Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH

PEREKONOMIAN INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH :

1. GABRIELLA ANASTASYA (63200641)


2. RIZKI NURHALIFAH PUTRI (63200159)
3. PUTRI AYU NINGRUM (63200244)
4. NADILLA INDAH PRATIWI (63200130)
5. ANGGITA YUNI P. DAMANIK (63200319)

KELAS : 63.3A.05
DOSEN : HENDRA LESMANA S.Pd, M.Ak

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UBSI KALIABANG 2021
KAJIAN

DAMPAK DARI KEIKUTSERTAAN INDONESIA PADA KERJASAMA


INTERNASIONAL DAN BERBAGAI ORGANISASI INTERNASIONAL
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

1. Kerjasama Internasional
Kerjasama internasional adalah kerja sama yang dilakukan antar negara dalam
rangka bertujuan pemenuhan kebutuhan rakyat dan kepentingan yang lain
dengan berpedoman pada politik luar negeri masing-masing.
Kerjasama internasional meliputi bidang ekonomi, pertahanan, pendidikan,
teknologi serta keamanan. Kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh bangsa
Indonesia, baik yang sifatnya regional maupun internasional, tentunya akan
memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini dampak dari
kerja sama ekonomi antarnegara.

Dampak dari Keikutsertaan Indonesia pada Kerjasama Internasional


 Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap
Perekonomian Negara :

A. Meningkatkan Keuangan Negara


Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak
manfaat bagi Indonesia, salah satunya di bidang keuangan.
Melalui kerja sama ini Indonesia memperoleh bantuan berupa
pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang digunakan untuk
pembangunan. Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan
otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.

B. Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi


Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat
di antara negara-negara anggota. Persaingan yang sehat ini
dapat dilakukan dengan meningkatkankemampuan produsen
tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang mampu
bersaing dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing
suatu negara ditingkat regional dan internasional pada gilirannya
akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.
C. Meningkatkan Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik
bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Banyaknya investor yang mau menginvestasikan modalnya di
Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk
meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia.
Selain itu, banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan
kerja baru, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.

D. Menambah Devisa Negara


Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang
perdagangan dapat meningkatkan devisa negara. Devisa
diperoleh dari kegiatan ekspor barang. Semakin luas pasar akan
semakin banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga dapat
memperlancar pembangunan negara.

E. Memperkuat Posisi Perdagangan


Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini
disebabkan adanya berbagai aturan dan hambatan perdagangan
di setiap negara. Untuk itu perlu adanya kerja sama ekonomi.
Sehingga dalam kerja sama tersebut perlu dibuat aturan per-
dagangan yang menguntungkan negara-negara anggotanya.
Dengan demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar
kegiatan ekspor dan impor dan menciptakan perdagangan yang
saling menguntungkan. Akibatnya posisi perdagangan dalam
negeri semakin kuat.

 Dampak negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap


Perekonomian Negara :

A. Ketergantungan dengan Negara Lain


Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri dapat membuat
Indonesia selalu tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini
akan menyebabkan Indonesia tidak dapat menggembangkan
pembangunan yang lebih baik.
B. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia
Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain,
dapat menyebabkan negara lain berpeluang melakukan campur
tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang diambil
pemerintah mendapat campur tangan negara lain, hal ini dapat
merugikan rakyat

C. Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia


Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara
memberi peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika
hal ini terjadi tenaga kerja Indonesia menjadi tersingkir dan
dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.

D. Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif


Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong
masyarakat untuk mencoba dan memakai produk-produk impor.
Hal ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.

Berbagai Organisasi – Organisasi Internasional Terhadap Pertumbuhan


Ekonomi Indonesia, di antaranya :

 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau yang dalam Bahasa inggrisnya
disebut United Nations (UN) merupakan organisasi dilevel internasional
yang beranggotakan hampir seluruh negara-negara yang ada didunia.
Organisasi ini bertujuan untuk menjembatani hal-hal yang menyangkut
perdamaian dunia, keamanan internasional, hukum internasional,
keadilan sosial, hak asasi manusia, pengembangan ekonomi dan hal-hal
lainnya.

 The Group Of Twenty (G20)


Organisasi internasional lainnya yang beranggotakan Indonesia adalah
The Group Of Twenty (G20). Organisasi ini merupakan organisasi yang
terdiri dari negara-negara dengan perekonomian besar didunia (19
negara ditambah dengan Uni Eropa). Tujuan dari G20 itu sendiri adalah
sebagai wadah bagi negara-negara industri dan berkembang untuk
membahas permasalahan-permasalahan penting dalam perekonomian
dunia secara bersama-sama.
Dikancah internasional, kelompok inter bilang elit karena notabene
merupakan kelompok yang memberikan sumbangan bagi 90% PNB
(Pendapatan Nasional Bruto), 80% dari seluruh perdagangan dunia dan
dua pertiga penduduk bumi.

 Association Of South East Asian Nations (ASEAN)


ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh lima
negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand. Pada perkembangannya, lima negara Asia Tenggara lainnya
yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam ikut
bergabung dalam ASEAN. Tujuan terbentuknya ASEAN adalah untuk
meningktakan pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, pengembangan
budaya antara negara-negara anggota serta menjaga perdamaian dan
stabilitas dikawasan ASEAN.

 Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)


Salah satu contoh organisasi internasional yang diikuti Indonesia adalah
Asia Pacific Ekonomic Cooperation (APEC) atau yang berarti kerjasama
internasional dibidang eknomi tahun 1989 dan bertujuan untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta menjalin
hubungan yang lebih baik didalam komunitas negara – negara
dikawasan Asia Pacific.

 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)


Indonesia telah menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sejak
tahun 1969. Saat ini organisasi OKI beranggotakan 57 negara dan
sebagian dari negara – negara tersebut bukanlah negara dengan
mayoritas penduduk muslim. Sebagai negara dengan penduduk muslim
terbesar didunia, Indonesia memiliki peran penting didalam OKI terlebih
dalam upaya menciptakan perdamaian dikawasan Timur Tengah.
2. Contoh Data faktual Hubungan Bilateral Republik Indonesia dengan
Rumania

UMUM
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Romania diawali dengan
pengakuan Romania atas kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan
pada tanggal 20 Februari 1950. Pada tanggal 13 Maret 1960, Kedutaan besar RI
di Bucharest dibuka, dan pada bulan April 1961 Duta Besar RI pertama untuk
Romania, H.E. Soekrisno, tiba di Bucharest untuk menjalankan tugasnya sebagai
perwakilan Indonesia di Romania. Pada tanggal 11 – 14 April 1960, Presiden
pertama RI, Soekarno, melakukan kunjungan kenegaraan perdana ke Romania.
Pada kunjungan tersebut, Presiden Soekarno dan H.E. Ghoerge Maurer, Kepala
Negara Romania saat itu, menandatangani sebuah pernyataan bersama
tentang hubungan bilateral kedua negara. Pada kesempatan yang sama,
Menteri Luar Negeri kedua negara, Dr. Subandrio dan Mr. Avram Bunaciu
menandatangani Perjanjian Bilateral tentang Kerjasama Kebudayaan yang
merupakan perjanjian kerjasama pertama dan menjadi dasar bagi
pengembangan kerjasama bilateral kedua negara.

POLITIK
Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Romania di bidang politik berjalan
dengan baik yang tercermin dari frekuensi saling kunjung antara pejabat kedua
negara. Pada tingkat kepala negara, tercatat kunjungan Presiden Megawati
Soekarnoputri ke Romania, April 2003, yang disusul setahun kemudian oleh
kunjungan balasan Presiden Ion Iliescu ke Indonesia, Februari 2004. Republik
Indonesia dan Romania telah melaksanakan Forum Konsultasi Bilateral (FKB)
ke-6 pada tanggal 18 Juni 2015 bertempat di Kementerian Luar Negeri Romania
di Bucharest. Pertemuan ini membahas perkembangan hubungan bilateral,
regional dan global antara kedua negara. Berbagai kerjasama di bidang-bidang
yang menjadi kepentingan bersama kedua negara turut pula di bahas, antara
lain peningkatan kontak pengusaha, pembukaan akses pasar untuk beberapa
komoditas unggulan kedua negara, serta peningkatan kerjasama orang-
perorangan melalui pemberian beasiswa bagi pelajar Indonesia dan Romania.
FKB ke-6 tersebut juga membahas percepatan penandatanganan Perjanjian
Bebas Visa (PBV) RI-Romania bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas
kedua negara. Pada bulan September 2015, PBV tersebut telah ditandatangani
oleh Menlu RI dan Menlu Romania di sela-sela sidang umum PBB ke-70 di New
York. Kerjasama antar parlemen kedua negara berjalan baik yang tercermin
dari kerjasama dan saling kunjung antar anggota parlemen. Pada tanggal 19 -23
April 2015, Wakil Ketua DPR RI, Dr. Ir. Taufik Kurniawan, MM, beserta
rombongan telah melakukan kunjungan ke Romania dalam rangka melakukan
pertemuan dengan para wakil dari Parlemen Rumania dan pejabat
Kementerian Ekonomi Rumania. Pada tanggal 6 – 10 Oktober 2015, delegasi
dari Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI telah melakukan kunjungan
dalam rangka mengadakan pertemuan dengan anggota Senat Rumania serta
meninjau lokasi ekonomi Rumania guna meningkatkan kerjasama bilateral
kedua negara.

