Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KELOMPOK

ORGANISASI INTERNASIONAL REGIONAL

Dosen: Katriani Puspita Ayu, SE., MA

Mata Kuliah: Organisasi dan Administrasi Internasional

Kelompok 4:

Adelia Rahmananda 203020702087


Ardi Kenzu Anarta 203020702057
Bella Saphira 193010702004
Hose Martin Simatupang 193020702034
Margo Kumoro Indrastoto 203030702107
Muhammad Maulana 203020702067
Oktavia 203030702137
Rilliyanto Kefas Seprada 193030702107
Siti Aulia Rahmah 203020702097
Surni Huliacika 193030702076
Viola Dewi Permata Sari 203020702047

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021/2022
Organisasi Internasional Regional
Organisasi Internasional Regional adalah organisasi yang sama–sama bergerak di bidangnya
untuk bekerja sama dengan berbagai wilayah negaranya.
A. Pengertian Organisasi Internasional Regional
a) Organisasi Internasional adalah organisasi yang dibentuk oleh masyarakat dunia dan
merupakan gabungan dari beberapa negara yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian
dunia dalam tata hubungan internasional. Organisasi internasional ialah organisasi yang
dibuat dan beranggotakan lebih dari satu negara yang dibuat dengan dasar kesamaan.
Hubungan kerja sama antar negara pada berbagai bidang (ekonomi, sosial budaya, IPTEK,
dan lainnya) membutuhkan suatu wadah supaya berbagai konvensi antar negara bisa terjalin
dengan baik.
Pengertian Organisasi Internasional menurut para ahli:
 Menurut N.A. Maryam Green, pengertian organisasi internasional ialah organisasi yang
dibentuk yang berdasarkan suatu perjanjian ketika tiga atau lebih negara menjadi peserta.
 Menurut D.W. Bowett, pengertian organisasi internasional ialah organisasi permanen
yang didirikan atas dasar suatu traktat yang lebih bersifat multilateral daripada bilateral
dan dengan kriteria tujuan tertentu.
 Menurut J. Pariere Mandalangi, pengertian organisasi internasional adalah organisasi
yang dibentuk berdasarkan suatu perjanjian tertulis yang dilakukan oleh setidaknya tiga
negara atau pemerintah maupun organisasi-organisasi internasional yang sudah ada.
 Menurut Boerma Mauna, definisi organisasi internasional ialah suatu perhimpunan
negara-negara yang merdeka dan berdaulat yang bertujuan untuk mencapai kepentingan
bersama melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.
b) Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara
tertentu. Organisasi regional mempunyai wilayah kegiatannya yang bersifat regional, dan
keanggotaan hanya diberikan pada negara-negara kawasan tertentu saja. Organisasi regional
dibentuk untuk menyelesaikan masalah atau penengah dalam setiap masalah di wilayah
tersebut.

B. Fungsi dan Tujuan Organisasi Internasional Regional


a) Setiap organisasi memiliki fungsi khusus yang berbeda, tetapi secara umum, organisasi
internasional memiliki delapan fungsi, yaitu:
1. Fungsi Artikulasi dan Agregasi
2. Fungsi Norma
3. Fungsi Rekrutmen
4. Fungsi Sosialisasi
5. Fungsi Pembuatan Keputusan
6. Fungsi Pengesahan Peraturan
7. Fungsi Informasi
8. Fungsi Operasional
Adapun fungsi dari organisasi regional, antara lain:
1. Menambah keuntungan negara
2. Mempererat hubungan antar negara
3. Memasarkan produk dalam negeri
4. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi
5. Mewujudkan ketertiban dan perdamaian di wilayah tersebut
6. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) Organisasi internasional memiliki tujuan yang dibedakan menjadi umum dan khusus.
 Tujuan umumnya adalah mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia, baik keaman
an internasional dengan berbagai cara dan upaya. Selain itu, mengatur dan meningkatkan
kesejahteraan dunia terutama negara-negara anggota sesuai dengan ketentuan yang
dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan.
 Tujuan khususnya adalah menjadikan organisasi intenasional sebagai suatu wadah,
forum, dan alat untuk mencapai sasaran ataupun tujuan bersama sesuai dengan
karakteristik dari organisasi internasional tersebut.
Sedangkan, organisasi regional bertujuan untuk mempromosikan hak asasi manusia dan
demokrasi, memberikan keamanan dan menjaga integritas wilayah negara-negara anggota,
serta mengamankan aliansi ekonomi melalui perdagangan dan kerja sama ekonomi untuk
laju pembangungan. Umumnya, beberapa organisasi regional dibentuk untuk melestarikan
warisan budaya dan untuk mengatasi masalah lingkungan.

