Bagaimana Fungsinya
Desy Selviana
desyselviana@yahoo.com
Hp. 0852 4339 5246
Ketiga, organisasi internasional adalah sebagai aktor yang dapat bertindak sesuai
dengan kemauannya, sehingga dapat dilihat apakah organisasi internasional
tersebut otonom atau tidak
Elemen dan Bentuk Organisasi Internasional,
serta Kerja Sama Internasional
Contoh organisasi bersifat global: NATO, Pakta Warsana, G8, G15, D8, OPEC,
IAEA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
Realisasi kerja sama internasional yang dilakukan oleh suatu negara, merupakan
perwujudan dari kebijakan politik luar negerinya. Kebijakan politik luar negeri
suatu negara merupakan hasil perpaduan dan refleksi politik dalam negeri yang
dipengaruhi oleh perkembangan situasi regional maupun internasional. Dengan
kata lain, kebijakan politik luar negeri suatu negara dipengaruhi oleh faktor-
faktor kekuatan nasional. Yaitu, posisi atau letak geografis, potensi sumber daya
alam, ketersediaan sumber daya manusia yang potensial berikut susunan
demografinya, serta sistem sosial-politik, dan cara pandang serta cara
memosisikan diri dalam suatu forum internasional.
Forum-forum kerja sama Internasional
Di tingkat regional, ASEAN merupakan salah satu bentuk
forum kerja sama antarbangsa yang berada di wilayah Asia
Tenggara. ASEAN berhasil mempersatukan negara-negara
Asia Tenggara dalam suatu usaha bersama untuk
memajukan kerja sama di bidang ekonomi dan
kesejahteraan di kawasan tersebut.
Konferensi Asia Afrika (KAA)
Memuat prinsip hubungan antar negara yang
didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan
integritas wilayah semua negara atas dasar
kesamaan, kemerdekaan, penyelesaian semua
pertikaian secara damai, mendorong kerjasama
timbal balik, serta penghormatan pada keadilan dan
kewajiban internasional.
Farusm Perserikatan Bangsa-Bangsa
PBB adalah organisasi internasional yang
merupakan perwujudan dari kerja sama
multilateral untuk pedamaian dan ketertiban
dunia. PBB menjalankan prinsip-prinsip
berdasarkan Piagam PBB, prinsip-prinsip
tersebut adalah: multilateralisme, freedom,
equality, solidarity, tolerance dan respect for
nature
Dimensi Komunikasi dalam Organisasi
Internasional: Komunikasi Internal dan
eksternal, dan Dimensi Hubungan
Internasional
DIMENSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL
Dimensi komunikasi dalam organisasi internasional, sebagaimana organisasi
secara umum, memberikan gambaran mengenai betapa pentingnya komunikasi
dalam organisasi, khususnya dalam menunjang efektifitas organisasi untuk
mencapai tujuan-tujuannya, Namun, harus menggunakan komunikasi yang
efektif.
Berikut beberapa penghalang terciptanya komunikasi efektif, yaitu:
1. Penyaringan (filtering) adalah proses di mana pengirim pesan
memanipulasikan informasi atau pesan tersebut sedemikian rupa,sehingga
menjadi lebih menguntungkan di mata si penerima.
2. Persepsi selektif, adalah sebuah situasi di mana pihak penerima pesanmelihat
dan mendengar informasi atau pesan yang disampaikan berdasarkan
kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang, serta karakteristik pribadi
mereka yang lain, termasuk di dalamnya adalahmengenai minat dan
harapan.
3. Defensif, adalah sebuah situasi yang terjadi bilamana penerima informasiatau
pesan merasa terancam maka cenderung untuk bereaksi dengan cara yang
dapat mengurangi kemampuan mereka dalam mencapai pemahaman timbal
balik terhadap pesan atau informasi yang disampaikan.
Secara umum kegiatan komunikasi dalam organisasi internasional meliputi dua
hal yaitu: komunikasi internal dan komunikasi eksternal
a. Komunikasi internal, suatu proses terjadinya pertukaran gagasan di antara
orang-orang atau pihak-pihak yang terlibat di dalam organisasi.
Jalur komunikasi ekternal bersifat dua arah, yaitu organisasi kepada khalayak
dan dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari organisasi kepada
khalayak biasanya bersifat informatif, opini (pendapat), klarifikasi atau
penjelasan-penjelasan sehingga terbentuk keterlibatan secara tidak
langsung.
DIMENSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL
Ketika Eropa berada pada masa-masa kelam yang diisi dengan berbagai perang,
Perjanjian Westphalia muncul sebagai awal lahirnya pendamai di antara kaum
yang terlibat dalam perang yang berlangsung berpuluh-puluh tahun lamanya.
Perjanjian Westphalia juga menandai berakhirnya perang antara Katolik dan
Protestan di Eropa yang berlangsung selama 30 tahun. Perjanjian ini sedikit
banyak membawa pengaruh pada dinamika politik internasional hingga saat ini.