kredit usaha
- Pemerintah Pusat/Kementerian sudah memfasilitasi untuk pembentukan kawasan
industri
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2 : Faktor Penghambat dan
Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah Terhadap Pencapaian Visi, Misi Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. Terlampir.

3.3 Telaahan Renstra Kementrian / Lembaga


dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi

Kondisi sektor perdagangan dan perindustrian pada lima tahun mendatang


tidak bisa dilepaskan dari keadaan perekonomian dalam negeri saat ini dan
proyeksinya untuk lima tahun mendatang yaitu adanya peningkatan peran sektor
perdagangan dan industri. Oleh karena itu diperlukan integrasi dan sinergi
perencanaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, yaitu penyandingan

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 38


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

antara sasaran pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga, Renstra Dinas


Perindustrian Perdagangan Propinsi Jawa Timur dan Renstra Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kabupaten Jombang. Adapun Komparasi Capaian Sasaran
Renstra Dinas Perindustrian Perdagangan Propinsi Jatim Terhadap Renstra Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang dan Renstra Kementerian
Perdagangan serta Kementerian Perindustrian adalah sebagai berikut :
Sektor Perdagangan
Indikator Kinerja
- Penilaian MENPAN atas hasil evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
(Kementerian Perdagangan)
- Keselarasan perencanaan dengan kinerja
- Indeks pelaksanaan reformasi birokrasi kementerian perdagangan
- Nilai AKIP
- Pertumbuhan ekspr non migas
- Kontribusi produk manufaktur terhadap total ekspor
- Pertumbuhan ekspor jasa
- Calon eksportir baru
- Surat Keterangan Asal (SKA) diterbitkan tepat waktu
- Penghargaan importir berprestasi
- Nilai ekspor bersih perdagangan
- Akses informasi dan perluasan jaringan ekspor
- Persentase pertumbuhan ekspor non migas
- Meningkatnya pertumbuhan PDB sektor perdagangan
- Persentase pertumbuhan sub sektor perdagangan
- Persentase kontribusi sub sektor perdagangan terhadap PDRB Jatim
- Pertumbuhan nilai transaksi di pasar lelang
- Persentase pertumbuhan nilai transaksi pasar lelang
- Inflasi terkendali
- Kantor perwakilan dagang Jatim di Propinsi mitra
- Persentase pertumbuhan perdagangan antar wilayah/ antar pulau antar propinsi
- Pertumbuhan nilai resi gudang yang diterbitkan
- Resi Gudang
- Akses informasi dan perluasan jaringan pasar dalam negeri
- Indeks keberdayaan konsumen
- Indeks Kepuasan Masyarakat
- Persentase barang beredar yang diawasi yang sesuai ketentuan
- Persentase alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) yang
bertanda tera sah yang berlaku

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 39


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

- Persentase peningkatan UTTP bertanda tera sah


- Pertumbuhan kalibrasi, alat alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya
(UTTP)
- Pertumbuhan sertifikasi mutu komoditi/produk
- Pertumbuhan omzet pedagang pasar rakyat tipe A yang telah direvitalisasi
- Persentase PAD pasar daerah dan kemetrologian

Capaian Sasaran Renstra


Dinas Perindustrian, Perdagangan Propinsi Jatim
- Meningkatnya kinerja ekspor non migas yang berdaya saing, dan terciptanya
pengendalian impor
- Meningkatnya pangsa pasar dalam negeri, efisiensi dan efektivitas sistem
distribusi daerah serta wira usaha baru sektor perdagangan
- Meningkatnya penguatan kelembagaan pengujian dan sertifikasi mutu barang,
kemetrologian serta pengawasan perdagangan barang dan jasa ilegal
- Meningkatnya penguatan kelembagaan pengujian dan sertifikasi mutu barang,
kemetrologian serta pengawasan perdagangan barang dan jasa ilegal

Sasaran pada Renstra


Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang
- Meningkatnya kualitas Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
- Meningkatnya PAD sektor pasar dan kemetrologian
- Meningkatnya volume perdagangan
- Persentase PAD pasar daerah dan kemetrologian

Sasaran pada Renstra


Kementerian Perdagangan
- Meningkatnya birokrasi yang transparan, akuntabel dan bersih
- Meningkatnya diversifikasi pasar dan produk ekspor
- Pengintegrasian dan perluasan Pasar Dalam Negeri
- Optimalisasi /penguatan Pasar Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang (SRG)
dan pasar lelang
- Peningkatan Perlindungan Konsumen
- Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana distribusi dan logistik nasional

Sektor Perindustrian
Indikator Kinerja
- Laju pertumbuhan PDB industri pengolahan non-migas
- Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan
- Persentase pertumbuhan industri
- Nilai Tambah Hasil Produk Industri Kecil dan Menengah

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 40


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

- Kontribusi PDB industri pengolahan non-migas terhadap PDB Nasional


- Persentase kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB ADHB Jatim
- Kontribusi ekspor produk industrI pengolahan non-migas terhadap ekspor
nasional
- Persentase kontribusi nilai ekspor produk industri pengolahan terhadap total
ekspor non migas Jawa Timur
- SDM IKM terlatih
- Meluasnya jaringan pasar industri kecil dan menengah
- Persentase nilai tambah sektor industri di luar pulau jawa terhadap nilai tambah
sektor industri
- Persentase jumlah unit usaha industri besar, sedang di luar pulau jawa terhadap
total populasi industri besar sedang nasional
- Pertumbuhan jumlah unit usaha IKM
- Penyerapan tenaga kerja IKM
- Meningkatnya penguasaan teknologi industri, pengembangan inovasi dan
penerapan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Hak Kekayaan Intelektual (HKI),
Desain produk industri, SDM IKM terlatih bidang kemasan, Perubahan bersistem
nutu (ISO, HACCP, GMP), Permodalan bagi IKM
- Jumlah penyerapan tenaga kerja disektor industri
- Rasio impor bahan baku, bahan penolong dan barang modal terhadap PDB
industri pengolahan non-migas

