Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara merupakan integrasi dari kekuasaan polit ik dan bahkan menjadi
pokok dari kekuasaan politik. Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai
kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan
menertibkan gejala- gejala kekuasaan dalam masyarakat. Oleh sebab itu, negara
mempunyai karakter untuk dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap
semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan
darikehidupan bersama itu. Untuk mencapai hal itu, maka negara menetapkan cara-cara
dan batas-batas sampai di mana kekuasaan dapat digunakan dalam kehidupan
bersama itu. Dengan demikian, negara dapat
mengintegrasikan dan membimbing kegiatan-kegiatan sosial dari warganya untuk
mencapai tujuan bersama. Tujuan bersama tersebut menjadi dasar dari segenap
aparatur negara dalam menjalankan tugas. Tujuan negara menjadi kompos penunjuk
jalan bagi pemerintah negara tersebut dan juga menjadi barometer bagi pengukur sejauh
mana pemerintah berhasil menjalankan pekerjaannya.
Setiap negara, pasti memiliki tujuan tertentu. Tujuan negara inilah yang
menjadi pedoman bagaimana negara disusun serta bagaimana kehidupan rakyatnya
diatur. Tujuan dari tiap-tiap negara dipengaruhi oleh tempat, sejarah pembentukan, dan
pengaruh dari penguasa negara yang bersangkutan.Dengan mengetahui tujuan negara, kita
juga dapat mengetahui sifat organisasi negara dan legitimasikekuasaan negara tersebut.
Berdasarkan teori-teori yang berkembang, teori mengenai tujuan negara ini
dapat dikelompokkan menjadidua teori menurut jamannya. Yakni teori tujuan negara
tua, dan teori tujuan negara modern.
Tokoh-tokoh dari teori tujuan negara tua ini beberapa diantaranya adalah Shang
Yang, Machiavelli dan Dante, sedangkan tokoh dari teori-teori tujuan negara jaman
modern adalah Immanuel Kant, Thomas Aquinas, Agustinus dan masih banyak
lagi.Namun, dalam makalah ini penulis hanya akan menjelaskan mengenai teori
tujuan negara jaman tua yang mana tokohnya adalah Shang Yang, Machiavelli dan
Dante.

4
1.2 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat ditemukan
rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa isi dan ajaran dari teori tujuan negara menurut Shang Yang

2. Apa isi dan ajaran dari teori tujuan negara menurut Machiavelli

3. Apa isi dan ajaran dari teori tujuan negara menurut Dante

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka dapat ditemukan
tujuan daripenulisan makalah ini yakni sebagai berikut.
1. Agar penulis dan pembaca mengetahui isi dan ajaran dari teori tujuan negara
menurut Shang Yang

2. Agar penulis dan pembaca mengetahui isi dan ajaran dari teori tujuan negara
menurut Machiavelli

3. Agar penulis dan pembaca mengetahui isi dan ajaran dari teori tujuan negara
menurut Dante

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara

Menurut J.J Rousseau, negara adalah perserikatan dari rakyat secara bersama-sama
dalam melindungi dan mempertahankan hak masing-masing diri maupun harta benda
anggota- anggota yang tetap hidup dengan bebas merdeka. Lalu, menurut Aristoteles,
negara adalah suatu persekutuan dari keluarga dan desa untuk mencapai kehidupan yang
sebaik-baiknya. Selanjutnya, menurut Jean Bodin, negara ialah persekutuan dari
keluarga-keluarga dengan segala kepentingannya yang dipimpin oleh kekuasaan yang
berdaulat. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah
negara adalah institusi atau wilayah yang ditempati oleh orang-orang dengan adanya
pemimpin dan memiliki tujuan yang sama secara terikat.

B. Fungsi Negara

Fungsi negara adalah gambaran mengenai apa yang harus dilakukan sebuah
negara untuk mencapai tujuannya. Fungsi negara ini dapat disebut juga sebagai
tugas negara. Menurut beberapa ahli terdapat beberapa fungsi negara, yakni

1. Fungsi Negara Menurut John Locke

Fungsi Legislatif, yakni negara bertugas untuk membuat peraturan Fungsi


Eksekutif, yakni negara bertugas untuk melaksanakan peraturan

Fungsi Federatif, yakni negara bertugas untuk mengurusi urusan luar negeri
dalam urusan perang dan damai.

