Anda di halaman 1dari 26

TUGAS MAKALAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BENTUK - BENTUK KERJA SAMA REGIONAL


Dosen : SARTY SARBIAH, S.P., M.P

Disusun oleh : Kelompok VII

Noviatin ( 218-301-006 )
Astria ansahir ( 218-301-00 )
Trianisa ( 218-301-031 )
Trisnadia toja ( 218-301-021 )
Yunita ( 218-301-048 )
Lianti ( 218-301-00 )
Agustina ( 218-301-00 )

Fakultas Pertanian
Program studi Agribisnis
Univeritas lakidende
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang bentuk –
bentuk kerja sama regional

Adapun makalah perdagangan internasionl ini telah kami usahakan semaksimal


mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah
tentang bentuk – bentuk kerja sama regional

Penulis
Kelompok VII
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
1.1.  Latar Belakang......................................................................................
1.2.  Rumusan Masalah.................................................................................
1.3.  Tujuan ..................................................................................................
BAB II TUJUAN PUSTAKA
2.1. Kerjasama Internasional......................................................................
BAB III PEMBAHASAN  
2.2. Pengertian internasional dan regional...............................................
2.3 . Bentuk kerjasama regional .................................................................
2.4. Kerjasama Ekonomi Internasional .......................................................
BAB IV PENUTUP...................................................................................
3.1. Kesimpulan ..........................................................................................
3.2. Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 


Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan
negara lain karena adanya saling ketergantungan sesuai dengan kebutuhan negara
masing-masing. Kerjasama dalam bidang ekonomi dapat dijalin oleh suatu negara
dengan satu atau lebih negara lainnya. Kerjasama ini bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama. Hubungan kerjasama antar negara dapat
mempercepat proses perkembangan ekonomi. Hal ini sangat dirasakan sekali
pentingnya bagi negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.
Kerjasama negara-negara maju dapat membahas masalah-masalah bidang tertentu.

1.2  Rumusan Masalah


1. Pengertian Internasional dan regional
2. Bentuk Kerja sama regional
3. Kerjasama ekonomi internasional
1.3.   Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah

Untuk mengetahui pengertian Internasional dan regional, kerja sama internasonal,


bentuk kerja sama regional, dan kerjasama ekonomi internasional.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerja sama Internasional 

Setiap negara tentu membutuhkan negara lain, agar negara tersebut dapat membuat
penduduknya menjadi sejahtera. Sejatinya, tidak ada negara yang mampu bekerja dan
membangun negaranya secara mandiri tanpa bantuan dari negara lain.

Oleh sebab itu, setiap negara memiliki hubungan bahkan melakukan kerja sama dengan
negara lain. Kerja sama yang dilakukan oleh kedua negara tersebut dinamakan sebagai kerja
sama internasional.

Tujuan utama dari kerja sama internasional adalah untuk saling memperoleh keuntungan
serta saling menguntungkan kedua negara yang bekerja sama, namun tetap mematuhi
pedoman politik serta ekonomi dari negara yang menjalin kerja sama.

Kerja sama internasional juga dilakukan agar suatu negara dapat meningkatkan potensi
ekonominya.

Pengertian Kerja sama Internasional

Kerja sama internasional dapat diartikan secara umum sebagai kerja sama yang melibatkan
negara-negara yang ada di seluruh dunia maupun sebagian besar negara yang ada di dunia.

Kerja sama ekonomi internasional ditujukan untuk dapat memberikan keuntungan pada
masing-masing negara. Kerja sama internasional merupakan hubungan kerja sama antara dua
negara maupun lebih untuk dapat mencapai tujuan tertentu.

Kerja sama internasional ini dilakukan oleh antar negara untuk memenuhi kebutuhan rakyat
serta kepentingan lain.

Secara sekilas itulah pengertian kerja sama internasional. Ada beberapa ahli yang
mengemukakan pendapat mengenai pengertian kerja sama internasional. Berikut adalah
pengertian kerja sama internasional menurut para ahli.

1. Perwita dan Yani

Perwita dan Yani mengemukakan kerja sama internasional merupakan sistem hubungan yang
dibuat berdasarkan kehidupan internasional dan terbagi dalam berbagai macam bidang seperti
bidang ideologi, ekonomi, sosial budaya, politik, lingkungan hidup, kesehatan, pertahanan
serta keamanan.
2. Dougherty dan Pfaltzgraff

Kerja sama internasional menurut Dougherty dan Pfaltzgraff merupakan hubungan yang
dijalin antar negara dan tidak ada unsur kekerasan maupun paksaan serta disahkan secara
hukum internasional dalam upaya memberikan kebebasan untuk membangun negaranya
sendiri.

3. Holsti

Holsti berpendapat bahwa kerja sama merupakan kolaborasi yang dilakoni oleh setiap negara
ketika melihat ada masalah nasional yang terjadi di negaranya. Masalah tersebut dianggap
perlu ditangani dengan baik karena dapat mengancam kesatuan dan persatuan negara, oleh
karena itu negara berusaha menyelesaikan masalah dengan cara menjalin kerja sama dengan
negara lain.

4. Charles Armor McClleland

Pengertian kerja sama internasional menurut Charles ia kemukakan melalui tulisannya


berjudul Theory and the International System pada tahun 1966. Pada tulisannya tersebut,
Charles berpendapat kerja sama internasional merupakan segala bentuk interaksi yang ada
antara masyarakat dengan negara-negara dan dilakukan oleh pemerintah maupun warga
negaranya.

5. Koesnadi Kartasasmita

Koesnadi berpendapat bahwa kerja sama internasional merupakan akibat dari adanya
hubungan internasional serta akibat dari bertambahnya hal kompleks dalam kehidupan
manusia dalam masyarakat internasional.

6. Willian D Coplin

William pun mengemukakan pendapatnya mengenai kerja sama internasional melalui


tulisannya yang berjudul Introduction to International Politics : A Theoretical Overview
(1971), menurutnya kerja sama internasional adalah sebuah kerja sama yang mulanya
terbentuk melalui satu alasan yaitu negara ingin melakukan interaksi rutin yang baru serta
baik untuk mencapai tujuan bersama.

