Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional


Dosen Pengampu : Dwi Epty Hidayati,SE.,M.M.

Oleh :

Kelompok 6

Ahmad Subhan Riyadi 19416261201042

Ernawati 17416261201406

Mutma Innatus Salwa 19416261201026

Muhammad Fauzi 19416261201012

Renna Suci Kusmiati 19416261201020

Salma Puji Lestari 19416261201013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Kerjasama Ekonomi Internasional” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dwi Epty Hidayati,SE,M.M.selaku dosen
pengampu Mata kuliah Ekonomi Internasional yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ekonomi Internasional. Selain itu,
pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ni dapat
berguna bagi pembaca.

Karawang, 15 Maret 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Kerjasama Internasional................................................................................................. 2
2.2 Bentuk-bentuk Kerjasama Internasional.......................................................................................... 2
2.3 Contoh organisasi dalam kerja sama internasonal .......................................................................... 3
2.3.1 PBB ............................................................................................................................................... 3
2.3.2 NATO ........................................................................................................................................... 4
2.3.3 ASEAN ......................................................................................................................................... 5
2.3.4 OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) ............................................................. 7
2.3.5 WTO (World Trade Organization) ................................................................................................ 7
2.3.6 IMF (International Monetary Fund) .............................................................................................. 8
2.3.7 Bank Dunia (World Bank) ............................................................................................................ 8
2.3.8 UNDP (United Nation Development Program) ............................................................................. 9
2.3.9 MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) .............................................................................................. 9
2.3.10 AFTA .......................................................................................................................................... 9
2.3.11 NAFTA (North American Free Trade Area) ............................................................................... 9
2.3.12 APEC (Asia Pacific Economic Corporation) ............................................................................ 10
2.4 Tujuan Kerjasama Ekonomi Internasional .................................................................................... 11
2.5 Manfaat Kerjasama Ekonomi Internasional .................................................................................. 12
2.6 Dampak Positif & Negatif Kerja Sama Ekonomi ........................................................................... 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ........................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerjasama internasional terjadi karena negara tidak dapat hidup sendiri, melainkan
memerlukan bantuan atau kerja sama dengan negara lain. Bentuk kerja sama dengan negara
lain dapat berupa kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, pertahanan,
keamanan, dan sebagainya. Tujuannya pun berbeda-beda bagi setiap negara, salah satu di
antaranya adalah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi sehingga pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi negara tersebut berkembang seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Dalam perkembangan akhir-akhir ini, kerja sama yang dilakukan cenderung ditujukan
untuk peningkatan perdagangan internasional. Kerja sama perdagangan tersebut diharapkan
bisa meningkatkan kesejahteraan negara yang terlibat dalam perjanjian perdagangan, yaitu
dengan mengandalkan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif maupun keunggulan
kompetitif. Hal itulah yang melatarbelakangi Indonesia sebagai salah satu negara terbuka yang
berkomitmen untuk ikut serta dalam perjanjian perdagangan bebas di berbagai kawasan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Kerjasama Internasional ?
2. Apa Saja Bentuk-bentuk Kerjasama Internasional?
3. Apa Saja Manfaat Kerjasama Internasional?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami Kerjasama Internasional
2. Untuk memahami Bentuk-bentuk Kerjasama Internasional
3. Untuk mengetahui Manfaat Kerjasama Internasional

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kerjasama Internasional


Kerjasama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan
negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik,
sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri
masing-masing. Kerja sama internasional merupakan perwujudan dari hubungan antarbangsa
yang berpijak pada kepentingan nasional. Kepentingan nasional berkaitan dengan tujuan
nasional dalam kurun waktu tertentu yang berisi sasaran-sasaran nyata yang harus
diwujudkan.Keberhasilan mewujudkan tujuan nasional dapat menjamin kelangsungan hidup
bangsa.

Kerjasama antarnegara bentuknya bermacam-macam, mulai kerjasama ekonomi,


perdagangan dan lain-lain. Istilah kerja sama ekonomi internasional tidak sama dengan
perdagangan internasional. Kerja sama ekonomi internasional mempunyai cakupan yang lebih
luas daripada perdagangan internasional. Dengan demikian kerja sama ekonomi internasional
adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui
kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling
menguntungkan.

