Anda di halaman 1dari 6

Perdagangan Internasional dan Kerjasama Ekonomi

Internasional

Rachma Indah Hidayanti

XI IIS 1

SMAIT PUTRI AL-HANIF

CILEGON-BANTEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
 Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu
dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah
negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor
utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi
selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik
baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.

 Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat untuk
kepentingan negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama
di bidang politik, sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman
pada politik luar negeri masing-masing.

B. Jenis Kerja Sama Ekonomi Internasional


a) Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral merupakan kerja sama antar dua negara. Misalnya, kerja sama ekonomi
yang terjalin antara Indonesia dengan Singapura atau Amerika dengan Arab Saudi. Kerja
sama bilateral bertujuan untuk membina hubungan yang telah ada serta menjalin hubungan
kerja sama perdagangan dengan negara mitra. Kerjasama bilateral yang diputuskan secara
sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral.

b) Kerja Sama Multilateral


Organisasi multilateral, yaitu organisasi yang menghimpun tiga negara atau lebih
berdasarkan pertimbangan tertentu, dimana negara yang bekerjasama saling membantu,
seperti ASEAN.
c) Kerja Sama Regional
Kerja sama regional merupakan kerja sama antara negara-negara sewilayah atau
sekawasan. Tujuannya tidak lain adalah untuk menciptakan perdagangan bebas antara
negara di suatu kawasan tertentu. Bentuk kerja sama regional sudah dijajaki oleh PBB
melalui pembentukan komisi regional yang dimulai dari Eropa, Asia Timur dan Amerika
Latin. Komisi ini mengembangkan kebijakan bersama untuk masalah pembangunan
khususnya pada bidang ekonomi. Kerja sama secara regional biasanya lebih pada hubungan
dengan lokasi negara serta berdasarkan alasan historis, geografis, teknik, sumber daya alam
dan pemasaran.

C. Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional


1) OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
Organisasi negara pengekspor minyak didirikan 14 September 1960 di Baghdad atas
prakarsa negara : Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Markas besar OPEC
di Wina, Austria. Indonesia menjadi anggota OPEC tahun 1962.
2) UNDP (United Nation Development Program)
UNDP adalah suatu badan PBB yang memberikan sumbangan untuk membiayai survei
jalan di Indonesia. Dana UNDP diperoleh dari sumbangan negara-negara : USA,
Denmark, Kanada, Belanda, Inggris, dan Perancis. Pada tahun 1970 – 1983 UNDP
memberikan bantuan kepada Indonesia sebesar US$ 74.2 juta sebagai program
kerjasama teknik UNDP.
3) WTO (World Trade Organization)
WTO adalah organisasi perdagangan dunia yang ditransformasikan dari GATT (General
Agreement of Tariff and Trade). GATT dibentuk di Jenewa, Swiss pada tahun 1947
dalam konferensi yang diselenggarakan PBB dan diikuti oleh 23 negara. Indonesia
masuk menjadi anggota GATT pada tahun 1950.
4) ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)
ASEAN merupakan organisasi regional dari negara-negara Asia Tenggara. Organisasi
ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan
perdamaian di tingkat regionalnya. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus
1967.
5) AFTA (Asean Free Trade Area)
AFTA adalah kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali dicetuskan dalam KTT
ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari 1992, tetapi secara resmi dimulai 1
Januari 1993. AFTA beranggotakan 7 negara anggota ASEAN.
6) APEC (Asia Pacific Economic Corporation)
APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang dibentuk
pada bulan November 1989 di Canberra, Australia atas usul Perdana Menteri Australia
Bob Hawke. Prinsip dasar pembentukan APEC adalah sebagai forum konsultasi dalam
memecahkan masalah ekonomi, perdagangan, dan investasi anggotanya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk Kerja Sama Ekonomi Indonesia dengan Belanda


Sektor-sektor utama kerjasama pembangunan Indonesia-Belanda antara lain berupa
penyediaan air bersih dan sanitasi, pelestarian lahan gambut, dan bidang pendidikan.
Industri kreatif di Belanda, seperti desain, arsitektur, fashion, tari, format TV, computer
games dan lain-lainnya, mengalami pertumbuhan yang baik dan bahkan merambah ke
tingkat internasional sehingga memberikan kontribusi secara nyata kepada masyarakat
dan ekonomi Belanda.

Pertumbuhan industri kreatif di Belanda disebabkan oleh kebutuhan untuk melahirkan


produk yang berbeda dengan produk negara lain, tidak hanya sekedar bersaing dalam
harga, tetapi juga mengandalkan teknologi, kualitas, jasa, manajemen rantai suplai,
kecepatan, disain dan nilai-nilai simbol, karena industri kreatif juga berperan dalam
menciptakan identitas nasional dan regional di lingkungan internasional.

