Oleh :
Kelompok 6
Ernawati 17416261201406
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Kerjasama Ekonomi Internasional” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dwi Epty Hidayati,SE,M.M.selaku dosen
pengampu Mata kuliah Ekonomi Internasional yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ekonomi Internasional. Selain itu,
pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ni dapat
berguna bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Kerjasama Internasional................................................................................................. 2
2.2 Bentuk-bentuk Kerjasama Internasional.......................................................................................... 2
2.3 Contoh organisasi dalam kerja sama internasonal .......................................................................... 3
2.3.1 PBB ............................................................................................................................................... 3
2.3.2 NATO ........................................................................................................................................... 4
2.3.3 ASEAN ......................................................................................................................................... 5
2.3.4 OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) ............................................................. 7
2.3.5 WTO (World Trade Organization) ................................................................................................ 7
2.3.6 IMF (International Monetary Fund) .............................................................................................. 8
2.3.7 Bank Dunia (World Bank) ............................................................................................................ 8
2.3.8 UNDP (United Nation Development Program) ............................................................................. 9
2.3.9 MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) .............................................................................................. 9
2.3.10 AFTA .......................................................................................................................................... 9
2.3.11 NAFTA (North American Free Trade Area) ............................................................................... 9
2.3.12 APEC (Asia Pacific Economic Corporation) ............................................................................ 10
2.4 Tujuan Kerjasama Ekonomi Internasional .................................................................................... 11
2.5 Manfaat Kerjasama Ekonomi Internasional .................................................................................. 12
2.6 Dampak Positif & Negatif Kerja Sama Ekonomi ........................................................................... 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ........................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan akhir-akhir ini, kerja sama yang dilakukan cenderung ditujukan
untuk peningkatan perdagangan internasional. Kerja sama perdagangan tersebut diharapkan
bisa meningkatkan kesejahteraan negara yang terlibat dalam perjanjian perdagangan, yaitu
dengan mengandalkan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif maupun keunggulan
kompetitif. Hal itulah yang melatarbelakangi Indonesia sebagai salah satu negara terbuka yang
berkomitmen untuk ikut serta dalam perjanjian perdagangan bebas di berbagai kawasan.
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami Kerjasama Internasional
2. Untuk memahami Bentuk-bentuk Kerjasama Internasional
3. Untuk mengetahui Manfaat Kerjasama Internasional
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Bilateral
Kerja sama bilateral merupakan kerja sama antar dua negara. Misalnya, kerja sama
ekonomi yang terjalin antara Indonesia dengan Singapura atau Amerika dengan Arab
Saudi. Kerja sama bilateral bertujuan untuk membina hubungan yang telah ada serta
menjalin hubungan kerja sama perdagangan dengan negara mitra. Kerjasama bilateral yang
diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral.
2
b. Multilateral
Organisasi multilateral, yaitu organisasi yang menghimpun tiga negara atau lebih
berdasarkan pertimbangan tertentu, dimana negara yang bekerjasama saling membantu,
seperti ASEAN.
c. Regional
Kerja sama regional merupakan kerja sama antara negara-negara sewilayah atau
sekawasan. Tujuannya tidak lain adalah untuk menciptakan perdagangan bebas antara
negara di suatu kawasan tertentu. Bentuk kerja sama regional sudah dijajaki oleh PBB
melalui pembentukan komisi regional yang dimulai dari Eropa, Asia Timur dan Amerika
Latin. Komisi ini mengembangkan kebijakan bersama untuk masalah pembangunan
khususnya pada bidang ekonomi. Kerja sama secara regional biasanya lebih pada
hubungan dengan lokasi negara serta berdasarkan alasan historis, geografis, teknik, sumber
daya alam dan pemasaran.
d. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama yang mencakup banyak negara
dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling membantu di
bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan
lain-lain.
2.3.1 PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi
internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk
memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan
perlindungan sosial. Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Fransisco pada tanggal 24
3
Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC. Sidang umum yang
pertama dihadiri wakil dari 51 negara dan baru berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church
House, London. Dari 1919 hingga 1946 terbentuk sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga
Bangsa-bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak didirikan di San Fransisco
pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 192 negara menjadi anggota PBB. Semua negara yang
tergabung dalam wadah PBB menyatakan independensinya masing-masing. Selain Vatikan
dan Takhta Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung dalam wilayah Cina pada 1971
hingga tahun 2007 sudah ada 192 negara anggota PBB. Sekretaris Jendral PBB saat ini adalah
Ban Ki-Moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007.
Berdasarkan piagam PBB, ada empat tujuan pembentukan organisasi ini yaitu:
a) Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
b) Mengembangkan hubungan hubungan persaudaraan bangsa-bangsa di dunia.
c) Mengadakan kerjasama internasional untuk memecahkan masalah ekonomi, sosial,
kebudayaan, dan masalah kemanusiaan untuk menghomati hak asasi manusia atas
kemerdekaan.
d) Menjadikan PBB sebagai pusatbusaha bangsa-bangsa untuk mencapai kesejahteraan.
