Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Kerja Sama Ekonomi Internasional

Guru pengajar:
Nur Azizah, S.pd

Dibuat oleh kelompok 3:


-alfin husen
-hamirul mustaqim
-rohman hakim
-srihardiyanti lukmamah
-mukarromah

SMA ISLAM DARUT TAUHID


2023/2024
Kata Pengantar
Kurikulum 2024 merupakan kurikulum yang berbasis karakter dan kompetensi di mana
siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi
serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi. Kurikulum 2024 memiliki tiga
aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan
perilaku.
Di dalam Kurikulum 2024 ini tujuan dari pendidikan adalah berfokus pada membentuk
pribadi siswa yang produktif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan
dan pengetahuan yang terintegrasi. Oleh karena itu, kami menerbitkan buku ini sebagai
upaya mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013. Kami berharap buku ini dapat
membantu proses pembelajaran di kelas.
Dalam buku ini kami menyajikan Materi Pembelajaran, Aktivitas Mandiri, Aktivitas
Kelompok, Uji Kompetensi, Perbaikan, Pengayaan, Latihan Tengah Semester, dan
Latihan Akhir Semester sebagai bahan evaluasi siswa dalam memahami materi
pembelajaran. Di samping itu kami juga menyajikan Jendela Informasi sebagai wawasan
tambahan siswa dalam melihat kaitan ilmu yang dipelajari dengan perkembangannya di
dunia luar.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada para guru dan siswa yang telah
memilih dan menggunakan buku ini. Semoga buku ini dapat memberi manfaat yang baik
pada hasil dari pendidikan berupa generasi muda yang kompeten dan cerdas dalam
membangun bangsa.
Daftar isi
Bab1 Kerja Sama Ekonomi Internasional

A. kerja Sama Ekonomi Antarnegara...............


B. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi
Internasional.....................
C. Kerja Sama Ekonomi Regional.....................
D. Lembaga-Lembaga Kerja Sama Internasiona
PBB.......................
E. Lembaga-Lembaga Internasional Yang Tidak
Bernaung di Bawah Bendera PBB...................
Aktivitas Mandiri...............................................
Uji Kelompok.....................................................
Perbaikan............................................................
Pengayaan...........................................................
Bab 1
Kerja Sama Ekonomi Internasional

A.Kerja Sama Ekonomi Antarnegara


Setiap negara yang ada di dunia ini mengharapkan pertumbuhan ekonomi di negaranya
berlangsung dengan baik. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan perbaikan-
perbaikan di segala bidang. Hal tersebut sulit terwujud jika negara itu melakukannya
sendiri. Untuk itu diperlukan kerja sama ekonomi internasional agar harapan itu dapat
terwujud.

1.Pengertian Kerja Sama ERonomi Internasional


Kerja sama ekonomi internasional adalah kerja sama antarnegara dalam bidang
ekonomi dengan dasar kepentingan tertentu untuk dapat meningkatkan kesejahteraan
ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan struktur kegiatan ekonomi nasional.
Pihak-pihak yang terlibat dalam keria sama ekonomi internasional harus memahami
tujuan diadakannya kerja sama tersebut. Suatu negara melakukan kerja sama ekonomi
internasional dikarenakan beberapa faktor berikut ini.
a.Adanya perbedaan sumber daya alam, iklim, dan sosial budaya
b. Adanya kebutuhan masyarakat yang tak terbatas, sedangkan kemampuan suatu
negara dalam memproduksi barang/jasa terbatas.
c.. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain.
d.Era globalisasi menuntut adanya kerja sama negara-negara dunia.
2. Manfaat Kerja Sama Ekonomi Internasional
Berikut ini merupakan manfaat kerja sama ekonomi internasional

a. Meningkatkan Keuangan Negara


Salah satu manfaat kerja sama ekonomi antarnegara bagi Indonesia adalah di
bidang keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia memperoleh bantuan berupa
pinjaman keuangan dengan syarat lunak untuk membiayai pembangunan. Dengan
demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan
negara.
b. Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan sehat di antara negara-
negara anggota. Persaingan sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang
mampu bersaing dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara
ditingkat regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan
perekonomian negara yang ber-sangkutan.