Capaian Sasaran Renstra


Dinas Perindustrian, Perdagangan Propinsi Jatim
- Meningkatnya perkembangan Industri Kecil dan Menengah, Nilai tambah industri
berbasis sumber daya alam, kapasitas teknologi industri dan kualitas SDM
- Meningkatnya standardisasi produk industri manufaktur sebagai faktor penguat
daya saing

Sasaran pada Renstra


Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang
- Meningkatnya nilai tambah hasil produk industri kecil dan menengah

Sasaran pada Renstra


Kementerian Perdagangan
- Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional
- Meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri
- Meningkatnya penyebaran dan pemerataan industri
- Meningkatnya peran IKM dalam perekonomian nasional
- Meningkatnya pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 41


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

- Meningkatnya penyerapan tenaga kerja di sektor industri


- Menguatnya struktur industri

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.3 : Komparasi Capaian
Sasaran Renstra Dinas Perindustrian Perdagangan Propinsi Jatim Terhadap Renstra
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang dan Renstra
Kementerian Perdagangan serta Kementerian Perindustrian. Terlampir.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan


Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Kawasan strategis kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya


diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten
terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Kawasan strategis kabupaten berfungsi:
a. Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan
keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam
mendukung penataan ruang wilayah kabupaten;
b. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan
kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempunyai
pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten;
c. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi di dalam
rencana struktur dan rencana pola ruang;
d. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW
kabupaten; dan
e. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten

Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan


yang mempunyai pengaruh besar terhadap:
a. Tata ruang di wilayah sekitarnya;
b. Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya; dan/atau
c. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kawasan strategis yang ada di Kabupaten Jombang memiliki peluang
sebagai kawasan strategis nasional dan provinsi. Penetapan kawasan strategis
Kabupaten Jombang didasarkan pada kesepakatan para pemangku kepentingan dan
kebijakan yang ditetapkan. Kawasan strategis yang terdapat di wilayah Kabupaten
Jombang meliputi:
a. Kawasan Strategis yang ditetapkan Propinsi Jawa Timur meliputi:
 Kawasan Tertinggal Kabupaten Jombang

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 42


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

 Kawasan Taman Hutan Raya R. Suryo dan


 Kawasan Cagar Budaya Mojopahit Park;
b. Kawasan Strategis Kabupaten meliputi:
 Kawasan Strategis Ekonomi yaitu Kecamatan Mojowarno dan Mojoagung,
 Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh yaitu Kecamatan Bandarkedungmulyo
Perak, Ploso dan Kabuh,
 Kawasan Cepat Tumbuh yaitu Kecamatan Tembelang dan Ploso, serta
 Kawasan Pondok Pesantren

Kawasan strategis dari sudut kepentingan


pertumbuhan ekonomi
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi ditetapkan
dengan kriteria:
1. Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh;
2. Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
3. Memiliki potensi ekspor;
4. Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
5. Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
6. Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan;
7. Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka
mewujudkan ketahanan energi nasional; atau
8. Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.

Kawasan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jombang terdiri dari :


1. Kawasan cepat tumbuh, adalah kawasan budidaya yang didalamnya terdapat
kegiatan-kegiatan produksi, jasa dan atau permukiman yang memberikan
kontribusi penting bagi pengembangan ekonomi kawasan maupun nasional.
Ciri-cirinya adalah:
a. Kawasan mempunyai kegiatan jasa dan produksi yang mempunyai skala besar
dan berperan secara nasional.
b. Kawasan yang mempunyai nilai tambah dan memberikan efek terhadap
kegiatan ekonomi kawasan dan nasional.
c. Kawasan yang mempunyai fungsi sebagai pusat pertumbuhan yang berperan
sebagai pengembangan wilayah
Kawasan Strategis Cepat Tumbuh merupakan bagian kawasan strategis
yang telah berkembang atau potensial untuk dikembangkan karena memiliki
keunggulan sumber daya dan geografis yang dapat menggerakkan pertumbuhan

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 43


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

ekonomi wilayah sekitarnya. Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh


terdapat di kecamatan Bandarkedungmulyo dan Perak Kabupaten Jombang
merupakan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK), beberapa diantaranya dikarenakan
adanya:
a. Fungsi perkotaan sebagai kegiatan industri, perdagangan dan pertanian.
b. Pengembangan rute wisata belanja.
c. Potensi ekonomi pusat industri kecil dan menengah, pertanian, peternakan dan
perkebunan, dan perdagangan skala regional dan lokal.
Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di perkotaan
Bandarkedungmulyo dan Perak Kabupaten Jombang diarahkan untuk
pengembangan industri manufaktur yang non polutif. Perencanaan kawasan industri
ini berdasarkan pertimbangan kondisi kesuburan tanah yang tidak terlalu produktif
dibandingkan lokasi pertanian lainnya. Selain itu keberadaan akses masuk ke jalan
tol yang tidak jauh dari lokasi tersebut menjadi salah satu faktor pendukungnya.
Pengembangan kegiatan industri menengah dan manufaktur didukung dengan
kegiatan wisata belanja yang di kembangkan di Perkotaan kecamatan Perak dan
Bandarkedungmulyo.
Secara simultan kegiatan industri tersebut direncanakan memberikan
kontribusi terhadap:
a. Pengembangan perekonomian Kabupaten Jombang melalui penyerapan tenaga
kerja lokal.
b. Mendorong diversifikasi kegiatan yang mendorong berkembangnya potensi lokal.
c. Memberikan dampak berganda terhadap kegiatan di sektor perdagangan dan
transportasi.
Kawasan strategis cepat tumbuh juga terdapat di daerah Ploso, lokasi
Perkotaan Ploso yang terdapat pada lahan yang kurang subur dan berdekatan
dengan pusat kegiatan industri di Lamongan dan Tuban, merupakan jalan lingkar
luar Kabupaten Jombang, maupun jauh dari pusat kota di Perkotaan Jombang, maka
Perkotaan Ploso sangat berpotensi sebagai kawasan strategis cepat tumbuh industri
besar. Arahan pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh Ploso yakni
dilengkapi dengan pergudangan, permukiman industri, gren belt dan ruang publik,
pusat pengolahan limbah industri, frontage road untuk kawasan industri dan kegiatan
perdagangan. Untuk memperlancar akses pada jalan kolektor primer direncanakan
untuk dibangun Jembatan Baru Ploso dengan konstruksi beton.
2. Kawasan potensial berkembang, adalah kawasan budidaya yang didalamnya
terdapat sumber daya alam yang dapat dikembangkan untuk pengembangan

