Anda di halaman 1dari 7

Indonesia dan Perdamaian Dunia

1. Pengertian Perdamaian Dunia


Dalam studi perdamaian, perdamaian dipahami dalam dua pengertian.
Pertama, perdamaian adalah kondisi tidak adanya atau berkurangnya segala jenis kekerasan.
Kedua, perdamaian adalah transformasi konflik kreatif non-kekerasan. Dari dua definisi
di atas dapatdisimpulkan bahwa perdamaian adalah apa yang kita miliki ketika transformasi
konflik yangkreatif berlangsung secara tanpa kekerasan. Perdamaian selain merupakan
sebuahkeadaan, juga merupakan suatu proses kreatif tanpa kekerasan yang
dialami dalam
transformasi (fase perkembangan) suatu konflik. Umumnya pemahaman tentang kekerasan
hanya merujuk padatindakan yang dilakukan secara fisik dan mempunyai akibat secara
langsung. Batasan sepertiini terlalu minimalistis karena rujukannya berfokus pada peniadaan
atau perusakan fisiksemata.Kendati pun demikian, pengertian perdamaian tidak berhenti di
situ. Perdamaian bukan sekedar soal ketiadaan kekerasan atau pun situasi yang anti
kekerasan. Lebih jauh dariitu perdamaian seharusnya mengandung pengertian keadilan dan
kemajuan. Perdamaiandunia tidak akan dicapai bila tingkat penyebaran penyakit,
ketidakadilan, kemiskinan dankeadaan putus harapan tidak diminimalisir. Perdamaian bukan
soal penggunaan metodekreatif non-kekerasan terhadap setiap bentuk kekerasan, tapi
semestinya dapat menciptakansebuah situasi yang seimbang dan harmoni, yang tidak berat
sebelah bagi pihak yang kuattetapi sama-sama sederajat dan seimbang bagi semua pihak. Jadi
perdamaian duniamerupakan tiadanya kekerasan, kesenjangan, terjadinya konflik antar
negara di seluruh dunia.
2. Mewujudkan Perdamaian Dunia
Ketika ada seseorang ataupun Negara yang lebih suka menyerukan peperangan,mungkin saja
hati nuraninya telah mati. Sebab semua yang hati nuraninya masih berfungsi tentu akan
memilih perdamaian. Bukankah perdamaian itu tidak sulit dan lebih memberikanharapan?
Mengapa harus kita persulit? Sebenarnya tidak sesulit yang kita bayangkan, andai saja semua
orang dan seluruh Negara di dunia ini mau bersama-sama saling bergandengantangan dan
berkomitmen untuk terus menyerukan dan mewujudkan perdamaian dunia.Sudah saatnya kini
kita hapuskan paradigma bahwa mewujudkan sebuah perdamaianitu sulit. Paradigma bahwa
mewujudkan perdamaian itu sulit hanya akan terus membelenggufikiran kita dan menjadi
batu sandungan yang menjegal segala upaya perdamaian itu sendiri. Penulis terkadang
merasa miris, mengapa begitu mudahnya kita serukan konflik dan peperangan?
Sementara itu begitu sulit hanya untuk sebuah perdamaian yang mana demikehidupan bangsa
juga seluruh Negara yang lebih baik. Ini tentu menjadi PR untuk bangsaIndonesia khususnya
dan seluruh Negara di dunia yang masih bernurani tentunya.Kita bersama harus yakin bahwa
suatu saat nanti perdamaian dunia akan benar-benarterwujudkan. Tentu yakin saja tidak
cukup dan tidak akan pernah mengubah keadaan. Harusada upaya-upaya nyata yang kita
lakukan bersama Negara-negara di seluruh penjuru dunia.Selama ini memang sering ada
upaya-upaya diplomasi dan pertemuan antar Negara gunamenciptakan perdamaian dunia.
Pada akhirnya yang dihasilkan seperti biasa yaitu butir-butirkesepakatan atau semacam
perjanjian bersama yang selama ini belum banyak mampumerubah keadaan.Ada beberapa
solusi atau upaya menurut Cipto Wardoyo yang harus dilakukan demimewujudkan
perdamaian dunia, antara lain:

a.

