Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH INDONESIA DAN

PERDAMAIAN DUNIA
Disusun oleh :
Gayatri Dyah Pitaloka (142200262)

Muhammad Afif Fauzan Hadiyanto Putra (142200263)

Nurul Latifah (142200264)

Stevani Meily Juwardi (142200265)

Sabela Rahma Jaya (142200266)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN”
YOGYAKARTA
2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Indonesia dan Perdamaian Dunia.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh Ibu Dra. Istiana Rahatmawati, M. Si, selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dan juga untuk menambah pengetahuan serta wawasan bagi
para pembaca dan penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Istiana Rahatmawati, M. Si, selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga kami
dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang Indonesia dan Perdamaian Dunia. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Kami sebagai penyusun mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada makalah ini. Kami
telah berusaha dengan baik dalam menyusun makalah, namun kami menyadari bahwa kami
seorang manusia biasa yang memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua tentang Indonesia dan
Perdamaian Dunia.
Sleman, 30 Juni 2021
Penyusun

DAFTAR ISI
MAKALAH INDONESIA DAN PERDAMAIAN DUNIA ................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG MASALAH .............................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................. 5
C. TUJUAN........................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 6
A. MAKNA ATAU PENGERTIAN PERDAMAIAN DUNIA ........................ 6
B. INDONESIA DAN PERDAMAIAN DUNIA .............................................. 7
C PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA MELALUI HUBUNGAN
INTERNASIONAL ............................................................... 8
D PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA MELALUI ORGANISASI
INTERNASIONAL............................................................ 10
E PERANAN INDONESIA DALAM MEMBANTU MENYELESAIKAN KONFLIK DI
BERBAGAI NEGARA ....................................................... 15
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 19
A. KESIMPULAN ........................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam suatu Negara tidak dapat berdiri sendiri, seperti halnya individu sebagai makhluk
sosial. Negara tentunya akan memerlukan Negara atau komponen yang lain. Bahkan adapula
Negara yang memiliki keterkaitan serta ketergantungan dalam aspek ekonomi, sosial, dan
politik. Jika adanya keterkaitan antar Negara dengan Negara lain tersebut tentunya ada
sebuah hubungan yang baik. Salah satunya merupakan Negara kita sendiri yaitu Negara
Indonesia dengan Negara-negara lain. Dinamakan masyarakat global, ditandai adanya saling
ketergantungan antar bangsa, adanya persaingan yang ketat dalam suatu kompetensi dan
dunia cenderung berkembang kearah perebutan pengaruh antar bangsa, baik lingkup regional
maupun lingkup global.
Namun pada kenyataannya masih banyak hubungan yang bertentangan antara Negara satu
dengan Negara yang lain. Yang mengakibatkan terjadinya konflik dan terusiknya perdamaian
dunia. Konflik biasanya dipicu dengan adanya masalah dalam hal sosial, ekonomi, politik,
agama maupu kebudayaan. Terjadinya konflik akibat adanya keserakahan, kurang saling
menghargai dan mengerti antara satu dengan yang lain. Dari masalah diatas dalam makalah
ini akan membahas apa yang dimaksud dengan perdamaian dunia itu sendiri dan cara
mewujudkan perdamaian dunia serta partisipasi Indonesia dalam perdamaian dunia.
Selain itu salah satu tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Salah satu konsekuensi dari tujuan tersebut adalah bangsa Indonesia harus
senantiasa berperan serta dalam menciptakan perdamaian dunia. Hal tersebut dikarenakan
Bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia di dunia, sehingga sudah
seharusnya bangsa Indonesia berada pada barisan terdepan dalam upaya menciptakan
perdamaian dunia.
B. RUMUSAN MASALAH
 1. Apa Pengertian dan Makna Perdamaian Dunia?
 2. Bagaimana Indonesia Terhadap Perdamaian Dunia?
 3. Bagaimana Peran Indonesia Dalam Perdamaian Dunia Melalui Hubungan
Internasional?
 4. Bagaimana Peran Indonesia Dalam Perdamaian Dunia Melalui Organisasi
Internasional?
 5. Bagaimana Peranan Indonesia Dalam Membantu Menyelesaikan Konflik Di Berbagai
Negara?