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 44


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

kegiatan ekonomi kawasan maupun nasional serta memiliki posisi strategis dalam
kaitannya dengan pusat-pusat pertumbuhan.
Ciri-cirinya adalah:
a. Kawasan yang memiliki potensi sumber daya alam yang potensial untuk
dikembangkan sebagai sektor yang diunggulkan.
b. Kawasan yang berpeluang untuk menghasilkan produk-produk barang dan jasa
yang berorientasi pasar serta mampu bersaing.

Rencana Pengembangan Kegiatan


Sektor Perdagangan
Struktur kegiatan sektor perdagangan di Kabupaten Jombang meliputi:
1. Perdagangan Agribisnis
Kegiatan perdagangan agribisnis dikembangkan untuk mendukung
pembentukan agropolitan di Kabupaten Jombang. Pusat kegiatan perdagangan
agribisnis direncanakan dikembangkan di Kecamatan Mojowarno. Untuk mendukung
kegiatan agribisnis dan khususnya untuk mendukung kegiatan perdagangan beras di
Kabupaten dikembangkan Sub Terminal Agribisnis di Kecamatan Mojoagung.
Dalam rangka mendukung kegiatan pertanian subsektor peternakan,
kegiatan pasar hewan diarahkan untuk tetap dikelola dan dikembangkan. Kabupaten
Jombang memiliki dua pasar hewan. Keberadaan pasar hewan tersebut
dipertahankan. Pengembangan kegiatan pasar hewan skala regional diarahkan di
dua tempat yaitu di Kecamatan Kabuh dan Kecamatan Ngoro.

2. Perdagangan Umum
Kegiatan perdagangan umum dalam skala kabupaten dikembangkan di
Kecamatan Mojoagung. Rencana pengembangan skala kegiatan dikembangkan
secara berhirarki berdasarkan hirarki dan orde perkotaan di wilayah Jombang.
Kegiatan perdagangan yang memberikan ciri khusus bagi Kabupaten
Jombang dan berpotensi menjadi tujuan wisata seperti koridor warung pecel lele,
lokasi perdagangan kerajinan khas Jombang dan perdagangan kecil lainnya
difasilitasi untuk dikembangkan.
Adapun rencana pengembangan kegiatan sektor perdagangan
sebagaimana pada tabel dibawah ini:

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 45


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Rencana Pengembangan Kegiatan Sektor Perdagangan


Di Kabupaten Jombang
PUSAT
JENIS ARAH PENGEMBANGAN
NO PENGEMBANGAN
PERDAGANGAN PENGEMBANGAN FASILITAS
KEGIATAN
1. Agribisnis Pusat distribusi Kecamatan Pasar Agribisnis
pertanian, perkebunan Mojowarno dan
dan kehutanan, serta Kecamatan Kabuh
peternakan.
2. Perdagangan Perdagangan Kecamatan Pasar Induk
umum skala dipadukan dengan Mojoagung Sub terminal
regional kegiatan distribusi dan Agribisnis
koleksi lain dan Kabupaten
membentuk kegiatan Pergudangan
ekonomi terpadu. Terminal kargo
3. Perdagangan Konservasi Tersebar di tiap Pasar kecamatan
umum skala perdagangan kecamatan
lokal tradisional.

Berdasarkan pengelolaan dan aktivitasnya, kegiatan perdagangan di


Kabupaten Jombang direncanakan sebagai berikut:
 Kegiatan perdagangan tradisional tetap dipertahankan di kawasan perkotaaan
pusat pelayanan kawasan dan pusat pelayanan lingkungan. Sebanyak 18 pasar
daerah yang dikelola pemerintah sampai dengan tahun 2016, untuk tahun 2017
sampai dengan sekarang menjadi 17 pasar daerah tetap dipertahankan sebagai
pusat kegiatan perdagangan di kabupaten Jombang.
 Kegiatan perdagangan modern dan semi modern termasuk kegiatan minimarket
hanya dikembangkan di Pusat Pelayanan Kawasan.
Pusat kegiatan perdagangan modern dan kegiatan perdagangan tradisional
diarahkan agar keduanya dapat berkembang dengan baik dan saling melengkapi.
Kegiatan perdagangan modern skala besar termasuk pendirian Mall diarahkan hanya
di perkotaan Jombang dan perkotaan Tembelang. Pasar tradisional di perkotaan
Jombang dalam perkembangannya diarahkan dalam bentuk pasar semi modern.

Rencana Pengembangan Kegiatan


Sektor Industri

Kegiatan industri di Kabupaten Jombang dalam jangka waktu 20 tahun


mendatang diarahkan untuk mendorong pertumbuhan wilayah Jombang lebih pesat.
Kegiatan industri secara simultan direncanakan mempunyai kontribusi terhadap:
a. Perkembangan perekonomian masyarakat Jombang melalui penyerapan tenaga
kerja lokal.

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 46


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

b. Mendorong diversifikasi kegiatan yang mendorong berkembangnya potensi lokal


khususnya di sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan di Kabupaten
Jombang.
c. Memberikan dampak berganda terhadap kegiatan di sektor perdagangan dan
transportasi.