C. Karakteristik Organisasi Internasional Regional


Secara sederhana karakteristik organisasi internasional adalah sebagai berikut.
1. Keterlibatan suatu negara dalam suatu pola kerja sama.
2. Adanya sebuah pertemuan-pertemuan secara berkala.
3. Adanya seorang staf yang bekerja sebagai seorang pegawai sipil internasional.
4. Kerja sama yang ruang lingkupnya melintasi batas suatu negara.
5. Mencapai tujuan-tujuan yang telah disepakati bersama.
6. Struktur organisasinya yang begitu jelas dan lengkap.
7. Melaksanakan fungsi dengan secara berkesinambungan.
Organisasi regional hanya mempunyai suatu wilayah kegiatan yang bersifat regional saja. Peran
yang akan dimainkan oleh organisasi-organisasi regional begitu sangat berbeda, tergantung
pada karakteristik suatu organisasi tersebut. Karakteristik tersebut dipengaruhi oleh faktor
seperti geografis, ketersediaan dari sumber-sumber dan struktur organisasi. Karakteristik
organisasi regional, yaitu:
1. Melibatkan lebih dari dua negara.
2. Dilakukan untuk mengatasi sebuah masalah bersama di suatu kawasan.
3. Terjadinya pertukaran antara barang dan jasa antara beberapa negara (Ekspor dan Impor)
4. Kerja sama regional berada dalam satu wilayah satu kawasan yaitu Asia.

D. Dampak Organisasi Internasional Regional


Organisasi internasional menjadi penting karena organisasi bisa menyebarkan norma-norma
positif yang menguntungkan kepada negara-negara anggotanya.
1. Organisasi internasional dan negara
a. Jika network dari interdependen semakin ketat, maka pengaruh OI pada setiap negara
akan tumbuh.
b. Eksistensi dan Output Organisasi Internasional dapat membuat perubahan dalam
perilaku negara, tetapi pengaruh yang ditimbulkan beragam berdasarkan dimensi yang
berbeda.
c. Organisasi dapat menjadi variabel pada sistem interdependen yang kompleks, yang
menimpa pemerintahan nasional (domestik) dalam kondisi:
 OI sebagai komponen dari rezim
 OI sebagai forum untuk interaksi antara negara-negara anggotanya
 OI sebagai aktor internasional
2. Organisasi internasioal dan politik luar negeri
Adanya influence yang timbal antara organisasi internasional dan politik luar negeri.
Hubungan saling mempengaruhi tersebut bergantung pada 7 Variabel, yaitu:
 Atribut-atribut nasional sebuah negara.
 Sifat-sifat politik dalam negeri sebuah negara.
 Karakteristik dalam organisasi tertentu.
 Kegunaan organisasi sebagai sebuah instrumen bagi implentasi kebijakan domestik.
 Perbedaan-perbedaan substantif diantara isu-isu wilayah
 Kemampuan diplomasi, personaliti, dan kemampuan individual (wakil dari negara).
 Posisi seorang individu dalam struktur-struktur decesion-making domestik dan struktur
organisasi internasional
Organisasi internasional dapat mempengaruhi foreign policy negara dalam aspek-aspek:
 Agenda setting
 Foreign policy decision-making
 Out put
 Behavior
1) Organisasi regional adalah sebuah organisasi yang luas wilayahnya meliputi berbagai
negara.
 Dampak pada bidang politik, diantaranya adalah membuat Indonesia menerapkan politik
luar negeri yang bebas aktif. Selain itu juga dapat membuat Indonesia menjalin hubungan
diplomatik dengan negara-negara lain.
 Dampak pada bidang ekonomi, diantaranya mendorong dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan pendapat negara, memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan
kualitas produk, mendorong kreativitas, akses terhadap modal asing lebih terbuka.
 Dampak pada bidang sosial, diantaranya terjalin hubungan persahabatan dengan berbagai
negara, sehingga akan saling bantu membantu ketika terjadi sebuah masalah.
 Dampak pada bidang budaya, Indonesia memiliki kesempatan untuk melakukan pertukaran
mahasiswa atau pelajar dan saling mempunyai manfaat bagi kedua pihak yang dimana
saling memperkenalkan dan mempelajari budaya masing-masing.

E. Bentuk dan Pola Kerja Sama Organisasi Internasional dan Regional


Kerja sama internasional ialah bentuk jalinan yang dikerjakan oleh suatu negara dengan negara
lain. Kerja sama internasional mempunyai tujuan untuk mempenuhi kecukupan rakyat dan
untuk kepentingan negara di dunia. Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang
dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerja sama internasional bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia, biasanya kerja
sama internasional ditandai adanya organisasi internasional dengan anggota berupa negara,
bukan orang perorangan. Organisasi internasional tidak mengatur suatu negara sebagaimana
negara mengatur warga negara.
1. Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah kerja sama antar dua negara karena saling mendapat keuntungan
atau memiliki hubungan yang baik.
2. Kerja Sama Regional
Kerja sama regional merupakan kerja sama antar beberapa negara dalam satu kawasan atau
wilayah.
3. Kerja Sama Multilateral
Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang dilakukan lebih dari dua negara tanpa batas
kawasan atau wilayah.