C. TUJUAN
 1. Untuk Mengetahui Arti Dan Makna Perdamaian Dunia
 2. Untuk Mengetahui Sikap Dan Peran Indonesia Terhadap Perdamaian Dunia
 3. Untuk Mengetahui Peran Indonesia Dalam Perdamaian Dunia Melalui Hubungan
Internasional
 4. Untuk Mengetahui Peran Indonesia Dalam Perdamaian Dunia Melalui Organisasi
Internasional
 5. Untuk Mengetahui Peranan Indonesia Dalam Membantu Menyelesaikan Konflik Di
Berbagai Negara
PEMBAHASAN
A. MAKNA ATAU PENGERTIAN PERDAMAIAN DUNIA
Perdamaian dunia adalah konsep keadaan ideal kebahagiaan, kebebasan, dan kedamaian di
dalam dan di antara semua orang dan bangsa di dunia. Perdamaian Dunia Dalam studi
perdamaian, perdamaian dipahami dalam dua pengertian. Pertama, perdamaian adalah
kondisi tidak adanya atau berkurangnya segala jenis kekerasan. Kedua, perdamaian adalah
transformasi konflik kreatif non-kekerasan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
perdamaian adalah apa yang kita miliki ketika transformasi konflik yang kreatif berlangsung
secara tanpa kekerasan.
Perdamaian selain merupakan sebuah keadaan, juga merupakan suatu proses kreatif tanpa
kekerasan yang dialami dalam transformasi (fase perkembangan) suatu konflik. Umumnya
pemahaman tentang kekerasan hanya merujuk pada tindakan yang dilakukan secara fisik dan
mempunyai akibat secara langsung. Batasan seperti ini terlalu minimalistis karena rujukannya
berfokus pada peniadaan atau perusakan fisik semata. Kendati pun demikian, pengertian
perdamaian tidak berhenti di situ. Perdamaian bukan sekedar soal ketiadaan kekerasan atau
pun situasi yang anti kekerasan. Lebih jauh dari itu perdamaian seharusnya mengandung
pengertian keadilan dan kemajuan.
Hari Perdamaian Internasional, atau biasa disebut Hari Perdamaian Dunia, diperingati setiap
21 September. Hari Perdamaian Internasional ditetapkan pada 1981 oleh Majelis Umum
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Perdamaian dunia ini dapat tercapai dengan adanya hubungan
yang baik antar Negara, salah satunya dapat dibangun melalui hubungan internasional
sehingga dapat tercipta stabilitas yang dapat menjadi penggerak ekonomi di setiap negara.
Negara yang hidup damai akan membuat warganya juga hidup dalam kemakmuran.
Arti Penting Perdamaian Dunia Bagi Kemajuan Sebuah Negara :
1. Terjalinnya hubungan internasional yang baik
Arti penting perdamaian dunia bagi kemajuan sebuah negara adalah terjalinnya hubungan
internasional yang baik antar negara. Melalui hubungan internasional, sebuah negara dapat
mencukupi kebutuhannya dalam berbagai bidang.
2. Mendukung perkembangan negara
Perdamaian dunia bagi kemajuan sebuah negara merupakan syarat penting bagi terlaksananya
pembangunan suatu negara. Tanpa perdamaian dunia, sebuah negara tidak akan bisa
melaksanakan program pembangunannya.
3. Stabilitas politik
Perdamaian dunia bagi kemajuan sebuah negara juga berpengaruh pada kondisi politik.
Stabilitas politik akan berdampak baik bagi hubungan negara yang saling bekerjasama.
Sehingga tidak ada masalah politik yang dapat menganggu hubungan antar negara.
4. Stabilitas ekonomi
perdamaian dunia bagi sebuah negara juga dapat mendukung stabilitas ekonomi sebuah
negara. Dengan perdamaian dunia, tiap negara bisa saling mendukung laju ekonominya.
Dengan begitu, kemajuan dapat dicapai oleh sebuah negara.
5. Mendukung keamanan negara
Perdamaian dunia bagi kemajuan sebuah negara sangat berkaitan dengan keamanan negara.
Negara tanpa kedamaian akan rentan mengalami peperangan. Perang adalah nyata dan
memiliki banyak konsekuensi.
B. INDONESIA DAN PERDAMAIAN DUNIA
Indonesia dalam Perdamaian Dunia ditegaskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 yang berbunyi : “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan
oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan”. Dalam alenia keempat pembukaan Undang-Undang
dasar 1945 dengan meletakkan kewajiban atas pemerintahan untuk serta melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pernyataan Indonesia dalam perdamaian dunia juga termasuk kedalam tujuan bangsa
Indonesia.
C. PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA MELALUI HUBUNGAN
INTERNASIONAL
1. Makna Hubungan Internasional
Hubungan Internasional merupakan hubungan yang bersifat global meliputi semua semua
hubungan yang terjadi dengan melampaui batas – batas ketatanegaraan. Konsepsi hubungan
internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan dengan konsepsi politik
luar negeri, hubungan luar negeri dan politik internasional.
Makna dari ketiga konsep tersebut adalah:
 a. Politik luar negeri. Yaitu seperangkat cara/kebijakan/strategi yang dilakukan oleh suatu
negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan negara serta
mewujudkan kepentingan nasional negara yang bersangkutan.
 b. Hubungan luar negeri. Yaitu keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara
dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
 c. Politik internasional. Yaitu politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan
tindakan beberapa atau semua negara serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara
dengan organisasi internasional.
2. Pentingnya Hubungan Internasional bagi Indonesia
Suatu negara dapat menjalin hubungan dengan negara lain manakala kemerdekaan dan
kedauatannya telah diakui secara de facto dan de jure oleh negara lain.
Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor – faktor
berikut:
 a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancamnya kelangsungan hidup yang akan
datang, baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
 b. Faktor eksternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu
negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain.
Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah – masalah ekonomi,
politik, hukum, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.
Bangsa Indonesia dalam membina hubungan dengan negara lain menerapkan prinsip politik
luar negeri yang bebas aktif dan diabdikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan
pembangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pembangunan hubungan internasional bangsa indonesia ditujukan untuk peningkatan
persahabatan dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai macam
forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu, bagi bangsa indonesia
hubungan internasional diarahkan untuk hal – hal berikut:
 a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara
 b. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan
negara kebangsaan yang demokratis.
 c. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita – cita yang
tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan filsafah negara kita
 d. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin Hubungan Internasional
Setiap negara mempunyai kebijakan politiknya masing – masing . Kebijakan politik masing –
masing negara dalam pergaulan internasional dinamakan politik luar negeri.
Pemerintah Indonesia pada waktu itu berpendapat bahwa pendirian yang harus diambil tidak
menjadikan negara kita terjebak dalam kepentingan dua blok. Negara kita harus menjadi
subjek yang berhak menentukan sikap sendiri dan memperjuangkan tujuan sendiri, yaitu
merdeka seutuhnya tanpa ada rongrongan dari negara lain.
Dalam kesempatannya, Drs.Muhammad Hatta menyampaikan pidatonya dengan judul yang
sangat menarik, yaitu Mendayung antara Dua Karang. Pidato tersebut dirumuskan sebagai
prinsip bebas aktif, yang kemudian menjadi corak politik luar negeri Indonesia sampai
sekarang.
D. PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA MELALUI ORGANISASI
INTERNASIONAL
Secara umum organisasi internasional dapat diartikan sebagai organisasi yang berkedudukan
sebagai subyek hukum internasional dan mempunyai kapasitas untuk membuat perjanjian
internasional. Karena merupakan subjek hukum internasional, organisasi internasional
mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam konvensi-konvensi internasional.
Organisasi internasional pada umumnya beranggotakan negara-negara. Akan tetapi meskipun
demikian tidak menutup kemungkinan organisasi internasional terdiri dari berbagai badan
hukum atau badan usaha, tergantung dari sifat dari organisasi tersebut. Indonesia terlibat
dalam berbagai organisasi internasional. Hal tersebut sebagai perwujudan dari komitmen
Bangsa Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia. Dalam menjalin hubungan
internasional dengan negara lain Indonesia selalu menitikberatkan pada peran atau
konstribusi yang dapat diberikan oleh bangsa Indonesia bagi kemajuan peradaban dan
perdamaian dunia. Organisasi internasional yang diikuti oleh indonesia antara lain :
1. Peran Indonesia Dalam Pbb (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
Perserikatan Bangsa-Bangsa disingkat sebagai PBB (United Nations, disingkat UN) adalah
organisasi internasonal yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk mendorong
kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti liga Bangsa-Bangsa dan didirikan
setelah perang Dunia untuk mencegah terjadinya konflik serupa. Pada saat didirikan, PBB
memiliki 51 negara anggota; saat ini terdapat 193 anggota. Selain negara anggota, beberapa
organisasi internasional, dan organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat
permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus
sebagai pengamat. Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota (non-member states)
dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil permanen di PBB,
sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB) Indonesia resmi menjadi anggota
PBB ke-60 pada tanggal 28 September 1950 dengan suara bulat dari para negara anggota. Hal
tersebut terjadi kurang dari setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda melalui
Konferensi Meja Bundar. Indonesia dan PBB memiliki keterikatan sejarah yang kuat
mengingat kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tahun 1945, tahun yang sama
ketika PBB didirikan dan sejak tahun itu pula PBB secara konsisten mendukung Indonesia
untuk menjadi negara yang merdeka, berdaulat, dan mandiri. Peran PBB terhadap Indonesia
pada masa revolusi fisik cukup besar seperti ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia
dan Australia mengusulkan agar persoalan Indonesia dibahas dalam sidang umum PBB.