Struktur kegiatan industri di Kabupaten Jombang meliputi:


1. Industri Pengolahan/Industri Manufaktur
Pengembangan kegiatan industri berdasarkan skala kegiatan meliputi
kegiatan industri kecil, menengah dan besar. Kegiatan industri skala menengah
hingga besar diarahkan dalam sebuah kawasan. Kegiatan industri skala menengah
dan besar direncanakan berupa industri pengolahan dan industri manufaktur.
Pengembangan kegiatan industri pengolahan skala besar diarahkan di Kecamatan
Ploso. Industri manufaktur menengah diarahkan di Kecamatan Bandarkedungmulyo
dan kegiatan agroindustri di Kecamatan Mojowarno.
Beberapa industri kecil manufaktur yang dapat merambah pasar luar negeri
dan nasional kembali didorong.
a. Industri kecil yang merambah pasar luar negeri adalah industri kerajinan
manik-manik kaca (di Desa Plumbon-Gambang, Kecamatan Gudo) dan industri
kerajinan cor kuningan (di Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung). Kedua
kerajinan tersebut adalah khas Kabupaten Jombang.
b. Industri kecil lain yang dipasarkan di tingkat nasional antara lain adalah mebelair
(di Kecamatan Mojowarno), anyaman tas (di Kecamatan Mojowarno), limun
(di Kecamatan Bareng dan Kecamatan Ngoro), serta kecap yang merupakan
salah satu trade mark Jombang.
Kegiatan industri kecil direncanakan didorong melalui ketersediaan bahan
baku, khususnya industri pengolahan bahan makanan seperti industri kecap.
Sedangkan industri kecil manufaktur direncanakan bersinergi dengan industri skala
besar.
Pengembangan kegiatan industri berdasarkan sifatnya adalah sebagai
berikut: kegiatan Industri kimia polutif dan kegiatan industri lain yang memberikan
dampak limbah yang mengganggu lingkungan diarahkan masuk di kawasan
industrial estate, dengan pengelolaan limbah secara terpadu. Industri polutif tersebut
diarahkan di Kecamatan Ploso. Sedangkan kawasan industri di Kecamatan
Bandarkedungmulyo diarahkan untuk kegiatan industri manufaktur yang ramah
lingkungan.

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 47


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

2. Agroindustri
Rencana pengembangan kegiatan industri yang tergolong dalam kegiatan
pendukung sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan (agroindustri) di Kabupaten
Jombang:
a. Agroindustri merupakan kegiatan industri yang didorong untuk terus berkembang
dalam kurun waktu 20 tahun mendatang. Wilayah pengembangan agroindustri
diarahkan di Kecamatan Mojowarno dan dikembangan dalam bentuk cluster
agroindustri.
b. Rencana Agroindustri yang didorong meliputi industri pendukung produksi
pertanian, peternakan serta industri pengolahan hasil pertanian, perkebunan,
peternakan dan kehutanan tanpa limbah.
c. Industri berupa industri penghasil peralatan pertanian diarahkan di
Bandarkedungmulyo dan industri pendukung produksi pertanian dan peternakan
yang menghasilkan limbah kimia diarahkan di kecamatan Ploso
Namun pada kenyataan masih banyak permasalahan yang terkait dengan
tata cara pengolahan limbah hasil industri dan pemanfaatannya.
Permasalahan pelayanan SKPD berdasarkan telaahan rencana tata ruang
wilayah beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya,
adalah sebagai berikut:
Rencana Tata Ruang Wilayah Terkait Tugas dan Fungsi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
- Rencana Agroindustri yang didorong meliputi industri pendukung produksi
pertanian, peternakan serta industri pengolahan hasil pertanian, perkebunan,
peternakan dan kehutanan tanpa limbah
- Industri berupa industri penghasil peralatan pertanian diarahkan di
Bandarkedungmulyo dan industri pendukung produksi pertanian dan peternakan
yang menghasilkan limbah kimia diarahkan di kecamatan Ploso

Permasalahan Pelayanan SKPD


- Banyaknya keluhan dari pelaku usaha/industri kecil dalam pengolahan limbah
hasil industri

Faktor Penghambat
- Belum diterapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang tentang
Tatacara Pengolahan Limbah yang baik beserta pemanfaatannya

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 48


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Faktor Pendorong
- Dinas Perdagangan dan Perindustrian sebagai salah satu instansi teknis yang
membidangi sektor industri dapat melakukan koordinasi yang baik dengan
instansi terkait lainnya dalam hal penanganan limbah hasil industri

Untuk lebih jelasnya sebagaimana tertuang pada Tabel 3.4 : Permasalahan


Pelayanan SKPD Berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya. Terlampir.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang


sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan rencana dan/atau progarm.
Permasalahan pelayanan SKPD berdasarkan analisis KLHS berserta faktor
penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya, adalah sebagai berikut:
Hasil KLHS terkait tugas dan fungsi.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian


- Mengembangkan sistem pengelolaan lingkungan secara mandiri untuk
meminimalisir dampak limbah
- Mengembangkan kawasan industri yang ramah lingkungan

Permasalahan Pelayanan SKPD


- Layanan Informasi penataan ruang yang baik terkait pengelolaan limbah hasil
industri

Faktor Penghambat
- Belum adanya program khusus terkait penerapan industri yang ramah lingkungan

Faktor Pendorong
- Pengembangan industri kecil menengah berbasiskan sumber daya lokal

Untuk lebih jelasnya sebagaimana tertuang pada Tabel 3.5 : Permasalahan


Pelayanan SKPD Berdasarkan Analisis KLHS berserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya. Terlampir.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis


Tujuan pembangunan jangka panjang Kabupaten Jombang Tahun
2005-2025 adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur yang