C.Meningkatkan Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para investor untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang mau menginvestasikan
modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan per-
ekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu, banyaknya investasi dapat juga
menambah lapangan kerja baru sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.

d.Menambah Devisa
Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat meningkat-
kan devisa negara. Semakin luas pasar maka akan semakin banyak devisa yang
diperoleh negara, sehingga dapat memperlancar pembangunan negara.

e.Memperkuat Posisi Perdagangan


Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat karena adanya berbagai
aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara sehingga perlu adanya kerja sama
ekonomi. Dalam kerja sama tersebut perlu dibuat aturan perdagangan yang
menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan demikian adanya aturan tersebut
dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor dan menciptakan perdagangan yang
•saling menguntungkan sehingga posisi perdagangan dalam negeri semakin kuat.
3. Dampak Kerja Sama Ekonomi Internasional
a. Dampak Positif Kerja Sama Ekonomi
1). Meningkatkan efisiensi dan daya saing produk yang dihasilkan oleh negara antar-
anggota, karena meningkatnya skala ekonomi.
2). Meningkatkan kualitas, pelayanan, dan harga bagi produk yang dihasilkan agar dapat
bersaing dengan produk luar negeri.
3). Adanya kestabilan harga, permintaan, dan penawaran.
4). Meningkatkan pendapatan negara utamanya devisa.
5). Setiap negara akan selalu berusaha meningkatkan kualitas produk dan
meningkatkan daya saing melalui berbagai upaya seperti penggunaan teknologi, agar
dapat bersaing dengan produk luar negeri, baik di pasar dalam negeri maupun luar
negeri.

b. Dampak Negatif Kerja Sama Ekonomi


1. Terjadinya pasar bebas yang mengancam keberadaan industri dalam negeri.
2. Potensi ekonomi terkonsentrasi di negara maju yang dapat menyebabkan
perekonomi-an negara berkembang menjadi tertinggal.
3. Perekonomian suatu negara menjadi tidak stabil akibat semakin bebasnya arus
investasi swasta.
4. Adanya keterlibatan pihak asing dalam pengambilan kebijakan ekonomi dalam
negeri yang dapat mengurangi kemandirian suatu negara
5. Ketergantungan perekonomian dalam negeri terhadap bantuan atau pinjaman
dari uar negeri.
6. Tidak adanya hambatan dalam kerja sama ekonomi dapat mendorong masuknya
budaya asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa.
7. Nilai mata uang suatu negara sering kali tidak stabil karena mengikuti
mekanisme pasar..

b. Kerja Sama Ekonomi Multilateral


Kerja sama ekonomi multilateral, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh lebih
dari dua negara. Contoh: kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh Indonesia,
Singapura, dan Tiongkok.
2. Dilihat dari Letak Geografis
Dilihat dari letak geografisnya, kerja sama ekonomi internasional dapat dibedakan
menjadi tiga sebagai berikut.
a. Kerja Sama Ekonomi Internasional
Kerja sama ekonomi internasional, yaitu kerja sama di bidang ekonomi yang dilakukan
oleh banyak negara di dunia. Contoh: WTO (World Trade Organization), World Bank, dan
IMF (International Monetary Fund).
Kerja Sama Ekonomi Regional
Kerja sama ekonomi regional, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-
negara yang berada dalam suat kawasan atau wilayah tertentu. Contoh: kawasan Asia
Tenggara (ASEAN), kawasan Asia Pasifik (APEC), dan kawasan Eropa (EEC).
c. Kerja Sama Ekonomi Antarregional
Kerja sama ekonomi antarregional, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh
negara-negara yang berada dalam satu kawasan dengan negara-negara yang berada di
kawasan atau wilayah yang, lain. Contoh: kerja sama ASEAN dengan EEC
C. Kerja Sama Ekonomi Regional