Selanjutnya, PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang membawa Indonesia-Belanda ke
meja Perundingan Renville. Ketika terjadi Agresi militer Belanda II, PBB membentuk UNCI
(United Nations Commisions for Indonesia) yang mempertemukan Indonesia-Belanda dalam
Perundingan Roem Royen. Tujuan utama PBB adalah:
 1) Menjaga perdamaian dan keamanan dunia
 2) Memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa melalui penghormatan
hak asasi manusia
 3) Membina kerjasama internasional dalam pembangunan bidang ekonomi, sosial, budaya,
dan lingkungan
 4) Menjadi pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara yang
membahayakan perdamaian dunia
 5) Menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan
konflik bersenjata.
2. Peran Indonesia Dalam Asean (Association Of South East Asian Nation)
ASEAN merupakan oragnisasi kerjasma di kawasan Asia Tenggara yang di dirikan melalui
Deklarasi ASEAN tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Negara-negara pendiri
sekaligus yang tergabung dalam ASEAN ini adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura,
dan Thailand. Latar belakang terbentuknya ASEAN adalah persamaan nasib sebagai negara
yang pernah dijajah. Indonesia sebagai bagian dari Asia Tenggara khususnya dan dunia
umumnya, menyadari pentingnya hubungan kerja sama dengan negara-negara lain di
berbagai belahan bumi. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam tujuan negara yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Indonesia banyak
berperan aktif dalam berbagai organisasi internasional, terutama di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu Indonesia juga menjalin kerja sama bilateral dengan beberapa negara secara
khusus. Dalam menjalin hubungan internasional ini, Indonesia menggunakan politik luar
negeri yang bebas aktif. Bebas artinya bangsa Indonesia bebas menentukan sikap yang
berkaitan dengan dunia internasional. Aktif artinya Indonesia berperan serta secara aktif
dalam memperjuangkan terciptanya perdamaian dunia dan berpartisipasi dalam mengatasi
ketegangan internasional. Indonesia adalah negara terbesardi AsiaTenggara, dan memegang
peranan penting dalam hal keamanan dan stabilitas di Asia Tenggara. Indonesia mempunyai
peranan besar dalam membentuk kesepakatan untuk stabilitas regional dan perdamaian.
Misalnya, Indonesia telah mengambil peran utama dalam membantu proses pemulihan
kembali demokrasi di Kamboja. Selain itu Indonesia menjadi perantara dalam proses
pemisahan diri muslim di Filipina Selatan. Indonesia sangat berperan aktif dalam organisasi
ASEAN. Sebagai sesama negara dalam satu kawasan, satu ras, satu rumpun, hubungan
negara-negara di AsiaTenggara seperti layaknya kakak beradik. Menyadari akan hal itu,
maka Indonesia menjadi salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN. Peran Indonesia
dalam ASEAN hingga saat ini tidak pernah surut. Bahkan, ASEAN menjadi prioritas utama
dalam politik luar negeri Indonesia. Indonesia selalu aktif berpartisipasi dalam setiap
penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau pertemuan-pertemuan ASEAN.
Indonesia sering menjadi tuan rumah dalam acara-acara penting ASEAN. Di antaranya
adalah sebagai berikut.
 1) KTT ASEAN pertama KTT ini diselenggarakan di Bali pada tanggal 24 Februari 1976.