2.2 Bentuk-bentuk Kerjasama Internasional


Dalam kerjasama internasional terdapat beberapa bentuk Ada empat bentuk kerjasama
internasional yaitu :

a. Bilateral
Kerja sama bilateral merupakan kerja sama antar dua negara. Misalnya, kerja sama
ekonomi yang terjalin antara Indonesia dengan Singapura atau Amerika dengan Arab
Saudi. Kerja sama bilateral bertujuan untuk membina hubungan yang telah ada serta
menjalin hubungan kerja sama perdagangan dengan negara mitra. Kerjasama bilateral yang
diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral.

2
b. Multilateral
Organisasi multilateral, yaitu organisasi yang menghimpun tiga negara atau lebih
berdasarkan pertimbangan tertentu, dimana negara yang bekerjasama saling membantu,
seperti ASEAN.
c. Regional
Kerja sama regional merupakan kerja sama antara negara-negara sewilayah atau
sekawasan. Tujuannya tidak lain adalah untuk menciptakan perdagangan bebas antara
negara di suatu kawasan tertentu. Bentuk kerja sama regional sudah dijajaki oleh PBB
melalui pembentukan komisi regional yang dimulai dari Eropa, Asia Timur dan Amerika
Latin. Komisi ini mengembangkan kebijakan bersama untuk masalah pembangunan
khususnya pada bidang ekonomi. Kerja sama secara regional biasanya lebih pada
hubungan dengan lokasi negara serta berdasarkan alasan historis, geografis, teknik, sumber
daya alam dan pemasaran.
d. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama yang mencakup banyak negara
dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling membantu di
bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan
lain-lain.

2.3 Contoh organisasi dalam kerja sama internasonal


Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat
internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan untuk menciptakan
perdamaian dalam tata hubungan internasional.Organisasi internasional juga suatu bentuk
organisasi dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan
bersama mencapai persetujuan yang juga merupakan isi dari perjanjian atau charter. Contoh
organisasi internasional yaitu :

2.3.1 PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi
internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk
memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan
perlindungan sosial. Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Fransisco pada tanggal 24

3
Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC. Sidang umum yang
pertama dihadiri wakil dari 51 negara dan baru berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church
House, London. Dari 1919 hingga 1946 terbentuk sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga
Bangsa-bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak didirikan di San Fransisco
pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 192 negara menjadi anggota PBB. Semua negara yang
tergabung dalam wadah PBB menyatakan independensinya masing-masing. Selain Vatikan
dan Takhta Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung dalam wilayah Cina pada 1971
hingga tahun 2007 sudah ada 192 negara anggota PBB. Sekretaris Jendral PBB saat ini adalah
Ban Ki-Moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007.
Berdasarkan piagam PBB, ada empat tujuan pembentukan organisasi ini yaitu:
a) Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
b) Mengembangkan hubungan hubungan persaudaraan bangsa-bangsa di dunia.
c) Mengadakan kerjasama internasional untuk memecahkan masalah ekonomi, sosial,
kebudayaan, dan masalah kemanusiaan untuk menghomati hak asasi manusia atas
kemerdekaan.
d) Menjadikan PBB sebagai pusatbusaha bangsa-bangsa untuk mencapai kesejahteraan.

2.3.2 NATO
Fakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organisation/NATO) adalah sebuah
organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai
bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC
pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah dalam bahasa perancis l’Organisation du
Traité de l’Atlantique Nord (OTAN).
Pasal utama persetujuan tersebut adalah Pasal V, yang berisi: “Para anggota setuju
bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mereka di Eropa maupun
di Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota. Selanjutnya
mereka setuju bahwa, jika serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam
menggunakan hak untuk mepertahankan diri secara pribadi maupun bersama-sama seperti yang
tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota yang diserang jika
penggunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun bersama-sama, dirasakan perlu,
termasuk penggunaan pasukan bersenjata, untuk mengembalikan dan menjaga keamanan
wilayah Atlantik Utara.”

4
Pasal ini diberlakukan jika sebuah anggota Pakta Warsawa melancarkan serangan terhadap
para sekutu Eropa dari PBB. Hal tersebut akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh
anggota (termasuk Amerika Serikat sendiri). Negara yang mempunyai kekuatan militer terbesar
dalam persekutuan dapat memberikan aksi pembalasan yang paling besar. Tetapi kekhawatiran
terhadap kemungkinan serangan dari Eropa Barat ternyata tidak menjadi kenyataan. Pasal
tersebut baru mulai digunakan untuk pertama kalinya dalam sejarah pada 12 September 2001,
sebagai tindak balas terhadap serangan teroris 11 September 2001 terhadap AS yang terjadi
sehari sebelumnya.

