KERJASAMA INTERNASIONAL
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
yang dibina oleh Bapak Dr. Wahju Wibowo, A.Md, S.E, M.Si
Oleh
Jessica Trio Vio Letta
(13503241058)
FAKULTAS KEDOKTERAN
PENDIDIKAN DOKTER
Januari 2022
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
segala rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Kerjasama Internasional. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya makalah ini untuk
memenuhi tugas matakuliah Bisnis Internasional.
Tidaklah sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis temui dalam
menyelesaikan makalah ini. Namun berkat kemauan, kesabaran, semangat serta
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Wahjoe
Wibowo, A.Md, S.E, M.Si selaku dosen matakuliah Bisnis Internasional.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik
itu dari segi penulisan, isi serta penggunaan kalimat dan kata. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis guna perbaikan
makalah ini selanjutnya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat pada penulis khusunya dan kepada pembaca umumnya.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENDAHULUAN
1.
2.1. Pengertian Kerjasama Internasional ....................................................2
Indonesia............................................................................................17
BAB IIIPENUTUP
2.
3.
3.1. Kesimpulan…………………………………………………............19
3.2. Saran .................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................iv
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era global ini hampir setiap negara melakukan kerjasama internasional
untuk memenuhi kebutuhannya. Kerjasama antar negara adalah terjalinnya hubungan
antara satu negara dengan negara lainnya melalui kesepakatan untuk mencapai tujuan.
Kerjasama antarnegara bentuknya bermacam-macam, mulai kerjasama ekonomi,
perdagangan dan lain-lain. Istilah kerja sama ekonomi internasional tidak sama
dengan perdagangan internasional.
Kerja sama ekonomi internasional mempunyai cakupan yang lebih luas
daripada perdagangan internasional. Dengan demikian kerja sama ekonomi
internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam
bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip
keadilan dan saling menguntungkan.
Hubungan kegiatan ekonomi antar negara yang diwujudkan dengan adanya
proses pertukaran barang atau jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan.
Bongkar muat barang (petikemas) sebagai wujud nyata adanya perdagangan
internasional.
Setiap negara berusaha memenuhi kebutuhan hidup rakyatnya, oleh karena itu
perlu melakukan kerjasamaekonomi antar negara. Kegiatan ini tentunya berfungsi
untuk menyebarluaskan hasil produksi suatu negara ke negara lain demikian
sebaliknya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu
negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan
untuk kepentingan negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi
kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi,
berpedoman pada politik luar negeri masing-masing.
Kerja sama internasional merupakan perwujudan dari hubungan antarbangsa
yangberpijak pada kepentingan nasional. Kepentingan nasional berkaitan dengan
tujuan nasional dalam kurun waktu tertentu yang berisi sasaran-sasaran nyata yang
harus diwujudkan.Keberhasilan mewujudkan tujuan nasional dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa.
Kerjasama antarnegara bentuknya bermacam-macam, mulai kerjasama
ekonomi, perdagangan dan lain-lain. Istilah kerja sama ekonomi internasional tidak
sama dengan perdagangan internasional. Kerja sama ekonomi internasional
mempunyai cakupan yang lebih luas daripada perdagangan internasional. Dengan
demikian kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara
dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan
tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan.
Berdasarkan pengertian kerja sama, maka setiap negara yang mengadakan
kerja sama dengan negara lain pasti mempunyai tujuan.Berikut ini tujuan kerja sama
antarnegara:
Selain itu kerjasama antar negara juga memiliki fungsi sebagai berikut:
o Memperlancar hubungan ekonomi baik dalam bentuk pertukaran hasil
produksi dan faktor- faktor produksi serta memperlancar sistem pembayaran
antarnegara.
o Menciptakan kerja sama secara timbal balik antarnegara melalui perjanjian
ataupun melalui badan/organisasi internasional dan nasional.
