Anda di halaman 1dari 13

Kerjasama Antarnegara dan Organisasi

Internasional

Nama Kelompok
Bernika Salya Musidora (A1012211042)
Bima Yudha Pratama (A1012211060)
Cressensia Tasya Nana Ella (A1012211069)
Dinda Awaliyah Azzahrah (A1012211078)
Mario Marselus Gere Bari (A1012211051)
MATERI A
KERJASAMA
ANTARNEGARA/INTERNASIONAL
A. Pengertian Kerjasama Antarnegara/Internasional
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mengenai pengertian
kerja sama internasional. Berikut adalah pengertian kerja sama
internasional menurut para ahli.
1. Perwita dan Yani
Perwita dan Yani mengemukakan kerja sama internasional
merupakan sistem hubungan yang dibuat berdasarkan kehidupan
internasional dan terbagi dalam berbagai macam bidang seperti
bidang ideologi, ekonomi, sosial budaya, politik, lingkungan hidup,
kesehatan, pertahanan serta keamanan.
2. Dougherty dan Pfaltzgraff
Kerja sama internasional menurut Dougherty dan Pfaltzgraff
merupakan hubungan yang dijalin antar negara dan tidak ada unsur
kekerasan maupun paksaan serta disahkan secara hukum
internasional dalam upaya memberikan kebebasan untuk
membangun negaranya sendiri.
3. Holsti
Holsti berpendapat bahwa kerja sama merupakan kolaborasi yang
dilakoni oleh setiap negara ketika melihat ada masalah nasional yang
terjadi di negaranya. Masalah tersebut dianggap perlu ditangani
dengan baik karena dapat mengancam kesatuan dan persatuan
negara, oleh karena itu negara berusaha menyelesaikan masalah
dengan cara menjalin kerja sama dengan negara lain.
4. Charles Armor McClleland
Pengertian kerja sama internasional menurut Charles ia kemukakan
melalui tulisannya berjudul Theory and the International System
pada tahun 1966. Pada tulisannya tersebut, Charles berpendapat
kerja sama internasional merupakan segala bentuk interaksi yang
ada antara masyarakat dengan negara-negara dan dilakukan oleh
pemerintah maupun warga negaranya.
5. Koesnadi Kartasasmita
Koesnadi berpendapat bahwa kerja sama internasional merupakan
akibat dari adanya hubungan internasional serta akibat dari
bertambahnya hal kompleks dalam kehidupan manusia dalam
masyarakat internasional.
6. Willian D Coplin
William pun mengemukakan pendapatnya mengenai kerja sama
internasional melalui tulisannya yang berjudul Introduction to
International Politics : A Theoretical Overview (1971), menurutnya
kerja sama internasional adalah sebuah kerja sama yang mulanya
terbentuk melalui satu alasan yaitu negara ingin melakukan interaksi
rutin yang baru serta baik untuk mencapai tujuan bersama.
7. Theodore A Couloumbis dan James H Wolfe
Couloumbis dan Wolfe mengemukakan bahwa kerja sama
internasional merupakan hubungan internasional yang berupa
interaksi antar warga dari suatu negara dengan negara lain.
Pengertian tersebut Couloumbis dan Wolfe kemukakan melalui
tulisannya berjudul Introduction to International Relations pada
tahun 1986.
B. Tujuan Kerjasama Antarnegara/Internasional
Kerja sama internasional ini dilakukan oleh beberapa negara yang ingin
mencapai tujuan bersama. Tujuan utamanya, tentu saja untuk saling
memeroleh keuntungan. Namun ada beberapa tujuan lain dari kerja sama
internasional.
1. Mempererat Persahabatan
Tujuan pertama dari kerja sama internasional adalah untuk
mempererat persahabat antar negara yang menjalin kerja sama.
Dengan mempererat persahabatan atau hubungan antar negara,
maka akan membuat negara-negara tersebut terhindar dari rasa ingin
bermusuhan.
2. Perdamaian Dunia
Sejalan dengan tujuan pertama, persahabatan yang terjalin antar
negara yang melakukan kerja sama dapat menciptakan perdamaian
dunia. Perdamaian dunia ini tentu saja hal yang diidam-idamkan
oleh setiap orang. Karena dengan terciptanya perdamaian, maka
akan tercipta pula keadaan yang lebih baik.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Tujuan yang ketiga ini merupakan tujuan yang umumnya ingin
dicapai oleh setiap negara, karena salah satu faktor suatu negara
menjalin kerja sama adalah untuk dapat menunjang dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negaranya. Contohnya
adalah Indonesia yang merupakan negara berkembang. Karena
masih berkembang, Indonesia ingin mencapai tujuan agar negaranya
menjadi negara maju sehingga melakukan berbagai macam kerja
sama internasional, seperti ekspor dan impor.