2.3.3 ASEAN
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer dengan
sebutan Association of Southeast Asia Nations. ASEAN merupakan organisasi regional dari
negara-negara Asia Tenggara. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta
memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan
rapat umum pada setiap bulan November. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967
pada saat ditanda-tanganinya “Deklarasi Bangkok” oleh empat menteri luar negeri dan seorang
wakil perdana menteri yaitu :
a) Adam Malik : Menteri Luar Negeri Indonesia
b) Rajaratnam : Menteri Luar Negeri Singapura
c) Tun Abdul Razak : Wakil Perdana Menteri Malaysia
d) Narsisco Ramos : Menteri Luar Negeri Filipina
e) Thanat Khoman : Menteri Luar Negeri Thailand
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
1) Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur
tangan, subversif atau koersi pihak luar.
2) Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota.
3) Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai.
4) Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan.
5) Kerjasama efektif antara anggota.

5
Tujuan berdirinya ASEAN

A. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, perkembangan


kebudayaan melalui usaha bersama masyarakat Asia Tenggara yang sejahtera dan
damai.
B. Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.
C. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu di bidang sosial, ekonomi,
kebudayaan, teknologi, dan administrasi.
D. Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan pemanfaatan dalam bidang
pertanian, industri, perdagangan, termasuk perdagangan internasional, perbaikan
sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi.
E. Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara.

Anggota ASEAN :

Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia tenggara kecuali Timor Leste
dan Papua Nugini. Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:

a. Indonesia
b. Filipina
c. Malaysia
d. Singapura
e. Thailand
f. Brunei Darrussalam
g. Vietnam
h. Laos
i. Myanmar
j. Kamboja

6
2.3.4 OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
Organisasi negara pengekspor minyak didirikan 14 September 1960 di Baghdad atas
prakarsa negara : Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Markas besar OPEC di
Wina, Austria. Indonesia menjadi anggota OPEC tahun 1962.

1. Tujuan OPEC
Sebagai wadah kerjasama negara-negara penghasil dan pengekspor minyak, organisasi
ini.
bertujuan :
1. Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional.
2. Menaikkan pendapatan negara anggota dari sektor minyak bumi.
3. Menghindarkan persaingan sesama negara anggota OPEC.
4. Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia.
2. Anggota OPEC
Negara-negara anggota OPEC :

1. Arab Saudi 8. Nigeria


2. Aljazair 9. Gabon
3. Irak 10. Persatuan Emirat Arab
4. Iran 11. Venezuela
5. Indonesia 12. Qatar
6. Kuwait 13. Brunei
7. Libya

Bahan bakar minyak semakin lama akan semakin berkurang. Oleh karena itu, setiap
negara akan berusaha untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan juga berusaha
untuk mencari bahan penggantinya.

2.3.5 WTO (World Trade Organization)


WTO adalah organisasi perdagangan dunia yang ditransformasikan dari GATT (General
Agreement of Tariff and Trade). GATT dibentuk di Jenewa, Swiss pada tahun 1947 dalam
konferensi yang diselenggarakan PBB dan diikuti oleh 23 negara. Indonesia masuk menjadi
anggota GATT pada tahun 1950. GATT bertujuan untuk mengadakan pengurangan tarif untuk

7
barang-barang tertentu yang dapat merintangi perdagangan internasional. Dalam
pelaksanaannya badan ini berasaskan :

a) The most favour nation; maksudnya ialah bahwa setiap fasilitas yang diberikan suatu
negara kepada negara lain, harus diberikan juga kepada semua negara anggota GATT.
b) Reciprocity; memberikan kemudahan-kemudahan kepada negara lain sehingga terjadi
kerjasama yang saling menguntungkan.
c) Nondiscrimination; setiap barang impor yang masuk ke suatu negara harus diperlakukan
sama dengan barang domestik.

2.3.6 IMF (International Monetary Fund)


IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan pada tanggal 27 September 1945 sebagai
hasil konferensi di Breton Words, Amerika Serikat. Markas besar IMF di Washington DC,
AS. Tujuan IMF tercantum dalam Articles of Agreement, yaitu :

1. Membantu negara-negara anggota memperbaiki neraca pembayaran yang tidak


seimbang dengan jalan penyediaan dana.
2. Membantu memperluas perdagangan internasional dan perekonomian negara-negara
anggota.
3. Menjadi pusat pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerjasama internasional
dalam hal keuangan.
4. Mengusahakan kestabilan kurs.
5. Memberikan bantuan kredit kepada negara-negara anggota yang mengalami kesulitan
pembayaran luar negeri.