Perkembangan dan masa depan negara akan menjadi lebih sulit bila menutup
dirinya untuk tidak mengadakan kontak kerja sama dengan negara lain. Tidak ada
satupun negara yang akan sanggup menjamin eksistensinya kedepan bila dalam
penyelesaian masalah yang dihadapi sendirian, mereka butuh kerjasama (cooporate)
terutama di bidan ekonomi. Pada awalnya kerjasama sama ekonomi hanya sebatas
pada kegiatan ekspor dan impor saja. Tetapi dengan makin luasnya pengaruh
globalisasi ekonomi, semakin dirasakan dampaknya terhadap aktivitas pembangunan
suatu negara. Agar kerjasama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama
antarnegara tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi.
2
6
Setiap kerja sama yang dilakukan oleh suatu negara dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Faktor-faktor yang memengaruhi dapat didasarkan pada perbedaan dan
persamaan yang dimiliki antarnegara.
didirikan pada tanggal 27 Desember 1945. Markas besar IMF berada di Washington
DC, AS. IMF didirikan dengan beberapa tujuan berikut ini:
a) Meningkatkan kerja sama keuangan atau moneter internasional dan memperlancar
pertumbuhan perdagangan internasional yang berimbang.
b) Meningkatkan stabilitas nilai tukar uang dan membantu terciptanya lalu lintas
pembayaran antarnegara.
c) Menyediakan dana bantuan bagi negara anggota yang mengalami defisit yang
bersifat sementara dalam neraca pembayaran.
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai IMF, maka kegiatan-kegiatan utama
IMF terdiri atas hal-hal berikut ini.
a) Memonitor kebijakan nilai tukar uang negara anggota.
b) Membantu negara anggota mengatasi masalah yang berkaitan dengan neraca
pembayaran.
c) Memberikan bantuan teknis dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas
institusi serta sumber daya manusianya.
Bantuan juga diberikan untuk mendesain dan mengimplementasikan kebijakan
makroekonomi serta perubahan struktural yang relatif.
2 ) IBRD ( International Bank for Reconstruction and Development )
IBRD disebut juga World Bank atau Bank Dunia. IBRD merupakan
organisasi pemberi kredit kepada negara-negara anggota untuk tujuan pembangunan.
IBRD didirikan pada tanggal 27 Desember 1947 dan berkedudukan di Washington
DC, Amerika Serikat. IBRD berusaha mengumpulkan dana dari para anggota untuk
dipinjamkan kepada para anggota yang memerlukan dana untuk
pembangunan.Pinjaman yang dibiayai oleh IBRD hanya ditujukan untuk
proyekproyek yang positif.
3 ) WTO ( World Trade Organization )
WTO atau organisasi perdagangan dunia adalah organisasi internasional yang
bertugas untuk menata dan memfasilitasi lalu lintas perdagangan antarnegara serta
mengatasi perselisihan perdagangan antarnegara. WTO dibentuk pada tahun 1995
sebagai pengganti dari General Agreement on Tariff and Trade (GATT). GATT me-
rupakan persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan yang dibentuk tahun 1947.
Tujuan didirikannya GATT ialah untuk mengurangi hambatan perdagangan
antarnegara dengan memerhatikan kepentingan negara yang melakukan transaksi
perdagangan. GATT dibubarkan di Jenewa, Swiss pada tanggal 12 Desember 1995.
Pembubaran GATT dilakukan setelah organisasi ini berjalan berdampingan dengan
WTO. WTO didirikan untuk melaksanakan tugas-tugas berikut ini.
a) Memantau pelaksanaan perjanjian dagang.
b) Mengevaluasi kebijakan perdagangan nasional negara anggota.
c)Sebagai forum negoisasi perdagangan dan aktif menangani setiap konflik
perdagangan yang terjadi.
d) Memberikan bantuan teknik dan pelatihan untuk negara-negara berkembang.
e)Melakukan kerja sama dengan organisasi internasional lainnya.
jika Indonesia telah menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sejak tahun
1969. OKI sendiri merupakan sebuah organisasi internasional yang terdiri dari
berbagai negara yang memiliki perwakilan tetap di PBB. Saat ini organisasi OKI
beranggotakan 57 negara dan sebagian dari negara-negera tersebut bukanlah negara
dengan mayoritas penduduk muslim. Sebagai negara dengan penduduk muslim
terbesar didunia, Indonesia memiliki peran penting didalam OKI terlebih dalam
upaya menciptakan perdamaian dikawasan Timur Tengah.
