Oleh:
Kelompok 6
NAMA : RAHMUL
NPM : 71200311006
Mata Kuliah :
KEBANKSENTRALAN
Dosen Pengampu:
DR. M. SYAFII, SE,M.SI
Program Studi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
senantiasa Allah limpahkan kepada junjungan kita Muhammad SAW yang telah
membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah yang mana
ini merupakan sebagai salah satu tugas mata kuliah KEBANKSENTRALAN Jurusan
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Islam Sumatera Utara Medan.
Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat berguna bagi berbagai
pihak, khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya.
RAHMUL
71200311006
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................
A. KESIMPULAN ........................................................................................
B. SARAN .....................................................................................................
1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui kerjasama BI
b. Untuk mengetahui Kerjasama Multilateral
c. Untuk mengetahui Kerjasama Network For Greening The Financial
System
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
namun lebih kepada interaksi antar berbagai aktor yang berpartisipasi dalam
proses politik internasional. Hubungan Internasional juga dapat diartikan sebagai
isu-isu yang sangat luas seperti isu mengenai perkembangan dan perubahan suatu
negara dalam hal ini sistem negara dan masyarakat, interdependensi ekonomi, hak
asasi manusia, perusahaan transnasional, lingkungan hidup, perbedaan gender,
keterbelakangan dan sebagainya. Pada zaman modern kita tidak sanggup untuk
memenuhi kebutuhan kita sendiri, kerjasama internasional menjadi hal penting
bagi negara-negara untuk memenuhi kepentingan nasionalnya. Menurut
(Koehane, 2018:123) kerjasama internasional dapat terjadi karena terdapat
jembatan kepercayaan antara negara dari keadaan yang anarki sehingga
diperlukan wadah bagi negara-negara untuk berkonsultasi dan membangun
kepercayaan, wadah ini kemudian disebut sebagai institusi atau rezim
internasional.
Hal ini juga dikatakan oleh North dan Thomas dalam buku Teori-Teori
Ekonomi Politik yang mengatakan bahwa terdapat cara yang digunakan negara-
negara untuk bekerjasama yaitu melalui institusi, yang dianggapnya melalui
institusi dapat merugikan sebelah pihak dan juga dapat saling menguntungkan
antar negara-negara anggota. Dalam penelitian, untuk memecahkan isu-isu
dibutuhkan sebuah teori untuk memecahkan permasalahan tersebut. Adapun teori
yang di gunakan penulis ialah teori liberalisme institusional dalam buku Pengantar
Studi Hubungan Internasional oleh Robert Jackson dan Georg Sorensen.
Kehadiran organisasi dan kesepakatan kerjasama antar negara, efek anarki
sistem internasional dapat dicegah melalui tingginya tingkat institusionalisasi
dimana dapat diatasi melalui kehadiran institusi-institusi internasional.
Institusional juga dapat mengurangi rasa curiga antar negara serta menyediakan
forum negosiasi antar negara sehingga konflik dapat dihindari (Jackson &
Sorensen, 2018 :43). Institusi dibuat karena tidak adanya kepercayaan di antara
negara-negara, dengan adanya institusi dapat lebih mudah memberikan informasi
mengenai alasan dan hal apa saja yang sedang dilakukan oleh negara lain. Dengan
demikian institusi tersebut dapat membantu negara anggotanya dalam menghadapi
rasa takut dan mengurangi ketidakpercayaan antar negara satu sama lain yang di
anggap menjadi masalah tradisional. Selain daripada itu institusi juga
menyediakan forum negosiasi di antara negara-negara serta dapat memajukan
kerjasama antara negara demi keuntungan satu sama lain.
4
B. Bentuk-bentuk Kerjasama Internasional
Dalam kerjasama internasional terdapat beberapa bentuk kerjasama
internasional, yaitu :
a. Bilateral
Kerja sama bilateral merupakan kerja sama antar dua negara. Misalnya, kerja
sama ekonomi yang terjalin antara Indonesia dengan Singapura atau Amerika
dengan Arab Saudi. Kerja sama bilateral bertujuan untuk membina hubungan
yang telah ada serta menjalin hubungan kerja sama perdagangan dengan
negara mitra. Kerjasama bilateral yang diputuskan secara sepihak,
pemutusannya disebut secara unilateral.