4. Memperluas Tenaga Kerja
Melalui kerja sama internasional, suatu negara dapat melakukan
program pertukaran pelajar sehingga dapat membentuk tenaga ahli
yang baru. Lahirnya tenaga ahli yang baru akan memberikan
dampak yang baik bagi negara tersebut. Selain itu warga negara
yang telah menjadi tenaga ahli dapat membuat lapangan pekerjaan
yang baru dan memperluas tenaga kerja yang ada di negara tersebut.
5. Meningkatkan Kemajuan di Berbagai Bidang
Negara yang menjalin kerja sama internasional dengan negara lain
mengharapkan bahwa kerja sama tersebut dapat meningkatkan
kemajuan negara dalam berbagai bidang. Dengan kerja sama
internasional, maka diharapkan akan membawa kesetaraan
kemajuan tiap dalam berbagai bidang.
6. Untuk Melengkapi Kebutuhan Negara
Kondisi geografis yang berbeda serta kondisi iklim membuat
beberapa negara kesulitan melengkapi kebutuhan negara, seperti
memanen bahan pangan dari hasil bumi. Oleh karena itu, kerja sama
internasional memiliki tujuan untuk dapat melengkapi kebutuhan
negara tersebut. Contohnya seperti Indonesia yang merupakan
negara agraris, Indonesia tentu memiliki cadangan beras yang lebih
banyak dibandingkan dengan negara yang tidak memiliki lahan
untuk Bertani, seperti kebanyakan negara di Eropa. Oleh karena itu
beberapa negara lain menjalin kerja sama internasional dengan
Indonesia untuk dapat melengkapi kebutuhan negaranya.
7. Mencegah Terjadinya Konflik
Sejalan dengan tujuan yang kedua, kerja sama internasional juga
memiliki tujuan untuk dapat mencegah terjadinya konflik antar
negara. Dengan menjalin kerja sama, maka akan terbentuk
persahabatan yang erat dengan negara yang bekerja sama tersebut,
sehingga dapat meminimalisir terjadinya konflik dengan negara
yang menyetujui untuk bekerja sama.
C. Manfaat Kerjasama Antarnegara/Internasional
1. Memajukan perekonomian negara, kemajuan perekonomian suatu
negara dapat dilihat dari perjalanan atau transaksi ekspor serta impor
barang dan jasa yang dilakukan oleh negara tersebut.
2. Mendapatkan peluang maupun kesempatan untuk dapat mencari
ilmu pengetahuan maupun teknologi di negara yang lebih maju.
3. Memperkuat daya tawar serta posisi negara tersebut di mata dunia
internasional.
4. Modal dari negara asing dapat masuk lebih mudah, ketika
perkembangan kegiatan ekonomi negara lebih baik melalui kerja
sama internasional.
5. Dengan adanya kerja sama internasional, maka akan membuat
permintaan barang serta jasa dari suatu negara meningkat, sehingga
dapat menekan harga pokok per unit di negara tersebut.
6. Negara yang menjalin kerja sama internasional dapat turut
melakukan impor barang yang memiliki harga lebih mahal.
7. Tenaga kerja akan menjadi lebih cerdas, meningkatkan keterampilan
dan kreativitas karena tenaga kerja dituntut untuk cerdas, kreatif
dalam melakukan kegiatan ekspor ke negara lain dengan pesat.
8. Negara yang menjalin kerja sama internasional akan mendapatkan
kemudahan dalam memeroleh bahan baku serta bahan penolong
yang dapat digunakan untuk proses produksi.
9. Kerja sama internasional dapat membuka lapangan pekerjaan baru,
sehingga dapat menekan angka pengangguran di negara tersebut.
10. Menjaga harga barang serta tetap stabil dengan cara mengimpor
maupun mengekspor barang yang kelebihan maupun kekurangan ke
negara lain.
11. Kerja sama internasional dapat mempercepat pembangunan nasional
suatu negara, caranya adalah dengan meminjam dana melalui Bank
Dunia.
12. Kerja sama internasional dapat membuat suatu negara melakukan
pencegahan atas rusaknya maupun dilupakannya suatu budaya di
negara tersebut.
13. Kerja sama internasional dapat membuat suatu negara meningkatkan
sector pertahanan serta keamanan negaranya.
D. Alasan Negara Melakukan Kerjasama
KJ Holsti menjelaskan terdapat beberapa alasan mengapa negara-negara di
dunia melakukan kerja sama dengan negara lain, antara lain:
1. Untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dengan cara
mengurangi biaya yang harus ditanggung negara tersebut dalam
menghasilkan produk kebutuhan bagi rakyatnya karena keterbatasan
negara tersebut.
2. Untuk meningkatkan efisiensi terkait dengan pengurangan biaya.
3. Adanya masalah-masalah yang mengancam keamanan bersama.
4. Mengurangi kerugian negatif akibat tindakan-tindakan individual
negara yang berdampak pada negara lain.

