Anda di halaman 1dari 10

INTERAKSI INDONESIA DENGAN NEGARA MAJU DAN NEGARA

BERKEMBANG DALAM KONTEKS PASAR BEBAS

DISUSUN OLEH:

QOTRUNNADA SALSABILA

XII IPS 3

28

TAHUN AJARAN 2021/2022


Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " INTERAKSI INDONESIA DENGAN NEGARA
MAJU DAN BERKEMBANG DALAM KONTEKS PASAR BEBAS".

Makalah disusun untuk memenuhi tugas GEOGRAFI. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu akalili, selaku guru geografi kelas 12. Saya
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ............................................................................... 2

DAFTAR ISI......................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................ 4

1.2 BENTUK KERJASAMA INTERNASIONAL...................................................................... 4

BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................. 6

2.1 PENGERTIAN G20...............................................................................................6

2.2 SEJARAH PENDIRIAN G20.........................................................................................6

2.3 JENIS PERTEMUAN G20..................................................................................6

2.4 PERAN NYATA G20.............................................................................................................7

2.5 PRSIDENSI G20.................................................................................................8

2.6 Logo Presidensi G20 Indonesia 2022.......................................................................8

2.7 Pilar Presidensi G20 Indonesia 2022..............................................................................8

2.8 Agenda prioritas jalur keuangan dalam Presidensi G20 Indonesia


2022...................................9

2.9 Manfaat bagi Indonesia.......................................................................................9

BAB III
KESIMPULAN................................................................................................................10

DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Negara maju (developed country) adalah negara yang berdaulat yang memiliki ekonomi,


infrastruktur, teknologi yang sangat maju dan kesejahteraan masyarakatnya juga tinggi. Negara
berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara dengan
kesejahteraan material tingkat rendah. Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang
diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara
berkembang tersebut.

Pasar bebas adalah perdagangan luar negeri antara beberapa negara secara bebas tanpa
adanya hambatan dari pemerintah negara masing-masing. Pasar bebas adalah kegiatan jual beli
yang bebas dan dilakukan sesuka hati sehingga mampu melahirkan persaingan ekonomi lebih
luas tanpa campur tangan pemerintah.

1.2 BENTUK KERJASAMA INTERNASIONAL

1. Kerja sama bilateral

Kerja sama bilateral adalah kerja sama antar dua negara untuk mencapai sesuatu. Kerja sama ini
bersifat timbal balik, atau harus menguntungkan dua belah pihak. Kerja sama bilateral dapat
terjadi di segala bidang, seperti hubungan diplomatik, perdagangan, pendidikan, dan
kebudayaan.Berikut ini beberapa contoh kerja sama bilateral yang dilakukan Indonesia dengan
negara lain. 

- Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (Indonesia-Korea Comprehensive


Economic Partnership atau IK-CEPA). 

- Kerja sama Indonesia-Amerika Serikat dalam penanggulangan Covid-19 dan Peningkatan


Neraca Perdagangan.

- Ekspor kopi, teh, tembakau, dan minyak sawit Indonesia ke Jerman. Jerman mengekspor
barang elektronik yang tidak bisa dibuat di Indonesia.

2. Kerja sama regional

Kerja sama regional adalah kerja sama yang dilakukan oleh negara-negara yang berada di suatu
kawasan tertentu yang biasanya berdekatan.

4
Tujuan kerja sama regional secara umum yaitu untuk memajukan negara-negara yang berada di
suatu kawasan atau wilayah.Berikut ini beberapa contoh kerja sama regional yang dilakukan
Indonesia dengan negara lain. 

- Asosiasi negara-negara Asia Tenggara (Association of Southeast Asia Nations atau ASEAN).

- Kerja sama ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation atau APEC).

3. Kerja sama multilateral

Kerja sama multilateral adalah kerja sama antara beberapa negara yang tidak dibatasi dengan
kawasan maupun wilayah.

Biasanya, kerja sama multirateral diselenggarakan oleh bangsa-bangsa di dunia tanpa


memandang wilayah atau perkembangan perekonomian suatu negara.

Berikut ini beberapa contoh kerja sama multirateral yang dilakukan Indonesia dengan negara
lain.

- Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB.

- Dana moneter internasional (Internasional Monetery Fund atau IMF).

- Organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization atau WTO).