2. Fungsi Negara Menurut Montesquieu

Fungsi Legislatif, bertugas untuk membuat undang-undang Fungsi


Eksekutif, bertugas untuk melaksanakan undang-undang

Fungsi Yudikatif, bertugas untuk mengawasi supaya semua peraturan ditaati

3. Fungsi Negara Van Vollen Hoven

6
Fungsi Regeling, bertugas untuk membuat peraturan

Fungsi Bestur, bertugas untuk menyelenggarakan pemerintahan Fungsi


Rechtpraak, bertugas untuk mengadili

Fungsi Politie, bertugas atas ketertiban dan keamanan

C.Unsur-Unsur Negara
Konvensi Montevideo merupakan suatu kesepakatan hukum Internasional (1933)
yang membahas mengenai unsur-unsur yang harus dimiliki dalam suatu negara, yakni,
Harus ada penghuninya (rakyat, penduduk, warga negara, atau bangsa) Harus ada
wilayah yang ditempati dan dikuasai Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa atau
pemerintahan yang berdaulat) Kesanggupan untuk berhubungan dengan negara-negara
lain. Keempat unsur tersebut harus dilengkapi dengan unsur deklaratif yang berupa
pengakuan dari negara lain, baik secara de jure maupun de facto.
Sementara itu, berdasarkan hukum internasional, menyatakan bahwa setiap negara
harus mendapatkan pengakuan atas pemerintahannya dari negara lain. Dengan
demikian, setiap negara dalam sistem politik internasional harus memenuhi adanya 9
unsur negara berikut:
1. Unsur wilayah
Negara Indonesia kita ini memiliki wilayah yang cukup strategis karena terletak di
antara dua benua dan dua samudera. Lalu, dari segi kepentingan perangnya, negara
Indonesia telah dikenal sebagai wilayah yang kuat akan pangkalan militernya.
2. Unsur sumber daya alam
Unsur ini penting karena mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan
kepentingan ekspor. Negara Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah
sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor, apabila dikelola
secara baik dan bijak.
3. Unsur kapasitas industri
Kondisi perindustrian di negara Indonesia ini tergolong lengkap, baik adanya
industri berat, industri perkayuan, hingga industri kimia. Keberadaan industri-
industri tersebut membuktikan bahwa Indonesia memenuhi unsur ketiga ini
4. Jumlah penduduk
Negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia
7
nomor lima. Hal tersebut diimbangi dengan luasnya wilayahnya.
5. Pemerintahan yang stabil
Keberadaan pemerintahan yang stabil dapat menjadi upaya untuk memperoleh
pengakuan dari dunia internasional. Hubungan internasional negara Indonesia baik
dalam lingkup regional maupun internasional, menunjukkan adanya pengakuan dari
dunia internasional bahwa negara kita memiliki pemerintahan yang stabil.
6. Mempunyai angkatan bersenjata yang kuat
Dilihat dari segi moral dan material, negara Indonesia memiliki angkatan
bersenjata yang kuat. Turut sertanya tentara Indonesia dalam pasukan perdamaian
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa kualitas angkatan
bersenjata negara ini tidak diragukan lagi.
7. Memiliki kepribadian nasional
Nilai-nilai luhur Pancasila selain dijadikan sebagai pandangan hidup bernegara, juga
dijadikan sebagai kepribadian bangsa. Misalnya, dalam upaya menyelesaikan
masalah, bangsa Indonesia menggunakan cara musyawarah.
8. Menjadi bangsa yang bermoral
Bangsa Indonesia menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam hidup bernegara,
sehingga tidak hanya menjadikan bangsa yang bermoral tetapi juga
berkemanusiaan dan beradab.
9. Kualitas diplomasi
Indonesia sangat aktif dalam kegiatan di dunia internasional. Bahkan, Indonesia
menjadi anggota dari berbagai organisasi internasional, baik yang bersifat regional
yakni ASEAN, maupun internasional yakni PBB. Hal tersebut menunjukkan
kualitas diplomasi bangsa Indonesia baik di mata dunia internasional.
D. Tujuan Negara
Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa dalam setiap melakukan kegiatan atau berbuat
sesuatu, pasti kita akan menentukan tujuan terlebih dahulu. Maka, sama halnya dengan
upaya mendirikan suatu negara juga pasti harus memiliki tujuannya.
Semua negara-negara di dunia ini sebelum mendirikan negaranya, lebih dulu
diarahkan untuk memikirkan mengenai apa dan bagaimana yang kelak dapat dijadikan
tujuan negaranya. Tujuan negara tersebut harus dapat memberikan harapan bagi
rakyatnya untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.

8
Menurut Kranenburg, tujuan negara bukan hanya sekadar memelihara ketertiban
hukum, melainkan juga aktif mengupayakan kesejahteraan warganya. Upaya pencapaian
tujuan- tujuan tersebut harus dilandasi keadilan yang seimbang.
Dalam teori ilmu negara, tujuan sebuah negara dapat dilihat dari 3 sudut pandang,
yakni tujuan negara yang berkaitan dengan tujuan akhir manusia, tujuan kekuasaan,
dan tujuan kemakmuran.
1. Tujuan Negara yang Berkaitan dengan Tujuan Akhir Manusia
Teori ini didukung dari sudut pandang seorang kristiani yaitu Agustinus dan
tokoh filsuf Islam yakni Ibnu Taimiyah.
Menurut Agustinus, terdapat dua macam negara yakni Civitas Dei dan Civitas
Terena. Civitas Dei adalah negara Tuhan yang terpuji karena sesuatu dengan
cita-cita agama; dan Civitas Terena adalah negara dunia yang membawa
kesengsaraan dan kekacauan karena tidak berdasar pada ajaran Tuhan. Apabila
rakyat dari suatu negara ingin merasa aman, sejahtera, dan memiliki kekuasaan
yang langgeng, maka Civitas Terena harus mengikuti dan mengabdi pada
Civitas Dei.
Sedangkan menurut tokoh filsuf Islam, Ibnu Taimiyah, menegaskan bahwa
tujuan sebuah negara menurut hukum syari’ah. Tujuan tersebut berupa
menyempurnakan akhlaq manusia, menegakkan keadilan dan kebenaran semua
makhluk, mewujudkan kemakmuran, dan lain- lain.
Atas adanya dua pendapat tersebut, negara dianggap dapat memberikan
jaminan dan kesempatan bagi setiap warganya untuk mencapai tujuan akhir
hidup sesuai ajaran agama masing-masing.
2. Tujuan Kekuasaan
Nicolo Machiavelli mengatakan bahwa tujuan dari sebuah negara adalah
ketertiban, keamanan, dan ketentraman. Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai
apabila adanya kekuasaan yang absolut dan sistem pemerintahan yang sentral.
3. Tujuan Kemakmuran
Teori mengenai tujuan negara yang berupa tujuan kemakmuran, terbagi
menjadi teori tujuan kemakmuran negara, kemakmuran individu, dan
kemakmuran rakyat.
Pada teori tujuan kemakmuran rakyat, isi dari ketentuan hukum harus

9
mengutamakan kemakmuran rakyatnya. Dalam melaksanakan tujuan ini,
pemerintah tidak lagi terikat pada bentuk formal undang-undang. Misalnya,
dalam keadaan bencana alam, pemerintah dapat langsung memberikan bantuan
kepada rakyatnya tanpa harus menunggu adanya undang- undang yang mengatur
hal tersebut.