Melalui Pendekatan Cultural (Budaya)


Untuk mewujudkan perdamaian kita harus mengetahui budaya tiap-tiap
masyarakatataupun sebuah Negara. Jika tidak akan percuma saja segala upaya kita.
Dengan mengetahui budaya tiap-tiap masyarakat atau sebuah Negara maka kita
bisa memahami karakteristik darimasyarakat atau Negara tersebut. Atas dasar budaya
dan karakteristik masyarakat atau suatu Negara, kita bisa mengambil langkahlangkah yang tepat dan efektif dalam mewujudkan perdamaian disana. Pendekatan bu
daya ini merupakan cara yang paling efektif dalam mewujudkan perdamaian di
masyarakat Indonesia serta dunia.
b. Melalui Pendekatan Sosial dan Ekonomi
Dalam hal ini pendekatan sosial dan ekonomi yang dimaksudkan terkait
masalahkesejahteraan dan faktor-faktor sosial di masyarakat yang turut berpengaruh
terhadap upaya perwujudan perdamaian dunia. Ketika masyarakatnya kurang
sejahtera tentu saja lebih rawankonflik dan kekerasan di dalamnya. Masyarakat atau
Negara yang kurang sejahtera biasanyaakan tidak perduli atas isu dan seruan
perdamaian. Jangankan memikirkan perdamaian dunia, buat makan untuk hidup
sehari-hari saja sangat susah, begitu fikir mereka yang kurang sejahtera. Maka untuk
mendukung upaya perwujudan perdamaian dunia yang harusdilakukan terlebih dahulu
adalah meningkatkan pemerataan kesejahteraan seluruh masyarakatdan Negara di
dunia ini.
c. Melalui Pendekatan Politik
Melalui pendekatan budaya dan sosial ekonomi saja belum cukup efektif
untukmewujudkan perdamaian dunia. Perlu adanya campur tangan politik, dalam
artian ada agenda politik yang menekankan dan menyerukan terwujudnya perdamaian
dunia. Terlebih lagi bagi Negara-negara maju dan adidaya yang memiliki power
atau pengaruh dimata dunia. Negara-negara maju pada saat-saat tertentu harus berani
menggunakan powernya untuk melakukan sedikit penekanan pada Negara-negara
yang saling berkonflik agar bersedia berdamaikembali. Bukan justru membuat situasi
semakin panas, dengan niatan agar persenjataanmereka terus dibeli.
d. Melalui Pendekatan Religius (Agama)
Pada hakikatnya seluruh umat beragama di dunia ini pasti menginginkan
adanya perdamaian. Sebab saya kira tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan, kekerasan
ataupun peperangan. Semua Negara mengajarkan kebaikan, yang diantaranaya kepeduliandan
perdamaian. Maka dari itu setiap kita yang mengaku beragama dan ber-Tuhan tentu
harusmemiliki kepedulian dalam turut serta mewujudkan perdamaian di masyarakat maupun
dikancah dunia. Para tokoh agama yang dianggap memiliki karisma dan pengaruh besar
dimasyarakat harus ikut serta aktif menyerukan perdamaian.Di lingkungan masyarakat
sekarang ini banyak kita telah menemukan masalah-masalah yang terjadi dan sering
menimbulkan masalah di tengah tengah masyarakat yangkurang memahami satu dengan yang
lainnya. Sebaiknya agar terjadi perdamaian dunia adalahkesadaran dari diri sendiri dan
pemikiran, perbuatan yang tidak semena-mena agar tidakterjadi kesalahpahaman dan konflik
atau keributan di tengah masyarakat.Kita harus memiliki suatu tujuan yang sama dengan
orang lain untuk bersatu dan berjuang demi mewujudkan perdamaian dunia. Kita juga harus
saling mengalah, tidak egoisdan selalu menghargai orang lain. Jika kita hanya berpikir untuk
kepentingan kita sendiritanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain, kebersamaan pun
tentu tidak akanterbentuk dengan baik. Dari kebersamaan tersebut, akan menjadi awal mula

bisaterbentuknya perdamaian. Setelah terbentuknya kebersamaan juga diiperlukan kesadaran.


Maksud dari kesadaran itu adalah kita dituntut untuk sadar terhadap situasi sekitar
kita.Contohnya dengan :

Sadar dibentuknya peraturan, kita patut dan wajib mematuhi peraturan.