- Organisasi pangan dan pertanian (Food and Agricultural Organization atau FAO).

- G20

BAB II
PEMBAHASAN

KERJASAMA INDONESIA DENGAN NEGARA MAJU DAN NEGARA


BERKEMBANG DALAM KONTEKS PASAR BEBAS

- CONTOH KERJASAMA YANG DI LAKUKAN INDONESIA YAITU G20

2.1 PENGERTIAN G20

G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa
(EU). G20  merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80%
PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina,
Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik
Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

2.2 SEJARAH PENDIRIAN G20

Dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7, G20 merangkul negara maju dan berkembang
untuk bersama-sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin.
Adapun tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan,
seimbang, dan inklusif. G20 pada awalnya merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan
Gubernur Bank Sentral. Namun sejak 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan
pada 2010 dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan. Sejak saat itu G20 terdiri atas
Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track). Sherpa diambil dari istilah
untuk pemandu di Nepal, menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju
KTT (Summit).

2.3 JENIS PERTEMUAN G20

1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)/Summit

Merupakan klimaks dari proses pertemuan G20, yaitu rapat tingkat kepala negara/pemerintahan.

2. Ministerial & Deputies Meetings/Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi

Diadakan di masing-masing area fokus utama forum. Pada Finance Track, Ministerial Meetings
dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral, yang disebut Finance Ministers and
Central Bank Governors Meetings (FMCBG).

Sementara pertemuan para deputi disebut Finance and Central Bank Deputies Meetings
(FCBD).

3. Kelompok Kerja/Working Groups


Beranggotakan para ahli dari negara G20, Working Groups menangani isu-isu spesifik yang
terkait dengan agenda G20 yang lebih luas, yang kemudian dimasukkan ke dalam segmen
kementerian dan akhirnya KTT.

2.4 PERAN NYATA G20

1. Penanganan Krisis Keuangan Global 2008

Salah satu kesuksesan G20 terbesar adalah dukungannya dalam mengatasi krisis keuangan global
2008. G20 telah turut mengubah wajah tata kelola keuangan global, dengan menginisiasi paket
stimulus fiskal dan moneter yang terkoordinasi, dalam skala sangat besar. G20 juga mendorong
peningkatan kapasitas pinjaman IMF, serta berbagai development banks utama. G20 dianggap
telah membantu dunia kembali ke jalur pertumbuhan, serta mendorong beberapa reformasi
penting di bidang finansial.

2. Kebijakan Pajak

G20 telah memacu OECD untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak. Pada 2012, G20
menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) keluaran OECD, yang
kemudian difinalisasikan pada 2015. Melalui BEPS, saat ini 139 negara dan jurisdiksi bekerja
sama untuk mengakhiri penghindaran pajak.

3. Kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19

Inisiatif G20 dalam penanganan pandemi mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri
negara berpenghasilan rendah, Injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5 triliun USD (Riyadh
Declaration), penurunan/penghapusan bea dan pajak impor, pengurangan bea untuk vaksin, hand
sanitizer, disinfektan, alat medis dan obat-obatan.

4. Isu lainnya

Selain itu, G20 berperan dalam isu internasional lainnya, termasuk perdagangan, iklim, dan
pembangunan. Pada 2016, diterapkan prinsip-prinsip kolektif terkait investasi internasional. G20
juga mendukung gerakan politis yang kemudian berujung pada Paris Agreement on Climate
Change di 2015, dan The 2030 Agenda for Sustainable Development.

2.5 PRESIDENSI G20

Indonesia Memegang Presidensi G20

Berbeda dari kebanyakan forum multilateral, G20 tidak memiliki sekretariat tetap. Fungsi
presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota, yang berganti setiap tahun. Sebagaimana
ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia akan memegang presidensi G20 pada 2022,
dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021). Tema
Presidensi G20 Indonesia 2022 "Recover Together, Recover Stronger" Melalui tema tersebut,
Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih
bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

2.6 Logo Presidensi G20 Indonesia 2022

2.7 Pilar Presidensi G20 Indonesia 2022

1. Memperkuat lingkungan kemitraan.


2. Mendorong produktivitas.
3. Meningkatkan ketahanan dan stabilitas.
4. Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif.
5. Kepemimpinan kolektif global yang lebih kuat.