1. ASEAN (Association of South East Asian Nations)


ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok (Thailand). ASEAN didirikan oleh
lima negara di kawasan Asia Tenggara berdasarkan Deklarasi Bangkok. Ketika
membentuk ASEAN, kelima negara pembentukya dalam menandatangangani naskah
Deklarasi Bangkok diwakili oleh Menteri Luar Negerinya masing-masing, yaitu Adam
Malik dari Indonesia, Tun Abdul Razak dari Malaysia, Narsisco Ramos dari Filipina, S.
Rajaratnam dari
Singapura, dan Thanat Khoman dari Thailand.
Seiring perkembangannya, anggota ASEAN pun bertambah. Anggota baru ASEAN itu
adalah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar. Adapun tujuan
pembentukan ASEAN antara lain:
1. mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan ASEAN;
2. meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan menghormati keadilan
dan tertib hukum di kawasan Asia Tenggara;
3. meningkatkan kerja sama dan memecahkan masalah yang menyangkut
kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu
pengetahuan, dan administrasi;
4. saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana latihan dan penelitian di bidang
pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi;
5. bekerja sama dalam mendayagunakan pertanian dan industri, perluasan
perdagangan, komoditas internasional, perbaikan sarana distribusi dan
komunikasi, serta perbaikan taraf hidup penduduk.
Adapun bentuk kerja sama ASEAN sebagai berikut.
a.Komite-Komite ASEAN
Komite-komite yang dibentuk sebagai berikut.
1. Kerja sama di bidang bahan makanan, per-tanian, kehutanan diatur oleh Komite
Pangan, Pertanian, dan Kehutanan (Committee on Food, Agricultural, and
Forestry, disingkat
COFA) yang berkedudukan di Indonesia.
1. Kerja sama di bidang perdagangan dan pariwisata diatur oleh Komite
Perdagangan dan
Pariwisata (Committee on Trade and Tourism, disingkat COTT) yang
berkedudukan
di Singapura.
2. Kerja sama di bidang keuangan, perpajakan, dan bea cukai diatur oleh Komite
Keuangan dan Perbankan (Committee on Finance and Banking, disingkat COFB)
yang berkedudukan di Thailand.
3. Kerja sama di bidang pertambangan dan energi diatur oleh Komite Industri,
Pertambangan, dan Energi (Committee on Industry, Mining, and Energy, disingkat
COIME) yang berkedudukan di Filipina.
4. Kerja sama di bidang transportasi dan komunikasi diatur oleh Komite
Transportasi dan
Komunikasi (Committee on Transportation and Communication, disingkat
COTAC)
yang berkedudukan di Malaysia.
5. Kerja sama di bidang kebudayaan dan informasi diatur oleh Komite Kebudayaan
dan
Informasi (Committee on Cultural and Information).

Selain membentuk komite-komite, ASEAN juga membangun proyek-proyek yang ada di


beberapa negara anggota. Bentuk proyek-proyek ASEAN seperti berikut ini.
1. ASEAN Vaccine Project, yaitu proyek pabrik vaksin di Singapura.
2. ASEAN Copper Fabrication Project, yaitu proyek industri tembaga di Filipina.
3. Rock Salt Soda Ash Project, yaitu proyek pabrik abu soda di Thailand.
4. ASEAN Urea Project, yaitu proyek pabrik pupuk urea di Malaysia.
5. ASEANAceh Fertilizer Project, yaitu proyek pabrik pupuk urea amonia di Aceh,
Indonesia.
1. Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (KTT ASEAN) E
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dihadiri oleh para kepala pemerintahan negara-
negara Asia Tenggara. Tujuan dibentuk KTT ASEAN adalah untuk membahas
masalah-masalah penting dalam negara-negara Asia Tenggara dan menentukan
garis-garis besar kebijaksanaan ASEAN.
2. AFTA (ASEAN Fee Trade Area
AFTA (ASEAN Fee Trade Area dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
ASEAN ke IV di Singapura tanggal 27-28 Januari 1992. AFTA merupakan organisasi
perdagangan bebas kawasan ASEAN untuk menurunkan tarif dan menghapus
hambatan nontarif dalam perdagangan yang dimulai tahun 2002.
Tujuan AFTA sebagai berikut.
1. Meningkatkan perdagangan dan spesialisasi di lingkungan ASEAN.
2. Meningkatkan investasi dalam kegiatan produksi dan jasa antaranggota ASEAN.
3. Meningkatkan investasi dari luar negara anggota ASEAN.
4. Meningkatkan jumlah ekspor negara-negara anggota ASEAN.

