Anda di halaman 1dari 4

ADAPTASI FISIOLOGI

A. Pengertian Adaptasi
Adaptasi adalah suatu kemampuan dari makhluk hidup untuk dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya, dengan suatu tujuan untuk bertahan hidup. Selain itu adaptasi juga merupakan suatu
cara yang dilakukan organisme (makhluk hidup) supaya dapat mengatasi tekanan dari lingkungannya
dengan suatu tujuan agar mempertahankan hidup.

B. Tujuan Adaptasi
Selain itu adaptasi juga mempunyai tujuan, yaitu sebagai berikut :
 Untuk melindungi diri dari musuh maupun pemangsa yang lainnya.
 Untuk bisa mendapatkan makanan.
 Untuk bisa bertahan hidup.

C. Pengertian Adaptasi Fisiologi


Adaptasi fisiologi merupakan cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan suatu lingkungannya
melalui fungsi kerja pada organ-organ tubuhnya, dengan suatu tujuan agar bisa bertahan hidup. Jenis
adaptasi ini cukup sulit untuk diamati, karena hanya terjadi pada bagian dalam organ tubuh makhluk
hidup itu sendiri.

D. Tujuan Adaptasi Fisiologi


1. Penyesuaian terhadap Intensitas Cahaya
Jika kalian berada pada ruangan gelap atau remang-remang , maka pupil pada mata kalian akan
terbuka lebar. Begitupun sebaliknya, ketika kalian berada diruangan yang terang , maka pupil pada
mata kalian akan menyempit. Hal melebar atau menyempitnya pupil pada mata merupakan salah satu
upaya untuk mengatur jumlah sinar atau cahaya yang masuk pada mata. Ketika sinar atau cahaya
yang memiliki intensitas yang tinggi maka akan dapat merusak dan mengganggu kinerja mata. Hal
tersebut sebaliknya terjadi ketika sinar yang masuk terlalu lemah atau kurang, maka kita akan
kesulitan untuk melihat sesuatu. Artinya proses atau upaya mata kita untuk mengatur jumlah sinar
yang masuk dan keluar melalui pupil adalah proses adaptasi fisiologi.
Adaptasi fisiologi ini merupakan contoh adaptasi yang sifatnya dapat dibalik atau reversibel.
2. Penyesuaian terhadap Kadar Garam
Hewan-hewan yang berada didalam air yang sangat berkaitan erat dengan penyesuaian kadar garam.
Misalnya ikan air laut akan menghasilkan kadar urine yang lebih pekat jika dibandingkan dengan
ikan air tawar. Hal tersebut disebabkan karena kadar garam air  laut lebih tinggi dibandingkan kadar
garam air tawar.n Tingginya kadar garam air laut menyebabkan ikan air laut kekurangan air. Air dari
dalam sel ikan air laut akan keluar melalui proses osmosis.
Karena kekurangan air, maka ikan air laut haus banyak meminum air  laut. Yang akibatnya kadar
garam dalam tubuhnya menjadi tinggi (pekat). Sehingga untuk mengurangi kepekatan cairan
ditubuhnya, maka ikan air laut mengeluarkan urine yang pekat  pula.
Ikan air laut akan mengeluarkan sedikit urine utnuk mengimbangi banyaknya air yang keluar dari
tubuhnya.
Jika ikan air laut memiliki urin yang pekat berbeda hal nya dengan ikan air tawar  yang memiliki
cairan yang encer. Hal tersebut terjadi karena cairan dilingkungannya lebih encer daripada cairan
yang ada didalam tubuh ikan.
Untuk menyerap keseimbangan osmotik dan ion, insang menyerap garam (NaCl). Dan untuk
membuang kelebihan air, maka ikan air tawar banyak mengeluarkan urinne yang encer.
Peristiwa seperti ini merupakan suatu adaptasi fisiologi ikan terhadap lingkungannya.
3. Penyesuaian Terhadap Kadar Oksigen
Apabila seseorang yang biasanya hidup didaerah pantai kemudian berpindah didaerah pegunungan
yang tinggi, maka tentunya akan terjadi perubahan fisiologi pada orang tersebut. Awalnya
pernapasan pada orang tersebut akan menjadi lebih cepat. Hal tersebut merupakan upaya dari tubuh
seseorang untuk mencukupi kebutuhan oksigen karena kadar oksigen diudara pegunungan akan lebih
rendeh apabila dibandingkan dengan kadar oksigen yang ada didaerah pantai.
Dalam jangka waktu yang sangat lama, kondisi tersebut bisa saja teratasi dengan meningkatnya butir-
butir  sel darah merah (eritrosit) didalam darah. Eritrosit adalah bagian darah yang berguna untuk
mengangkut oksigen yang kemudian diangkut ke dalam jaringan tubuh.
Adaptasi seperti ini merupakan adaptasi fisiologi yang bersifatkan reversibel, yang artinya apabila
orang tersebut kembali ke daratan maka akan secara perlahan jumlah erosit akan turun dan menjadi
normal.