B. Alasan Indonesia dan Belanda Bekerja Sama Ekonomi


Kerjasama ekonomi Indonesia dengan Belanda dalam secara umum semakin menguat
baik dalam konteks kunjungan antar pejabat tinggi maupun kerjasama konkrit seperti
investasi, kerjasama pembangunan dan berbagai kerjasama teknis lainnya. Indonesia
nampak semakin penting sebagai mitra kerjasama ekonomi di sektor-sektor komersial
seperti perdagangan dan investasi.

Investasi Belanda tercatat menunjukkan peningkatan. Peningkatan tersebut justru terjadi


pada saat ekonomi Belanda sendiri sedang dalam tekanan dampak krisis. Sektor-sektor
investasi Belanda di Indonesia, antara lain meliputi transportasi, komunikasi, kimia dan
industri farmasi, makanan, perdagangan, industri baja, mesin dan elektronik. Investasi
Belanda di Indonesia tersebut sebagian besar berlokasi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur,
Kalimantan Timur dan Banten. Bagi Indonesia, Belanda dapat dimanfaatkan sebagai pintu
gerbang pemasaran produk komoditi Indonesia ke Eropa, dan sebaliknya Indonesia
diharapkan dapat menjadi pintu gerbang bagi pemasaran produk-produk Belanda ke Asia.
C. Keberhasilan
Keberhasilan kinerja industri kreatif tersebut antara lain didorong oleh , Penerapan
standar yang tinggi bagi pendidikan desain , Keberadaan perusahaan-perusahaan
terkemuka yang menghubungkan inovasi, kreativitas dan bisnis , serta kondisi topografis
dan sosial Belanda, seperti keterbatasan ruang dan keberadaan air yang sangat besar.

Pembentukan jejaring insan kreatif dapat dilakukan melalui pembentukan asosiasi insan
kreatif Indonesia di Belanda, dengan memperhatikan potensi yang ada dan situasi yang
berkembang di Belanda. Disamping itu, insan kreatif Indonesia juga bisa memanfaatkan
event tahunan pesta rakyat dalam rangka HUT RI.

BAB III
PENUTUPAN

A. Manfaat Kerja Sama Ekonomi Internasional


 Menjaga Kestabilan Harga Dalam Negeri
Berkaitan dengan jumlah permintaan dan penawaran. Jika produksi lebih sedikit dari
permintaan tentu akan terjadi kenaikan harga.
Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya penyeimbang antara permintaan dan
keterbatasan produk. Adapun solusinya dengan cara memperbanyak jumlah produksi.

 Memperluas Ketersediaan Lapangan Kerja


Kerja sama ekonomi internasional akan membuka pasar ekspor. Permintaan ekspor
yang terus bertambah maka akan menciptakan lapangan kerja baru. Ketersediaan
lapangan kerja akan meningkat seiring dengan tingginya permintaan ekspor.

 Alih Teknologi
Di dunia saat ini, semua berkembang dengan begitu cepat. Semua itu hanya bisa dicapai
dengan bantuan teknologi. Dengan masuknya teknologi, menjadi kesempatan bagi kita
untuk mempelajari dan menguasai teknologi tersebut.

 Mempercepat Pembangunan Nasional


Satu di antara langkah untuk mempercepat pembangunan nasional ialah dengan
meminjam dana dari Bank Dunia. Dengan pinjaman tersebut Indonesia bisa membuka
banyak pelabuhan baru, bandara baru, dan tol laut antarpulau.
 Meningkatkan Pendapatan Negara
Adanya TKI (Tenaga Kerja Indonesia) menjadi satu di antara contoh manfaat kerja sama
ekonomi antarnegara. Pengalihan dana asing dari gaji yang diterima TKI secara tidak
langsung memberikan pemasukan negara.
Hal ini tentu positif bagi kas negara dan meningkatkan pendapatan negara. Selain TKI,
kegiatan ekspor juga berperan penting dalam peningkatan pendapatan negara.

B. Dampak Kerja Sama Ekonomi Internasional


Kerjasama yang dilakukan antarnegara memiliki dampak terhadap perekonomian
Indonesia. Dampak tersebut dapat dikategorikan menjadi dua yaitu dampak positif dan
dampak negatif.

 Dampak Positif
1. Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi
2. Menghilangkan hambatan perdagangan Internasional
3. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat
4. Mendorong pengusaha untuk lebih maju karena akan bersaing di tingkat
regional maupun internasional.
5. Memperluas penciptaan kesempatan kerja yang dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
6. Meningkatkan kegiatan ekonomi melalui investasi langsung, usaha
patungan, dan kredit.
7. Meningkatkan devisa negara melalui peningkatan perdagangan
internasional.
8. Dapat membuka peluang baru berupa tersebarnya pasar yang berskala lebih
luas.

 Dampak Negatif
1. Ketergantungan
2. Salah penerapan atau penggunaan teknologi
3. Menimbulkan budaya konsumtif karena barang impor membanjir di
Indonesia dengan harga yang bersaing.
4. Persaingan yang tidak seimbang antara negara maju dan negara
berkembang, dapat menghambat perkembangan ekonomi nasional.
5. Akibat persaingan yang tidak seimbang, negara berkembang semakin
ketinggalan dari negara-negara maju.

Anda mungkin juga menyukai