7. Theodore A Couloumbis dan James H Wolfe

Couloumbis dan Wolfe mengemukakan bahwa kerja sama internasional merupakan


hubungan internasional yang berupa interaksi antar warga dari suatu negara dengan negara
lain. Pengertian tersebut Couloumbis dan Wolfe kemukakan melalui tulisannya berjudul
Introduction to International Relations pada tahun 1986.

Itulah pengertian kerja sama internasional secara umum serta menurut beberapa ahli, dari
pengertian tersebut beberapa ahli mengungkapkan bahwa kerja sama internasional dilakukan
untuk mencapai suatu tujuan.  Apa sih tujuan yang dimaksud dalam pengertian kerja sama
tersebut? Berikut penjelasannya.
Tujuan Kerja Sama Internasional

Seperti yang telah dijelaskan oleh ahli-ahli mengenai pengertian kerja sama internasional.
Kerja sama internasional ini dilakukan oleh beberapa negara yang ingin mencapai tujuan
bersama. Tujuan utamanya, tentu saja untuk saling memeroleh keuntungan. Namun ada
beberapa tujuan lain dari kerja sama internasional.

1. Mempererat Persahabatan

Tujuan pertama dari kerja sama internasional adalah untuk mempererat persahabat antar
negara yang menjalin kerja sama. Dengan mempererat persahabatan atau hubungan antar
negara, maka akan membuat negara-negara tersebut terhindar dari rasa ingin bermusuhan.

2. Menciptakan Perdamaian Dunia

Sejalan dengan tujuan pertama, persahabatan yang terjalin antar negara yang melakukan kerja
sama dapat menciptakan perdamaian dunia.

Perdamaian dunia ini tentu saja hal yang diidam-idamkan oleh setiap orang. Karena dengan
terciptanya perdamaian, maka akan tercipta pula keadaan yang lebih baik.

3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Tujuan yang ketiga ini merupakan tujuan yang umumnya ingin dicapai oleh setiap negara,
karena salah satu faktor suatu negara menjalin kerja sama adalah untuk dapat menunjang dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negaranya.

Contohnya adalah Indonesia yang merupakan negara berkembang. Karena masih


berkembang, Indonesia ingin mencapai tujuan agar negaranya menjadi negara maju sehingga
melakukan berbagai macam kerja sama internasional, seperti ekspor dan impor.

4. Memperluas Tenaga Kerja

Melalui kerja sama internasional, suatu negara dapat melakukan program pertukaran pelajar
sehingga dapat membentuk tenaga ahli yang baru.

Lahirnya tenaga ahli yang baru akan memberikan dampak yang baik bagi negara tersebut.
Selain itu warga negara yang telah menjadi tenaga ahli dapat membuat lapangan pekerjaan
yang baru dan memperluas tenaga kerja yang ada di negara tersebut.

5. Meningkatkan Kemajuan di Berbagai Bidang

Negara yang menjalin kerja sama internasional dengan negara lain mengharapkan bahwa
kerja sama tersebut dapat meningkatkan kemajuan negara dalam berbagai bidang.

Dengan kerja sama internasional, maka diharapkan akan membawa kesetaraan kemajuan tiap
dalam berbagai bidang.
6. Untuk Melengkapi Kebutuhan Negara

Kondisi geografis yang berbeda serta kondisi iklim membuat beberapa negara kesulitan
melengkapi kebutuhan negara, seperti memanen bahan pangan dari hasil bumi.

Oleh karena itu, kerja sama internasional memiliki tujuan untuk dapat melengkapi kebutuhan
negara tersebut.

Contohnya seperti Indonesia yang merupakan negara agraris, Indonesia tentu memiliki
cadangan beras yang lebih banyak dibandingkan dengan negara yang tidak memiliki lahan
untuk Bertani, seperti kebanyakan negara di Eropa. Oleh karena itu beberapa negara lain
menjalin kerja sama internasional dengan Indonesia untuk dapat melengkapi kebutuhan
negaranya.

7. Mencegah Terjadinya Konflik

Sejalan dengan tujuan yang kedua, kerja sama internasional juga memiliki tujuan untuk dapat
mencegah terjadinya konflik antar negara.

Dengan menjalin kerja sama, maka akan terbentuk persahabatan yang erat dengan negara
yang bekerja sama tersebut, sehingga dapat meminimalisir terjadinya konflik dengan negara
yang menyetujui untuk bekerja sama.

Grameds, itulah ketujuh tujuan yang ingin dicapai oleh suatu negara apabila menjalin kerja
sama internasional dengan negara lain. Lalu, apakah kerja sama internasional memiliki
manfaat yang dapat diperoleh suatu negara? Tentu saja, jawabannya adalah kerja sama
internasional memungkinkan negara-negara merasakan manfaat dari kerja sama tersebut, apa
saja manfaat dari kerja sama internasional? Beriku penjelasannya.

Manfaat Kerja Sama Internasional

Kerja sama internasional tentu memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh warga
negara serta pemerintah dari negara yang menjalin kerja sama tersebut, apa saja manfaatnya?

1. Memajukan perekonomian negara, kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat


dari perjalanan atau transaksi ekspor serta impor barang dan jasa yang dilakukan oleh
negara tersebut.
2. Mendapatkan peluang maupun kesempatan untuk dapat mencari ilmu pengetahuan
maupun teknologi di negara yang lebih maju.
3. Memperkuat daya tawar serta posisi negara tersebut di mata dunia internasional.
4. Modal dari negara asing dapat masuk lebih mudah, ketika perkembangan kegiatan
ekonomi negara lebih baik melalui kerja sama internasional.
5. Dengan adanya kerja sama internasional, maka akan membuat permintaan barang
serta jasa dari suatu negara meningkat, sehingga dapat menekan harga pokok per unit
di negara tersebut.
6. Negara yang menjalin kerja sama internasional dapat turut melakukan impor barang
yang memiliki harga lebih mahal.
7. Tenaga kerja akan menjadi lebih cerdas, meningkatkan keterampilan dan kreativitas
karena tenaga kerja dituntut untuk cerdas, kreatif dalam melakukan kegiatan ekspor
ke negara lain dengan pesat.
8. Negara yang menjalin kerja sama internasional akan mendapatkan kemudahan dalam
memeroleh bahan baku serta bahan penolong yang dapat digunakan untuk proses
produksi.
9. Kerja sama internasional dapat membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat
menekan angka pengangguran di negara tersebut.
10. Menjaga harga barang serta tetap stabil dengan cara mengimpor maupun mengekspor
barang yang kelebihan maupun kekurangan ke negara lain.
11. Kerja sama internasional dapat mempercepat pembangunan nasional suatu negara,
caranya adalah dengan meminjam dana melalui Bank Dunia.
12. Kerja sama internasional dapat membuat suatu negara melakukan pencegahan atas
rusaknya maupun dilupakannya suatu budaya di negara tersebut.
13. Kerja sama internasional dapat membuat suatu negara meningkatkan sector
pertahanan serta keamanan negaranya.

