Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR PERDAGANGAN INTERNASIONAL

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Bisnis Internasional yang diampu oleh
Ahmad Sodiq, M.H.

Oleh Kelompok 1 :
1. Sica Mandasari (17402153188)
2. Risca Afrilia Septiana (12405173051)
3. Ana Qurotul Aini (12405173070)
4. Bahrul Islam Al Arsa B.(12405173088)

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH (5-B)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang
kami panjatakan puja dan puji syukur atas kehadiratNya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah dengan judul Konsep Dasar Penjualan Internasional.

Dengan selesainya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Maftukin, M.Ag. selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah


mengizinkan kami melanjutkan pendidikan di IAIN Tulungagung.
2. Ahmad Sodiq, M.H. selaku dosen pengampu mata kuliah Bisnis
Internasional yang telah memberikan pengarahan dalam penyelesaian
makalah ini.
3. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik berupa motivasi maupun
materi.
4. Rekan-rekan MBS 5B yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis Internasional.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran guna memperbaiki makalah ini
penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi
pembaca.

Tulungagung, September 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah................................................................................. 1
3. Tujuan Pembuatan................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Perdagangan Internasional.................................................. 2


2. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional...................................... 3
3. Teori Keunggulan Mutlak dan Komparatif........................................... 5
4. Manfaat Perdagangan Internasional...................................................... 7
5. Kebijakan Perdagangan Internasional................................................... 9

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan........................................................................................... 11
2. Saran..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang
menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
menjadi penting karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan
atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut. Salah satu hal yang dapat
dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan
internasional.
Dewasa ini dapat dikatakan bahwa tidak ada negara di dunia ini yang
mampu memisahkan dirinya dengan negara lain terutama dalam memenuhi
kebutuhannya. Suatu negara dapat saja memenuhi salah satu kebutuhannya,
namun dilain pihak ada kebutuhan lain yang tidak dapat dipenuhi dari dalam
negeri karena alasan-alasan tertentu. Dengan adanya saling ketergantungan
dan semakin terbukanya perekonomian dunia, maka kegiatan perdagangan
internasional menjadi kian penting peranannya.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian perdagangan internasional?
2. Bagaimana faktor pendorong perdagangan internasional?
3. Bagaimana teori keunggulan mutlak dan komparatif?
4. Bagaimana manfaat perdagangan internasional?
5. Bagaimana kebijakan perdagangan internasional?

3. Tujuan Pembuatan
Tujuan pembuatan makalah ini agar pembaca mampu mengetahui, memahami
dan mampu menjelaskan pengertian, faktor pendorong, teori keunggulan dan
komparatif, manfaat serta kebijakan perdagangan internasional.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL


Secara umum perdagangan dapat diartikan sebagai pekerjaan membeli
barang dari suatu tempat atau waktu dan menjual barang itu di tempat atau
waktu yang lain untuk memperoleh keuntungan. Di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia diberi penjelasan tentang dagang adalah pekerjaan yang
berhubungan dengan menjual dan /atau membeli untuk memperoleh
keuntungan. Dalam pengertian ekonomi, dagang adalah perbuatan
perantaraan antara produsen dan konsumen.
Pengertian perdagangan internasional adalah suatu kegiatan jaual beli
dengan maksud memperoleh keuntungan melibatkan dua negara atau lebih.
Keuntungan yang ingin dicapai tidak saja keuntungan finansial, tetapi juga
promosi, persaingan usaha, atau keuntungan lainnya. Ada sebagian pakar
yang menerjemahkan perdagangan internasional sebagai transaksi bisnis
internasional. Dan, ada juga yang memahami sebagai kegiatan ekspor-impor.
Secara sederhana dipahami bahwa perbedaan antara ekpor-impor dan
perdagangan internasional adalah bahwa ekspor-impor bagian kecil dari
seluruh proses perdagangan internasional. Persamaan antara ekpor-impor
dengan perdagangan internasional adalah mengatur tentang keluar masuknya
barang dari suatu negara atas dasar transaksi perdagangan.1
Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara
dua atau lebih negara di pasar dunia. Dewasa ini, hampir tidak ada negara
yang mampu memenuhi semua kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor
barang atau jasa dari negara lain. Contohnya Jepang, sebagai negara yang
ekonominya kuat dan maju, masih mengimpor gas alam cair (liquid natural
gas) dari Indonesia. Sedang Indonesia mengimpor barang-barang modal dari
Amerika untuk keperluan pembangunan industri. Fluktuasi ekspor dan impor

1
Venantia Sri Hadiarianti, Langkah Awal Memahami Hukum Perdagangan Internasional dalam
Era Globalisasi, (Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2019) hal. 1-3