Sadar terhadap kekurangan dan kelebihan orang lain
Sadar bahwa kita memiliki perbedaan dengan orang lain seperti suku, adatistiadat,agama, ras, dan status sosial.
Sadar untuk mengendalikan diri dan menempatkan diri
Jadi dengan semua cara itu, kita dituntut untuk menjalin hubungan sesama dengan baik,
sehingga perdamaian dunia akan cepat terwujud.
3. Partisipasi Indonesia bagi Perdamaian Dunia
Tidak hanya lembaga yang membantu dalam perwujudan perdamaian dunia antaralain
ASEAN, EEC, BENELUX, APEC, IBRD, IMF, UNDP, IDA dan masih banyak yanglainnya,
Indonesia juga peran serta Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaianmerupakan
amanat Pembukaan UUD 1945, yaitu dalam rangka mewujudkan perdamaiandunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Disisi lain,konstelasi
perubahan dunia akan selalu berpengaruh terhadap kelangsungan bangsa negaraIndonesia.
Dunia yang aman dan damai tentu saja menjadi harapan semua umat manusiatermasuk
bangsa Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang termasuk
lima besar dunia, sudah sepantasnya bangsa Indonesia turut memberikan kontribusi nyata per
-damaian dunia. Peran serta Indonesia dalam kancah pemeliharaan perdamaian duniamemang
sudah bukan hal yang baru. Sesuai amanat konstitusi, sejak dekade awalkemerdekaan,
Indonesia sudah mengirimkan personelnya untuk terlibat aktif melaksanakan ketertiban dunia
melalui berbagai misi perdamaian dibawah bendera Perserikatan BangsaBangsa (PBB).
Keseriusan Indonesia untuk terlibat dalam misi perdamaian dunia telahmengalami
transformasi yang signifikan seiring dengan perkembangan lingkungan strategisserta
komitmen bangsa untuk lebih proaktif dalam menyikapi konflik yang terjadi. Kiprahdan
profesionalitas para pejuang perdamaian baik yang tergabung dalam Kontingen
Garudamaupun civilian experts telah menjadi bukti nyata bahwa bangsa Indonesia
telahmendapatkan kepercayaan dalam mengemban misi mulia tersebut. Dengan tidak
mengurangiapresiasi yang tinggi terhadap civilian experts Indonesia yang saat ini bertugas di
misi PBB,tulisan ini hanya memberikan gambaran tentang kiprah TNI dalam keterlibatan
dandedikasinya memelihara perdamaian dunia, serta roadmap menuju peacekeeper
kelas dunia.
Harapan untuk hidup damai tampaknya masih menjadi impian yang sulit bagisebagian
bangsa di berbagai kawasan. Berakhirnya Perang Dunia II dan perang dingin yangditandai
pembubaran Uni Sovyet tahun 1991, ternyata tidak membuat dunia bebas darikonflik
bersenjata. Perang besar antara kedua negara raksasa AS dengan US memang tidak terjadi,
namun perang kecil dan konflik justru berkecamuk dimana-mana. Di wilayah Balkan, Baltik
dan bekas Uni Sovyet, Afrika, Timur Tengah, perang dan berbagai jeniskonflik lain terus
berkecamuk.Berdasarkan hal diatas, maka perdamaian menjadi impian sekaligus upaya yang
seriusdiharapkan oleh banyak negara. Oleh karena itulah PBB (Perserikatan BangsaBangsa),sebagai organisasi internasional terbesar saat ini memiliki alat kelengkapan yang
dinamakanDewan Keamanan. Dewan Keamanan PBB adalah badan terkuat di PBB.
Tugasnya adalahmenjaga perdamaian dan keamanan antar negara.Untuk menjaga perdamaian
dikawasan konflik, PBB membentuk pasukan perdamaiandalam rangka Operasi
Pemeliharaan Perdamaian (OPP). Beberapa contoh pasukan perdamaian tersebut, sebagai
berikut :

a. ICCS( International Commission For Control and Supervision)