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 49


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

selaras dengan tujuan Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Sejahtera, adil dan
makmur menggambarkan tentang pemerataan pembangunan diseluruh Kabupaten
Jombang. Dimana sekarang ini arah pembangunan jangka panjang Kabupaten
Jombang memasuki lima tahun kedua yaitu “Terwujudnya daya saing masyarakat
untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan”. Dari sisi kemandirian dan
kesejahteraan, tidak hanya bisa dilihat dari kemampuan menghidupi diri sendiri dan
kemampuan batiniah dan lahiriah (ekonomi). Ini semua dikarenakan masuknya era
globalisasi yang bermakna persaingan sudah tidak lagi melibatkan sumber daya
internal (lokal), tetapi sudah melibatkan sumber daya eksternal.
Sejalan dengan hal tersebut, Dinas Perdagangan dan Perindustrian
mendukung arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Jombang lima tahun
kedua dengan cara menjalankan tugas, pokok dan fungsinya yang mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang
Tahun 2018-2023 yaitu Misi ke-3 yaitu “Meningkatkan Daya Saing Perekonomian
Daerah Berbasis Kerakyatan, Potensi Unggulan Lokal dan Industri”
Dalam rangka menganalisis perkembangan situasi dan kondisi Dinas
Perdagangan dan Perindustrian beberapa tahun ke depan, maka perlu dirumuskan
isu-isu strategis yang selanjutnya dikemukakan metode penentuan isu-isu startegis
dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini
diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui
Renstra Dinas Perdagangan dan Perindustrian tahun rencana.
Berdasarkan dari identifikasi permasalahan pembangunan daerah di
Kabupaten Jombang dalam isu strategis pembangunan Kabupaten Jombang tahun
2021-2023 dalam penanganan dan pemulihan akibat dampak Covid 19 antara lain
dengan :
 Pemulihan produktivitas Perdagangan/industri
 Efisiensi biaya-biaya perdagangan/industri (insentif)
 Akselerasi IKM/UM dengan produksi barang substitusi impor
 Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
 Pemberian Modal Usaha untuk pengadaan sarana usaha IKM dan UM, salah
satunya melalui program “Jombang Berkadang”
 Channeling dengan pihak perbankan untuk dapat mengakses pinjaman KUR,
 Channeling dengan pihak ritel/sistem pemasaran yang lebih besar,
 Sinergitas dengan PD teknis lainnya guna optimalisasi pasokan bahan baku yang
akan diolah IKM sehingga tercipta rantai produksi lokal,
 Pelatihan diversifikasi produk guna meningkatkan nilai tambah.

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 50


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

 Penguatan struktur industri hulu hilir


 Penataan Lokasi untuk PKL
Beberapa isu strategis Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Jombang adalah:
1. Pembangunan dan revitalisasi pasar daerah,
2. Upaya pembentukan PD Pasar,
3. Upaya penyertaan Modal kepada BUMD,
4. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UM dan IKM melalui akses
permodalan
5. Meningkatkan daya saing daerah, diprioritaskan pada upaya-upaya untuk
meningkatkan potensi unggulan daerah yang berdaya saing dengan
meningkatkan jaringan distribusi produk,
6. Pengembangan IKM dan meningkatkan struktur industri mulai dari industri hulu
dan hilir.

Bab 3 : Permasalahan dan Isu-isu Strategis PD | hal. 51


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah


Perangkat Daerah
Sejalan dengan adanya Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor
11 Tahun 2018 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Jombang, maka terjadi perubahan Susunan Perangkat Daerah yang baru termasuk
Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang dulu masih terpisah bernama Dinas
Perdagangan dan Dinas Perindustrian. Hal tersebut berimplikasi pada Peraturan
Bupati Jombang Nomor 54 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perindustrian Kabupaten Jombang
Dalam mendukung tujuan RPJMD yaitu Meningkatkan daya saing ekonomi
daerah yang berkelanjutan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Jombang mempunyai tujuan Meningkatnya Nilai Tambah Produk Perdagangan dan
Industri Kecil dan Menengah dengan indikator Produktivitas IKM dan volume
perdagangan.
Sedangkan sasaran adalah sesuatu hasil yang diharapkan dari tujuan Dinas
Perdagangan dan Perindustrian dengan target yang telah ditentukan dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun ke depan. Dengan sasaran ke-1 yaitu Meningkatnya
Pertumbuhan IKM dengan indikator Produktivitas tenaga kerja industri, Prosentase
produk yang sudah terstandarisasi dan HKI dan Prosentase pertumbuhan pelaku
usaha IKM, sasaran ke-2 yaitu Meningkatnya omzet pelaku usaha perdagangan
dengan indikator Pertumbuhan omzet pelaku usaha perdagangan, sasaran ke-3
yaitu Meningkatnya kualitas Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan
indikator sasaran nilai AKIP.
Untuk lebih jelasnya sebagaimana tertuang pada Tabel 4.1 : Tujuan dan
Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah. Terlampir.

Bab 4 : Tujuan dan Sasaran | hal. 51


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi pembangunan daerah yang ditetapkan oleh Dinas Perdagangan dan


Perindustrian Kabupaten Jombang dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan.
Kebijakan adalah arah atau ketentuan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah
sebagai dasar untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam melaksanakan
program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan
tujuan dan sasaran.
Adapun arah Kebijakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Jombang adalah Penanganan kemiskinan secara komprehensif tematik, terpadu, inklusif,
dan partisipatif. Dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang
melaksanakan Misi ke-1 yaitu “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan
Profesional yang diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan rutin perkantoran, dan Misi ke-3
yaitu Meningkatkan daya saing Perekonomian Daerah Berbasis Kerakyatan, Potensi
unggulan Lokal Dan Industriyang diwujudkan dalam dua urusan : Urusan perdagangan
strategis yang dilakukan : 1) Peningkatan efektivitas perencanaan dan pelaporan,
Peningkatan efektivitas kinerja perangkat daerah. 2) Melakukan operasi pasar;
Pemantauan dan pelaporan harga; Pengawasan UTTP; Meningkatkan jumlah pelayanan
tera dan tera ulang. 3) Peningkatan sarpras perdagangan; Melakukan pendataan potensi
pasar dan kemetrologian. Adapun arah kebijakan yang diambil antara lain : 1)
Meningkatnya efektivitas penyusunan Renstra, Renja dan Lakip; Mengembangkan
layanan prima dalam pelayanan publik. 2) Melakukan operasi pasar sebagai respon atas
terjadinya kenaikan harga/dan atau sebagai antisipasi potensi kenaikan harga; Menyusun
database potensi UTTP dan memperbarui secara berkala; Peningkatan perlindungan
konsumen, standardisasi UTTP dan pengamanan perdagangan. 3) Peningkatan sarana
dan prasarana perdagangan terutama pasar daerah; Melakukan e-retribusi pasar. Urusan
perindustrian strategis yang dilakukan : 1) Peningkatan daya saing; 2) Mendorong
industri kecil dan menegah yang memiliki nilai ekspor dan bernilai tambah tinggi secara
progresif. Adapun arah kebijakan yang diambil antara lain : 1) Peningkatan daya
saing industri melalui peningkatan kemampuan teknologi industri, sumberdaya
manusia industri, pengembangan inovasi dan standardisasi produk industri;
Pengembangan industri kreatif. 2) Mengembangkan akses informasi dan pemasaran luar
negeri bagi IKM yang memiliki nilai ekspor tinggi dan nilai tambah tinggi.