2. NAFTA (North American Free Trade Agreement)


North American Free Trade Agreement (NAFTA) resmi berlaku sejak tanggal 1 Januari
1994. NAFTA merupakan perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara, yang anggotanya
meliputi Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko. NAFTA menghendaki penghapusan
berbagai hambatan perdagangan barang dan jasa yang dijual di kawasan Amerika Utara.
Beberapa alasan penting dibentukya NAFTA.
a. Adanya perubahan global baik ekonomi, perdagangan, dan informasi.
b. Perubahan internal, yaitu kemajuan ekonomi negara -negara anggota.
c. Hasil kerja sama blok lainnya yang kurang menggembirakan
d. Menggalang persatuan regional untuk meningkatkan posisi dan daya saing dan
memperkecil defisit perdangan negara anggota.
3. APEC (Asian Pacific Economic Cooperation)
Pembentukan APEC (Asian Pacific Economic Cooperation)
atau kerja sama ekonomi Asia Pasifik, pertama kali dicetuskan oleh mantan perdana
menteri Australia Bob Hawke. Pertemuan
PEC
pertama diadakan pada bulan Januari 1989 di Canberra, Australia, dihadiri oleh 12
negara, yaitu 6 negara anggota ASEAN ditambah Kanada, Australia, Selandia Baru,
Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang. Pada pertemuan tersebut
telah disetujui beberapa hal sebagai berikut.
1. APEC didirikan bukan menjadi suatu blok perdagangan.
2. Segala pemikiran dan pertimbangan akan diberikan pada diversifikasi yang ada di
3. kawasan Asia Pasifik.
4. Kerja sama ini akan terpusat pada hal-hal praktis yang bertujuan saling
memperkuat
5. hubungan ekonomi di kawasan Asia Pasifik.
Prinsip dasar pembentukan APEC adalah sebagai forum konsultasi dalam memecahkan
permasalahan ekonomi, perdagangan, dan investasi anggotanya. Saat ini APEC
beranggotakan 21 negara sebagai berikut.
1. Dari Benua Amerika, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Chili.
2. Dari Benua Asia, yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, dan
Rusia.
3. Dari Benua Australia, yaitu Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini.
4. Dari ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Brunei
Darussalam, dan Vietnam.
4. EEC (European Economic Community)
European Economic. Community atau Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) dimulai tahun
1954 dengan pasaran bersama untuk batu bara dan baja antara Jerman dan Prancis.
Kemudian pada tahun 1957 dengan Perjanjian Roma dijadikan kerja sama regional (uni)
di bidang ekonomi dan moneter yang meliputi Prancis, Jerman Barat, dan Belgia-
Nenderland-Luxemburg (Benelux). Pada tahun 1973 negara Denmark, Inggris, dan
Irlandia menjadi anggota MEE, disusul Yunani pada tahun 1980 dan Spanyol pada tahun
1985: Benelux merupakan daerah perdagangan bebas. Selain MEE, ada organisasi
ekonomi lain di Eropa,
yaitu EFTA.
EFTA (European Free Trade Area) didirikan pada tahun 1959 sebagai lembaga kerja
sama ekonomi antarnegara Eropa yang tidak termasuk anggota MEE (pada saat itu),
yaitu Austria, Swiss, Denmark, Inggris, Norwegia, Swedia, dan Portugal. Tujuan utama
EFTA adalah menghapuskan hambatan-hambatan yang tejadi dalam perdagangan di
kawasan Eropa.
D. Lembaga-Lembaga Kerja Sama Internasional PBB
Selain organisasi kerja sama ekonomi regional juga terapat organisasi kerja sama
ekonomi yang bersifat internasional. Kerja sama ekonomi internasional merupakan kerja
sama ekonomi antarnegara dalam satu lembaga, baik lembaga internasional di bawah
naungan PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa) maupun lembaga internasional di luar PBB.
Lembaga-lembaga internasional yang bernaung di bawah bendera PBB yang terpenting
dari segi ekonomi sebagai berikut.
1. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)
International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), atau Bank Dunia untuk
perkembangan dan pembangunan, sering disebut sebagai World Bank (Bank Dunia).