Dalam KTT ini dihasilkan dua dokumen penting ASEAN yaitu sebagai berikut :
 a. Deklarasi ASEAN Bali Concord I, berisi berbagai program yang akan menjadikerangka
kerja sama ASEAN selanjutnya. Kerja sama ini meliputi bidangpolitik, ekonomi, sosial,
budaya, dan keamanan.
 b. Perjanjian persahabatan dan kerja sama. Dalam perjanjian ini disepakati prinsip-prinsip
dasar dalam hubungan satu sama lain. Prinsip ini antara lain tidak campurtangan urusan
dalam negeri satu sama lain, menyelesaikan perselisihandengancara damai, dan menolak
penggunaan ancaman/kekerasan.
 2) Pertemuan informal pemimpin negara ASEAN pertama Pertemuan diselenggarakan di
Jakarta pada tanggal 30 November 1996. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari
keputusan yang dihasilkan dalam KTT ke-5 ASEAN di Bangkok pada bulan Desember 1995.
 3) KTT ASEAN ke-sembilan KTT ke-sembilan diselenggarakan di Bali tanggal 7 Oktober
2003. Dalam KTT ini dihasilkan Deklarasi ASEAN Bali Concord II, sebagai kelanjutan dari
Bali Concord I 1976. Bali Concord II berfungsi memperkuat Visi ASEAN 2020. Dalam Bali
Concord II ditetapkan Komunitas ASEAN yang didasarkan atas tiga pilar yaitu Komunitas
Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC), dan Komunitas Sosial
Budaya ASEAN (ASCC).
Prinsip-prinsip utama ASEAN sebagai berikut :
 1) Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan
identitas nasional setiap negara.
 2) Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur
tangan, subversif atau koersi pihak luar.
 3) Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
 4) Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
 5) Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
 6) Kerja sama efektif antara anggota
3. Peran Serta Indonesia Dalam Gerakan Non-Blok (GNB)
Bagi Indonesia, GNB merupakan wadah yang tepat bagi Negara-negara berkembang untuk
memperjuangkan cita-citanya dan untuk itu Indonesia senantiasa berusaha secara konsisten
dan aktif membantu berbagai upaya kearah pencapaian tujuan dan prinsip-prinsip Gerakan
Non Blok.
GNB mempunyai arti yang khusus bagi bangsa Indonesia yang dapat dikatakan lahir sebagai
Negara netral yang tidak memihak. Hal tersebut tercermin dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
“kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Selain itu
diamanatkan pula bahwa Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Kedua mandat tersebut juga merupakan
falsafah dasar GNB.
Sesuai dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif, Indonesia memilih untuk menentukan
jalannya sendiri dalam upaya membantu tercapainya perdamaian dunia dengan mengadakan
persahabatan dengan segala bangsa. Sebagai implementasi dari politik luar negeri yang bebas
dan aktif itu, selain sebagai salah satu Negara pendiri GNB, Indonesia juga senantiasa setia
dan memegang teguh pada prinsip-prinsip dan aspirasi GNB. Sikap ini secara konsisten
ditunjukkan Indonesia dalam kiprahnya pada masa kepemimpinan Indonesia pada tahun
19921995. Selama tiga tahun dipimpin Indonesia, banyak kalangan menyebut, GNB berhasil
memainkan peran penting dalam percaturan politik global. Lewat Jakarta Message, Indonesia
memberi warna baru pada gerakan ini dengan meletakkan titik berat kerjasama pada
pembangunan ekonomi. Akan tetapi meskipun demikian, politik dan keamanan negara-
negara sekitar tetap menjadi perhatian. Dengan kontribusi positifnya selama ini, Indonesia
dipercaya untuk turut menyelesaikan berbagai konflik regional, antara lain konflik berdarah
di Kamboja, gerakan separatis Moro di Filipina dan sengketa di Laut Cina Selatan. Meskipun
sekarang, Indonesia tidak lagi menjabat sebagai pimpinan GNB, namun tidak berarti bahwa
penanganan oleh Indonesia terhadap berbagai permasalahan penting GNB akan berhenti atau
mengendur. Sebagai anggota GNB, Indonesia akan tetap berupaya menyumbangkan
peranannya untuk kemajuan GNB dimasa yang akan datang dengan mengoptimalkan
pengalaman yang telah didapat selama menjadi Ketua GNB.