Bab 5 : Strategi dan Arah Kebijakan | hal. 70


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Adapun dalam merealisasikan strategis dan arah kebijakan tersebut, Dinas


Perdagangan dan Perindustrian menjabarkannya melalui program, kegiatan dan sub
kegiatan yang akan dilaksanakan selama tiga tahun (2021-2023) ke depan dengan
menyesuaikan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.90 Tahun 2021 yang diawali pada
tahun anggaran 2021-2023 sebagai berikut:
1. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, dengan indikator
Persentase rata-rata capaian kinerja aparatur

Kegiatan (1):
 Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
Sub kegiatan:
1) Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah
2) Koordinasi dan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD

Kegiatan (2):
 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah
Sub kegiatan:
3) Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN
4) Pelaksanaan Penatausahaan dan Pengujian/ Verifikasi Keuangan SKPD
5) Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan/Triwulan/Semester
SKPD
6) Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPD

Kegiatan (3):
 Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah
Sub kegiatan:
7) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Atribut Kelengkapannya
8) Pendidikan dan Pelatihan Pegawai berdasarkan tugas dan fungsi
9) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan

Kegiatan (4):
 Administrasi Umum Perangkat Daerah
Sub kegiatan:
10) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor
11) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
12) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
13) Penyediaan Bahan Logistik Kantor
14) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Bab 5 : Strategi dan Arah Kebijakan | hal. 71


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

15) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan


16) Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD

Kegiatan (5):
 Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah Daerah
Sub kegiatan:
17) Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan
18) Pengadaan Mebel
19) Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya
20) Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Gedung Kantor atau Bangunan
Lainnya

Kegiatan (6):
 Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Sub kegiatan:
21) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
22) Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor

Kegiatan (7):
 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Sub kegiatan:
23) Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan Pajak Kendaraan
Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan
24) Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan Perizinan
Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan
25) Pemeliharaan Mebel
26) Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya
27) Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana Prasarana Gedung Kantor atau Bangunan
Lainnya

2. Program perijinan dan pendaftaran perusahaan, dengan indikator Persentase


penerbitan rekomendasi perijinan
Kegiatan (8):
 Penerbitan izin pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan, dan izin usaha toko
swalayan
Sub kegiatan:
28) Fasilitasi pemenuhan komitmen perolehan perizinan pasar rakyat, pusat
perbelanjaan, dan toko swalayan melalui sistem pelayanan perizinan berusaha
secara terintegrasi secara elektronik

Bab 5 : Strategi dan Arah Kebijakan | hal. 72


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Kegiatan (9):
 Penerbitan Tanda Daftar Gudang
Sub kegiatan:
29) Fasilitasi penerbitan Tanda Daftar Gudang

Kegiatan (10):
 Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) untuk penerima waralaba
dari waralaba dalam negeri
Sub kegiatan:
30) Fasilitasi perizinan Surat Tanda Pendaftaran dan/atau lanjutan Waralaba
(STPW) dalam negeri terintegrasi seara elektronik

3. Program peningkatan sarana distribusi perdagangan, dengan indikator Persentase


realisasi PAD sektor pasar daerah, Tingkat kepuasan terhadap layanan sarana
distribusi perdagangan
Kegiatan (11):
 Pembangunan dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan
Sub kegiatan:
31) Penyediaan sarana distribusi perdagangan
32) Fasilitasi pengelolaan sarana distribusi perdagangan

Kegiatan (12):
 Pembinaan terhadap pengelola sarana distribusi perdagangan masyarakat di
wilayah kerjanya
Sub kegiatan:
33) Pembinaan dan pengendalian pengelola sarana distribusi perdagangan
34) Pemberdayaan Pengelola Sarana Distribusi Perdagangan

4. Program stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting, dengan
indikator Persentase komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting yang
stabil
Kegiatan (13):
 Menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat
daerah kab/kota

Sub kegiatan:
35) Koordinasi dan sinkronisasi ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang
penting di tingkat agen dan pasar rakyat
36) Pengendalian ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting di
tingkat agen dan pasar rakyat

Bab 5 : Strategi dan Arah Kebijakan | hal. 73


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Kegiatan (14):
 Pengendalian harga, dan stok barang kebutuhan pokok dan barang penting di
tingkat pasar kab/kota
Sub kegiatan:
37) Pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok dan barang penting pada
pasar rakyat yang terintegrasi dalam sistem informasi perdagangan
38) Pelaksanaan operasi pasar reguler dan pasar khusus yang berdampak dalam 1
(satu) kab/kota

Kegiatan (15):
 Pengawasan pupuk dan pestisida bersubsidi di tingkat kabupaten/kota
Sub kegiatan:
39) Pengawasan pengadaan pupuk dan pestisida bersubsidi
40) Pengawasan penyaluran dan penggunaan pupuk dan pestisida bersubsidi

5. Program pengembangan ekspor, dengan indikator Persentase pelaku usaha ekspor


yang terfasilitasi, Peningkatan omzet penjualan pelaku usaha
Kegiatan (16):
 Penyelenggaraan promosi dan misi dagang bagi produk ekspor unggulan yang
terdapat pada 1 (satu) daerah kabupaten/ kota
Sub kegiatan:
41) Pembinaan dan pengembangan usaha produk ekspor unggulan Kabupaten/
Kota
42) Pameran dagang nasional
43) Misi dagang bagi produk ekspor unggulan