Itulah ketiga belas manfaat yang dapat diperoleh suatu negara apabila melakukan kerja sama
internasional dengan negara lain.

Macam & Bentuk Kerja Sama Internasional

Kerja sama internasional memiliki tiga bentuk, agar lebih jelas penulis akan memaparkan tiga
bentuk kerja sama internasional beserta contohnya tersebut.

1. Kerja Sama Bilateral

Kerja sama internasional bilateral merupakan kerja sama yang dilakukan oleh dua negara.
Kerja sama bilateral memiliki tujuan untuk dapat membina hubungan yang sebelumnya sudah
pernah terjalin kemudian menjalin kembali hubungan kerja sama dalam perdagangan.

Contohnya adalah kerja sama antara Indonesia dengan Asia Pasifik yang berupa perjanjian
ekonomi serta perdagangan di Asia Pasifik dan melibatkan beberapa negara lain seperti
Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, Eropa Barat hingga Amerika Latin.

Contoh lain kerja sama internasional bilateral adalah kerja sama antara Indonesia dengan
Arab Saudi mengenai ibadah haji.

2. Kerja Sama Multilateral

Kerja sama multilateral merupakan kebalikannya dari kerja sama bilateral. Kerja sama
multilateral merupakan kerja sama yang terjalin oleh beberapa negara dan tidak dibatasi
dengan kawasan maupun wilayah.

Kerja sama multilateral memiliki dua jenis anggota, yaitu anggota utama dan anggota aktif.
Anggota utama merupakan negara yang memiliki kekuatan menengah, sedangkan anggota
aktif merupakan negara kecil yang berperan secara terbatas atau dapat dikatakan pula
memiliki kekuatan lebih kecil daripada anggota utama.

Contoh dari kerja sama internasional multilateral adalah


 North American Free Trade Agreement atau (NAFTA)
 Organization of Petroleum Exporting Countries atau (OPEC)
 United Nations (UN) atau Persatuan Bangsa-bangsa (UN)
 World Trade Center Organization (WTO)
 International Monetary Fund (IMF)
 World Bank atau Bank Dunia Economic and Social Council (ECOSOC)
 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Gerakan Non Blok (GNB)

3. Kerja Sama Regional

Kerja sama regional merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan oleh negara yang berada
di suatu wilayah maupun kawasan. Tujuan dari kerja sama regional adalah untuk
menciptakan perdagangan yang bebas di negara yang berada di kawasan atau wilayah
tertentu.

Ada beberapa kerja sama regional yang pasti familiar di telinga Grameds, contohnya seperti
hubungan komisi regional oleh PBB di kawasan Asia Timur, Eropa serta Amerika Latin.

Contoh lain dari kerja sama regional adalah sebagai berikut.

 Association of Southeast Asia Nations (ASEAN), merupakan himpunan yang terdiri


atas bangsa-bangsa yang berada di kawasan Asia Tenggara dan terbentuk pada 8
Agustus 1967.

 Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), adalah kerja sama yang dilakoni oleh
negara atau bangsa-bangsa yang berada di kawasan Asia Pasifik di bidang ekonomi.
Kerja sama multilateral satu ini merupakan forum kerja sama khusus di bidang
ekonomi yang dicetuskan pertama kali oleh Bob Hawke.
 European Union (EU) atau Uni Eropa

Beberapa Contoh Kerja Sama Internasional

Kerja sama internasional merupakan kerja sama yang dilakukan oleh negara-negara di
seluruh dunia dan tidak terbatas pada wilayah maupun kawasan. Contoh kerja sama
internasional adalah sebagai berikut.
1. World Trade Organization (WTO)

Kerja sama internasional satu ini memiliki tujuan untuk dapat mendiskusikan dan
memecahkan masalah mengenai perdagangan yang terjalin antar negara. WTO memiliki
beberapa prinsip, yaitu prinsip liberasi perdagangan, non diskriminasi, dan stabilitas
hubungan perdagangan antar negara.

2. International Monetary Fund (IMF)

Kerja sama satu ini berbentuk organisasi dan merupakan kerja sama yang dapat memberikan
pinjaman kepada negara yang membutuhkan dana pinjaman. Umumnya, negara yang
membutuhkan dana dari pinjaman merupakan negara yang memiliki nilai mata uang tidak
stabil serta tidak mampu membayar hutang. IMF memiliki tujuan untuk meningkatkan
kestabilan keuangan internasional.

3. South East Asia Treaty Organization (SEATO)


Organisasi satu ini merupakan bentuk kerja sama yang didirikan untuk mencegah
pertumbuhan komunisme yang ada di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama ini didirikan oleh
pakta militer.

4. Australia, New Zealand, United States (ANZUS)

kerja sama internasional ini merupakan pakta militer yang didirikan untuk mencegah
perkembangan komunisme yang ada di tiga kawasan negara tersebut.

5. North Atlantic Treaty Organization (NATO)

pakta militer satu ini berada di atlantik utara dan didirikan untuk mencapai tujuan
menghilangkan segala bentuk persengketaan politik secara internasional, mencegah ancaman
militer yang terjadi di kalangan internasional, berusaha menyelesaikan sengketa dengan cara
yang damai serta membela negara anggota dari NATO.