4. The Group of Twenty (G20)
Organisasi internasional lainnya yang beranggotakan Indonesia adalah The
Group of Twenty (G20). Organisasi ini merupakan organisasi yang terdiri dari
negara-negara dengan perekonomian besar didunia (19 negara ditambah dengan Uni
Eropa). Tujuan dari G20 itu sendiri adalah sebagai wadah bagi negera-negara industri
dan berkembang untuk membahas permasalahan-permasalahan penting dalam
perekonomian dunia secara bersama-sama. Dikancah internasional, kelompok ini
terbilang elit karena notabene merupakan kelompok yang memberikan sumbangan
bagi 90% PNB (Pendapatan Nasional Bruto), 80% dari seluruh perdagangan dunia,
dan dua pertiga penduduk bumi.
5. Association of South East Asian Nations (ASEAN)
Keikutsertaan Indonesia dalam organisasi internasional tidak hanya dilevel
global melainkan juga dilevel regional. Indonesia merupakan satu dari sepuluh
anggota Association of South East Asia Nations (ASEAN) atau yang dalam bahasa
Indonesianya berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asian Tenggara (Perbara).
Indonesia memiliki peran penting dalam organisasi internasional ini karena
merupakan salah satu pendiri terbentuknya organisasi ASEAN. Tujuan terbentuknya
ASEAN adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekomoni, keadilan sosial,
pengembangan budaya antara negara-negera anggota serta menjaga perdamaian dan
stabilitas dikawasan ASEAN.
a. Tahun 1995 telah dikirimkan 3 orang Tim Tenaga Ahli Indonesia ke Tanzania
yang terdiri dari 1 (satu) orang peneliti, 1 (satu) orang penyuluh, dan 1 (satu)
orang petani.
b. Tahun 1998 telah dikirimkan 3 orang tim teknis (1 orang petani, 1 orang
Teknisi Mekanisasi, dan 1 orang penyuluh) ke Zanzibar dan 2 orang Tim
teknis (Penyuluh Pertanian Senior / PPS) ke Tanzania. Pengiriman ke
Zanzibar bertujuan untuk membantu petani Zanzibar dengan melakukan Dem-
farm padi di desa Cheju, Zanzibar. Sedangkan yang ke Tanzania bertujuan
untuk membantu kegiatan Agricultural Training Centre di FATRC di Desa
Mkindo-Morogoro, Tanzania dengan bantuan dana dari TCP-FAO Roma.
c. Tenaga ahli Indonesia ke KATC (Kalimanjaro Agricultural Training Centre)
dalam proyek pelatihan dan pemanfaatan hewan (kerbau) di lahan
pertanian.Kerjasama ini dilaksanakan dengan konsep Tripartite Financing
Management dan Triangle Co-operation. Pengiriman pertama adalah
17
seorang expert dari petani pada bulan Oktober - Desember 1997, sedangkan
pada tahap berikutnya adalah 2 orang tenaga ahli pertanian pada bulan
Februari–April 1999.
Selain dari pengiriman tenaga ahli, pemerintah Indonesia juga telah
memberikan bantuan peralatan mesin pertanian berupa hand tractor sebanyak 2
(dua) buah yang merupakan realisasi kerjasama bilateral kedua negara di bidang
pertanian lainnya.
e. Indonesia – Madagaskar
Kerjasama dengan Pemerintah Madagaskar di bidang petanianmemiliki tugas
membantu negara madagaskar,Pemerintah Indonesia telah 2 kali mengirimkan tenaga
ahli Pertanian melalui Pola kerjasama Tripartit Indonesia – Jepang (JICA) –
Madagaskar. Tahun 2002 – 2003 2 (dua) orang tenaga ahli pertanian dan tahun 2004
– 2005 2 (dua) orang tenaga ahli pertanian Indonesia yaitu di bidang Rice Cultivation
dan Agriculture Machinary yang ditempatkan di daerah Ambatondrazaka.