2.3.2 NATO
Fakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organisation/NATO) adalah sebuah
organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai
bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC
pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah dalam bahasa perancis l’Organisation du
Traité de l’Atlantique Nord (OTAN).
Pasal utama persetujuan tersebut adalah Pasal V, yang berisi: “Para anggota setuju
bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mereka di Eropa maupun
di Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota. Selanjutnya
mereka setuju bahwa, jika serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam
menggunakan hak untuk mepertahankan diri secara pribadi maupun bersama-sama seperti yang
tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota yang diserang jika
penggunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun bersama-sama, dirasakan perlu,
termasuk penggunaan pasukan bersenjata, untuk mengembalikan dan menjaga keamanan
wilayah Atlantik Utara.”
4
Pasal ini diberlakukan jika sebuah anggota Pakta Warsawa melancarkan serangan terhadap
para sekutu Eropa dari PBB. Hal tersebut akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh
anggota (termasuk Amerika Serikat sendiri). Negara yang mempunyai kekuatan militer terbesar
dalam persekutuan dapat memberikan aksi pembalasan yang paling besar. Tetapi kekhawatiran
terhadap kemungkinan serangan dari Eropa Barat ternyata tidak menjadi kenyataan. Pasal
tersebut baru mulai digunakan untuk pertama kalinya dalam sejarah pada 12 September 2001,
sebagai tindak balas terhadap serangan teroris 11 September 2001 terhadap AS yang terjadi
sehari sebelumnya.
2.3.3 ASEAN
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer dengan
sebutan Association of Southeast Asia Nations. ASEAN merupakan organisasi regional dari
negara-negara Asia Tenggara. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta
memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan
rapat umum pada setiap bulan November. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967
pada saat ditanda-tanganinya “Deklarasi Bangkok” oleh empat menteri luar negeri dan seorang
wakil perdana menteri yaitu :
a) Adam Malik : Menteri Luar Negeri Indonesia
b) Rajaratnam : Menteri Luar Negeri Singapura
c) Tun Abdul Razak : Wakil Perdana Menteri Malaysia
d) Narsisco Ramos : Menteri Luar Negeri Filipina
e) Thanat Khoman : Menteri Luar Negeri Thailand
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
1) Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur
tangan, subversif atau koersi pihak luar.
2) Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota.
3) Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai.
4) Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan.
5) Kerjasama efektif antara anggota.
5
Tujuan berdirinya ASEAN
Anggota ASEAN :
Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia tenggara kecuali Timor Leste
dan Papua Nugini. Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:
a. Indonesia
b. Filipina
c. Malaysia
d. Singapura
e. Thailand
f. Brunei Darrussalam
g. Vietnam
h. Laos
i. Myanmar
j. Kamboja
6
2.3.4 OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
Organisasi negara pengekspor minyak didirikan 14 September 1960 di Baghdad atas
prakarsa negara : Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Markas besar OPEC di
Wina, Austria. Indonesia menjadi anggota OPEC tahun 1962.
1. Tujuan OPEC
Sebagai wadah kerjasama negara-negara penghasil dan pengekspor minyak, organisasi
ini.
bertujuan :
1. Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional.
2. Menaikkan pendapatan negara anggota dari sektor minyak bumi.
3. Menghindarkan persaingan sesama negara anggota OPEC.
4. Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia.
2. Anggota OPEC
Negara-negara anggota OPEC :
Bahan bakar minyak semakin lama akan semakin berkurang. Oleh karena itu, setiap
negara akan berusaha untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan juga berusaha
untuk mencari bahan penggantinya.
7
barang-barang tertentu yang dapat merintangi perdagangan internasional. Dalam
pelaksanaannya badan ini berasaskan :
a) The most favour nation; maksudnya ialah bahwa setiap fasilitas yang diberikan suatu
negara kepada negara lain, harus diberikan juga kepada semua negara anggota GATT.
b) Reciprocity; memberikan kemudahan-kemudahan kepada negara lain sehingga terjadi
kerjasama yang saling menguntungkan.
c) Nondiscrimination; setiap barang impor yang masuk ke suatu negara harus diperlakukan
sama dengan barang domestik.
8
kepada negara-negara anggota. Indonesia merupakan salah satu penerima bantuan dari Bank
Dunia yang dipergunakan untuk pengembangan berbagai proyek.
2.3.10 AFTA
AFTA adalah kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali dicetuskan dalam KTT
ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari 1992, tetapi secara resmi dimulai 1 Januari
1993. AFTA beranggotakan 7 negara anggota ASEAN. Kepala-kepala negara/pemerintahan
negara ASEAN menyepakati suatu kerangka persetujuan mengenai peningkatan kerjasama
ekonomi ASEAN yang berfungsi sebagai pelindung bagi segala kerjasama ekonomi ASEAN
di masa datang. Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih meningkatkan perdagangan
dan spesialisasi dalam intra ASEAN. Di samping itu, juga meningkatkan investasi dalam
kegiatan produksi barang dan jasa antar anggota ASEAN.
