Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HUBUNGAN ANTAR NEGARA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. MUH. AINUN ( E1B021072 )
2. POPYN NUR LITAH ( E1B021088 )
3. RISKA ( E1B021094 )

PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
DAFTAR ISI

COVER ...............................................................................................1
JUDUL ................................................................................................1
KATA PENGANTAR .......................................................................2
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..3
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUS MASALAH
3. TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………...4
1. Menjelaskan konsep serikat negara …………………….....4
2. Menjelaskan konsep uni ……………………………………5
3. Menguraikan konsep negara dibawah pengawas
4. Menjelaskan konsep dominion
5. Menganalisis organisasi internasional …………………….6
6. Menganalisis fenomena hubungan antar negara ……........9
BAB III PENUTUP ………………………………………………………12
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….15
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "Hubungan Antar Negara” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Bapak Ahmad fauzan pada bidang studi ilmu negara.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
hubungan antar negara bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Ahmad fauzan,
selaku dosen bidang studi ilmu negara yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Hubungan antar negara adalah suatu hubungan antar satu
negara dengan negara yang lain demi menciptakan kerjasama
yang baik dan menguntungkan di kedua pihak baik berupa
bisnis ataupun perdagangan internasional. Adanya kepentingan
nasional yang tidak bisa dipenuhi apabila hanya dilakukan
didalam negeri, baik yang sifatnya ekonomis, politik, kultural,
ataupun keamanan. Keinginan untuk bisa meningkatkan
kesejahteraan nasional. Keinginan untuk bisa menjalin
hubungan politik dan memperoleh dukungan dari negara lain.
selanjutnya fakta bahwa tiap bangsa tidak dapat terlepas dari
bangsa lain, adalah alasan tiap negara harus melakukan
hubungan internasional untuk kepentingan negaranya sendiri,
baik politik ,batas wilayah, ekonomi ,budaya,dll.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan konsep serikat negara!
2. Menjelaskan konsep uni!
3. Menguraikan konsep negara dibawah pengawas!
4. Menjelaskan konsep dominion!
5. Menganalisis organisasi internasional!
6. Menganalisis fenomena hubungan antar negara!
3. TUJUAN
Menganalisi dan mengetahui bubungan antar Negara yang
meliputi konsep, organisasi, fenomena yang terjadi antar
Negara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep serikat negara


 Negara serikat atau Federasi merupakan bentuk negara
gabungan yang terdiri dari beberapa negara bagian dari
sebuah negara serikat. Pada mulanya negara-negara
bagian tersebut merupakan negara yang merdeka,
berdaulat dan berdiri sendiri.
 Negara serikat adalah negara yang terdiri dari beberapa
negara bagian. Pemerintahnya dikenal dengan nama
pemerintah federal.
Negara bagian yang tergabung ini tidak
memegang kedaulatan negara, karena pemegang
kedaulatan adalah pemerintah federal.
Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan
ke dalam, selama tidak bertentangan dengan konstitusi
federal. Namun, tindakan ke negara lain hanya bisa
dilakukan oleh pemerintah federal.
 Ciri Negara Serikat:
- Tiap negara bagian statusnya tidak berdaulat, tapi
kekuasaan asli tetap ada di negara bagian.
- Hubungan antara pemerintah federal dengan rakyat
diatur melalui negara bagian.
- Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-
negara bagian untuk urusan ke luar negeri dan
sebagian ke dalam negeri.
- Setiap negara bagian berwenang membuat undang-
undang, parlemen, kabinet, dan bahkan konstitusi
sendiri selama tidak bertentangan dengan konstitusi
pemerintahan federal.
- Kepala negara masing-masing dipilih oleh rakyat dan
bertanggung jawab kepada rakyat.Contoh negara
yang menggunakan bentuk negara serikat adalah
Amerika Serikat, Malaysia, Jerman, rusia, dll.
B. Konsep uni
Uni adalah gabungan dua atau lebih negara yang merdeka dan
berdaulat dengan satu kepala negara yang sama. Uni personil
(personal union), yaitu gabungan antara dua negara yang
kebetulan mempunyai raja yang sama sebagai kepala negara.