Bank
Dunia merupakan lembaga keuangan internasional terbesar yang membantu negara-
negara berkembang dan negara-negara yang sedang mengalami masa transisi.
Tujuan utama Bank Dunia sebagai berikut.
a. Membantu usaha-usaha rekonstruksi dan pembangunan di negara-negara
anggota melalui investasi yang produktif, termasuk restorasi perekonomian yang
hancur akibat perang.
b. Memulihkan fasilitas yang produktif untuk masa damai.
c. Mendorong pembangunan fasilitas dan sumber daya yang produktif, khususnya di
negara-negara yang kurang maju.
Tugas-tugas IBRD meliputi hal-hal berikut.
1. Memberi bantuan untuk mengembangkan sifat multilateral investasi
internasional.
2. Memberi bantuan kredit dengan syarat lunak dan suku bunga yang ringan.
3. Memberi bantuan untuk mempertahankan pinjaman internasional pada tingkat
tinggi.
4. Memberi bantuan untuk mengembangkan pertumbuhan perniagaan yang stabil.
5. Memberi bantuan untuk perbaikan usaha dalam bidang pertanian, industri, jalan
raya,
dan perhubungan bagi negara-negara di dunia.
6. Ikut serta dalam investasi swasta dengan cara menanamkan modal sendiri atau
modal
7. yang diperoleh dari hasil penjualan obligasi yang diterbitkan oleh IBRD.
8. Memperbaiki dan membangun daerah-daerah yang mengalami kerusakan akibat
perang.
9. Membantu pembangunan ekonomi negara-negara anggota yang sedang
berkembang
10. dengan memberikan fasilitas dan investasi untuk tujuan produksi.
2. IMF (International Monetary Fund)
International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Inter-nasional, didirikan pada
tanggal 27 September 1945 sesudah konferensi di Bretton Wood, Amerika Serikat. Pada
waktu itu, IMF
didirikan dengan maksud untuk melancarkan kembali tata pem-bayaran internasional
yang kacau akibat Perang Dunia II. Markas besar IMF di Washington DC, Amerika
Serikat. Tujuan IMF adalah memajukan kerja sama internasional di bidang ekonomi,
keuangan,
dan perdagangan, sehingga mampu memperluas kesempatan kerja
dan mencapai kemakmuran.
Secara lebih luas tujuan IMF sebagai berikut.
1. Memperluas perdagangan internasional, kesempatan kerja, dan meningkatkan
2. pendapatan ril negara-negara anggota.
3. Memperluas kerja sama di bidang moneter bagi anggotanya.
4. Mewujudkan stabilitas kurs valuta asing negara yang menjadi anggotanya.
5. Mewujudkan sistem pembayaran internasional yang mudah.
Kelompok inti IMF adalah kelompok 10, yaitu sepuluh negara kaya/maju. Negara-negara
tersebut adalah Amerika Serikat, Belanda, Belgia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman,
Kanada,prancis dan swedia. 3.FAO (Food Agriculture Organization)
Food Agriculture Organization (FAO) adalah organisasi yang menangani masalah pangan
dan pertanian.
4.ILO (International Labour Organization)
International Labour Organization (ILO) atau organisasi perburuh-an internasional.
5.UNDP (United Nations Development Programs)
UNDP adalah organisasi program pembangunan yang bertujuan memperlancar
pembangunan di seluruh dunia.
6.UNIDO (United Nations Industrial Development Organization)
UNIDO atau organisasi pembangunan industri PBB.
7.ECOSOC
Economic and Social Council (ECOSOC) atau Dewan Ekonomi dan Sosial adalah badan
khusus PBB yang memperhatikan masalah ekonomi. Tujuan ECOSOC (Dewan Ekonomi
dan Sosial) sebagai berikut.
a. Mempertinggi tingkat kehidupan.
b. Mengembangkan ekonomi, sosial, dan pendidikan.
c. Menyelesaikan masalah-masalah internasional dalam bidang ekonomi,sosial,dan
kesehatan.
d. Meningkatkan kerja sama internasional dalam bidang pendidikan dan
kebudayaan.
Dewan ini bertugas memelopori penelitian, laporan-laporan, dan rekomendasi
(anjuran) mengenai persoalan-persoalan ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan,
dan kebudayaan dunia. Untuk memperlancar pekerjaannya dibentuklah komisi-
komisi khusus sebagai berikut.