6. Program perlindungan konsumen, dengan indikator Persentase alat UTTP yang sesuai
standar, Persentase peningkatan PAD sektor metrologi legal
Kegiatan (17):
 Pelaksanaan metrologi legal berupa tera, tera ulang, dan pengawasan
Sub kegiatan:
44) Pelaksanaan metrologi legal berupa tera, tera ulang
45) Pengawasan/penyuluhan metrologi legal
46) Penyidikan metrologi legal

7. Program penggunaan dan pemasaran produk dalam negeri, dengan indikator


Prosentase kelompok usaha yang berorientase ekspor
Kegiatan (18):
 Pelaksanaan promosi, pemasaran dan peningkatan penggunaan produk dalam
negeri

Bab 5 : Strategi dan Arah Kebijakan | hal. 74


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Sub kegiatan:
47) Pemasaran dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri di tingkat
kab/kota
48) Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan

8. Program Perencanaan dan Pembangunan Industri, dengan indikator Produktivitas


tenaga kerja industri, Prosentase produk yang sudah terstandarisasi dan HKI
Kegiatan (19):
 Penyusunan dan evaluasi rencana pembangunan industri kab/kota
Sub kegiatan:
49) Penyusunan rencana pembangunan industri kabupaten/kota
50) Koordinasi, sinkronisasi, dan pelaksanaan kebijakan percepatan
pengembangan, penyebaran dan perwilayahan industri
51) Koordinasi, sinkronisasi dan pelaksanaan pembangunan sumber daya industri
52) Koordinasi, sinkronisasi dan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana
industri
53) Koordinasi, sinkronisasi dan pelaksanaan pemberdayaan industri dan peran
serta masyarakat

9. Program pengendalian izin usaha industri kabupaten/kota, dengan indikator


Persentase fasilitasi legalitas industri sesuai standar dan sesuai kewenangan daerah
Kegiatan (20):
 Penerbitan Izin Usaha Industri (IUI), Izin Perluasan Usaha Industri (IPUI), Izin
Usaha Kawasan Industri (IUKI), dan Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI)
kewenangan kab/kota
Sub kegiatan:
54) Fasilitasi pemenuhan komitmen perolehan IUI, IPUI, IUKI, IPKI kewenangan
kab/kota dalam sistem informasi industri nasional (SIINas) yang terintegrasi
dengan sistem pelayanan perizinan berusaha
55) Koordinasi dan sinkronisasi pengawasan perizinan di bidang industri dalam
lingkup IUI, IPUI, IUKI, IPKI kewenangan kab/kota

10. Program pengelolaan sistem informasi industri nasional, dengan indikator Persentase
pengawasan industri dalam SIINas
Kegiatan (21):
 Penyediaan informasi industri untuk informasi industri untuk IUI, IPUI, IUKI, dan
IPKI kewenangan kab/kota
Sub kegiatan:
56) Fasilitasi pengumpulan, pengolahan dan analisis data industri, data kawasan
industri, serta data lain lingkup kab/kota melalui sistem informasi industri
nasional (SIINas)

Bab 5 : Strategi dan Arah Kebijakan | hal. 75


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Untuk lebih jelasnya strategi dan arah kebijakan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Jombang sebagaimana tertuang pada Tabel 5.1 : Tujuan,
Sasaran, Strategis dan Kebijakan. Terlampir.

Bab 5 : Strategi dan Arah Kebijakan | hal. 76


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

Bab 5 : Strategi dan Arah Kebijakan | hal. 74


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
SERTA PENDANAAN

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang sebagai
wujud pengimplementasian strategi dan kebijakan, untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Sedangkan Kegiatan adalah bagian dari program, dan terdiri dari sekumpulan tindakan
pengerahan sumberdaya, baik yang berupa personil (SDM), barang modal termasuk
peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis
sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)
dalam bentuk barang/jasa. Adapun Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan
menggunakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu
sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan, dimana indikator kinerja ini
sebagai dasar penilaian kinerja baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun
setelah juga sebagai petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran.
Adapun tabel matrik program dan kegiatan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Tahun 2019-2023 yang berisi rencana program, kegiatan, sub kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan dana indikatif sebagaimana tertuang pada Tabel
6.1 : Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Perangkat Daerah. Terlampir.

Dalam perencanaan pendanaan kegiatan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian


juga menyiapkan untuk rencana program dan kegiatan dalam Pengarustamaan Gender
(PUG) melalui Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG). Dengan
gambaran bahwa Gender adalah seperangkat sikap, peran, tanggungjawab, fungsi, hak,
dan perilaku yang melekat pada diri laki-laki dan perempuan akibat bentukan budaya atau
lingkungan masyarakat tempat manusia itu tumbuh dan dibesarkan. Pengarustamaan
gender adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi kesenjangan antara penduduk
laki-laki dan perempuan Indonesia dalam mengakses dan mendapatkan manfaat
pembangunan, serta meningkatkan partisipasi dan mengontrol proses pembangunan.
Dikatakan terjadi kesenjangan gender apabila salah satu jenis kelamin berada dalam
keadaan gertinggal dibandingkan jenis kelamin lainnya (laki-laki lebih banyak dari
perempuan atau sebaliknya). Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki
dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar
mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial
budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas) serta

Bab 6 : Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan | hal. 77


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan. Terwujudnya kesetaraan gender


ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dan dengan
demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpatisipasi, kontrol atas pembangunan
dan memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan. Adapun indikator
kesetaraan gender adalah sebagai berikut :
1. AKSES; peluang atau kesempatan dalam memperoleh atau menggunakan sumber
daya tertentu.
2. PARTISIPASI; merupakan keikutsertaan atau partisipasi seseorang atau kelompok
dalam kegiatan dan atau dalam pengambilan keputusan.
3. KONTROL; penguasaan atau wewenang atau kekuatan untuk mengambil keputusan.
4. MANFAAT; kegunaan yang dapat dinikmati secara optimal. Keputusan yang diambil
organisasi memberikan manfaat yang adil dan setara bagi perempuan dan laki-laki
atau tidak.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang sudah


melaksanakan rencana program dan kegiatan dalam pengarustamaan gender (PUG)
melalui perencanaan pengangaran responsif gender (PPRG). Sebagaimana tertuang
dalam Pasar 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 2008 dijelaskan bahwa :
(1) Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan berspektif gender yang dituangkan dalam RPJMD, Renstra SKPD, Renja
SKPD, (2) Penyusunan kebijakan program dan kegiatan pembangunan bespektif gender
dilakukan melaui analisis gender. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 67 Tahun 2011 disebutkan bahwa hasil analisis gender dituangkan dalam
penyusunan Gender Budget Statement (GBS) dan selanjutnya hasil analisis gender yang
terdapat dalam GBS menjadi dasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Jombang dala menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) dan merupakan bagian yang
tak terpisahkan dengan dokumen RKA/DPA SKPD.