2.3.7 Bank Dunia (World Bank)


Bank Dunia adalah salah satu badan keuangan internasional yang memberikan bantuan
kepada negara-negara untuk perbaikan dan pengembangan usaha-usaha seperti : industri,
pertanian, perhubungan atau jalan raya. Bank Dunia merupakan saluran dana bagi negara
kreditor (negara kaya) untuk membantu meningkatkan kemakmuran/kemajuan sosial ekonomi
bagi negara berkembang. Prioritasnya adalah mendorong peningkatan produktivitas negara-
negara debitor (penerima pinjaman). Bank Dunia mengeluarkan obligasi yang ditawarkan
kepada bank-bank sentral dengan tujuan memperbesar modal bank dan menjual obligasi

8
kepada negara-negara anggota. Indonesia merupakan salah satu penerima bantuan dari Bank
Dunia yang dipergunakan untuk pengembangan berbagai proyek.

2.3.8 UNDP (United Nation Development Program)


UNDP adalah suatu badan PBB yang memberikan sumbangan untuk membiayai survei jalan di
Indonesia. Dana UNDP diperoleh dari sumbangan negara-negara : USA, Denmark, Kanada, Belanda,
Inggris, dan Perancis. Pada tahun 1970 – 1983 UNDP memberikan bantuan kepada Indonesia sebesar
US$ 74.2 juta sebagai program kerjasama teknik UNDP.

2.3.9 MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)


MEE adalah suatu wadah kerjasama regional untuk kawasan Eropa Barat. Kerjasama ini
didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 di Roma (Italia) oleh beberapa negara yaitu : Italia,
Perancis, Inggris, Belgia, Irlandia, Luxemburg, dan Denmark. Tujuan utama dari MEE adalah
untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan secara bertahap, baik sesama anggota
MEE maupun negara Eropa Barat yang tidak termasuk daerah perdagangan bebas Eropa.
Sementara itu, MEE telah mencapai persetujuan perdagangan dengan sebagian besar negara
di Lautan Tengah yang bukan anggota MEE. Dalam rangka kerjasama masyarakat Eropa,
telah dikembangkan konsep “Pasar Tunggal Eropa”.

2.3.10 AFTA
AFTA adalah kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali dicetuskan dalam KTT
ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari 1992, tetapi secara resmi dimulai 1 Januari
1993. AFTA beranggotakan 7 negara anggota ASEAN. Kepala-kepala negara/pemerintahan
negara ASEAN menyepakati suatu kerangka persetujuan mengenai peningkatan kerjasama
ekonomi ASEAN yang berfungsi sebagai pelindung bagi segala kerjasama ekonomi ASEAN
di masa datang. Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih meningkatkan perdagangan
dan spesialisasi dalam intra ASEAN. Di samping itu, juga meningkatkan investasi dalam
kegiatan produksi barang dan jasa antar anggota ASEAN.

2.3.11 NAFTA (North American Free Trade Area)


NAFTA adalah badan kerjasama ekonomi negara-negara Amerika Utara, yang didirikan
pada tanggal 12 Agustus 1992. Anggota-anggotanya adalah Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko.

9
NAFTA bertujuan membentuk kawasan perdagangan bebas di daerah Amerika Utara.
Kendala utama untuk mewujudkan perdagangan bebas di Amerika Utara adalah karena tingkat
pertumbuhan ekonomi antara Amerika Serikat dan Meksiko sulit untuk mewujudkan
perdagangan bebas dengan persaingan yang sehat. Peluang bagi Meksiko hanyalah ekspansi
tenaga kerja ke Amerika Serikat.

2.3.12 APEC (Asia Pacific Economic Corporation)


APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang dibentuk pada
bulan November 1989 di Canberra, Australia atas usul Perdana Menteri Australia Bob Hawke.
Prinsip dasar pembentukan APEC adalah sebagai forum konsultasi dalam memecahkan
masalah ekonomi, perdagangan, dan investasi anggotanya.

Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat, Australia, Kanada,
Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Papua
Nugini, Thailand, Singapura, Indonesia, Selandia Baru, Filipina, Chili, dan Taiwan.

Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan Asia Pasifik,
terutama di bidang perdagangan dan investasi.