yaitu pasukan perdamaian PBB untuk perdamaian Vietnam Selatan.
b. UNDOF (United Nations Disengagement Observer Force)
yaitu pasukan perdamaian PBB sebagai pengawas pertikaian senjata.c.
c. UNEF (United Nations Emergency Force),
yaitu pasukan perdamaian PBB untukTimur Tengah, Korea Utara, dan Korsel.
d. UNFICYP (United Nations Peace Keeping Force in Cyprus), yaitu
pasukan perdamaian PBB untuk perdamaian di Cyprus.
e. UNMOGIP (United Nations Military Observer Group in India and Pakistan),yaitu
pasukan perdamaian PBB untuk perdamaian India dan Pakistan.
f. UNOC (United Nastions Operations for Congo), yaitu pasukan perdamaian
PBBuntuk Kongo.
g. UNTSO (United Nations Truce Supervision Organization In Palestine), yaitu pasukan
perdamaian PBB untuk Palestina.
h. UNCRO (United Nations Confidence Restorations Operation), yaitu
pasukan perdamaian PBB di Kroasia.
i. UNPROFOR (United Nations Protection Forces), yaitu pasukan perdamaian PBBdi
Bosnia Herzegovina.
j. UNPREDEF (United Preventive Deployment Force), yaitu pasukan perdamaianPBB
di FYROM (Macedonia).
k. UNMIL (United Nations Mission in Liberia), yaitu pasukan perdamaian PBB
diLiberia.
Peran aktif Indonesia di dunia Internasional dalam upaya pemeliharaan perdamaiandunia
dilaksanakan
berdasarkan
pada
kebijakan
politik,
bantuan
kemanusiaan
maupun peranannya baik dalam bentuk sebagai pengamat militer, staf militer atau Kontingen
Satgasoperasi pemeliharaan perdamaian sebagai duta bangsa di bawah bendera PBB.
KeikutsertaanIndonesia dalam upaya perdamaian dunia adalah dengan menjadi anggota
pasukan perdamaian. Keikutsertaan Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian sudah
dimulaisejak tahun 1957. Pasukan perdamaian dari Indonesia dikenal dengan nama Kontigen
Garudaatau Konga. Sejak tahun 1967 sampai saat ini Garuda Indonesia telah diterjunkan
keberbagaikawasan konflik bergabung dengan pasukan perdamaian PBB.Kontigen Garuda 1
diterjunkan ke Mesir pada tanggal 8 Januari 1957. Adapunsamapai sekarang ini Kontigen
Garuda XIIA terakhir kali diterjunkan ke Libanon sebagai bagian dari UNFIL ( Pasukan
Perdamaian PBB di Libanon ) pada September 2006.Selain keikutsertaan melalui Kontingen
Garuda dalam operasi pemeliharaan PBB,Indonesia tercatat sebagai anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB. Sampai saat ini,Indonesia sudah 3 (tiga) kali menjadi anggota tidak
tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu :
a. Keanggotaan Pertama Periode 1973-1974.
b. Keanggotaan Kedua Periode 19951996.
c. Keanggotaan Ketiga Periode 2007 2008.
Dukungan yang luas terhadap keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan inimerupakan
cerminan pengakuan masyarakat internasional terhadap peran dan sumbanganIndonesia
selama ini dalam upaya menciptakan keamanan dan perdamaian baik pada tingkatkawasan
maupun global. Peran dan kontribusi Indonesia tersebut mencakup antara lainketerlibatan
pasukan Indonesia di berbagai misi penjagaan perdamaian PBB sejak tahun1957, upaya
perdamaian di kawasan seperti Kamboja dan Filipina Selatan, dalam konteksASEAN ikut
serta menciptakan tatanan kawasan dibidang perdamaian dan keamanan, serta peran aktif
diberbagai forum pembahasan isu perlucutan senjata dan non-proliferi nuklir.Dengan terpilih
menjadi anggota, berarti Indonesia akan mengemban kepercayaanmasyarakat internasional
untuk berpatisipasi menjadi Dewan Keamanan sebagai badan yang efektif untuk menghadapi

tantangan tantangan global dibidang perdamaian dan keamanansaat ini.Keanggotaan


Indonesia di Dewan Keamanan merupakan wujud dari upaya dibidangdiplomasi untuk
melaksanakan amanat Pembukaan UUD 1945 Alenia IV, yangmemandatkan Indonesia untuk
turut serta secara aktif dalam upaya menciptakan ketertibandunia yang berdasarkan
kebebasan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

