Anda di halaman 1dari 26

ADAPTASI DAN RESPON

MAKHLUK HIDUP
Kelompok 7

ANWAR HIDAYAT 165040075


AMARINA AT’HAYA 165040073
HAMIDAH GOLIBAH 16504008
Ekologi

Konsep Ekologi

• Ekologi adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup


dengan lingkungannya
• Ekologi adalah ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk
hidup
ADAPTASI
Kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya.
Morfologi

KLASIFIKASI Fisiologi

Tingkah Laku
Penyesuaian makhluk hidup
melalui perubahan bentuk organ
tubuh untuk kelangsungan
hidupnya.
BENTUK PARUH BURUNG

 Paruh bebek berbentuk melebar dan memiliki


gerigi untuk menyaring makanan dari air atau
lumpur.
 Paruh elang tajam, kuat, runcing, agak
membengkok untuk mengoyak makanan berupa
daging.
 Paruh ayam pendek, tebal dan runcing untuk
mematuk makanan berupa biji-bijian.
BENTUK PARUH BURUNG

 Paruh pelikan panjang dan


berkantung besar pada bagian
bawah untuk menyimpan ikan.
 Paruh kolibri panjang, kecil, dan
runcing untuk mengambil madu dari
bunga.
Penyesuaian makhluk hidup
melalui fungsi kerja organ-organ
tubuh untuk bisa bertahan hidup.
SISTEM PENCERNAAN KHUSUS PADA HEWAN
RUMINANSIA

Hewan Ruminansia
(pemakan rumput)
memiliki rute
pencernaan dan
enzim khusus untuk
mencerna
rumput-rumputan
yang selnya
berdinding sel
selulosa.
Penyesuaian tingkah laku
makhluk hidup terhadap
lingkungan tempat hidupnya
MIMIKRI

 Mimikri adalah perubahan warna kulit hewan


sesuai lingkungan tempat ia tinggal.
 Apabila bunglon tinggal di daun yang hijau,
tubuhnya akan berwarna hijau seperti daun.
 Hal ini menyebabkan bunglon terhindar dari
pemangsanya.
AUTOTOMI

 Autotomi adalah pemutusan bagian tubuh pada


hewan untuk menjaga dirinya dari serangan musuh.
 Contohnya pada cecak, ekornya yang lepas akan
bergerak sehingga perhatian pemangsa beralih ke
ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri
dari pemangsa.
HIBERNASI
Pada musim dingin banyak
hewan berdarah panas
membutuhkan energi
tambahan untuk
menjaga suhu tubuhnya,
tetapi makanan sangat
langka.
Mereka melakukan
hibernasi adalah tidur
panjang pada musim
dingin.
Misalnya pada tikus,
landak, beruang dan lain-
lain
Hewan yang hidup di
daerah gurun dan
pada musim kemarau
bisa mengalami
kekurangan air .
Mereka melakukan
estivasi yaitu tidur
panjang di musim
kemarau.
Misalnya pada kadal,
katak, keong, dan lain-
lain
PERILAKU
REPRODUKSI

Dalam perilaku reproduksi, biasanya seekor hewan jantan


bertarung dengan jantan lain, agar dapat menguasai si betina
dan dapat melakukan perkawinan untuk berkembang biak.
MUNCULNYA PAUS KE
PERMUKAAN AIR

Paus merupakan hewan mamalia yang hidup di air. Mereka


bernapas dengan paru-paru. Untuk menghirup udara yang
mengandung oksigen, hewan tersebut muncul ke permukaan air.
PENGELUARAN
CAIRAN TINTA

Cumi-cumi dan gurita akan menyemprotkan tintanya dan


berenang menjauh jika dalam keadaan bahaya.
Hal ini dilakukan untuk mengecoh lawan sehingga lawan
tidak bisa mengetahui keberadaannya karena lingkungan
sekitarnya menjadi gelap.
RESPON
Reaksi hewan terhadap kondisi dan perubahan lingkunganya dinyatakan
sebagai respons hewan terhadap lingkunganya. Respons hewan tehadap
linkungan dapat berupa perubahan fisik, fisiologis dan tingkah laku. Respons
hewan terhadap kondisi dan perubahan linkungan ada yang bersifat reaktif,
artinya respons itu terbentuk dan berlaku pada saat pengaruh kondisi
dan perubahan lingkungan berlaku. Missalnya, ayam mencari tempat yang
teduh ketika hujanturun. Respons"respons seperti itu merupakan respons yang
tuntuk semua . Respons itu merupakan perubahan pada hewan yang bersifat
reaktif terhadap lingkunganya.
RESPON DASAR HEWAN

Selama periode ontogeny pada hewan dikenal tiga macam respon dasar yaitu
respon pengaturan, respon penyesuaian, dan respon perkembangan.
Mekanisme ketiga respon itu berdasarkan sistem umpan balik negatif. Agar
mekanisme itu berhasil maka respon yang dihasilkan harus sesuai besarnya,
waktu tepat dan berlangsung cukup cepat.
RESPON REVERSIBEL

Tipe respon dasar hewan yang reversible dan paling sederhana adalah
respon pengaturan (regulatori). Respon fisiologi terjadi sangat cepat (refleks).
Contoh: perubahan pupil mata terhadap intensitas cahaya. Tipe respon
lain yang bersifat reversible adalah respon penyesuaian (aklimatori),
berlangsung lebih lama dari respon regulatori karena proses yang fisiologi
yang melandasinya melibatkan perubahan struktur dan morfologi hewan.
Contoh: di lingkuan bertekanan parsial oksigen rendah, terjadi proliferasi dan
pengingkatkan jumlah eritrosit, tubuh terdedah pada kondisi kemarau terik,
kulit mengalami peningkatan pigmentasi. Respon aklimatori umum terdapat
pada hewan berumur panjang, yang menghadapi perubahan kondisi musiman.
Reversibilitas respon penting sekali karena tiap tahun kondisi khas musimana
selalu berulang.
RESPON TAK-REVERSIBEL

Tipe respon tak-reversibel selama ontogeny adalah respon


perkembangan. Respon berlangsung lama karena melibatkan banyak
proses yang menghasilkan perkembangan beraneka ragam macam
struktur tubuh. Hasilnya bersifat permanen dantak reversible. Contoh :
perubahan jumlah mata facet pada Drosophila yang dipelihara pada
suhu tinggi, atau terbentuknya keturunan cacat akibat respon
perkembangan embrio terhadap senyawa teratogenik dalam
lingkungannya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai