D
I
S
U
S
U
N
SMPN 5 TINAMBUNG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi karena berkat rahmat, hidayah serta
inayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini.
Aqidah Akhlah tidak dapat terpisahkan dengan kehidupan kita. Ilmu
pengetahuan alam dan teknologi berkembang dengan pesat berjalan
berdampingan dan saling berkaitan. Perkembangan ilmu pengetahuan alam
berdampak pada kemajuan teknologi.
Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, baik dalam penyajian maupun penguraiannya karena kami masih
dalam tahap belajar. Semoga Allah SWT selalu memberkahi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
C. Tujuan ......................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................. 11
B. Saran .......................................................................................... 11
A. Latar Belakang
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh
suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan rakyat untuk kepentingan negara-negara di dunia. Kerja sama
internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan
keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri
masing-masing.
Agar kerja sama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama
antarnegara tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi. Pada
dasarnya di dunia ini banyak dikenal berbagai macam organisasi. Pertama,
organisasi internasional yaitu menghimpun berbagai berbagai negara tanpa
memperhatikan latar belakang suatu negara. Satu-satunya organisasi yang
demikian adalah Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kedua, organisasi
regional, yaitu organisasi yang menghimpun negara-negara dalam suatu
kawasan tertentu. Ketiga, organisasi multilateral, yaitu organisasi yang
menghimpun tiga negara atau lebih berdasarkan pertimbangan tertentu,
seperti kepentingan agama, ekonomi, pertahanan-keamanan dan lain-lain.
Keempat organisasi yang melibatkan dua negara, terutama untuk
mempererat perrsahabatan kedua negara, seperti Lembaga Persahabatan
Indonesia-Amerika (LPIA), Persahabatan Indonesia-Malaysia, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kerjasama Internasional ?
2. Apa Saja Bentuk-bentuk Kerjasama Internasional ?
3. Sebutkan Contoh organisasi dalam kerja sama internasonal !
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari sejarah terbentuknya kerjasama
internasional dan untuk mengetahui organisasi apa saja yang ada di dalam
kerjsama tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
PT Pertamina dan Saudi Aramco, perusahaan minyak dan gas asal Arab
Saudi, membuat kesepakatan awal kerja sama sektor energi dengan kontrak
investasi senilai lima miliar dolar AS (setara dengan Rp 68,5 triliun), yang
menjadi tonggak baru sejarah.
Kerja sama dengan Saudi Aramco sebenarnya sudah dijajaki sejak lama
untuk melakukan modernisasi tiga kilang guna meningkatkan kerumitan
produksi. Ketiga kilang tersebut terletak di Dumai, Cilacap, dan Balongan.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel bin Ahmed Al Juber mengatakan
bahwa hubungan antara Indonesia dengan negaranya akan makin erat,
khususnya dalam kerja sama bidang energi, pertanian, investasi, hingga
pariwisata.
Data dari Kadin Komite Timur Tengah dan OKI menunjukkan Arab Saudi
merupakan salah satu mitra dagang Indonesia terpenting di kawasan Teluk.
Pada 2014 nilai perdagangan kedua negara kembali meningkat mencapai
8,67 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor Indonesia sebesar 2,15 miliar dolar
dan impor 6,51 miliar dolar. Indonesia mengalami defisit sebesar 4,36 miliar
dolar. Sejauh ini Indonesia merupakan pengimpor terbesar minyak dari Arab
Saudi, Nilai investasi Arab Saudi di Indonesia mencapai 29,3 juta dolar AS di
paruh pertama 2015.
Arab Saudi juga merupakan pasar yang besar untuk produk halal sehingga
harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk bisa menembus pasarnya.
Pasar halal disadari telah menjadi ceruk pasar yang sangat menarik untuk
digarap oleh pelaku industri baik di segmen barang maupun jasa. Angka ini
menunjukkan potensi pasar pada produk halal yang besar, yang seharusnya
dapat dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai negara dengan mayoritas
penduduk yaitu muslim terbesar di dunia yang juga menjadi salah satu
anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Mitra strategis
Secara historis dan religius, hubungan baik Indonesia dan Arab Saudi
setidaknya dilandasi oleh berbagai persamaan kepentingan dan budaya.
Arab Saudi misalnya termasuk salah satu negara yang amat mendukung
kemerdekaan Indonesia. Saat Indonesia masih dijajah Belanda, ulama-
ulama Arab Saudi banyak memberikan inspirasi kepada para ulama dan
kaum cendekia Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
Sampai dengan Oktober 2014, jumlah wisatawan asal Arab Saudi yang
berkunjung ke Indonesia sebanyak 131.000 orang, sementara jumlah total
wisatawan asal Arab Saudi yang berwisata ke luar negeri mencapai sekitar
1,5 juta. Jumlahnya tahun 2015 diperkirakan mencapai lebih 300.000 orang.
Namun hampir dua pertiga dari jumlah tersebut berkunjung ke Malaysia dan
Uni Emirat Arab, Dubai khususnya.
Puncak dan sekitarnya adalah kawasan favorit wisatawan asal Arab Saudi
dan mereka menikmati pemandangan alam dan kesejukannya. "Tentu kami
juga ingin merasa aman dalam berwisata," ujar seorang wisatawan.
"Secara garis besar, kami meningkatkan kerja sama. Lalu kedua sudah diangkat pada
tingkat Kepala Negara Pak Presiden bersama Sri Baginda (Raja Arab) untuk kami
sepakat membuat joint study sebagai tahap awal preferential trade agreement (PTA)
atau free trade agreement (FTA)," jelas Enggar di Jakarta, Kamis (2/3/2017).
"Kita bahkan mulai otomotif, berbagai komoditi yang punya nilai tambah,"
paparnya.
Rata-rata nilai ekspor non-migas Indonesia ke Arab Saudi pada periode 2011-2015
tercatat sebesar 1,83 miliar dollar AS per tahun.
Sementara itu, rata-rata nilai impor non-migas Indonesia dari Arab Saudi tercatat
sebesar 921,23 juta dollar AS per tahun pada periode yang sama.
Sementara itu, produk ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi pada 2015 adalah
kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, tuna, karet dan produk karet, plywood,
kertas dan produk kertas, bubur kertas, arang kayu, serta tekstil dan produk tekstil.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Setiap negara tidak dapat hidup sendiri. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan sumber daya yang dimiliki dan kemampuan yang dimiliki suatu
negara. Oleh karena itu, suatu negara akan membutuhkan bantuan dari
negara lain, Begitu juga Indonesia.
Saran
Saran dari kami sebagai penulis untuk pembaca yaitu agar pembaca lebih
mengetahui mengenai hubungan Negara kita dengan Negara lain, Dapat
memperluas wawasan teman2 mengenai hubungan antar Negara, dan lebih
menghargai hubungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Suteng dkk, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XI,
Erlangga
Sugiharso, BA dkk, 2013, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs kelas IX
semester genap,Sekawan