A. ECE = Economic Commission for Europe (1947, pusat di Jenewa)


B. ESCAP = Economics and Social Commision for Asia and the Pasific, (dahulu
namanya
ECAFE, 1947, berpusat di Bangkok)
C. ECLA = Economic Commission for Latin America (1948, pusatnya di Santiago)
D. ECA = Economic Commission for Africa (1958, berpusat di Addis Ababa)

8. UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development)


UNCTAD atau konferensi PBB untuk perdagangan dan pembangunan. UNCTAD
berkedudukan di Jenewa, Swiss. Tujuan UNCTAD adalah memperlancar perdagangan
internasional untuk negara-negara yang sedang berkembang, serta mengupayakan
kebebasan tarif dan kuota untuk memasuki pasar di negara-negara maju
E. Lembaga-Lembaga Internasional yang Tidak Bernaung di Bawah Bendera PBB
Badan-badan kerja sama ekonomi multilateral non-PBB sebagai berikut.
1. Colombo Plan
Colombo Plan bertujuan membantu negara-negara anggotanya untuk mengembangkan
sektor industri pertanian, pertambangan, dan perbaikan sarana lalu lintas. Anggotanya
antara lain Kamboja, Sri Lanka, Pakistan, India, Selandia Baru, Australia, Inggris,
Kanada, Malaysia, Laos, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.
2. WTO (World Trade Organization)
World Trade Organization (WTO) atau organisasi perdagangan dunia beranggotakan 118
negara. Tugas WTO, antara lain menyelesaikan sengketa dagang diantara anggota.
3. IGGI (Inter Governmental Group on Indonesia)
IGGI didirikan pada tanggal 23 Februari 1967 di Belanda. IGGI adalah kelompok negara
pemberi kredit kepada Indonesia untuk membiayai pembangunan.
4. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
OPEC merupakan conth kerja sama antarprodusen minyak dunia untuk menciptakan
stabilitas harga, permintaan, dan penawaran komoditas.
Saat ini, OPEC beranggotakan 12 negara.
1. Enam negara dari Asia, yaitu: Irak, Iran, Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, dan Uni
Emirat Arab.
2. Empat dari Afrika, yaitu: Aljazair, Nigeria, Libia, dan Angola.
3. Dua negara dari Amerika, yaitu: Ekuador dan Venezuela.
5.ADB (Asian Development Bank)
ADB atau Bank Pembangunan Asia. Kegiatan ADB dimulai sejak tanggal 19 Desember
1966 yang berpusat di Manila, Filipina. Tujuan didirikan ADB adalah memberikan
pinjaman dana dan memberikan bantuan teknis kepada negara-negara yang sedang
melakukan pembangunan. ADB memberikan pinjaman dengan syarat-syarat lunak.
Anggota ADB terdiri atas negara-negara di kawasan Asia, Asia Timur (Tiongkok dan
sekitarnya), dan Pasifik Selatan.
6.IDB (Islamic Development Bank)
IDB adalah Bank Pembangunan Islam yang berpusat di Kota Riyadh (Saudi Arabia)
didirikan pada tanggal 20 Oktober 1975 dengan jumlah anggota 45 negara. IDB
mempunyai tujuan, yaitu membantu pembangunan ekonomi dan sosial bagi negara-
negara anggota dan masyarakat ISlam.
7.Gerakan Non-Blok (GNB)
Akibat adanya Perang Dingin antara dua negara yang tangguh, yaitu antara Uni Soviet
dan Amerika Serikat, maka muncullah Gerakan Non-Blok (GNB). Uni Soviet yang
berpaham komunis sebagai pemimpin blok Timur (Jerman Timur, Rumania,
Cekoslovakia, Bulgaria, Hongaria, dan Polandia), sedangkan Amerika Serikat yang
berpaham liberalis sebagai peimpin blok Barat dengan anggota antara lain Italia,
Kanada, Inggris, Prancis, Australia, dan Selandia Baru. Pertentangan antara kedua blok
tersebut menimbulkan ketegangan dunia. Di tengah pertentangan kedua blok, maka
dibentuklah Gerakan Non-Blok sebagai pelerai pertentangan tersebut dengan tidak
memihak antara kedua blok tersebut.
8.CGI (Consultative Group for Indonesia)
Consultative Group for Indonesia (CGI) adalah kelompok negara yang memberikan
bantuan kepada Indonesia. Lembaga CGI dimaksudkan sebagai pengganti IGGI (Inter
Governmental Group on Indonesian). CGI dibentuk dengan tujuan ikut memantapkan dan
memajukan ekonomi Indonesia melalui pinjaman pemerintah dan swasta. Anggota CGI
sebagian besar merupakan mantan anggota IGGI. Negara anggota CGI, antara lain:
Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, Swiss, Belgia,
Denmark, Austria, Kanada, Italia, Spanyol, Finlandia, Swedia, Norwegia, Australia, dan
Selandia Baru.
Sekian dari kami mohon maaf apabila ada
kekeliruan dalam menyusun
kata,bahasa,maupun peletakan kalimat kami
minta maaf karna kami juga masih belajar.