MATERI B
BADAN ORGANISASI INTERNASIONAL
A. Jenis-jenis Organisasi Internasional
Berikut adalah jenis-jenis organisasi internasional.
1. International Governmental Organizations (IGOs)
Organisasi antarpemerintah atau IGOs terbentuk karena banyak
pemerintah yang membuat organisasi internasional. Ada lebih dari
300 organisasi antar pemerintah di seluruh dunia. Organisasi
antarpemerintah terdiri dari negara-negara berdaulat. Organisasi
antarpemerintah merupakan aspek penting dari hukum internasional.
Salah satu organisasi antar pemerintah yang paling dikenal dan
paling besar adalah United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa
atau PBB). PBB dibentuk pada akhir perang dunia II, dengan
bertujuan untuk menghindari perang di masa depan. Tujuan utama
dari PBB sendiri adalah menjaga perdamaian di seluruh dunia. PBB
memiliki beberapa sub kelompok khusus seperti World Health
Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. WHO
memiliki tanggung jawab untuk memberikan arahan tentang
masalah kesehatan internasional dan menetapkan standar kesehatan.
Selain WHO, ada juga organisasi yang berfokus pada budaya seperti
United Nations Educational Scientific and Cultural Organizations
(UNESCO). Ada juga beberapa negara yang membentuk organisasi
multi negara dengan tujuan ekonomi, politik dan militer seperti
Amerika Serikat, Kanada, Negara-negara Eropa, yang merupakan
anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO). NATO adalah
organisasi pertahanan. Negara-negara yang termasuk anggota
NATO telah memiliki perjanjian untuk saling mendukung selama
konflik.
2. International Nongovernmental Organizations (INGOs or NGOs)
Tidak seperti organisasi antar pemerintah, INGOs terdiri dari
individu, bukan korporasi atau pemerintahan. INGOs melayani
berbagai fungsi dan mewakili berbagai kepentingan. Aktor non
pemerintah adalah organisasi yang tidak memiliki afiliasi dengan
pemerintah tapi memainkan peran penting dalam politik
internasional.
3. Korporasi Multinasional
Beberapa grup internasional ada yang mencari keuntungan.
Contohnya adalah perusahaan Toyota, pembuat mobil terbesar di
dunia. Toyota sendiri adalah perusahaan multinasional. Toyota
memiliki kantor pusat di Jepang dan telah memiliki pabrik di seluruh
dunia termasuk China, Amerika Serikat dan Afrika Selatan. Toyota
menjual dan memproduksi mobil di berbagai negara. Perusahaan
multinasional seperti Toyota harus mempertimbangkan budaya dan
tradisi lokal ketika ingin mendirikan pabrik dan produk di suatu
negara tertentu. Perusahaan multinasional lain adalah Coca-Cola
yang berbasi di Atlanta. Selain itu ada juga perusahaan berlian de
Beers yang berbasis di Afrika Selatan dan Adidas yang berbasis di
Jerman.
4. Organisasi Nonprofit
Organisasi non profit berarti organisasi ini tidak mencari
keuntungan materi. Lembaga non profit biasanya memiliki fokus
atau minat yang sama seperti lingkungan, bantuan kemanusiaan
bahkan hiburan. Salah satu contoh organisasi non profit adalah
National Geographic Society. National Geographic Society dibentuk
pada tahun 1888 dan berbasis di Washington D.C. National
Geographic Society adalah salah satu lembaga ilmiah dan
pendidikan terbesar di dunia. Organisasi ini berfokus pada
eksplorasi, geografi, arkeologi, dan ilmu pengetahuan alam.
Organisasi internasional lain yang memiliki minat yang lebih
spesifik adalah International Olympic Committee, organisasi non
profit internasional yang berbasis di Swiss. International Olympic
Committee mengatur dalam olimpiade, olahraga dan atlet dari
seluruh dunia. Organisasi non profit lainnya yang terkenal adalah
The Red Cross atau Palang Merah. The Red Cross bertugas untuk
memberikan bantuan kepada daerah-daerah yang mengalami
kesulitan. The Red Cross adalah organisasi yang berbasis di Swiss.