c. Unsur kekuatan nasional menurut Palmer & PerkinsUnsur-unsur kekuatan nasional


terdiri atas tanah, sumberdaya, penduduk, teknologi,idiologi, moral, dan
kepemimpinan.
d. Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas ChandraUnsur-unsur kekuatan nasional
terdiri atas tiga, yaitu
Alamiah terdiri atas geografi, sumberdaya, dan penduduk.
Sosial terdiri atas perkembangan ekonomi, struktur politik, budaya dan
moralnasional.
Lain-lain: ide, inteligensi, dan diplomasi, kebijakan kepemimpinan.
e. Unsur kekuatan nasional menurut Alfred T. MahanUnsur-unsur kekuatan nasional
terdiri atas letak geografi, wujud bumi, luas wilayah, jumlah penduduk, watak
nasional, dan sifat pemerintahan.
f. Unsur kekuatan nasional menurut ClineUnsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas
sinergi antara potensi demografi dangeografi, kemampuan ekonomi, militer, strategi
nasional, dan kemauan nasional.
g. Unsur kekuatan nasional model IndonesiaUnsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia
diistilahkan dengan gatra dalamketahanan nasional Indonesia. Pemikiran tentang gatra
dalam ketahanan nasionaldirumuskan dan dikembangkan oleh Lemhanas. Unsurunsur kekuatan nasionalIndonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas
Trigatra dan Pancagatra.
Trigatra adalah aspek alamiah (tangible) yang terdiri atas penduduk, sumber dayaalam, dan
wilayah. Pancagatra adalah aspek social (intangible) yang terdiri atas idiologi,
politik,ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.Bila dibandingkan perumusan
unsur-unsur kekuatan nasional/ketahanan nasional diatas, pada hakikatnya dapat dilihat
adanya persamaan. Unsur-unsur demikian dianggapmempengaruhi Negara dalam
mengembangkan kekuatan nasionalnya untuk menjaminkelangsungan hidup bangsa dan
negara yang bersangkutan. Pertanyaan dasarnya adalahdalam kondisi apa atau bagaimana
unsur-unsur tersebut dapat dikatakan mendukung kekuatan nasional suatu negara. Bila mana
suatu unsur justru dapat melemahkan kekuatan nasionalsuatu negara? Pertanyaan demikian
dapat
diperinci
dan
diperjelas.
Misalnya,
penduduk
yang bagaimanakah yang mampu mendukung kekuatan nasional suatu negara, wilayah ataug
eografi yang seperti apa dapat mengembangkan kekuatan sebuah bangsa, dan
seterusnya.Jawaban eksploratif atas pertanyaan tersebut sampai pada kesimpulan bahwa pada
hakikatnyaketahanan nasional adalah sebuah kondisi atau keadaan.Dalam praktiknya kondisi
ketahanan nasional dapat diketahui melalui pengamatanatas sejumlah gatra dalam suatu
kurun waktu tertentu. Hasil pengamatan yang mendalam ituakan menggambarkan tingkat
ketahanan nasional. Apakah ketahanan nasional Indonesiakuat/meningkat atau
lemah/menurun. Lemah atau turunnya tingkat ketahanan nasional akanmenurun kemampuan

bangsa dalam menghadapi ancaman yang terjadi. Apakah pengamatantersebut kita lakukan
pada sejumlah gatra yang ada pada tingkat wilayah atau regional makaakan menghasilkan
kondisi ketahanan regional.
2.Penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasional
a. Unsur atau Gatra Penduduk
Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional negara
yang bersangkutan, faktor yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi dua hal berikut.
Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja,
dankepribadian.
Aspek kualitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran;
perataandan perimbangan penduduk di tiap wilayah negara. Terkait dengan unsur
pendudukadalah faktor moral nasional dan karakter nasional. Moral nasional
menunjukan padadukungan rakyat secara penuh terhadap negaranya kita menghadapi
ancaman.Karakter nasional menunjukan pada ciri-ciri khusus yang dimiliki suatu
bangsasehingga bias dibedakan dengan bangsa lain. Moral dan karakter
nasionalmempengaruhi ketahanan suatu bangsa.
b. Unsur atau Gatra Wilayah
Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional negara. Hal yang terkait
denganwilayah negara meliputi:
Bentuk wilayah negara dapat berupa negara pantai, negara kepulawan atau
negarakontinental.
Luas wilayah negara; ada negara dengan wilayah yang luas dan negara
denganwilayah yang sempit (kecil).
Posisi geografis, astronomi dan geologis negara.
Daya dukung wilayah negara; ada wilayah yang habitable dan ada wilayah yang
unhabitable
.
c.Unsur atau Gatra Sumber Daya Alam
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen
ketahanannasional, meliputi:
Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber daya
alamhewani, nabati dan tambang.
Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam.
Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan danlingkungan
hidup.
Kontrol sumber daya alam.
d.Unsur atau gatra di Bidang Idiologi
Idiologi mengandung ketahanan suatu bangsa oleh karena idiologi bagi suatu bangsamemiliki
dua fungsi pokok, yaitu
Sebagai tujuan atau cinta-cinta dari kelompok masyarakat yang bersangkutan,
artinyanilai-nilai yang terkandung dalam idiologi itu menjadi cita-cita yang hendak
ditujusecara bersama.
Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan, artinya
masyarakatyang banyak dan beragam itu bersedia menjadikan idiologi sebagai milik
bersama danmenjadikannya bersatu.
e.Unsur atau Gatra di Bidang Politik
Politik penyelenggaraan bernegara amat memengaruhi kekuatan nasional suatunegara.
Penyelenggara bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti

Sistem politik yang dipakai yaitu apakah sistem demokrasi atau nondemokrasi.
Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensiil atau parlementer.
Bentuk pemerintah yang dipilih apakah republik atau kerajaan.
Suatu negara yang dibentuk apakah sebagai negara kesatuan atau negara serikat.

Anda mungkin juga menyukai