6. Konferensi Asia Afrika (KAA)

Organisasi satu ini tentu sangat familiar di telinga Grameds, KAA merupakan organisasi non
blok yang berdiri pada tahun 1955 tepatnya pada 18 hingga 24 April. KAA didirikan untuk
mencapai tujuan yaitu menciptakan perdamaian dan ketentraman pada kehidupan negara-
negara yang berada dalam kawasan Asia-Afrika.
BAB III

PEMBAHASAN

2.2. PENGERTIAN INTERNASIONAL DAN REGIONAL

Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara
tertentu saja. Organisasi regional mempunyai wilayah kegiatannya bersifat regional, dan
keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja. Organisasi
Regional adalah organisasi yang terletak pada satu kawasan yang sama seperti kawasan Asia
Tenggara membentuk ASEAN, kawasan Eropa membentuk Masyarakat Ekonomi Eropa
(MEE), kawasan Asia Pasifik membentuk kerjasama APEC.

Organisasi Global atau Internasional adalah organisasi yang tidak terbatas pada kawasan
tertentu, akan tetapi meliputi seluruh wilayah. Kerjasama bisa dalam sektor politik, ekonomi
maupun social dan budaya. Sedangkan organisasi regional adalah organisasi yang luas
wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja. Organisasi regional mempunyai wilayah
kegiatannya bersifat regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada
kawasan tertentu saja

Alasan dibentuknya kerjasama regional dan internasional

Organisasi regional dan global adalah wadah bagi negara dalam berinteraksi dengan negara-
negara lainnya. Negara merupakan bagian dari masyarakat sosial yang mana pada hakekatnya
sebagai bagian dari masyarakat sosial,negara tidak dapat hidup sendiri. Diperlukan adanya
interaksi antarnegara melalui organisasi regional dan global.
Terbentuknya organisasi regional dan global didasari keinginan untuk bekerjasama
antarnegara anggota organisasi regional dan global, keinginan untuk bekerjasama yang telah
disepakati antar suatu anggota organisasi regional dan global membentuk suatu komitmen
untuk saling bekerjasama, salah satunya kerjasama dalam menyelesaikan konflik-konflik
yang ada.

Tidak hanya itu saja, antar anggota organisasi regional dan global juga saling membantu
dalam mencapai tujuan bersama yang telah disepakati. Indonesia meruapakan salah satu
negara yang memiliki peran penting dalam pembentukan organisasi regional dan global
seperti organisasi GNB, ASEAN, OKI, APEC, OPEC, DAN MEA

2.3. KERJASAMA REGIONAL


Forum Regional ASEAN (ARF)

08/04/2019
ASEAN Regional Forum (ARF) merupakan suatu forum yang dibentuk oleh ASEAN pada tahun
1994 sebagai suatu wahana bagi dialog dan konsultasi mengenai hal-hal yang terkait dengan
politik dan keamanan di kawasan, serta untuk membahas dan menyamakan pandangan antara
negara-negara peserta ARF untuk memperkecil ancaman terhadap stabilitas dan keamanan
kawasan. Dalam kaitan tersebut, ASEAN merupakan penggerak utama dalam ARF.

Melanesian Spearhead Group (MSG)

08/04/2019
Melanesian Spearhead Group (MSG) merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara
yang berlatar belakang budaya Melanesia, termasuk diantaranya merupakan koalisi partai politik
di Kaledonia Baru selaku overseas territory Perancis, yaitu Front de Liberation Nationale Kanak
et Socialiste (FLNKS).

Conference on Interaction and Confidence Building Measures in Asia (CICA)

08/04/2019
Conference on Interaction and Confidence Building Measures in Asia (CICA) merupakan suatu
organisasi antar-pemerintah mengenai keamanan internasional yang berkembang di kawasan Asia
Tengah. Tujuan pendirian CICA adalah untuk menciptakan perdamaian, keamanan dan stabilitas
di Asia dan seluruh dunia. CICA berkomitmen pada prinsip yang tercantum dalam Piagam PBB
bahwa perdamaian dan keamanan di Asia dapat dicapai melalui dialog dan kerjasama yang akan
mewujudkan area keamanan bersama dengan seluruh negara hidup berdampingan secara damai
serta masyarakatnya hidup dalam kedamaian, kebebasan dan kemakmuran.

Pacific Island Forum (PIF)

08/04/2019
PIF dibentuk tahun 1971 atas inisiatif Selandia Baru. PIF pada awalnya bernama South Pacific
Forum, sampai pada tahun 2000 diubah menjadi PIF untuk merefleksikan lokasi geografis
negara-negara yang berada di Utara dan Selatan Pasifik. Negara-negara pendiri PIF yakni
Australia, Kepulauan Cook, Fiji, Nauru, Selandia Baru, Tonga dan Samoa.

Inisiatif Segitiga Terumbu Karang (CTI-CFF)

08/04/2019
CTI-CFF berawal dari inisiatif Indonesia sebagai sebuah tindak lanjut dari gagasan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono yang disampaikan di sela-sela Convention on Biological Diversity
(CBD) ke-8 di Brazil pada tahun 2006. Hal ini didasari kenyataan bahwa perairan Indonesia dan
kawasan di sekitasnya merupakan habitat bagi tingkat keanekaragaman karang (coral) tertinggi,
setidaknya terdapat 500 lebih jenis coral.

South West Pacific Dialogue (SwPD)


08/04/2019
Southwest Pacific Dialogue (SwPD) telah menjadi forum dialog bagi Australia, Filipina,
Indonesia, Papua Nugini, Selandia Baru, dan Timor Leste untuk melakukan pertukaran
pandangan dan informasi atas berbagai isu penting di kawasan.

FEALAC

08/04/2019
FEALAC secara resmi diluncurkan pada the 1st Senior Officials' Meeting di Singapura pada
September 1999 guna meningkatkan kerja sama di Kawasan Asia Timur dan Amerika Latin atas
inisiatif Perdana Menteri Goh Chok Tong. Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Pertama
diselenggarakan di Santiago, Chile, pada tanggal 29 – 30 Maret 2001.