Madagaskar sangat membutuhkan bantuan Indonesia terutama di bidang
pertanian dan mengharapkan keahlian dan kemajuan pertanian di Indonesia dapat
ditransfer ke Madagaskar, Madagaskar juga mengharapkan Indonesia untuk dapat
mempertimbangkan kembali membeli cengkeh Madagaskar dan Madagaskar akan
menawarkan harga khusus.
f. Indonesia – Fiji
Pemerintah Fiji mengharapkan bantuan dari Pemerintah Indonesia untuk
bidang pertanian. Permintaan bantuan pertanian diajukan oleh PM Fiji, Laisenia
Qarase kepada Presiden RI dalam pertemuan di KTT Johannesburg tahun 2002
Akhirnya beberapa bulan kemudian kerjasama terlaksana dengan tugas membantu
pemerintah Fiji dibidang pertanian yang sedang mengalami krisis pangan.
g. Indonesia – Papua New Guinea
Di bidang kerjasama teknik, PNG selama ini telah memanfaatkan dan
mengikuti secara aktif program-program "Kerjasama Teknik antara Negara
Berkembang (KTNB)" Indonesia. Program-program KTNB yang diikuti adalah di
bidang pertanian, perindustrian, perdagangan, pembangunan desa, pekerjaan umum
dan koperasi. Pemerintah PNG menghargai bantuan yang telah diberikan Pemerintah
Indonesia di bidang ini. Untuk mengembangkan sumberdaya manusia di masa yang
akan datang, Pemerintah PNG juga mengharapkan agar latihan yang diberikan selama
ini terus dapat dilanjutkan terutama di bidang pertanian.
Pada dasarnya kerjasama bilateral di bidang pertanian antara Indonesia - Papua
New Guinea belum dilakukan secara optimal. Dasar hubungan bilateral RI-PNG
mengacu pada Basic Arrangement yang ditandatangani oleh kedua negara pada tahun
1990 yang memiliki tugas saling membantu dibidang pertanian dan teknologi.
Pertemuan bilateral I RI-PNG dilaksanakan pada tanggal 12-13 Februari 2001, di
Jayapura, Irian Jaya, sebagai Review Basic Arrangement yang mengatur tentang
masalah-masalah di perbatasan kedua negara tahun 1990, yang telah diperpanjang
selama 1 (satu) tahun. Pada pertemuan tersebut telah dihasilkan kesepakatan-
kesepakatan untuk perubahan/usul-usul kedua negara antara lain tentang pengaturan
masalah-masalah pabean dan karantina.
h. Indonesia - Vanuatu
Pada tanggal 19 – 21 Februari 2001 Dubes RI telah mengadakan kunjungan
pamitan kepada sejumlah pejabat tinggi yang disertai juga oleh Delegasi Deptan dan
6 pengusaha. Pada kesempatan tersebut dibahas mengenai kemungkinan impor
ternak dan daging sapi dari Vanuatu serta tindak lanjut kemungkinan impor ternak
dan daging sapi dari Vanuatu serta tindak lanjut kemungkinan ekspor barang produksi
Indonesia ke Vanuatu. Kerjasama bilateral RI – Vanuatu di bidang peternakan, pada
tanggal 19 Februari 2001 di Vanuatu telah ditandatangani kesepakatan bilateral dalam
bentuk Record of Discussion antara Ditjen BP Peternakan dengan Ditjen Kementrian
Pertanian, Karantina, Kehutanan dan Perikanan Republik Vanuatu.Tugasnya
mempermudah import daging sapi dari Vanuatu dan eksport barang industri dari
Indonesia.