C. Konsep negara dibawah pengawas
Bentuk negara adalah pengelompokkan negara berdasarkan
model penyatuan masyarakat dan hubungan antara pusat dan
daerah. Bentuk negara secara keseluruhan ada dua, yaitu
negara kesatuan dan negara serikat. Sedangkan bentuk
kenegaraan ada enam, yaitu koloni, trustee, mandat,
protektorat, dominion, dan uni.
D. Konsep dominion
Bentuk kenegaraan dominion hanya terdapat dalam sejarah
ketatanegaraan Inggris. Mula-mula dominion merupakan
daerah jajahan Inggris yang telah merdeka dan tergabung
dalam The British Commonwealth of Nation. Negara-negara
yang terbagung dalam negara Dominion ini mengakui
Raja/Ratu Inggris sebagai raja/ratu sebagai lambang persatuan
mereka.
Negara-negara Dominion berhak dan bebas mengurus masalah
politik dalam dan luar negerinya sendiri. Ketentuan tentang
negara Dominion ini terdapat dalam pernyataan inferial
conference pada 1926 dan dalam statue of westminster pada
1931. Dan Hasil pernyataan pada 1931 inilah yang dijadikan
dasar negara-negara gabungan. Dari hasil keputusan tadi,
setiap negara (Dominion) boleh menyimpang dari undang-
undang yang dibuat oleh Inggris. Adapun Contoh-contoh
negara dominion, antara lain: Afrika Selatan, Australia,
Kanada, Pakistan, India dan Selandia Baru.
E. Organisasi internasional
 Pengertian Organisasi Internasional – Dalam suatu lingkup
masyarakat, keberadaan organisasi sangat penting sebagai
sebuah wadah berkumpulnya sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu. Hal ini berlaku juga dalam
lingkup masyarakat dunia sehingga muncullah berbagai
macam organisasi internasional.
 Pengertian Organisasi internasional adalah sebuah
organisasi yang dibentuk masyarakat dunia yang terdiri
dari beberapa negara dengan tujuan untuk menciptakan
tata hubungan internasional yang lebih baik dalam aspek
ekonomi, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi,
keamanan, dan lainnya.
 Organisasi internasional memiliki delapan fungsi di bawah
ini.
1. Fungsi Artikulasi dan Agregasi
Organisasi internasional bisa menjadi forum diskusi
dan negosiasi sehingga setiap anggota bisa
menjalankan proses artikulasi dan agregasi
kepentingan negaranya dalam konteks hubungan
internasional.
2. Fungsi Norma
Organisasi internasional dapat menetapkan nilai dan
prinsip-prinsip kemanusiaan yang wajib dipatuhi tidak
saja oleh para anggotanya, tetapi juga seluruh dunia.
3. Fungsi Rekrutmen
Organisasi internasional juga memiliki fungsi penting
dalam merekrut partisipan dalam sistem perpolitikan
internasional.
4. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi sebuah organisasi internasional
dilakukan dengan cara mentransfer nilai-nilai tertentu
kepada seluruh anggotanya yang dijalankan secara
sistematis.
5. Fungsi Pembuatan Keputusan
Keputusan yang dibuat organisasi internasional
biasanya ditetapkan dengan mempertimbangkan dan
merujuk pada tindakan di masa lalu, perjanjian ad
hoc, dan sebagainya.
6. Fungsi Pengesahan Peraturan
Organisasi internasional juga berfungsi mengesahkan
berbagai macam aturan yang akan diberlakukan dalam
sistem internasional, berkaitan dengan lembaga
kehakiman yang memiliki fungsi yudikatif.
7. Fungsi Informasi
Setiap negara anggota organisasi internasional
memiliki peran yang sama dalam mencari,
mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan
informasi dalam rangka kepentingan umum.
8. Fungsi Operasional
Dalam organisasi PBB, terdapat beberapa organisasi
yang menjalankan fungsi operasional, seperti
UNICEF (perlindungan anak) dan UNHCR
(mengatasi masalah pengungsi). Selain itu, ada juga
organisasi internasional dengan fungsi pendanaan
seperti World Bank.
 Tujuan Organisasi Internasional
Tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan khusus
dirumuskan secara spesifik sesuai dengan karakteristik
organisasi, sedangkan tujuan umum organisasi
internasional adalah untuk mewujudkan dan memelihara
perdamaian dunia serta menjaga keamanan internasional
melalui berbagai cara yang ditentukan sendiri oleh
masing-masing organisasi dan dimungkinkan oleh hukum
internasional;
Berperan aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dunia
maupun negara-negara anggotanya melalui cara yang sejalan
dengan organisasi. Sehingga jenis organisasi tersebut dapat
Anda simak di bawah ini.