Uni Eropa

08/04/2019
Framework Agreement on Comprehensive Partnership and Cooperation (PCA) mulai berlaku
tahun 2014 dan memberikan fondasi yang kuat untuk kerja sama RI-Uni Eropa ke depan. Secara
politis, Uni Eropa memandang Indonesia sebagai negara demokrasi dengan penduduk mayoritas
Muslim terbesar di dunia.

Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA)

08/04/2019
Kerja sama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area
(BIMP-EAGA) dibentuk secara resmi pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-1 di Davao
City, Filipina pada tanggal 26 Maret 1994. Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan negara-negara BIMP-
EAGA. Para pelaku usaha diharapkan menjadi motor penggerak kerja sama dimaksud sedangkan
pemerintah bertindak sebagai regulator dan fasilitator.

Asia-Europe Meeting (ASEM)

08/04/2019
Asia Europe Meeting (ASEM) didirikan di Bangkok tahun 1996. Hingga saat ini keanggotaan
ASEM terus berkembang hingga mencakup 53 mitra (partners) yang terdiri dari 21 negara Asia,
30 negara Eropa, Sekretariat ASEAN, dan Uni Eropa. ASEM merupakan forum dialog dan
kerjasama antar-kawasan Asia dan Eropa yang ditujukan untuk menciptakan kemitraan dan
kemajuan Asia-Eropa, memperkuat dialog yang setara dan membangun saling pengertian kedua
kawasan. Sifat kerja sama ASEM adalah informal, non-binding, multi-dimensional dan
evolutionary. Fokus ASEM pada tiga pilar kerja sama yaitu politik; ekonomi; dan sosial-budaya.

Indonesia-Asia Cooperation Dialogue

09/04/2019
Kerjasama Asia Cooperation Dialogue (ACD) diluncurkan oleh Perdana Menteri Thailand, Dr.
Thaksin Sinawatra, di Cha Am Thailand pada tanggal 18 – 19 Juni 2002. Saat ini ACD
beranggotakan 31 negara, yaitu Bahrain, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja,
China, India, Indonesia, Jepang, Khazakhstan, Republik Korea, Kuwait, Laos, Malaysia,
Mongolia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Qatar, Singapura, Thailand, Vietnam, Russia, Iran, Saudi
Arabia, Oman, Sri Lanka, UAE, Tajikistan, Uzbekistan dan Kirgyztan yang diterima menjadi
anggota pada PTM ACD ke-7 di Astana, Kazakhstan, 16 Oktober 2008.

Asia-Middle East Dialogue (AMED)

08/04/2019
Gagasan pembentukan AMED berawal dari kunjungan PM Singapura Goh Chok Tong pada tahun
2003/2004 ke beberapa negara Timur Tengah. Dalam kunjungannya tersebut, dilakukan
pembicaraan mengenai perlunya suatu forum yang dapat menjembatani dan mempertemukan
kawasan Asia dengan Timur Tengah yang dinilainya belum berkembang dengan baik, walaupun
hubungan bilateral masing-masing negara di kedua kawasan tersebut selama ini telah terjalin.

Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT)

08/04/2019
Kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) berdiri pada Pertemuan
Tingkat Menteri (PTM) ke-1 di Langkawi, Malaysia, pada 20 Juli 1993. IMT-GT ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan negara-
negara IMT-GT. Melalui kerja sama IMT-GT, sektor swasta terus didorong menjadi “engine of
growth”. Untuk tujuan tersebut telah dibentuk suatu wadah bagi para pengusaha di kawasan IMT-
GT yang disebut Joint Business Council (JBC). JBC secara aktif ikut dilibatkan dalam rangkaian
SOM/MM IMT-GT setiap tahunnya.

Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC)

08/04/2019
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah forum kerja sama antar 21 Ekonomi di
lingkar Samudera Pasifik yang berdiri tahun 1989. Saat ini terdapat 21 Ekonomi yang menjadi
anggota APEC, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Canada, Chile, China, Hong Kong-China,
Indonesia, Japan, South Korea, Malaysia, Mexico, New Zealand, the Philippines, Peru, PNG,
Russia, Singapore, Chinese Taipei, Thailand, the United States, dan Viet Nam. Kerja sama di
APEC merupakan kerja sama non-politis, ditandai dengan keanggotaan Hong Kong-China dan
Chinese Taipei. Anggota APEC disebut “Ekonomi” mengingat setiap anggota saling berinteraksi
sebagai entitas ekonomi, dan bukan sebagai negara.

Kemitraan Strategis Baru Asia-Afrika (NAASP)

08/04/2019
KTT AA tahun 2005 dihadiri oleh perwakilan dari 106 negara Asia dan Afrika yang terdiri dari 54
negara Asia dan 52 negara Afrika. KTT menyepakati sebuah mekanisme tindak lanjut untuk
proses institusionalisasi melalui pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) setiap 4 tahun
sekali yang dilaksanakan bersamaan dengan Business Summit, Pertemuan Tingkat Menteri setiap
2 tahun sekali, serta Sectoral Ministerial dan Technical Meeting lainnya apabila diperlukan.

Indian Ocean Rim Association


08/04/2019
Indian Ocean Rim Association (IORA) adalah pelopor dan satu-satunya organisasi regional di
wilayah Samudera Hindia. Samudera Hindia berperan strategis terutama untuk ekonomi dunia
dimana terhubungnya perdagangan internasional dari Asia ke Eropa dan sebaliknya. Dasar dalam

2.4. KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

1. Bentuk Kerjasama Internasional

a. Bilateral Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh dua
negara. Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang
diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral.

b. Multilateral Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa


negara, dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi,
misalnya ASEAN.

c. Regional Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari negara-negara


kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan ekonomi negara-negara satu
kawasan. d. Antar Regional Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi antar
regional yang satu dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin kepentingan ekonomi antara
dua kawasan, misalnya ASEAN dengan MEE. e. Internasional Kerjasama internasional
adalah bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak negara dan bernaung di bawah
satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-lain.