2.8 Agenda prioritas jalur keuangan dalam Presidensi G20 Indonesia 2022

1. Exit Strategy to Support Recovery


Membahas bagaimana G20 melindungi negara-negara yang masih menuju pemulihan
ekonomi (terutama negara berkembang) dari efek limpahan (spillover) exit policy yang
diterapkan oleh negara yang lebih dahulu pulih ekonominya (umumnya negara maju).
2. Adressing Scarring Effect to Secure Future Growth
Mengatasi dampak berkepanjangan (scarring effect) krisis dengan meningkatkan
produktivitas dan pertumbuhan jangka panjang, memperhatikan ketenagakerjan, rumah
tangga, sektor korporasi, dan sektor keuangan.
3. Payment System in Digital Era
Standar pembayaran lintas batas negara  (CBP), serta prinsip-prinsip pengembangan
CBDC (General Principles for Developing CBDC).
4. Sustainable Finance
Membahas risiko iklim dan risiko transisi menuju ekonomi rendah karbon,
dan sustainable finance (keuangan berkelanjutan) dari sudut pandang makroekonomi dan
stabilitas keuangan
5. Financial Inclusion: Digital Financial Inclusion & SME Finance
Memanfaatkan open banking untuk mendorong produktivitas dan mendukung ekonomi
dan keuangan inklusif  bagi underserved community yaitu wanita, pemuda, dan UMKM,
termasuk aspek lintas batas.
6. International Taxation
Membahas perpajakan internasional, utamanya terkait dengan
implementasi Framework bersama OECD/G20 mengenai strategi perencanaan pajak
yang disebut Base Erotion and Profit Shifting (BEPS),

2.9 Manfaat bagi Indonesia

 Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi
ekonomi Indonesia terhadap krisis.
 Merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan
perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan negara berkembang
lainnya.
 Momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi (+ 20 tahun sekali) dan
harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan
Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik
dan internasional.
 Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan
berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.
 Menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional,
khususnya dalam pemulihan ekonomi global.

 Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para
pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan
(showcasing) berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi
titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri
maupun luar negeri.
 Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga menjadi sarana untuk memperkenalkan
pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga
diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia.
BAB III

KESIMPULAN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali telah
berhasil mengesahkan Deklarasi Pemimpin G20 atau G20 Bali Leaders Declaration. “Alhamdulillah hari
ini kita dapat mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders Declaration. Ini adalah deklarasi pertama
yang dapat diwujudkan sejak Februari 2022,” kata Presiden pada pidato penutupan KTT G20 yang
diselenggarakan di Hotel Apurva Kempinski, Bali, Rabu (16/11).Presiden juga menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua yang hadir yang telah memberikan fleksibilitasnya
sehingga deklarasi dapat disepakati dan disahkan.“Saya juga ingin menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada seluruh working groups dan engagement groups atas dedikasi, sumbangan
pemikiran, dan kontribusinya bagi Presidensi G20 Indonesia,” ujar Presiden.Selain deklarasi, Presidensi
Indonesia juga menghasilkan concrete deliverables yang berisi daftar proyek kerja sama negara anggota
G20 dan undangan. Proyek kerja sama tersebut yang akan membantu membumikan kerja G20 lebih dekat
dengan rakyat.“Memastikan G20 bermanfaat tidak saja untuk anggotanya, namun juga bagi dunia, dan
utamanya negara-negara berkembang. Let us recover together, recover stronger,” kata Presiden.Dalam
kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan bahwa Presidensi G20 Indonesia dimulai dengan harapan
untuk menyatukan niat bersama dalam mewujudkan pemulihan dunia yang inklusif dari pandemi.
Berbagai tantangan-tantangan baru muncul yang bukan hanya menghambat pemulihan, namun juga dapat
mengancam dunia terjerumus ke krisis yang lebih dalam.“Sebagai Presidensi G20, Indonesia telah
mengupayakan berbagai solusi terbaik selama satu tahun kepemimpinan,” ujar Presiden.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/KTT-G20-Bali-Sahkan-
G20-Bali-Leaders-Declaration

https://www.bi.go.id/id/g20/default.aspx

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/karakteristik-negara-maju-dan-berkembang-serta-
contohnya-lengkap

https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembang

10

Anda mungkin juga menyukai