18
Hubungan perdagangan
Teknik dan ekonomi
Industri
Investasi
Pariwisata
Transportasi
Bank Sentral
Komunikasi, teknologi dan Informasi
IPTEK
Budaya, Pendidikan, Pemuda dan olah raga
Kesehatan
Pertanian
l. Kerjasama RI - Yaman
Sidang ke-1 Komisi Bersama Indonesia – Yaman, Yogyakarta 8-10 Agustus
2005. Pada Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting-SOM) antara
kedua negara, dilaksanakan pada tanggal 8-9 Agustus 2005. Delegasi Indonesia
dipimpin oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Dep. Luar Negeri RI dan
Delegasi Yaman dipimpin oleh Wakil Menteri Kerjasama Internasional, Kementrian
Perencanaan dan Kerjasama Internasional Republik Yaman. Delegasi dari
Departemen Pertanian diwakili oleh Sekretaris Jenderal Dep. Pertanian dan Kepala
Bagian Bilateral, Biro KLN.
Tugas kerjasama adalah saling membantu dan saling mengungkan dibidang:
19
Kerja sama ekonomi yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik yang
sifatnya regional maupun internasional, tentunya akan memberikan dampak bagi
perekonomian Indonesia. Berikut ini dampak dari kerja sama ekonomi antarnegara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa catatan yang bisa diambil kesimpulan dalam bab ini, diantaranya
adalah :
1. Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu
negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat
dan untuk kepentingan negara-negara di dunia.
2. Faktor-Faktor Penyebab Kerja Sama Antarnegara diantaranya adalah karena
adanya perbedaan dan kesamaan. Perbedaan meliputi perbedaan sumber
daya alam, iklim dan kesuburan tanah, ilmu pengetahuan dan teknologi,
ideologi. Sementara karena kesamaan meliputi karena daya alam sumber,
keadaan wilayah (kondisi geografis), ideologi, agama.
3. Bentuk kerjasama internasional dibagi menjadi beberapa macam. Kerjasama
internasional dilihat dari bentuknya dibagi menjadi kerjasama ekonomi
bilateral, kerjasama ekonomi regional, kerjasama ekonomi
multilateral/internasional, kerjasama ekonomi multilateral regional.
Sementara dilihat dari bidangnya dibagi menjadi kerjasama bidang ekonomi,
kerjasama bidang sosial, kerja sama bidang pertahanan atau politik.
4. Badan-badan kerjasama antarnegara di bidang ekonomi meliputi
ASEAN,AFTA,APEC,EU,EFTA,ADB untuk wilayah regional.Sementara
untuk wilayah yang lebih luas atau multilateral meliputi
IMF,IBRD,WTO,FAO,IFC,ILO,UNDP,UNIDO,OPEC,OECD.
5. Kerjasama internasional dimana negara Indonesia ikut aktif didalamnya
meliputi PBB,APEC,OKI,G20,ASEAN.
6. Selain itu kerjasama internasional yang pernah dilakukan oleh negara
Indonesia adalah dengan negara seperti Australia, Suriname, Gambia,
Tanzania, Madagaskar, Fiji, Papua New Guinea,Vanuatu, Arab Saudi,
Belanda, Mesir, Yaman.
7. Dampak positif kerjasama ekonomi internasional terhadap perekonomian
negara Indonesia adalah untuk meningkatkan keuangan negara, membantu
21
3.2 Saran
Berdasarkan analisis yang telah disimpulkan, maka rekomendasi yang dapat penulis
berikan sebagai berikut :
1. Kepada Pemerintah
Kerjasama internasional dengan berbagai negara di seluruh dunia harus
ditingkatkan karena itu juga bisa meningkatkan perekonomian negara
serta keeratan dengan berbagai negara lain.
2. Kepada Pembaca
Berdasarkan analisis, meskipun kerjasama antarnegara juga
menguntungkan, namun disisi lain kerjasama tersebut juga ada kelemhan
yang bisa merugikan. Jadi setiap kerjasama internasional haruslah
difikirkan dahulu seta dikaji lebih dalam.
19