1. Berdasarkan Bentuk
Organisasi antar-pemerintah (inter-governmental
organization/IGO) yang anggotanya terdiri dari delegasi
resmi pemerintah, seperti PBB, ASEAN, dan WTO.
Organisasi non-pemerintah (non-governmental
organization/NGO) yang beranggotakan kelompok-
kelompok swasta yang berkonsentrasi pada bidang
tertentu, seperti Palang Merah Internasional dan
Greenpeace.
2. Berdasarkan Wilayah
Organisasi internasional global yang wilayah kegiatan dan
keanggotaannya mencakup seluruh dunia, seperti PBB,
OKI, dan GNB. Organisasi internasional regional yang
wilayah kegiatan dan anggotanya berada di suatu kawasan
regional yang sama, seperti ASEAN (Asia Tenggara),
APEC (Asia Pasifik), dan EEC (Eropa).
3. Berdasarkan Kegiatan
Bidang ekonomi : International Chamber of Commerce
(ICC).
Bidang lingkungan hidup : United Nations Environment
Program (UNEP).
Bidang kesehatan : World Health Organization (WHO).
Bidang komoditas : International Wool Textile
Organization (IWTO).
Bidang perdagangan : World Trade Organization (WTO).
4. Berdasarkan Pola Kerja Sama
Kerja sama pertahanan (collective security) : NATO,
SEATO.
Kerja sama fungsional (functional cooperation) : PBB,
ASEAN, OKI, OPEC.
5. Berdasarkan Fungsi
Organisasi politis : PBB, ASEAN, ANZUS, Liga Arab
Organisasi administratif : OPEC, ICAO, ICRC
Organisasi peradilan : Mahkamah Internasional.
F. Fenomena hubungan antar negara
Dua tokoh terkemuka realisme politik internasional,
John Mearsheimer dan Stephen Walt (2013), menulis bahwa
yang hanya menguji hipotesis dengan data empiris yang
mencerminkan prospek perkembangan dalam studi Hubungan
Internasional (HI).Menurut mereka, sebagian besar karya
dalam bidang studi HI saat ini bertujuan bukan untuk
menciptakan teori, melainkan sekadar menguji teori dengan
menitikberatkan pada kekuatan data.Pendapat itu sesuai
dengan kenyataan karena sangat jarang ilmuwan HI membuat
terobosan besar sebagaimana telah dilakukan oleh para teoretis
seperti Kenneth Waltz, Alexander Wendt, Samuel Huntington,
dan Francis Fukuyama.Para pemikir ini tidak akan
mengejutkan dunia ilmiah karena keaslian mereka, tetapi juga
mempengaruhi dunia hingga beberapa dekade.Jika para
ilmuwan cukup produktif dalam menghasilkan teori umum
(grand theory) yang memiliki kemampuan prediktif yang
sangat akurat tentang masa depan dunia, kini prestasi semacam
itu semakin langka.Romantisme akan gagasan besar yang
menawarkan gambaran masa depan dunia direspon dengan
sangat baik oleh dua pengarang buku ini.Buku ini berupaya
menawarkan cara pandang baru terhadap lanskap politik
internasional ke-21.Mereka terobsesi dengan gagasan
Huntington tentang "benturan antarperadaban" dan ide
Fukuyama mengenai "berakhirnya sejarah." Makna kedua
ilmuwan Amerika itu dapat memproyeksikan dengan akurat
pola dan kecenderungan politik internasional pasca runtuhnya
Uni Soviet.Tragedi September 2001 yang menyulut pecahnya
Perang Afganistan dan Perang Irak disebut - sebut sebagai
puncak keakuratan prediksi Huntington. Sementara itu, tren
demokratisasi yang melanda banyak negara telah
dikonfirmasikan teori Fukuyama. Kedua penulis pun mengakui
bahwa karya mereka merupakan sintesis antara gagasan
Fukuyama dan Huntington (hlm. 12). Dari Fukuyama, buku ini
setuju dengan tesis Huntington, buku ini setuju bahwa masa
depan politik internasional akan tetap menyukai konflik.