Badan-badan yang mengatur APEC adalah :

1. KTM: Konferensi Tingkat Menteri

2. SOM: Senator Official Meeting

3. CTI: Komite Perdagangan dan Investasi

4. BAC: Komite Anggaran dan Administrasi

5. ETI: Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja

Tanggal 15 November 1994 diselenggarakan pertemuan KTT II APEC di Bogor,


Indonesia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 18 kepala negara/pemerintahan anggota APEC.
Pada pertemuan tersebut dihasilkan Deklarasi Bogor (Bogor Declaration). Negara-negara
anggota APEC telah mencanangkan liberalisasi perekonomian (perdagangan tanpa hambatan)
yang akan dilaksanakan paling lambat tahun 2020 untuk negara-negara berkembang dan tahun
2010 untuk negara-negara maju.

10
APEC diperkirakan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini mengingat
besarnya peranan kawasan Asia Pasifik sebagai negara tujuan ekspor produk Indonesia, sumber
prestasi, dan sumber wisatawan.

2.4 Tujuan Kerjasama Ekonomi Internasional


• Memajukan Perdagangan Internasional
Setiap negara yang memiliki perekonomian terbuka berupaya memajukan kegiatan
perdagangan internasionalnya. Kemajuan perdagangan ini meraih dilihat dari
peningkatan quantity ekspor dari waktu ke waktu. Dengan ikut juga dalam suatu
organisasi perdagangan, Indonesia dapat mengetahui peraturan-peraturan atau tata
perdagangan internasional sehingga dapat memperluas ocurrir ekspor tanpa melanggar
regulasi tersebut.
• Mempercepat Pembangunan
Menggunakan kerja sama ekonomi, negara-negara berkembang memiliki
kesempatan bagi membangun perekonomiannya. Negara bertumbuh menerima investasi
dari pelosok maju dan bantuan modal dari lembaga-lembaga keuangan internasional,
seperti Bank Dunia, Lender Pembangunan Asia, dan lembaga-lembaga ekonomi di bawah
naungan PBB.
• Mengurangi Keterbelakangan
Negara-negara miskin pada umumnya bukan memiliki potensi sumberdaya yang
dapat menjadi modal pembangunan mereka. Sumber daya tersebut seumpama sumber
daya alam, modal, dan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni. Kekurangan
sumber daya tersebut adalah penyebab kondisi keterbelakangan misalnya keterbatasan
kualitas pendidikan, lingkungan dan kesehatan manusia, juga tingkat penguasaan
teknologi produksi.Melalui kerja sama redovisning, negara-negara miskin memiliki
harapan untuk memperoleh bantuan moneter secara cuma-cuma. Bahkan, yang dilakukan
sama ekonomi juga dapat menggalang solidaritas dunia internasional agar memberikan
perhatian jauh untuk mengurangi angka kemiskinan dunia.

11
• Meningkatkan taraf hidup
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat mendorong munculnya seluruh usaha atau
industri, yang mampu menciptakan lapangan aksi dan mengurangi pengangguran hingga
dapat memberikan pendapatan ataupun penghasilan bagi masyarakat. Selain itu
kebutuhan akan barang atau jasa juga meraih terpenuhi dengan adanya kerjasama
ekonomi.

Contohnya, melalui aksi sama ekonomi Indonesia-Jepang, penduduk Jepang dapat


memenuhi keperluan gas LNG yang diimpor dari Indonesia. Demikian jua masyarakat
Indonesia mampu menyanggupi kebutuhan akan barang-barang navigation yang diimpor
dari Jepang.

2.5 Manfaat Kerjasama Ekonomi Internasional


Terjalinnya hubungan kerja sama ekonomi internasional tentu dapat mendatangkan
manfaat bagi masing-masing negara. Adapun manfaat tersebut terbagi dalam 7 bidang, yakni
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, pendidikan, serta bidang
kesehatan. Berikut penjelasan lebih detail mengenai manfaat kerja sama ekonomi
internasional di 7 bidang itu.