E. PERANAN INDONESIA DALAM MEMBANTU MENYELESAIKAN KONFLIK
DI BERBAGAI NEGARA
1. Thailand Berdamai saat Era Soeharto
Perdamaian Thailand berawal pada awal periode 1980-an, saat Presiden Filipina Ferdinand
Marcos berusaha mencari dukungan dari negara-negara Timur Tengah dan Indonesia untuk
menyelesaikan konflik dengan Bangsa Moro di Mindanau. Saat itu Moro ingin merdeka dan
memisahkan diri dari Filipina. Marcos bertemu dengan Soeharto di Jakarta, meminta
penyelesaian soal Moro agar tetap menjadi bagian Filipina. Soeharto menerima permintaan
Marcos. Indonesia setuju untuk mendamaikan konflik dengan syarat Bangsa Moro tetap
menjadi bagian dari Filipina.
Langkah perdamaian ini diteruskan oleh pengganti Marcos, Presiden Corazon Aquino. Tahun
1989, disepakati otonomi daerah istimewa untuk kawasan Muslim Mindanau. Namun hal itu
tak lantas membuat konflik selesai. 23 September 1993, Presiden Fidel Ramos mengunjungi
Presiden Soeharto di Jakarta. Kembali meminta bantuan untuk menyelesaikan konflik di
Mindanau.
Indonesia kemudian membawa masalah Mindanau ke Forum Menteri Luar Negeri Negara
Muslim. Dibentuk Komite Enam, dengan Indonesia sebagai ketuanya. "Indonesia dipilih
karena menjadi negara Muslim terbesar, punya kepemimpinan yang kuat di kawasan ASEAN
dan punya pengalaman menengahi konflik di Kamboja." Demikian ditulis Anak Agung
Banyu Perwita dalam buku Indonesia And The Muslim World. Tak mudah menyelesaikan
konflik pemerintah Filipina dengan Bangsa Moro. Indonesia selalu terlibat sebagai fasilitaror.
Akhirnya perjanjian damai bisa diteken antara kedua pihak tahun 1996.
2. Konflik Perbatasan Thailand dan Kamboja
Indonesia sebagai ketua ASEAN menggelar Informal ASEAN Foreign Minister's Meeting
(pertemuan informal para Menlu ASEAN) dengan agenda tunggal pembahasan penyelesaian
konflik Thailand dan Kamboja. Konflik kedua negara terjadi di satu kuil kuno di perbatasan
kedua negara yang disengketakan. Dalam pertemuan itu membahas perdamaian Thailand dan
Kamboja. Indonesia sebagai mediator tercapai ketika Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
mampu mendamaikan kedua negara di PBB pada 14 Februari 2011.
Marty melakukan "shuttle diplomacy" menemui Menlu Kamboja Hor Nam Hong di Phnom
Penh dan Menlu Thailand Kasit Piromya di Bangkok untuk mendapatkan informasi dari
pihak pertama. Bersama-sama dengan Menlu Thailand dan Kamboja, Menlu Marty pun ke
New York untuk memberikan pertimbangan dan masukan mengenai peran ASEAN dalam
menyelesaikan konflik internal di kawasan. Langkah ini terbukti efektif dengan stabilnya
kembali wilayah konflik di perbatasan Thailand dan Kamboja.
Menanggapi langkahnya, Menlu Marty mengatakan "sejak awal ia menghindari adanya
kevakuman pada tingkat kawasan yang memerlukan intervensi secara langsung oleh DK
PBB. Kini, sebaliknya, keterlibatan DK PBB adalah dalam rangka mendukung upaya
Indonesia selaku Ketua ASEAN."
3. Konflik Kamboja dan Vietnam
Indonesia pernah menjadi tuan rumah Jakarta Informal Meeting (JIM) pada 1988 sampai
1989. Pertemuan itu bertujuan untuk menyelesaikan konflik antara Kamboja dan Vietnam.
Saat itu, Indonesia berhasil memfasilitasi dan memediasi kedua negara yang sedang
bermusuhan untuk bisa duduk bersama-sama mendiskusikan dan menyelesaikan konflik
diantara mereka. Hasilnya, Vietnam menarik pasukannya dari Kamboja dan situasi damai di
Kamboja tercipta.