1
dalam perdagangan internasional tergantung pada faktor-faktor pendorong
berikut ini.2

2. FAKTOR PENDORONG PERDAGANGAN INTERNASIONAL


Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional,
diantaranya:
(a) Keanekaragaman kondisi produksi
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor
poduksi yang dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia, memiliki
potensi besar dalam memproduksi barang-barang hasil pertanian. Dengan
kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat memperoleh barang
yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.
(b) Penghematan biaya produksi/spesialisasi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi
barang dalam jumlah besar, sehingga menghasilkan increasing returns to
scale atau biaya produksi rata-rata yang semakin menurun ketika jumlah
barang yang diproduksi semakin besar. Jadi apabila suatu negara
berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya
produksi rata-ratanya akan turun.
(c) Perbedaan selera
Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap
negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka
berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan Swedia
mengekspor ikan.kedua negara akan memperoleh keunggulan dari
perdagangan ini dan jumlah orang yang berbahagia meningkat.3
(d) Perbedaan sumber daya alam
Suatu negara mempunyai kekayaan alam yang berbeda, sehingga
hasilpengolahan alam yang dinikmati juga berbeda.oleh karena sumber
kekayaan alam yang dimiliki suatu negara sangat terbatas, sehingga
diperlukan tukar-menukar atau perdagangan.
(e) Perbedaan faktor produksi
Selain faktor produksi alam suatu negara mempunyai perbedaan
kemampuan tenaga kerja, besarnya modal yang dimiliki, dan ketrampilan
seorang pengusaha. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan oleh suatu
2
Dr.H.Darmo H. Suwiryo.,S.E.,M.Pd.,M.M., Bisnis Internasional, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2018) hal. 5
3
Bambang DS, Bisnis Internasional dan Aplikasi Ekspor Impor, (Bogor: In Media, 2018), hlm. 6

1
negara juga mengalami perbedaan, sehingga dibutuhkan adanya
perdagangan.
(f) Kondisi ekonomi yang berbeda
Karena adanya perbedaan fakto produksi yang mengakibatkan perbedaan
biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat barang, maka bisa jadi
dalam suatu negara memerlukan biaya tinggi untuk memproduksi barang
tertentu. Sehingga negara tersebut bermaksud mengimpor barang dari
luar negeri karena biayanya dianggap lebih murah.4
(g) Terbukanya komunikasi dan informasi antarnegara
Teknologi membuat kita mendapat informasi tentang berbagai produk
dari luar negeri. Kita dapat mengetahui barang apa yang diproduksi oleh
negara lain yang tidak bisa kita produksi sendiri, barang negara mana
yang mutunya lebih baik, biaya produksi dari negara mana yang lebih
murah atau sebaliknya. Jika kita mengetahui informasi tersebut, tentunya
akan menjadi pendorong untuk melakukan perdagangan dengan negara
bersangkutan.5
Menurut Setiawan dan Lestari (2011:12), adapun beberapa faktor pendorong
perdagangan internasional antara lain:
1. Perbedaan sumber daya alam
2. Teknologi
3. Perbedaan kapasitas produksi
4. Efisiensi biaya
5. Perbedaan selera
Sukiro dalan Seregar (2009:442) menjelaskan ada delapan faktor yang
mendorong terjadinya perdagangan internasional, antara lain sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan
negara
3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalammengolah sumber daya ekonomi
4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru
untuk menjual produk tersebut
5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga
kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya
perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi
4
Katijah M, Skripsi: “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Impor Beras di Indonesia”, (Aceh
Barat: Universitas Teuku Umar Meulaboh, 2016), hlm. 10.
5
Mohammad Yasin dan Sri Ethicawati, Ekonomi, (Bekasi: Ganeca Exact, 2007), hlm. 21

1
6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
7. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain
8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia
dapat hidup sendiri.6