❖ Bidang Ideologi
Kerja sama yang diselenggarakan antarnegara akan meminimalisir terjadinya
kesalahpahaman akibat perbedaan ideologi. Sebab, negara-negara di bawah perjanjian
kerja sama akan lebih saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada,
termasuk dalam hal norma, budaya, landasan atau falsafah, hingga ideologi yang
dianut.
❖ Bidang Politik
Kerja sama internasional akan meredakan terjadinya konflik politik antarnegara
yang dipicu oleh kesalahpahaman. Dengan terciptanya hubungan kerja sama ini,
negara akan lebih berorientasi pada kepentingan nasional daripada kepentingan
kelompok.
❖ Bidang Ekonomi

12
Terjalinnya kerja sama ekonomi internasional akan mewujudkan hubungan
perdagangan antara satu negara dengan negara lain. Hubungan perdagangan ini dapat
meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat masing-masing negara. Kerja sama
ekonomi dalam bentuk lain juga dapat mendorong pertukaran manfaat ekonomi
antarnegara.
❖ Bidang Sosial Budaya
Dalam bidang sosial budaya, kerja sama internasional dapat menjadi kesempatan
bagi suatu negara untuk memperkenalkan kebudayaannya kepada negara lain. Secara
tidak langsung hal ini akan menarik jumlah wisatawan asing untuk lebih mengenal
kebudayaan masing-masing Negara tersebut.
❖ Bidang Pertahanan dan keamanan
Wujud dari kerja sama internasional dalam bidang pertahanan dan keamanan
adalah terselenggaranya latihan perang bersama antara negara-negara terkait. Hal ini
akan mempererat hubungan diplomasi antarbangsa yang didasari asas kesamaan
derajat, saling menghormati dan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-
masing.
❖ Bidang Pendidikan
Pertukaran pelajar dan mahasiswa untuk menimba ilmu di negara lain akan
membawa dampak positif bagi negara asalnya. Selain itu pengiriman guru atau dosen
juga akan sangat bermanfaat bagi negara penyelenggara dalam meningkatkan kualitas
pendidikannya.
❖ Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, kerja sama internasional sangat bermanfaat
mengembangkan teknologi kesehatan bagi negara pelaku. Perkembangan teknologi ini
berwujud dalam hal peralatan medis, obat-obatan, tenaga kedokteran berkualitas,
hingga penemuan baru di sektor kesehatan.

13
2.6 Dampak Positif & Negatif Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi internasional dapat membawa dampak baik dan buruk bagi suatu
negara. Ada 5 dampak positif dan 4 dampak negatif dari kerja sama ekonomi internasional,
yang bisa berimbas ke masing-masing negara.

A. Dampak Positif

1. Meningkatkan Keuangan Negara


2. Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
3. Meningkatkan Investasi
4. Menambah Devisa Negara
5. Memperkuat Posisi Perdagangan

B. Dampak Negatif
1. Ketergantungan dengan Negara Lain
2. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi dalam Negeri
3. Masuknya Tenaga Asing yang Mengeser Kesempatan Kerja Tenaga Lokal
4. Mendorong Gaya Hidup Masyarakat Konsumtif.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerjasama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan
negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-
negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial,
pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri masing-
masing. Kerja sama internasional merupakan perwujudan dari hubungan antarbangsa yang
berpijak pada kepentingan nasional. Kepentingan nasional berkaitan dengan tujuan nasional dalam
kurun waktu tertentu yang berisi sasaran-sasaran nyata yang harus diwujudkan.Keberhasilan
mewujudkan tujuan nasional dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa.

Contoh-ontoh organisasi internasional adalah PBB,NATO dan ASEAN. Ada empat


bentuk organisasi Internasional. Pertama, organisasi internasional yaitu menghimpun berbagai
berbagai negara tanpa memperhatikan latar belakang suatu negara. Kedua, organisasi regional,
yaitu organisasi yang menghimpun negara-negara dalam suatu kawasan tertentu. Ketiga,
organisasi multilateral, yaitu organisasi yang menghimpun tiga negara atau lebih berdasarkan
pertimbangan tertentu, seperti kepentingan agama, ekonomi, pertahanan-keamanan dan lain-lain.
Keempat organisasi yang melibatkan dua negara, terutama untuk mempererat perrsahabatan kedua
negara.

Tujuan Kerjasama Ekonomi Internasional


• Memajukan Perdagangan Internasional
• Mempercepat Pembangunan
• Mengurangi Keterbelakangan
• Meningkatkan taraf hidup

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Kerjasama Ekonomi Internasional - Pengertian, Tujuan, Bentuk (dosenpendidikan.co.id) diakses pada


tanggal 15 maret 2022 jam 12:01

2. http://www.makalah.co.id/2016/10/makalah-kerjasama-ekonomi-international.html diakses pada


tanggal 15 maret 2022 jam 12:30

3. Pengertian dan Manfaat Kerja Sama Ekonomi Internasional (tirto.id) diakses pada tanggal 15 maret
2022 jam 14:30

16

Anda mungkin juga menyukai