b. Multilateral
Organisasi multilateral, yaitu organisasi yang menghimpun tiga negara atau
lebih berdasarkan pertimbangan tertentu, dimana negara yang bekerjasama
saling membantu, seperti ASEAN.
c. Regional
Kerja sama regional merupakan kerja sama antara negara-negara sewilayah
atau sekawasan. Tujuannya tidak lain adalah untuk menciptakan perdagangan
bebas antara negara di suatu kawasan tertentu. Bentuk kerja sama regional
sudah dijajaki oleh PBB melalui pembentukan komisi regional yang dimulai
dari Eropa, Asia Timur dan Amerika Latin. Komisi ini mengembangkan
kebijakan bersama untuk masalah pembangunan khususnya pada bidang
ekonomi. Kerja sama secara regional biasanya lebih pada hubungan dengan
lokasi negara serta berdasarkan alasan historis, geografis, teknik, sumber daya
alam dan pemasaran.
d. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama yang mencakup banyak
negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan
saling membantu di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan
bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-lain.
5
anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan
yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian dalam tata hubungan
internasional.Organisasi internasional juga suatu bentuk organisasi dari
gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan
bersama mencapai persetujuan yang juga merupakan isi dari perjanjian
atau charter. Contoh organisasi internasional yaitu :
1. PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah
sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di
dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi hukum internasional,
pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Fransisco pada tanggal 24
Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC.
Sidang umum yang pertama dihadiri wakil dari 51 negara dan baru
berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church House, London. Dari 1919
hingga 1946 terbentuk sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga
Bangsa-bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak
didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 192 negara
menjadi anggota PBB. Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB
menyatakan independensinya masing-masing. Selain Vatikan dan Takhta
Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung dalam wilayah Cina
pada 1971 hingga tahun 2007 sudah ada 192 negara anggota PBB.
Sekretaris Jendral PBB saat ini adalah Ban Ki-Moon asal Korea Selatan
yang menjabat sejak 1 Januari 2007.
6
persetujuan perdagangan dengan sebagian besar negara di Lautan Tengah
yang bukan anggota MEE. Dalam rangka kerjasama masyarakat Eropa,
telah dikembangkan konsep “Pasar Tunggal Eropa”.
3. AFTA
AFTA adalah kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali
dicetuskan dalam KTT ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari
1992, tetapi secara resmi dimulai 1 Januari 1993. AFTA beranggotakan 7
negara anggota ASEAN. Kepala-kepala negara/pemerintahan negara
ASEAN menyepakati suatu kerangka persetujuan mengenai peningkatan
kerjasama ekonomi ASEAN yang berfungsi sebagai pelindung bagi segala
kerjasama ekonomi ASEAN di masa datang. Dengan AFTA diharapkan
negara anggota lebih meningkatkan perdagangan dan spesialisasi dalam
intra ASEAN. Di samping itu, juga meningkatkan investasi dalam kegiatan
produksi barang dan jasa antar anggota ASEAN.
4. NAFTA (North American Free Trade Area)
NAFTA adalah badan kerjasama ekonomi negara-negara Amerika Utara,
yang didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992. Anggota-anggotanya adalah
Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
NAFTA bertujuan membentuk kawasan perdagangan bebas di daerah
Amerika Utara. Kendala utama untuk mewujudkan perdagangan bebas di
Amerika Utara adalah karena tingkat pertumbuhan ekonomi antara
Amerika Serikat dan Meksiko sulit untuk mewujudkan perdagangan bebas
dengan persaingan yang sehat. Peluang bagi Meksiko hanyalah ekspansi
tenaga kerja ke Amerika Serikat.
5. APEC (Asia Pacific Economic Corporation)
APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang
dibentuk pada bulan November 1989 di Canberra, Australia atas usul
Perdana Menteri Australia Bob Hawke. Prinsip dasar pembentukan APEC
adalah sebagai forum konsultasi dalam memecahkan masalah ekonomi,
perdagangan, dan investasi anggotanya.
Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat,
Australia, Kanada, Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong
Kong, Korea Selatan, Malaysia, Papua Nugini, Thailand, Singapura,
Indonesia, Selandia Baru, Filipina, Chili, dan Taiwan. Tujuan APEC
7
adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan Asia Pasifik,
terutama di bidang perdagangan dan investasi. APEC diperkirakan dapat
memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini mengingat besarnya
peranan kawasan Asia Pasifik sebagai negara tujuan ekspor produk
Indonesia, sumber prestasi, dan sumber wisatawan.