kesepian tanpa kekasih


sekian terimakasih
Daftar Pustaka
Ade Maman, Suherman. 2003. Organisasi International dan Integrasi Ekonomi. Jakarta:
Ghaila Indonesia.
Bambang, Widjajanta. dkk. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 2 untuk Kelas XI
Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Allyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta: Pusbuk.
Budiono, 2013. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi Nomor 5 Moneter. Yogyakarta:
BPSE.
Dewi, Kusumawardani: 2009. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusbuk.
Eddy Soegiarto dan Mardyono. 2011. Pengantar Teori Ekonomi. Tangerang: Mahkota
lImu.
Henry Sarnowo dan Danang Sunyoto. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta:
UPP STIM YPKN.
Lia, Amalia. 2007. Ekonomi International. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mankiw, N. Gregory, Euston Quah, dan Peter Wilson. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro.
Jakarta: Salemba Empat.
Mardiasmo. 2018. Perpajakan. Jakarta: Andi Offset.
Nur Laily dan Budiyono Pristyadi. 2013. Teori Ekonomi. Yogyakarta: Graha limu.
Paojan Mas'ud Sutanto: 2014. Perpajakan Indonesia (Teori dan Aplikasi). Jakarta: Miytra
Wacana Media.
Permana, Leni, dkk. 2009. Ekonomi 2 untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Allyah
Kelas
XI. Jakarta: Pusbuk.
Sadono Sukirno. 2012. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi 2. Jakarta: PT Raja
Grafindo
Persada.
Santoso, Soeroso. 2004. Mengarustamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan
di
Indonesia. Jakarta: EGC.
Sukardi, 2009. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusbuk.
T. Gilarso. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro (Edisi Revisi). Yogyakarta: Kanisius.
. 2013. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi 3, Jakarta: PT Raja Grafindo

Anda mungkin juga menyukai