2. Badan Kerjasama Ekonomi Internasional a. ASEAN (Association of South East Asian


Nations) 1) Sejarah ASEAN ASEAN adalah organisasi regional dari negara-negara Asia
Tenggara. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 pada saat ditanda-
tanganinya “Deklarasi Bangkok” oleh empat menteri luar negeri dan seorang wakil perdana
menteri yaitu :

1. Adam Malik : Menteri Luar Negeri Indonesia

2. S. Rajaratnam : Menteri Luar Negeri Singapura

3. Tun Abdul Razak : Wakil Perdana Menteri Malaysia


4. Narsisco Ramos : Menteri Luar Negeri Filipina

5. Thanat Khoman : Menteri Luar Negeri Thailand Dengan persetujuan kelima negara
anggota ASEAN maka Brunei Darussalamditerima menjadi anggota ASEAN yakni pada
tanggal 7 Januari 1984. Setelah itu, Vietnam secara resmi diterima sebagai anggota ke-7
pada tanggal 28 Juli 1995 dan menyusul Laos serta Myanmar yang masuk menjadi anggota
tahun 1997. Hal yang mendorong didirikannya ASEAN adalah untuk menghadapi perluasan
pengaruh negara-negara besar terutama negara adi kuasa. Untuk itu perlu diciptakan
stabilitas dan ketahanan nasional tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara melalui
kerjasama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

2) Tujuan ASEAN

1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, perkembangan kebudayaan


melalui usaha bersama masyarakat Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.

2. Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.

3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu di bidang sosial, ekonomi,
kebudayaan, teknologi, dan administrasi

. 4. Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan pemanfaatan dalam bidang


pertanian, industri, perdagangan, termasuk perdagangan internasional, perbaikan sarana-
sarana pengangkutan dan komunikasi

. 5. Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara. b. OPEC (Organization


of Petroleum Exporting Countries) Organisasi negara pengekspor minyak didirikan 14
September 1960 di Baghdad atas prakarsa negara : Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan
Venezuela. Markas besar OPEC di Wina, Austria. Indonesia menjadi anggota OPEC tahun
1962.

1) Tujuan OPEC Sebagai wadah kerjasama negara-negara penghasil dan pengekspor


minyak, organisasi ini bertujuan :

1. Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional.

2. Menaikkan pendapatan negara anggota dari sektor minyak bumi.


3. Menghindarkan persaingan sesama negara anggota OPEC.

4. Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia.

2) Anggota OPEC Negara-negara anggota OPEC :

1. Arab Saudi 8. Nigeria 2. Aljazair 9. Gabon 3. Irak 10. Persatuan Emirat Arab 4. Iran 11.
Venezuela 5. Indonesia 12. Qatar 6. Kuwait 13. Brunei 7. Libya Bahan bakar minyak
semakin lama akan semakin berkurang. Oleh karena itu, setiap negara akan berusaha untuk
menghemat pemakaian bahan bakar dan juga berusaha untuk mencari bahan penggantinya.
c. WTO (World Trade Organization) WTO adalah organisasi perdagangan dunia yang
ditransformasikan dari GATT (General Agreement of Tariff and Trade). GATT dibentuk di
Jenewa, Swiss pada tahun 1947 dalam konferensi yang diselenggarakan PBB dan diikuti
oleh 23 negara. Indonesia masuk menjadi anggota GATT pada tahun 1950. GATT bertujuan
untuk mengadakan pengurangan tarif untuk barang-barang tertentu yang dapat merintangi
perdagangan internasional. Dalam pelaksanaannya badan ini berasaskan : 1. The most favour
nation; maksudnya ialah bahwa setiap fasilitas yang diberikan suatu negara kepada negara
lain, harus diberikan juga kepada semua negara anggota GATT. 2. Reciprocity; memberikan
kemudahan-kemudahan kepada negara lain sehingga terjadi kerjasama yang saling
menguntungkan.

 3. Nondiscrimination; setiap barang impor yang masuk ke suatu negara harus diperlakukan
sama dengan barang domestik. d. IMF (International Monetary Fund) IMF atau Dana
Moneter Internasional didirikan pada tanggal 27 September 1945 sebagai hasil konferensi di
Breton Words, Amerika Serikat. Markas besar IMF di Washington DC, AS. Tujuan IMF
tercantum dalam Articles of Agreement, yaitu : 1. Membantu negara-negara anggota
memperbaiki neraca pembayaran yang tidak seimbang dengan jalan penyediaan dana. 2.
Membantu memperluas perdagangan internasional dan perekonomian negara-negara
anggota. 3. Menjadi pusat pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerjasama
internasional dalam hal keuangan. 4. Mengusahakan kestabilan kurs. 5. Memberikan
bantuan kredit kepada negara-negara anggota yang mengalami kesulitan pembayaran luar
negeri. e. Bank Dunia (World Bank) Bank Dunia adalah salah satu badan keuangan
internasional yang memberikan bantuan kepada negara-negara untuk perbaikan dan
pengembangan usaha-usaha seperti : industri, pertanian, perhubungan atau jalan raya. Bank
Dunia merupakan saluran dana bagi negara kreditor (negara kaya) untuk membantu
meningkatkan kemakmuran/kemajuan sosial ekonomi bagi negara berkembang. Prioritasnya
adalah mendorong peningkatan produktivitas negara- negara debitor (penerima pinjaman).
Bank Dunia mengeluarkan obligasi yang ditawarkan kepada bank-bank sentral dengan
tujuan memperbesar modal bank dan menjual obligasi kepada negara-negara anggota.
Indonesia merupakan salah satu penerima bantuan dari Bank Dunia yang dipergunakan
untuk pengembangan berbagai proyek. f. UNDP (United Nation Development Program)
UNDP adalah suatu badan PBB yang memberikan sumbangan untuk membiayai survei jalan
di Indonesia. Dana UNDP diperoleh dari sumbangan negara-negara : USA, Denmark,
Kanada, Belanda, Inggris, dan Perancis. Pada tahun 1970 – 1983 UNDP memberikan
bantuan kepada Indonesia sebesar US$ 74.2 juta sebagai program kerjasama teknik UNDP.
g. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) MEE adalah suatu wadah kerjasama regional untuk
kawasan Eropa Barat. Kerjasama ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 di Roma (Italia)
oleh beberapa negara yaitu : Italia, Perancis, Inggris, Belgia, Irlandia, Luxemburg, dan
Denmark. Tujuan utama dari MEE adalah

untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan secara bertahap, baik sesama


anggota MEE maupun negara Eropa Barat yang tidak termasuk daerah perdagangan bebas
Eropa. Sementara itu, MEE telah mencapai persetujuan perdagangan dengan sebagian besar
negara di Lautan Tengah yang bukan anggota MEE. Dalamrangka kerjasama masyarakat
Eropa, telah dikembangkan konsep “Pasar Tunggal Eropa”. h. AFTA AFTA adalah
kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali dicetuskan dalamKTT ASEAN ke-4 di
Singapura tanggal 27-28 Januari 1992, tetapi secara resmi dimulai 1 Januari 1993. AFTA
beranggotakan 7 negara anggota ASEAN. Kepala-kepala negara/pemerintahan negara
ASEAN menyepakati suatu kerangka persetujuan mengenai peningkatan kerjasama ekonomi
ASEAN yang berfungsi sebagai pelindung bagi segala kerjasama ekonomi ASEAN di masa
datang. Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih meningkatkan perdagangan dan
spesialisasidalamintra ASEAN. Di samping itu, juga meningkatkan investasi dalamkegiatan
produksi barang dan jasa antar anggota ASEAN. i.NAFTA (North American Free Trade
Area) NAFTA adalah badan kerjasama ekonomi negara-negara Amerika Utara, yang
didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992. Anggota-anggotanya adalah Amerika Serikat,
Kanada, dan Meksiko. NAFTA bertujuan membentuk kawasan perdagangan bebas di daerah
Amerika Utara. Kendala utama untuk mewujudkan perdagangan bebas di Amerika Utara
adalah karena tingkat pertumbuhan ekonomi antara Amerika Serikat dan Meksiko sulit untuk
mewujudkan perdagangan bebas dengan persaingan yang sehat. Peluang bagi Meksiko
hanyalah ekspansi tenaga kerja ke Amerika Serikat. j. APEC (Asia Pacific Economic
Corporation) APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang
dibentuk pada bulan November 1989 di Canberra, Australia atas usul Perdana Menteri
Australia Bob Hawke. Prinsip dasar pembentukan APEC adalah sebagai forum konsultasi
dalam memecahkan masalah ekonomi, perdagangan, dan investasi anggotanya. Keanggotaan
APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat, Australia, Kanada, Meksiko, Cina,
Jepang, Brunei Darussalam, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Papua Nugini, Thailand,
Singapura, Indonesia, Selandia Baru, Filipina, Chili, dan Taiwan. Tujuan APEC adalah untuk
meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan Asia Pasifik, terutama di bidang perdagangan
dan investasi. Badan-badan yang mengatur APEC adalah : 1. KTM : Konferensi Tingkat
Menteri

2. SOM : Senator Official Meeting 3. CTI : Komite Perdagangan dan Investasi 4. BAC :
Komite Anggaran dan Administrasi 5. ETI : Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja
Tanggal 15 November 1994 diselenggarakan pertemuan KTT II APEC di Bogor, Indonesia.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh 18 kepala negara/pemerintahan anggota APEC. Pada
pertemuan tersebut dihasilkan Deklarasi Bogor (Bogor Declaration). Negara-negara anggota
APEC telah mencanangkan liberalisasi perekonomian (perdagangan tanpa hambatan) yang
akan dilaksanakan paling lambat tahun 2020 untuk negara-negara berkembang dan tahun
2010 untuk negara-negara maju. APEC diperkirakan dapat memacu pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Hal ini mengingat besarnya peranan kawasan Asia Pasifik sebagai negara tujuan
ekspor produk Indonesia, sumber prestasi, dan sumber wisatawan.

 .Pengertian Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas Globalisasi adalah


pahamkebijaksanaan nasional yang memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan
yang pantas untuk pengaruh politik. Hal ini senada dengan yang dihadapi masyarakat
dunia untuk mencapai tujuan yang menggembirakan sekaligus mengkhawatirkan.
Globalisasi ekonomi adalah suatu paham nasionalisme yang menganggap seluruh
dunia sebagai suatu lingkungan ekonomi. Paham ini timbul karena revolusi informasi
yang menyebabkan dunia menyatu. Globalisasi ekonomi memandang dunia sebagai
satu kesatuan ketika sisi perdagangan dan investasi bergerak bebas menuju liberalisasi
perdagangan dan investasi dunia secara menyeluruh. Perdagangan bebas (free trade)
adalah sistemperdagangan dan investasi bebas di seluruh dunia. Bisnis finansialdunia
berlangsung 24 jam penuh dengan sistemonline yang memungkinkan melakukan
transaksi secara cepat dan efisien. Pada sistemperdagangan bebas semua hambatan
perdagangan internasional dan investasi dihapuskan. Landasan kerjanya adalah yang
kuat membantu yang lemah. Pada perdagangan bebas perlu dikembangkan sikap
kemitraan yang setara dan saling menghormati antar negara, apakah itu negara maju
maupun negara berkembang, agar kerjasama ekonomi saling menguntungkan. Bagi
negara maju (kaya) membantu negara yang masih lemah ekonominya, tetapi bukan
berarti negara yang lemah terus-menerus menggantungkan diri kepada yang kaya.
Negara lemah harus berusaha meningkatkan kemampuan agar kesejahteraan
rakyatnya tercapai/terpenuhi.

 Dampak Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas Dengan adanya proses globalisasi
dan perdagangan bebas akan berpengaruh terhadap perekonomian setiap negara termasuk
Indonesia. Indonesia pada prinsipnya harus siap menghadapi berlakunya perdagangan bebas.
a. Dampak Positif 1. Mendorong pengusaha untuk lebih maju karena kan bersaing di tingkat
regional maupun internasional. 2. Memperluas penciptaan kesempatan kerja yang dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. 3. Meningkatkan kegiatan
ekonomi melalui investasi langsung, usaha patungan, dan kredit. 4. Meningkatkan devisa
negara melalui peningkatan perdagangan internasional. 5. Dapat membuka peluang baru
berupa tersebarnya pasar yang berskala lebih luas. b. Dampak Negatif 1. Persaingan yang
tidak seimbang antara negara maju dan negara berkembang, dapat menghambat
perkembangan ekonomi nasional. 2. Akibat persaingan yang tidak seimbang, negara
berkembang semakin ketinggalan dan tergantung kepada negara-negara maju. 3. Masuknya
teknologi canggih yang sebetulnya belum dibutuhkan negara berkembang. Untuk
menghindari dampak negatif bagi negara berkembang, prinsip kemitraan dan saling
menghormati harus benar-benar ditegakkan.