F. Contoh Organisasi Internasional Regional


a) Organisasi Internasional
1. UNHCR (The United Nations High Commissioner for Refugees)
UNHCR (The United Nations High Commissioner for Refugees) atau Komisariat Tinggi
Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi merupakan salah satu organisasi
internasional yang paling terkenal dan paling menonjol berkaitan dengan persoalan yang
menyangkut pengungsi.
2. UNDP (United Nations Development Program)
UNDP memfokuskan pada program reintegrasi bagi para pengungsi internal. Lembaga
ini melakukan bantuan pada kerangka suatu proses yang berkesinambungan antara
pemulihan dan pembangunan.
3. OHCHR (The Office of the High Commissioner for Human Rights)
Kegiatan OHCHR adalah melakukan pemberian nasihat dan bantuan teknis kepada
negara-negara yang ingin memperkuat institusi dan hukum nasionalnya dalam rangka
meningkatkan perlindungan hak asasi manusia.
4. UNICEF (United Nations Children’s Fund)
UNICEF merupakan salah satu organisasi internasional yang relevan dan memiliki
mandat untuk membantu pengungsi internal anak-anak.
5. IOM (International Organisation for Migration)
IOM merupakan organisasi internasional antar pemerintah (inter-governmental
organization) yang tujuan utamanya adalah memberikan bantuan kepada yang
memerlukan sehingga dapat melakukan migrasi secara teratur dan bermartabat.
b) Organisasi Regional
Lahirnya wacana desentralisasi penggunaan kekerasan di bawah Bab VII Piagam PBB oleh
Dewan Keamanan kepada organisasi regional sebenarnya lahir dari defisiensi praktik
pelaksanaan Bab VII oleh Dewan Keamanan. Konsekuensi dari kegagalan ini ternyata telah
membuat sejumlah negara memilih tindakan militer tanpa otorisasi dari Dewan Keamanan.
Sejumlah tindakan unilateral yang diambil oleh beberapa organisasi regional, tanpa ragu
menyalahkan lambatnya tindakan Dewan Keamanan untuk mengambil keputusan terkait
dengan ancaman keamanan dan perdamaian.
G. Isu atau Masalah Organisasi Internasional Regional
1) Pembatalan keputusan Konsili European Community oleh Parlemen (European
Community) terkait pemberian bantuan atas siklon yang terjadi di Bangladesh.
2) Terjadinya konflik-konflik antara negara Palestina dan Israel yang hingga detik ini belum
menemukan titik penyelesaian, terjadinya konflik antara penganut agama Islam Sunni dan
Islam Syiah di negara Bahrain, serta munculnya konflik yang terjadi di Yaman. Berbagai
upaya perdamaian yang telah dilakukan baik oleh PBB maupun oleh Liga Arab tidak
membuat konflik yang terjadi di kedua wilayah menjadi berakhir.