Harrison dan Mitchell, yang akan dibagi dalam tiga bagian.
Bagian pertama mengulas tentang ketidakdamaian menjadi
argumentasi perdamaian yang demokrasi yang mendukung
bahwa sesama negara demokrasi dengan klaim tersebut, buku
ini berpendapat bahwa demokrasi akan menjadi ideologi
favorit negara di dunia, sedangkan dari Tulisan ini adalah
tinjauan terhadap buku inti argumentasi.Teori ini menyangkal
tidak akan berkonflik satu sama lain. Kontras bahwa konflik
antarnegara demokrasi disebabkan oleh perbedaan kepentingan
antara negara demokrasi baru dan demokrasi yang sudah
mapan. Bagian kedua tulisan memberikan komentar terkait
argumentasi utama buku ini.Beberapa kelemahan buku ini
antara lain bahwa bangunan argumentasinya mengandung
kontradiksi internal, ketidakjelasan konseptual dalam
memahami negara demokrasi yang baru muncul (emerging
democracies) dan kekuatan), pengabaian prediksi sebelumnya,
dan jelasan dalam memaknai konflik dan kekuatan baru yang
sedang tumbuh (emerging).
Gelombang demokratisasi yang melanda negara-negara
Arab di Timur Tengah dan Afrika Utara – dikenal juga sebagai
Arab Spring memperkuat tesis Fukuyama tentang kemenangan
ide Barat. 1 Fenomena itu menepis pesimisme Huntington
(1991) yang mengatakan bahwa selain Konfusianisme, Islam
merupakan budaya yang menjadi pengalang terbesar bagi
demokratisasi.Tesis Huntington meleset dalam mengaitkan
antara faktor budaya dan prospek demokratisasi. Tumbangnya
rezim - rezim otokratik Timur Tengah lebih sesuai dengan
optimisme Larry Diamond (1997: 52) yang mengatakan bahwa
“Di negara-negara Islam Timur Tengah juga, [perkembangan]
demokrasi tampaknya masuk akal di masa yang akan datang.”
Runtuhnya pemerintahan otokratik Timur Tengah
membuktikan tidak adanya alternatif ideologi politik yang
lebih baik selain demokrasi.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kompleksitas hubungan internasional abad ke-21 tidak
menghalangi kita untuk menerka-nerka seperti apa gambaran
masa depan umat manusia.
Dalam Hubungan Internasional mempengaruhi pendapat
umum adalah hal penting. Negara harus memiliki strategi agar
dapat mempengaruhi negara lain dan melakukan kerjasama
maupun menguasai suatu wilayah. Dulunya ketika perang
dunia hal itu dilakukan dengan menggunakan politik dan
militer, namun berkembangnya zaman pada perang dingin
dilakukan dengan menggunakan ekonomi dan perdagangan,
setelah itu dilakukan dengan diplomasi. Berkembangnya
diplomasi sehingga pada saat ini dilakukan dengan diplomasi
budaya, budaya merupakan instrumen atau alat yang dapat
diterima oleh siapapun karena memiliki daya tarik tersendiri.
Suatu institusi internasional pada dasarnya dibentuk untuk
menghilangkan hambatan dan kekakuan antar negara-negara
untuk saling mengenal, menjalin hubungan dan melakukan
kerja sama. Dalam pembentukan institusi internasional harus
jelas negara-negara yang akan menjadi sasaran keanggotaan
dan jelas pula latar belakang atau alasan serta tujuan institusi
tersebut dibentuk. Dari latar belakang tersebut dapat
ditentukan apa-apa saja yang kemudian akan menjadi peran
dan fungsi dari institusi tersebut.
2. SARAN
Hubungan yang kian erat tersebut dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat negara-negara di kedua kawasan
melalui peningkatan sektor perekonomian dan pariwisata,
sebab Brazil dan Indonesia sama-sama diketahui memiliki
potensi wisata alam yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

https://web.whatsapp.com/8229b2b8-de88-4232-9caf-8687e4248b92
https://web.whatsapp.com/e3269ab9-5b16-4428-a54a-f54166638627
https://www.gramedia.com/literasi/contoh-negara-serikat/
https://www.gramedia.com/literasi/organisasi-internasional/

https://bobo.grid.id

Anda mungkin juga menyukai