Dalam rencana strategis Dinas Perdagangan dan Perindustrian telah menyusun


dan menganggarkan program dan kegiatan yang berbasis Gender dengan harapan
penyusunan Pengarustamaan Gender (PUG) melalui perencanaan pengangaran
responsif gender (PPRG) ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas (baik laki-
laki maupun perempuan).

Bab 6 : Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan | hal. 78


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai indikator kinerja Dinas Perdagangan dan
Perindustrian yang dapat secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh
Dinas Perdagangan dan Perindustrian pada tahun 2018-2023 sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Adapun indikator sasaran Dinas
Perdagangan dan Perindustrian adalah: 1) Pertumbuhan omzet pelaku usaha
perdagangan, 2) Produktivitas tenaga kerja industri, 3) Prosentase pertumbuhan pelaku
usaha IKM, 4) Nilai Evaluasi SAKIP.
Adapun target capaian dari indikator kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan sebagaimana tujuan dan sasaran RPJMD ini tertuang pada Tabel 7.1 :
Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD. Terlampir.

Bab 7 : Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan | hal. 79


Perubahan Renstra (Permen_90)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Tahun 2018 - 2023

BAB VIII
PENUTUP

Perubahan Rencana Strategis (Perubahan-Renstra) Dinas Perdagangan dan


Perindustrian Kabupaten Jombang Tahun 2018-2023 merupakan dokumen perencanaan
yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program, Kegiatan dan
Sub Kegiatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian dalam periode tahun 2021-2023
yang disusun mengacu pada Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang sebagaimana pasal 342 ayat (4), Perubahan
tersebut juga dalam rangka penyesuaian Permendari Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan
Daerah.
Adanya Pandemi Covid 19 yang terjadi pada tahun 2020 dan diharapkan sudah
dapat diselesaikan/dihentikan penyebarannya pada tahun 2020 sehingga pada tahun
2021 prioritas pembangunan diarahkan untuk pemulihan dampak pandemi Covid-19
berdampak pula pada sektor industri dan perdagangan. Permasalahan sektor
Perdagangan antara lain (1) terganggunya rantai pasok akibat pembatasan sosial
berskala besar (PSBB) yang diterapkan dibeberapa daerah dan (2) menurunnya volume
eksport import komoditas unggulan daerah. Permasalahan sektor industri antara lain
(1) supply bahan baku di industri manufaktur yang mulai menipis. Khususnya bahan baku
yang berasal dari impor, seperti dari negara China, dan negara-negara lain yang juga
terpapar Corona, (2) melemahnya permintaan pasar, (3) pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dollar sehingga banyak industri yang harus melakukan pengurangan bahkan
penghentian produksi dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebagaimana
target RPJMD antara lain Meningkatkan daya saing daerah terdapat beberapa
permasalahan antara lain : Masih lemahnya struktur industri terutama keterkaitan antara
industri hulu dan hilir, belum terwujudnya Kawasan Industri Jombang, belum banyak IKM
yang memperhatikan pentingnya sertifikasi produk sehingga kalah bersaing dengan
produk luar.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah upaya-upaya untuk meningkatkan
potensi unggulan daerah yang berdaya saing dengan meningkatkan jaringan distribusi
produk, pembangunan dan revitalisasi pasar daerah, upaya pembentukan PD Pasar,
pengembangan sistem pendukung usaha bagi UM dan IKM melalui akses permodalan,
pengembangan IKM dan meningkatkan struktur industri mulai dari industri hulu dan hilir.

Bab 8 : Penutup | hal. 80


Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diperhatikan kaidah pelaksanaan
sebagai berikut:
a) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang berkewajiban untuk
mengimplementasikan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program, kegiatan dan sub kegiatan yang telah dirumuskan dalam Perubahan Renstra
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang Tahun 2021-2023.
b) Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tahun
2021-2023 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Perubahan
(Renja-Perubahan) Dinas Perdagangan dan Perindustrian setiap tahunnya dalam
periode tersebut, dengan memperhatikan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah
(RKPD) Kabupaten Jombang untuk tahun yang sama.
c) Penguatan peran stakeholder perlu dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Rencana
Strategis (Renstra) Tahun 2018-2023 dan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perdagangan
dan Perindustrian. Penguatan peran stakeholer ini antara lain dapat dilakukan melalui
proses sosialisasi, baik kepada masyarakat luas maupun perusahaan-perusahaan,
serta seluruh komponen aparat di lingkungan pemerintah Kabupaten Jombang.
d) Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perdagangan dan Perindustrian 2018-2023 ini juga
digunakan sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan
lima tahunan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang.
Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan perlu dilakukan agar
pelaksanaan Renstra Dinas Perdagangan dan Perindustrian ini dapat berjalan efektif.
e) Dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perdagangan dan Perindustrian telah
menyusun dan menganggarkan program dan kegiatan yang berbasis Gender yang
tertuang dalam pengarustamaan gender (PUG) melalui perencanaan penganggaran
responsif gender (PPRG).

Perubahan Rencana Strategis ini diharapkan mampu memberikan gambaran


isu-isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta
upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan mengantisipasi hal tersebut.

Jombang, April 2021

Bab 8 : Penutup | hal. 81

Anda mungkin juga menyukai