H. Keanggotaan Organisasi Internasional Regional


a) Hal-hal penting dalam masalah keanggotaan suatu organisasi internasional:
1. Penggolongan keanggotaan
• Keanggotaan penuh (full members).
• Keanggotaan luar biasa (associate members).
• Keanggotaan sebagian (partial members).
2. Prinsip-prinsip keanggotaan
• Keanggotaan yang didasarkan pada kedekatan letak geografis maupun pertimbangan
politis.
• Keanggotaan yang didasarkan pada kepentingan yang akan dicapai.
• Keanggotaan yang didasarkan pada sistem pemerintahan tertentu atau sistem ekonomi
tertentu.
• Keanggotaan yang didasarkan pada persamaan kebudayaan, agama, etnis, dan
pengalaman sejarah.
• Keanggotaan yang didasarkan pada penerapan hak-hak asasi manusia.
3. Persyaratan keanggotaan
• Open to all other “peace loving” states.
• Accept to obligations contained in the present charter.
• Ability and willingness to carry out charter obligations.
• Upon the recommendation of the security council.
4. Prosedur penerimaan anggota
Pemutusan untuk penerimaan keanggotaan dalam suatu organisasi internasional
merupakan tindakan bilateral. Permohonan untuk menjadi anggota diajukan oleh pihak
yang berwenang menurut hukum internasional, seperti kepala negara atau perdana
menteri atau menteri luar negeri atau pejabat diplomatik yang diakreditasikan di
organisasi internasional tersebut atau negara yang ditunjuk untuk menyimpan dokumen
ratifikasi.
5. Berhentinya Keanggotaan
• Penghentian keanggotaan karena pengunduran diri.
• Penghentian keanggotaan karena diberhentikan (Expulsion).
6. Penundaan Keanggotaan
Penundaan keanggotaan dituangkan dalam Anggaran Dasar organisasi internasional.
Suatu anggota yang tidak mempunyai kewajiban sebagaimana yang sudah ditentukan
dalam Anggaran Dasarnya, keanggotaannya ditunda sementara. Selama masa penundaan,
negara tersebut tidak dapat menikmati hak-haknya sebagaimana ditentukan dalam
Anggaran Dasar, tetapi tetap dibebani kewajiban.
b) Hal-hal penting dalam masalah keanggotaan suatu organisasi internasional:
1. Keanggotaan Organisasi Regional
• ASEAN
• OAU (organization of African unity)
• GCC (Gulf Cooperation Council)
• EU (Eoropean union)
• SAARC (South-Asia Association for regional Cooperation)
2. Prinsip – Prinsip Keanggotaan
• Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kecocokan, integritas wilayah nasional, dan
identitas nasional setiap negara.
• Hak setiap negara kepada memimpin kehadiran nasional sama sekali daripada campur
tangan.
• Tidak ikut campur masalah dalam negeri sesama negara anggota.
• Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai.
• Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan.
• Kerja sama efektif selang anggota.
3. Persyaratan dan Prosedur Keanggotaan
• Letak geografis negara yang mengajukan diri berada di kawasan Asia Tenggara.
• Diakui oleh seluruh negara anggota ASEAN.
• Bersepakat untuk terikut dan tunduk pada Piagam.
• Sanggup dan berkeinginan untuk melaksanakan kewajiban keanggotaan.

I. Peraturan Organisasi Internasional Regional


Peraturan negara anggota dalam organisasi internasional regional:
1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah dan identitas
nasional seluruh Negara Anggota.
2. Berbagi komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian,
keamanan dan kemakmuran regional.
3. Menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan lain dalam cara yang
tidak sesuai dengan hukum internasional.
4. Ketergantungan pada penyelesaian damai sengketa.
5. Tidak campur tangan dalam urusan internal negara anggota.
6. Menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas dari
campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan.
7. Konsultasi ditingkatkan mengenai hal-hal serius memengaruhi kepentingan bersama.
8. Kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi
dan pemerintahan yang konstitusional.
9. Menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak asasi manusia, dan
pemajuan keadilan sosial.
10. Menjunjung tinggi Piagam PBB dan Hukum Internasional, termasuk hukum humaniter
internasional.
11. Menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama dari masyarakat negara anggota.
12. Sentralitas dalam hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya eksternal sambil tetap aktif
terlibat, berwawasan ke luar, inklusif dan tidak diskriminatif.
13. Kepatuhan terhadap aturan-aturan.
DAFTAR PUSTAKA

ELSAM. (2014, 10 31). Piagam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Retrieved from
ELSAM Lembaga Studi & Administrasi Mahasiswa
Riyanto, S. (2007). Intervensi Kemanusiaan Melalui Organisasi Internasional Untuk Memberikan.
Accelerating the world's research, 1-25.
Sulaiman, Y. (2009). ORGANISASI INTERNASIONAL DAN BARGAINING THEORY (Studi
Kasus Korea Utara dan Indonesia). Sociae Polites, 10(28).
Prawiro, M. (2018). Organisasi Internasional: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya.
Joseph, P. (2016). Regional Organizations. The SAGE Encyclopedia of War: Social Science
Perspectives, January.
Triwahyuni, D. (2010). Pengaruh Organisasi Internasional Dalam Politik Luar Negeri Negara.
Brewer, Kristina. 2020.Organisasi Regional dan Global di Dunia.
Putri Sutrisni Arum.2019. Bentuk Kerja sama Internasional.
Putra. 2020. Organisasi Internasional: Pengertian,Fungsi,Tujuan dan Macam-Macam.
Bunaiya, Zaki. 2016. “Keanggotaan Dalam Suatu Organisasi Internasional”
Utami, Dewi. 2013. “Penggolongan Organisasi Internasional”
Triwahyuni, D. (2007). Kerja sama Regional
Ichsan, Khalid, Bisma. Masalah Keanggotaan dalam Organisasi Internasional.
Imam Mulyana, I. H. (2015). PERAN ORGANISASI REGIONAL. Jurnal Cita Hukum, 248-268.

Anda mungkin juga menyukai