5. Organisasi Internasional Lainnya dan lt
Beberapa organisasi internasional menggabungkan ketiga jenis
organisasi. Mereka menciptakan pendapatan atau keuntungan untuk
mendukung diri mereka sendiri. Ada juga organisasi internasional
yang tidak memiliki tujuan-tujuan tersebut contohnya agama yang
terorganisir. Terkadang, agama secara langsung dapat
mempengaruhi pemerintah. Contohnya, pemerintah Israel
mendukung orang Yahudi dan Yudaisme di seluruh dunia. Orang
yahudi dari negara lain memiliki hukum resmi untuk kembali ke
Israel dan dapat menetapkan kewarganegaraan. Agama yang
terorganisir juga dapat mempengaruhi pemerintah secara tidak
langsung. Contohnya para imam dan uskup Gereja katolik. Mereka
mempengaruhi jemaat mereka yang sangat banyak. Umat katolik
dipimpin oleh Paus yang berkantor pusat di Vatikan, Italia. Gereja
katoliknya pun dijalankan seperti layaknya perusahaan
internasional. Para imam, suster dan uskup setempat bekerja dengan
kongregasinya untuk membuat hidup lebih baik bagi komunitas
mereka. Hal ini mirip dengan cara kerja perusahaan internasional
yang mengatur para anggotanya di negara lain.
B. Struktur Organisasi dari Organisasi Internasional
Berikut adalah struktur organisasi internasional:
1. Kantor Pusat
Organisasi internasional mengatur dan juga memperbaiki kantor
pusat.
2. Keanggotaan
Di dalam organisasi internasional, ada dua jenis keanggotaan yaitu;
anggota asli atau pendiri dan anggota lain yang menyusul. Kedua
anggota ini mengatur undang-undang dan fasilitas yang sama.
3. Tujuan
Organisasi internasional memiliki beberapa tujuan. Dan peran utama
dari organisasi internasional adalah mencapai tujuan tersebut.
4. Organ
Organisasi internasional memiliki minimal satu organ utama untuk
menjalankan tugas organisasi internasional.
5. Badan paripurna
Badan paripurna adalah badan pembuat kebijakan untuk organisasi.
Semua anggota menduduki badan paripurna. Nama badan paripurna
adalah majelis umum, majelis, dll. Fungsi utama badan paripurna
adalah mengontrol anggaran, mengadopsi perjanjian, dll.
6. Badan eksekutif
Badan eksekutif adalah badan kecil yang terdiri dari sejumlah
anggota terpilih. Misalnya dewan keamanan PBB memiliki 5
anggota terpilih.
7. Sekretariat
Sekretariat adalah badan administratif permanen. Fungsi utama dari
sekretariat adalah mengkoordinasikan organisasi.
8. Pengambilan Keputusan
Organisasi internasional membentuk sistem pemungutan suara
untuk setiap pengambilan keputusan. Sistem pemungutan suara bisa
berdasarkan suara tunggal atau mayoritas.
9. dan Pengawasan Keanggotaan
Organisasi internasional memiliki opsi untuk pengusiran
keanggotaan. Keanggotaan internasional dapat dibekukan karena
alasan apapun.
10. Amandemen
Perjanjian organisasi internasional dapat diubah sesuai dengan
aturan dan regulasinya.
C. Pengertian dan Peran Organisasi Internasional
Pengertian
Organisasi internasional dapat didefinisikan, sesuai dengan Komisi
Hukum Internasional sebagai organisasi yang didirikan oleh perjanjian
atau instrumen lain yang diatur oleh hukum internasional dan memiliki
kepribadian hukum internasionalnya sendiri. Menurut Quincy Wright,
organisasi internasional adalah seni menciptakan dan mengatur organisasi
umum dan regional yang terdiri dari negara-negara merdeka untuk
memfasilitasi kerjasama dalam maksud dan tujuan yang sama. Organisasi
internasional lahir dari kebutuhan akan kerja sama. Seiring dengan
perkembangan sosial, ketergantungan dengan yang lain semakin
meningkat, hal ini berlaku dalam masyarakat domestik dan juga
masyarakat internasional. Masalah umum yang membutuhkan tindakan
bersama ini pertama kali dirasakan di bidang non-politik. Awalnya
organisasi internasional dibentuk untuk memenuhi kebutuhan kerjasama
selama revolusi industri.
Peran
Organisasi internasional memiliki peran sebagai wadah untuk menggalang
kerjasama dan mencegah intensitas konflik untuk sesama anggota. Selain
itu, organisasi internasional juga merupakan sarana untuk perundingan dan
menghasilkan keputusan yang disepakati bersama dan saling
menguntungkan pihak yang terlibat. Organisasi internasional juga
berperan sebagai lembaga yang mandiri dalam melaksanakan kegiatan
seperti kegiatan sosial, kemanusaian dan bantuan pelestarian lingkungan.
Organisasi internasional memiliki peran dalam masalah politik, ekonomi
dan sosial. Dalam isu sosial, organisasi internasional berperan untuk
mengamankan dan memelihara kondisi kerja yang adil dan manusiawi bagi
laki-laki, perempuan dan anak-anak di wilayah anggota organisasi. Selain
itu organisasi internasional berperan untuk mempromosikan dan
membantu organisasi Palang Merah yang bertujuan untuk peningkatan
kesehatan, pencegahan penyair dan pengurangan penderitaan di seluruh
dunia.

Anda mungkin juga menyukai