E. Tujuan Negara Republik Indonesia

1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia


Tujuan pertama ini dilakukan sebagai upaya untuk mempersatukan seluruh bangsa
Indonesia yang heterogen (beraneka ragam). Artinya, berusaha mempersatukan bangsa
sehingga dapat mengatasi adanya perbedaan suku, agama, dan ras.
Tujuan melindungi segenap bangsa Indonesia, sebenarnya merupakan tujuan
kemanusiaan yang universal. Hal ini tidak berlaku hanya pada seluruh warga Indonesia
saja tetapi juga pada warga negara asing yang tengah berada dalam wilayah hukum
negara Indonesia.
Seluruh rakyat Indonesia harus bersatu dalam upaya melindungi serta
mempertahankan wilayah negara Indonesia sebagai suatu negara kesatuan. Oleh sebab
itu, kita sebagai warga negara Indonesia harus bersikap tegas terhadap segala tindakan
yang menghalangi dan menghambat tujuan negara Indonesia tersebut.
2. Memajukan kesejahteraan umum
Dalam tujuan kedua yakni tujuan untuk memajukan kesejahteraan umum ini
mengupayakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, tidak hanya dari segi
ekonomi tetapi juga segi spiritual. Kesejahteraan ekonomi yang sesuai dengan ajaran
agama pasti akan membawa keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup di dunia serta
akhirat.
Selain itu, tujuan ini disesuaikan dengan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam
Pancasila, yakni sila kelima, nilai keadilan sosial. Hal tersebut karena keberadaan
kesejahteraan tidak akan berjalan tanpa adanya keadilan.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
Tujuan ketiga yakni tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak hanya
menjadi tugas utama negara, tetapi juga rakyatnya. Rakyat Indonesia harus turut aktif

10
dalam upaya mencerdaskan diri dengan sekolah.
Bangsa Indonesia diharapkan mampu menjadi bangsa yang cerdas, mampu
memahami teori kenegaraan sehingga sadar akan kehidupan bernegara, memiliki
kesadaran hukum yang tinggi, dan memahami bahwa kepentingan umum harus
didahulukan terlebih dahulu daripada kepentingan pribadi.
Selain itu, bangsa Indonesia juga diharapkan memahami sejarah negara ini. Ingat
pernyataan bijak mengenai “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah
melupakan sejarah bangsanya sendiri”.
Sebagai rakyat, juga harus menyadari bahwa kekuasaan tertinggi di negara kita ini
adalah berada di tangan rakyat sehingga untuk memilih pemimpin negara beserta wakil
rakyatnya, harus benar-benar memahami kebutuhan rakyatnya.

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Teori tujuan negara terbagi menjadi dua jaman, yaknijaman tua dan jaman
modern. Tokoh teori yang mengemukakan tujuan negara pada jaman tua adalah Shang
Yang, Nicollo Machiavelli dan Dante.

Inti dari ajaran shang yang adalah tujuan negara itu sendiri adalah
mengumpulkan kekuasaan yang sebesar-besarnya. Selanjutnya menurut Shang Yang
perbedaan yang tajam antara negara dan rakyat akan membentuk kekuasaan
negara. Yang dimana tujuan itu dapat dicapai dengan menyiapkan tentara yang
kuat, berdisiplin dan bersedia menghadapi segala bentuk ancaman.

Inti dari ajaran Machiavelli sebagai seorang ahli pemikir besar pada masa
jaman renaissance tentang tujuan Negara adalah mengusahakan terselenggaranya
ketertiban, keamanan dan ketentraman dan untuk mencapai tujuan tersebut seorang
raja harus mempunyai kekuasaan yang absolute dan Negara harus mengejar tujuan
dan kepentingannya dengan cara-cara yang paling tepat bahkan bila perlu dengan cara
yang sangat licik sekalipun, untuk itu ajaran Machiavelli menekankan dilepasnya
pemikiran-pemikiran moral dan kesusilaan dalam konteks azas-azas kenegaraan.

Inti dari ajaran Dante, tujuan negara adalah menciptakan perdamaian dunia.

Karena itu, diperlukan undang-undang yang seragam bagi umat manusia guna
mencapai tujuan tersebut.

12
DAFTAR PUSTAKA

Isharyanto. 2006. I lmu negara. Oase Pustaka. Karanganyar. Hlm.84


I Dewa Gede Atmadja, Ilmu Negara Sejarah, Konsep dan Kajian Kenegaraan, Ctk.
Pertama, Setara Press, Malang, 2012, hlm. 50-52.

13

Anda mungkin juga menyukai