3. TEORI KEUNGGULAN MUTLAK DAN KOMPARATIF


Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan mutlak atas barang
tertentu apabila negara tersebut telah mampu memproduksinya dengan biaya
lebih murah dari pada negara lain. Manfaat perdagangan internasional dapat
dijelaskan dengan dua teori, yaitu keunggulan mutlak dan keunggulan
komparatif.7
A. Teori Keunggulan Mutlak (absolute advantage)
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith menurut teori ini, dua
negara akan melakukan perdagangan jika kedua negara tersebut
memperoleh keuntungan mutlak maksudnya keuntungan mutlak adalah
suatu negara dapat menghasilkan suatu barang dengan biaya yang secara
mutlak lebih murah dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain.
Besarnya biaya produksi di ukur dari jumlah pekerja yang di
butuhkan untuk memproduksi satu unit barang (out put). Semakin banyak
pekerja yang digunakan, berarti upah yang di bayarkan akan semakin
mahal sehing biaya produksi juga tinggi. Sebaliknya, jika pekerja yang di
guanakan semakin sedikit.8
Contoh dua negara Indonesia dan Jepang, sama-sama
memproduksi beras dan kombinasi jumlah kedua barang yang dihasilkan
berdasarkan banyaknya sumber daya yang digunakan. Contoh lain bahwa
Indonesia lebih unggul untuk memproduksi rempah-rempah dan Jepang
lebih unggul untuk produksi elektronik, sehingga negara Indonesia
sebaiknya berspesialisasi untuk produk rempah-rempah dan negara
Jepang berspesialisasi untuk produk elektronik. Dengan demikian,
seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan atau ekspor
dan impor, maka keduanya akan memperoleh keuntungan.
a. Tabel kemungkinan produksi Indonesia

6
http://eprints.polsri.ac.id/688/3/Bab%202.pdf diakses tanggal 1 September 2019, pukul 09.04
WIB.
7
Ibid. Bisnis Internasional.. hal. 6
8
Ibid. Langkah Awal.. hal. 10

1
Presentasi sumber daya Produksi Produksi
memproduksi beras beras televisi
100 1000 0
80 800 20
60 600 40
40 400 60
20 200 80
0 0 100

b. Tabel kemungkinan produksi jepang


Presentasi sumber daya Produksi Produksi
memproduksi beras beras televisi
100 20 0
80 16 1
60 12 2
40 8 3
20 6 4
0 0 5
Dalam hal ini, apabila Indonesia dan Jepang melakukan
perdagangan, maka kebutuhan beras dan televisi kedua negara harus bisa
dipenuhi dengan baik.

B. Teori Keunggulan Komparatif (comparative advantage)


Teori keunggulan mengatakan bahwa selama biaya relative untuk
memproduksi barang antara satu negara dengan negara lain berbeda, selalu
ada potensi keunggulan yang bisa di peroleh dari perdagangan
internasional, meskipun salah satu negara memiliki keunggulan mutlak
dalam semua barang.9
Contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi
dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan
biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien
dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah
secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu
memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia
memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia
memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan

9
Ibid. Bisnis Internasional.. hal. 7

1
akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan
timah.10

C. MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL


Manfaat dari adanya perdagangan internasional diantaranya:
a. Memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkan negara sendiri. Dalam
rangka memenuhi kebutuhan manusia suatu tempat akan dapat dipebuhi
dengan mengadakan hubungan perdagangan internasional/antarnegara.
b. Memperluas pasar bagi produk domestik. Produk dalam negeri apalagi
ketika panen atau hasil melimpah, maka diperlukan pasar di negara lain
yang akan mendatangkan devisa bagi suatu negara.
c. Memperoleh keutungan dari hasil spesialisasi. Keuntungan dari usaha
spesialisasi seperti dikatakan Adam Smith, bahwa suatu negara akan
menikmati keuntungan dengan konsentrasi pada keunggulan mutlak.
d. Menikmati hasil alih teknologi modern. Sebagai usaha melakukan
investasi, maka alih teknologi adalah mutlak diberikan terutama bagi
negara berkembang.
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai
berikut:
a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. Banyak
faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.
Faktor-faktor tersebut diantaranya: Kondisi geografi, iklim, tingkat
penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional,
setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
b. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Sebab kegiatan utama
perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang
diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi
suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain,
tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang
tersebut dari luar negeri.
c. Memperluas pasar dan menambah keuntungan. Terkadang, para pengusaha
tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal
karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya

10
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_keunggulan_komparatif diakses pada 31-08-2019 pukul
10.47

1
perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya
secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
d. Transfer teknologi modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara
manajemen yang lebih modern.11

D. KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL


Kebijakan perdagangan internasional dapat diartikan sebagai upaya yang
dilakukan pemerinatah untuk secara langsung ataupun tidak langsung
memengaruhi jumlah barang yang diimpor dan diekspor dengan tujuan
tertentu. Contohnya tarif impor, bilateral trade agreement, dll.12
Kebijakan perdagangan internasional setiap negara berbeda dengan negara
lain. Ada negara yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan bebas
(free trade), ada yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan
proteksionis, dan ada pula yang memilih gabungan keduanya.
a) Perdagangan bebas
Perdagangan bebas adalah keadaan ketika pertukaran barang/jasa antar
negara berlangsung dengan sedikit ataupun tanpa rintangan. Menurut
aliran fisiokratis dan aliran liberal (klasik), liberalisasi perdagangan dapat
memacu kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi karena beberapa alasan
berikut.
(1) Perdagangan bebas cenderung memacu persaingan, sehingga
menyempurnakan skala ekonomis dam alokasi sunber daya.
(2) Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan
mutu produk, dan perbaikan kemajuan teknologi sehingga memacu
produktivitas faktor produksi.
(3) Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan serta memupuk tingkat laba, tabungan, dan ivestasi.
(4) Perdaganagn bebas akan lebih mudah menarik modal asing dan
tenaga ahli, laba, tabungan, dan investasi.
(5) Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang
lingkup pilihan yang lebih luas atas barang-barang yang tersedia.
b) Perdagangan proteksionis