 Integrasi Ekonomi Integrasi ekonomi terjadi apabila beberapa negara yang berada
dalamsatu wilayah memutuskan untuk menciptakan perdagangan bebas di antara
sesama negara anggota dan menetapkan tarif yang sama terhadap impor barang-
barang produksi negara-negara lain yang bukan merupakan anggota. Beberapa jenis
integrasi ekonomi yang terdapat saat ini diantaranya adalah daerah perdagangan bebas
(free trade area), perserikatan pabean (customs union), pasar bersama (common
market), dan kesatuan ekonomi (economic union). Berbagai jenis integrasi ekonomi
tersebut akan dibahas dibawah ini : A.Daerah Perdagangan Bebas Daerah atau
kawasan perdagangan bebas terjadi jika sekelompok negara sepakat untuk
menghapuskan berbagai hambatan perdagangan, seperti tarif dan kuota, antar sesama
negara anggota. Meskipun demikian, masing-masing negara tetap memiliki dan
memberlakukan berbagai hambatan terhadap negara-negara bukan anggota kawasan
tersebut. Contoh daerah perdagangan bebas adalah The European Free Trade Area
(EFTA) yang dibentuk tahun 1960 dan menghasilkan konvensi Stockholm. Konvensi
tersebut menciptakan Daerah Perdagangan Bebas Eropa antar tujuh negara, yaitu
Austria, Denmark, Norwegia, Portugal, Swedia, Swiss, dan Inggris. Hambatan antar
negara-negara ini dapat dihilangkan secara bertahap dalamtahun 1960 sampai dengan
tahun 1966. Setelah itu, Finlandia bergabung pada tahun 1961 dan Islandia tahun
1977. Di wilayah Asia Tenggara, negara-negara ASEAN mencetuskan kawasan
perdagangan bebas yang dikenal dengan nama ASEAN Free Trade Area (AFTA).
AFTA dibentuk pada awal tahun 1993 oleh tujuh negara anggota ASEAN, yaitu
Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei dan Vietnam. Anggotanya
kemudian bertambah dengan masuknya Laos, Kamboja, dan Myanmar. Keringanan
yang diterapkan antar sesama anggota, misalnya, adalah penurunan tarif bea masuk
dari negara-negara sesama anggota AFTA. Misalnya, Indonesia akan memberikan
tarif bea masuk yang lebih rendah terhadap impor radio buatan Malaysia
dibandingkan dengan impor radio dari Cina (bukan anggota AFTA). b. Perserikatan
pabean (custom unions) Pada perserikatan pabean, antar sesama negara anggota
memberlakukan ketentuan perdagangan bebas dan tarif bea masuk serta kuota yang
seragamterhadap impor dari negara- negara bukan anggota. Misalnya negara X, Y, dan
Z membentuk perserikatan pabean. Perdagangan di antara ketiga negara tersebut akan
berlangsung secara bebas atau tidak ada hambatan baik berupa tarif maupun kuota.
Namun jika negara X, Y, dan Z mengimpor produk tertentu dari negara di luar
anggota, maka ketiganya akan memberlakukan tarif yang seragam terhadap produk
tersebut. c. Pasar bersama (common market)
 Dalam integrasi ekonomi berbentuk pasar bersama, sesama negara anggota
mempunyai kebebasan secara penuh untuk memindahkan faktor-faktor produksi,
khususnya modal dan tenaga kerja, serta membentuk kawasan perdagangan bebas dan
menyeragamkan peraturan tarif bea masuk. Contoh bentuk kerjasama ini adalah
Masyarakat Eropa (ME) atau European Community (EC). ME didirikan pada tahun
1958 oleh Jerman Barat (sekarang Jerman), Perancis, Belgia, Italia, Luxemburg, dan
Belanda. Saat ini anggotanya bertambah lagi dengan masuknya negara Inggris,
Yunani, Spanyol, Portugal, Irlandia, dan Denmark. Nama European Community ini
juga kemudian berubah menjadi European Union (EU). d. Kesatuan ekonomi
(economic union) Negara-negara yang membentuk kerjasama kesatuan ekonomi
(economic union) memiliki kebijakan ekonomi tunggal atau serupa, termasuk
kebijakan moneter, pajak, maupun perdagangan. Sampai saat ini hanya European
Union yang mengarah pada bentuk kerjasama ini. Hal ini, misalnya, ditandai dengan
diberlakukannya mata uang tunggal untuk kawasan tersebut yang dinamakan
European Currency Unit (ECU) atau Euro.
BAB IV

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa
negara tertentu saja. Organisasi regional mempunyai wilayah kegiatannya bersifat
regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan
tertentu saja.

Organisasi Global atau Internasional adalah organisasi yang tidak terbatas pada
kawasan tertentu, akan tetapi meliputi seluruh wilayah. Kerjasama bisa dalam sektor
politik, ekonomi maupun social dan budaya

3.2. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini,diharapkan pembaca dapat menggunakan makalah ini
sebagai penambah wawasan dan sebagai referensi sejarah mengenai organisasi-
organisasi regional dan global. Penulis menyadari bahwa penulis masih jauh dari
kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
mengenai makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat
dipertanggung jawabkan
DAFTAR PUSTAKA

http://yulitaip.blogspot.com/2018/03/makalah-peran-organisasi-
global-dan.html
1. Boediono. Ekonomi Nasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.
2. Amir M.S. 1990. Penuntun Ekspor. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.
3. Salvatore, Dominick. 1992. Ekonomi Internasional. Jakarta : Erlangga. Sobri.
Ekonomi Internasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.

Anda mungkin juga menyukai