9
NAFTA bertujuan membentuk kawasan perdagangan bebas di daerah Amerika Utara.
Kendala utama untuk mewujudkan perdagangan bebas di Amerika Utara adalah karena tingkat
pertumbuhan ekonomi antara Amerika Serikat dan Meksiko sulit untuk mewujudkan
perdagangan bebas dengan persaingan yang sehat. Peluang bagi Meksiko hanyalah ekspansi
tenaga kerja ke Amerika Serikat.
Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat, Australia, Kanada,
Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Papua
Nugini, Thailand, Singapura, Indonesia, Selandia Baru, Filipina, Chili, dan Taiwan.
Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan Asia Pasifik,
terutama di bidang perdagangan dan investasi.
10
APEC diperkirakan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini mengingat
besarnya peranan kawasan Asia Pasifik sebagai negara tujuan ekspor produk Indonesia, sumber
prestasi, dan sumber wisatawan.
11
• Meningkatkan taraf hidup
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat mendorong munculnya seluruh usaha atau
industri, yang mampu menciptakan lapangan aksi dan mengurangi pengangguran hingga
dapat memberikan pendapatan ataupun penghasilan bagi masyarakat. Selain itu
kebutuhan akan barang atau jasa juga meraih terpenuhi dengan adanya kerjasama
ekonomi.
❖ Bidang Ideologi
Kerja sama yang diselenggarakan antarnegara akan meminimalisir terjadinya
kesalahpahaman akibat perbedaan ideologi. Sebab, negara-negara di bawah perjanjian
kerja sama akan lebih saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada,
termasuk dalam hal norma, budaya, landasan atau falsafah, hingga ideologi yang
dianut.
❖ Bidang Politik
Kerja sama internasional akan meredakan terjadinya konflik politik antarnegara
yang dipicu oleh kesalahpahaman. Dengan terciptanya hubungan kerja sama ini,
negara akan lebih berorientasi pada kepentingan nasional daripada kepentingan
kelompok.
❖ Bidang Ekonomi
12
Terjalinnya kerja sama ekonomi internasional akan mewujudkan hubungan
perdagangan antara satu negara dengan negara lain. Hubungan perdagangan ini dapat
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat masing-masing negara. Kerja sama
ekonomi dalam bentuk lain juga dapat mendorong pertukaran manfaat ekonomi
antarnegara.
❖ Bidang Sosial Budaya
Dalam bidang sosial budaya, kerja sama internasional dapat menjadi kesempatan
bagi suatu negara untuk memperkenalkan kebudayaannya kepada negara lain. Secara
tidak langsung hal ini akan menarik jumlah wisatawan asing untuk lebih mengenal
kebudayaan masing-masing Negara tersebut.
❖ Bidang Pertahanan dan keamanan
Wujud dari kerja sama internasional dalam bidang pertahanan dan keamanan
adalah terselenggaranya latihan perang bersama antara negara-negara terkait. Hal ini
akan mempererat hubungan diplomasi antarbangsa yang didasari asas kesamaan
derajat, saling menghormati dan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-
masing.
❖ Bidang Pendidikan
Pertukaran pelajar dan mahasiswa untuk menimba ilmu di negara lain akan
membawa dampak positif bagi negara asalnya. Selain itu pengiriman guru atau dosen
juga akan sangat bermanfaat bagi negara penyelenggara dalam meningkatkan kualitas
pendidikannya.
❖ Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, kerja sama internasional sangat bermanfaat
mengembangkan teknologi kesehatan bagi negara pelaku. Perkembangan teknologi ini
berwujud dalam hal peralatan medis, obat-obatan, tenaga kedokteran berkualitas,
hingga penemuan baru di sektor kesehatan.
13
2.6 Dampak Positif & Negatif Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi internasional dapat membawa dampak baik dan buruk bagi suatu
negara. Ada 5 dampak positif dan 4 dampak negatif dari kerja sama ekonomi internasional,
yang bisa berimbas ke masing-masing negara.
A. Dampak Positif
B. Dampak Negatif
1. Ketergantungan dengan Negara Lain
2. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi dalam Negeri
3. Masuknya Tenaga Asing yang Mengeser Kesempatan Kerja Tenaga Lokal
4. Mendorong Gaya Hidup Masyarakat Konsumtif.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerjasama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan
negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-
negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial,
pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri masing-
masing. Kerja sama internasional merupakan perwujudan dari hubungan antarbangsa yang
berpijak pada kepentingan nasional. Kepentingan nasional berkaitan dengan tujuan nasional dalam
kurun waktu tertentu yang berisi sasaran-sasaran nyata yang harus diwujudkan.Keberhasilan
mewujudkan tujuan nasional dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa.
15
DAFTAR PUSTAKA
3. Pengertian dan Manfaat Kerja Sama Ekonomi Internasional (tirto.id) diakses pada tanggal 15 maret
2022 jam 14:30
16