8
khususnya negara-negara konsumen bahwa produksi minyak sawit telah
menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Adapun isi pokok-pokok yang diatur dalam piagam CPOPC ialah, sebagai
berikut:
a. Menyediakan konsultasi pembangunan industri minyak sawit kepada
pemangku kepentingan yang ada di negara-negara pembudidaya kelapa
sawit
b. Meningkatkan kesejahteraan para pekebun kelapa sawit
c. Membangun dan membentuk kerangka global dengan prinsip minyak
sawit yang berkelanjutan termasuk dalam zona ekonomi hijau
d. Mengantisipasi hambatan yang akan terjadi dalam proses perdagangan
minyak sawit
e. Kerjasama dalam penelitian dan pengembangan serta pelatihan dengan
melakukan kegiatan yang diperlukan dalam kepentingan perindustrian
minyak sawit.
Terbentuknya CPOPC diharapkan akan membantu perkembangan
ekonomi bagi Indonesia. Fungsi dari CPOPC ialah mendorong komunikasi dalam
pengembangan industri minyak sawit antara para pembudidaya kelapa sawit dan
mensejahterakan petani kelapa sawit dengan membangun prinsip-prinsip industri
minyak kelapa yang berkelanjutan.
9
lingkungan.
Transportasi berkelanjutan
Pariwisata berkelanjutan
Manajemen sumber daya alam
Keanekaragaman hayati
Pencegahan atau pengendalian polusi
10
keanekaragaman hayati. Jika setiap negara di Asia ingin bisa mencapai
pembangunan yang berkelanjutan dan sejalan dengan PBB, maka investasi di
berbagai bidang atas harus hijau atau harus bisa menerapkan konsep green
finance. Konsep ini akan membantu dalam mengatasi sistem keuangan pasar dan
berbagai sistem keuangan lainnya, termasuk dalam hal:
11
penyedia modal sebagai perantara agar bisa menghubungkan modal
dengan peluang investasi.
Terdapat tiga peran utama pada green finance, yaitu:
12
investasi bertema berkelanjutan, keterlibatan perusahaan dan juga
tindakan pemegang saham.
1. Mencapai keunggulan dalam hal industri, sosial, dan ekonomi agar bisa
mengurangi ancaman pemanasan global serta mencegah masalah
lingkungan dan sosial lainnya yang bertujuan untuk mengalihkan tujuan ke
ke ekonomi yang lebih rendah karbon dan kompetitif.
2. Mempromosikan investasi lingkungan pada berbagai bidang bisnis atau
ekonomi.
3. Mendukung berbagai prinsip pembangunan Indonesia
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh
suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
rakyat untuk kepentingan negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang
meliputi kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan,
dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri masing-masing.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah menetapkan beragam tujuan untuk
berkontribusi secara aktif untuk menyelamatkan bumi. Selain itu, beragam metode
pendanaan juga sudah disiapkan agar para investor bisa berperan aktif dalam
pembangunan berkelanjutan.
Saat ini, terdapat banyak sekali permintaan investasi yang berbasis
lingkungan. Untuk itu, pemerintah sangat serius dalam mendorong perkembangan
ekonomi yang ramah lingkungan agar bisa menarik minat investor untuk masuk
ke pasar keuangan di Indonesia. Caranya adalah dengan memilih beragam proyek
investasi dan meningkatkan daya tarik alat investasi.
B. SARAN
Sebagai pebisnis, Anda pun bisa turut aktif dalam menerapkan green
finance. Caranya adalah dengan ikut memperhatikan kondisi lingkungan yang ada
di sekitar bisnis Anda. Namun, Anda tetap memerlukan pengelolaan keuangan
yang baik agar bisa mengalokasikan dana untuk menerapkan konsep tersebut. Dan
agar kerja sama berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama antarnegara tersebut
diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi. Contoh-ontoh organisasi internasional adalah
PBB, NATO dan ASEAN.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/20849/2/T1_372015028_BAB
%20II.pdf. Diakses tanggal 05 Maret 2023.
http://otobiazza.blogspot.com/2013/08/contoh-makalah-kerjasama-ekonomi.html
Diakses tanggal 05 Maret 2023.
http://devinurleviasari6arega11.blogspot.com/2014/07/makalah-kerjasama-
internasional.html. Diakses tanggal 05 Maret 2023.