E. Sistem Adaptasi Fisiologi


Adaptasi fisiologi sama seperti halnya dengan bentuk morfologi pada makhluk hidup, proses adaptasi
fisiologi didalam tubuh makhluk hidup juga disesuaikan dengan lingkungannya. Kemampuan dalam
menyesuaikan diri tersebut merupakan hasil dari perubahan yang perlahan-lahan dengan jangka
waktu yang lama. Sedangkan proses penyesuaiannya diri sendiri tersebut dapat berlangsung secara
cepat.
Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Manusia
Tubuh manusia dapat menambah jumlah sel darah merah jika berada di pegunungan yang lebih
tinggi. Hal tersebut mampu mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi sebuah kebutuhan sel-
sel tubuh. Mata manusia mampu menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di
tempat gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. dan Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita
akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata yaitu agar untuk mengatur intensitas
cahaya.
Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Hewan
Kelompok herbivora mendapatkan nutrisi dari tumbuhan untuk memenuhi suatu kebutuhannya.
Sementara itu, karakteristik sel tumbuhan yaitu dilindungi oleh dinding sel yang tersusun atas
senyawa selulosa yang kaku. Hewan pada umumnya tidak mempunyai enzim selulosa sehingga pada
kelompok herbivora atau pemakan tumbuhan akan melakukan simbiosis mutualisme dengan
mikroorganisme selulolitik untuk menghasilkan enzim yang membantu memecah selulosa pada sel
tumbuhan sehingga ketika dinding selnya berhasil hancur maka herbivora bisa mengambil nutrisi
dalam tumbuhan tersebut.
Yang terjadi pada hewan dapat di bedakan menjadi beberapa golongan yang diantaranya merupakan
hewan pemakan daging atau karnivora, hewan pemakan tumbuhan atau herbivora, dan juga hewan
pemakan segala yaitu omnivora. Di karenakan hal tersebut maka terdapat perbedaan yang terjadi
seperti pada ukuran atau panjang usus serta enzim yang di milikinya pun berbeda-beda.
Seperti pada hewan yang memakan tumbuhan akan dapat mencerna tumbuhan dengan sel yang
berdinding keras. Pada hewan ini terdapat usus yang memiliki panjang yang melebihi dari ukuran
yang di miliki oleh hewan karnivora. Contoh lainnya adalah sebagai berikut:
 Hewan dengan darah dingin dapat memiliki kecepatan dalam metabolism akan dapat menurun
ketika berada di dalam daerah dengan hawa yang dingin. Sebaliknya hewan dengan darah yang
panas akan merasakan hal yang sama ketika berada di daerah dengan suhu panas.
 Hewan unta dapat bertahan hidup di gurun dengan sedikit air karena memiliki cadangan air di
dalam kantung yang ada di punuknya.
 Burung hantu mempunyai mata dengan pengelihatan yang tajam di malam hari yang dapat
membuatnya mudah dalam mencari makanan.
 Ikan yang dapat hidup di laut akan dapat mengeluarkan urin dengan kapasitas yang pekat dari
pada ikan yang biasa hidup di air tawar.
 Hewan sejenis musang dapat mengeluarkan cairan yang bau dari duburnya dengan guna untuk
dapat melindungi dirinya dari serangan musuh.
 Hewan sejenis tupai dapat mengekstrak air dari biji-bijian yang membuat hewan tersebut dapat
bertahan hidup di tempat yang kering.
 Bunglon berkemampuan mimikri yang membuat tubuhnya dapat berubah warnanya sesuai dengan
keadaan di lingkungannya atau juga di tempat tinggalnya. Bunglon merubah warna kulitnya agar
dapat terhindar dari para pemanggsa atau musuhnya serta dapat membantunya dalam mencari
makanan dengan menyamar.
 Nyamuk memiliki kemampuan dalam menghisap darah pada hewan lain seperti pada Manusia
atau pada hewan lain dengan baik. Hal ini karena nyamuk memiliki zat anti beku yang dapat
membuat darah membeku yang di sebut dengan zat antikoagulan.
Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Tumbuhan
Inilah beberapa contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan, diantaraya yaitu sebagai berikut :
 Pohon pisang mempunyai daun yang lebar serta tipis yang dilapisi oleh zat lilin untuk
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
 Salah satu cara tumbuhan pakis beradaptasi dengan lingkungan yang lembab yakni dengan
menggulung daun mudanya.
 Agar bisa bertahan hidup di daerah perairan pasang-surut pohon bakau mempunyai akar gantung
yang fungsinya untuk pernafasan.
 Terapat jenis tumbuhan yang bisa menghasilkan sejenis zat asam untuk memangsa serangga atau
hewan.
 Pada Eceng gondok dan kangkung air batangnya berongga sehingga bisa hidup dan tumbuh di air.
 Tumbuhan dikotil yang mempunyai mahkota bunga yang indah, fungsinya untuk menarik
serangga agar bisa membantu penyerbukan.
 Pada Tumbuhan yang berbunga umumnya akan menghasilkan nektar untuk menarik serangga
sehingga bisa membantu penyerbukan.

F. Manfaat Adaptasi Fisiologi


Adaptasi fisiologis merupakan suatu cara makhluk hidup menyesuaikan diri terhadap lingkungannya
melalui fungsi kerja pada organ  pada  tubuhnya, dengan tujuan supaya dapat bertahan hidup.
Adaptasi fisiologi adalah bentuk adaptasi pada makhluk hidup yang berkaitan dengan fungsi organ
tubuh bagian dalam. Dengan Adaptasi Fisiologis menjadikan mahluk hidup dapat dengan mudah
beradaptasi dan menyesuaikan dengan lingkungannya. Kata kunci dari adaptasi fisiologi ini
adalah ‘fungsi kerja’. Jika kita tidak teliti dengan seksama memang adaptasi jenis ini agak sulit untuk
kita temukan.

Anda mungkin juga menyukai