EKONOMI
Secara umum, kerja sama ekonomi khususnya sisi perdagangan kedua negara
menunjukkan surplus untuk Indonesia. Di tahun 2016, total perdagangan kedua
negara mencapai USD 134 juta atau meningkat sekitar USD 17 juta
dibandingkan tahun sebelumnya. Di tahun 2017, total nilai perdagangan kedua
negara mencapai USD 172 juta atau mengalami peningkatan sekitar USD 38
juta dibanding tahun 2016. Pada tahun 2018, nilai perdagangan kedua negara
mencapai USD 144 juta dengan surplus di pihak Indonesia sebesar USD 69 juta
sedangkan pada tahun 2019, nilai perdagangan kedua negara mencapai USD
152 juta atau meningkat sekitar USD 8 juta dibanding tahun sebelumnya
dengan surplus pada sisi Indonesia sebesar USD 103 juta. Hingga periode bulan
Agustus 2020, total perdagangan tahunan kedua negara tercatat sebesar USD
101,375 juta atau menurun sekitar 1.55% year-on-year. Indonesia mengalami
defisit sebesar USD 34 juta.

Neraca Perdagangan Indonesia dengan Rumania Periode 2015-2020


(Nilai: ribu US$)

Sumber: BPS, diolah Pusat Data dan Sistem Informasi, Kementerian


Perdagangan
Dari data NSWI BKPM, sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 telah ada
11 proyek investasi penanaman modal asing di Indonesia yang berasal dari
Rumania. Lima proyek tersebut bergerak di bidang industri makanan sedangkan
6 lainnya di bidang jasa. Nilai investasi total mencapai USD 1,577 juta. Ekspor
utama Indonesia ke Romania antara lain karet mentah, coklat, kopi, teh,
minyak kelapa sawit, rempah-rempah, produk elektronik dan suku cadangnya
tekstil, kulit dan bahan dasar plastik. Sedangkan, impor utama Indonesia dari
Romania antara lain produk mesin, produk mineral dan kimia, metalurgi,
peralatan perminyakan & gas, serta peralatan industri. Dengan penduduk lebih
dari 19 juta jiwa, posisi strategis di wilayah Laut Hitam (Marea Neagra), serta
pertumbuhan ekonomi yang positif beberapa tahun terakhir, Romania
merupakan hub dan pasar yang potensial untuk produk-produk Indonesia.
Keberadaan pelabuhan Constanta yang menghadap Laut Hitam menjadikan
pelabuhan tersebut strategis sebagai pintu masuk produk Indonesia.
SOSIAL DAN BUDAYA
Hubungan bilateral di bidang sosial-budaya antar kedua negara telah berjalan
baik dan people-to-people contact masih memiliki potensi yang besar untuk
dikembangkan. Beberapa kerjasama antar perguruan tinggi di Indonesia dan
Romania dipayungi dengan adanyaMemorandum of Understanding yang
bertujuan untuk meningkatkan kontak antar kedua universitas. Universitas
Spiru-Haret memiliki MoU dengan Universitas Widyatama, dan Universitas
Lucian Blaga Sibiu memiliki MoU dengan ITS Surabaya. Di bidang seni budaya,
Indonesia menawarkan program beasiswa Darmasiswa dan Beasiswa Seni
Budaya Indonesia kepada peserta asal Romania untuk bergabung dengan
peserta dari negara-negara lain dalam mempelajari budaya dan kesenian
tradisional asal Indonesia. Di bidang olah raga, persatuan senam, renang,
anggar, gulat serta angkat besi Indonesia beberapa kali pernah mengirimkan
atlet dan pelatihnya ke Romania untuk melakukan latihan bersama maupun
untuk pemanasan menjelang kompetisi. Begitu pula pelatih olahraga asal
Romania beberapa kali diundang oleh KONI untuk melatih cabang-cabang
olahraga di Indonesia. Ketika terjadi tragedi gempa bumi dan tsunami di Aceh
tahun 2004, Pemerintah dan Rakyat Romania menyerahkan bantuan
kemanusiaan sebesar USD 115.000,- yang diwujudkan dalam bentuk
pembangunan gedung SD Negeri I Kabupaten Singkil, Aceh. Peletakan batu
pertama pembangunan SD tersebut dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2006
dan diresmikan pada tanggal 5 Juni 2006 oleh Duta Besar Romania untuk
Indonesia, Mr. Gheorghe Savuica.

SUMBER :

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjxgf
WEpu_zAhVN7XMBHWnMCDcQFnoECCIQAQ&url=https%3A%2F
%2Fkemlu.go.id%2Fbucharest%2Fid%2Fpages%2Findonesia___rumania
%2F2169%2Fetc-menu&usg=AOvVaw3_xlZ6DCLyKfaraSMfkPPR

Anda mungkin juga menyukai