11
Ibid. Langkah Awal.. hal. 7
12
Losina Purnastuti dan Rr. Indah Mustikawati, Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI, (Jakarta:
Grasindo, 2006) hal. 67

1
Salah satu tujuan kebijakan perdagangan proteksionis adalah untuk
meningkatkan daya saing produk luar negeri. Menurut pengatur kebijakan
proteksionis, nilai tukar (terms of trade) barng manufaktur, yaitu ekspor
utama negara-negara maju, sering dinilai lebih tinggi dari niali tukar
barang prime, yaitu ekspor utama negara-negara berkembang. Itulah yang
menjadi alasan utama timbulnya kebijakan perdagangan proteksionis.
Dalam keyataannya, terdapat beberapa alat kebijakan perdagangan
proteksionis yang digunakan oleh hampir semua negara, diantaranya
sebagai berikut.
1) Tarif atau bea masuk
Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang
yang diperdagangkan baik barang impor atau ekspor.
2) Kuota
Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu yang bisa
diimpor dalam periode tertent, biasanya satu tanun.
3) Subsidi
Subsidi terhadap biaya produksi barang domestik akan
menurunakn harga, sehingga produksi domestik dapat bersaing
dengan barang impor dan akan mendorong konsumen membelinya.
4) Larangan impor
Karena alasan-alasan tertentu baik yang bersifat ekonomi maupun
politik, suatu negara tidak menghendaki impor barang tertentu.13

13
Ibid. Bisnis Internasional.. hal. 9

1
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
 Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua
atau lebih negara di pasar dunia.
 Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional,
diantaranya keanekaragaman kondisi produksi, penghematan biaya
produksi/spesialisasi, perbedaan selera, perbedaan sumber daya alam,
perbedaan faktor produksi, kondisi ekonomi yang berbeda serta
terbukannya komunikasi dan informasi antarnegara.
 Keunggulan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu
macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah
jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain. Keunggulan
komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua macam
produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika
diban-dingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain.
 Manfaat yang diperoleh dari perdagangan, khususnya bagi negara-negara
berkembang mencakup 3 (tiga) hal, yaitu; (1) perdagangan internasional
memperluas pasar, merangsang inovasi dan meningkatkan produktivitas;
(2) perdagangan internasional meningkatkan tabungan dan akumulasi
kapital; (3) perdagangan internasional memiliki efek mendidik dalam hal
dorongan atau keinginan terhadap hal-hal yang baru maupun selera baru
dan transfer teknologi, skill dan enterpreneurship.
 Berbagai macam kebijakan yang mungkin dapat dilaksanakan suatu negara
untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan perdagangan internasional
antara lain perdagangan bebas dan perdagangan proteksionis.
2. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca
khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah
pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah,
penulis berharap kritik dan saran yang konstruktif.

1
DAFTAR PUSTAKA

DS, Bambang. 2018. Bisnis Internasional dan Aplikasi Ekspor Impor. Bogor: In
Media

Hadiarianti, Venantia Sri. 2019. Langkah Awal Memahami Hukum Perdagangan


Internasional dalam Era Globalisasi. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia
Atma Jaya

M, Katijah. 2016. Skripsi: “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Impor Beras di


Indonesia”. Aceh Barat: Universitas Teuku Umar Meulaboh

Purnastuti, Losina dan Rr. Indah Mustikawati. 2006. Ekonomi untuk SMA/MA
kelas XI. Jakarta: Grasindo

Suwiryo, Darmo H. 2018. Bisnis Internasional. Jakarta: Mitra Wacana Media

Yasin, Mohammad dan Sri Ethicawati. 2007. Ekonomi. Bekasi: Ganeca Exact

http://eprints.polsri.ac.id/688/3/Bab%202.pdf diakses tanggal 1 September 2019,


pukul 09.04 WIB.

https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_keunggulan_komparatif diakses pada 31-08-


2019 pukul 10.47

Anda mungkin juga menyukai