4. Konflik Etnis Rohingya dengan Myanmar
Konflik yang masih terjadi hingga menjadi perbincangan luar negeri adalah konflik etnis
Rohingya dengan Myanmar. Banyak yang beranggapan bahwa pemimpin de facto Myanmar,
Aung San Suu Kyi tak banyak berperan dalam menyelesaikan konflik tersebut. Indonesia
turut membantu menyelesaikan masalah ini. Sudah beberapa kali Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi mengunjungi Myanmar dan Bangladesh untuk membicarakan perdamaian Myanmar
dengan Rohingya.
Pada 4 September 2017, Menteri Retno mendesak pemerintah dan otoritas keamanan
Myanmar untuk membuka akses masuk bagi pemberian bantuan kemanusiaan untuk
mengatasi krisis yang terjadi di Rakhine State. Salah satu pejabat yang ditemui Menteri Retno
adalah Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior U Min Aung Hlaing. Menlu
menyampaikan bahwa penurunan ketegangan di Rakhine State harus menjadi prioritas
pemerintah Myanmar. Menteri Retno juga bertemu dengan Suu Kyi di Myanmar pada 5
September 2017 untuk membawa amanah dari masyarakat Indonesia dan dunia internasional
terkait krisis kemanusiaan yang dialami muslim Rohingya yang mendapat penyiksaan militer
Myanmar.
Menlu Retno menyampaikan usulan Indonesia yang disebut Formula 4+1 untuk mengatasi
krisis kemanusiaan di Myanmar. Pertama, mengembalikan stabilitas dan keamanan. Kedua,
agar militer Myanmar menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan. Ketiga, mendorong
pemerintah Myanmar memberikan perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine
State tanpa memandang suku dan agama. Keempat, membuka akses untuk bantuan
keamanan.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hubungan dan kerjasama antara bangsa muncul karena tidak meratanya pembagian kekayaan
alam dan perkembangan industri diseluruh dunia sehingga terjadi saling ketergantungan
antara bangsa dan Negara yang berbeda. Karena hubungan dan kerjasama ini terus menerus,
sangatlah penting untuk memelihara dan mengaturnya sehingga bermanfaat dalam
pengaturan khusus sehingga tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian antara bangsa di
dunia. Politik luar negeri adalah strategi yang digunakan suatu Negara dalam hubungannya
dengan Negara-negara lain. Maka politik luar negeri berhubungan erat dengan kebijakan
yang akan dipilih oleh suatu Negara. Hal ini terkait dengan politik luar negeri yang
diterapkan Indonesia.Kebijakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif tentunya merupakan
strategi politik yang diterapkan Indonesia dalam politik global.Agar prinsip bebas aktif ini
dapat dioperasioalisasikan dalam politik luar negeri Indonesia maka setiap priode
pemerintahan hendaklah menetapkan landasan operasional. Politik luar negeri Indonesia yang
senantiasa berubah sesuai dengan kepentingan nasional.
Perumusan politik luar negeri suatu Negara tak terlepas dari kepentingan nasional Negara
yang bersangkutan. Dengan kata lain, ketika kepentingan nasional suatu Negara terancam,
maka politik luar negeri akan dikeluarkan sebagai salah satu upaya dalam mengamankan
kepentingan ansional Negara yang bersangkutan. Sengketa internasional adalah suatu
perselisihan antara subyek-subyek hokum internasional mengenai fakta, hukum atau politik
dimana tuntutan atau pernyataan suatu pihak ditolak,dituntut balik atau diigkari oleh pihak
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://osf.io/preprints/inarxiv/ugaxw/download
https://www.liputan6.com/news/read/3504929/4-negara-berkonflik-yang-berhasil-
didamaikan-indonesia
https://www.riauonline.co.id/nasional/read/2018/05/07/inilah-sederet-negara-berkonflik-
yang-didamaikan-indonesia
https://news.detik.com/berita/d-5252191/4-peran-indonesia-dalam-perdamaian-dunia-yang-
harus-diketahui
https://news.detik.com/berita/d-5252191/4-peran-indonesia-dalam-perdamaian-dunia-yang-
harus-diketahui
https://www.dream.co.id/your-story/inilah-arti-penting-perdamaian-dunia-bagi-kemajuan-
sebuah-negara-201109r.html
https://ex-school.com/artikel/peran-indonesia-dalam-menciptakan-perdamaian-dunia-melalui-
hubungan-internasional

Anda mungkin juga menyukai