Anda di halaman 1dari 3

ORGANISASI INTERNASIONAL

A. Pengertian Organisasi Internasional

Organisasi antarbangsa atau organisasi internasional adalah organisasi yang dibuat


oleh anggota masyarakat antarbangsa secara sukarela atau atas dasar kesamaan
yang bertujuan menciptakan perdamaian dunia dalam tata hubungan antarbangsa.
Pada hakikatnya organisasi antarbangsa memiliki arti luas dan sempit. Secara luas,
organisasi antarbangsa meliputi organisasi publik, organisasi rahasia, organisasi
antardaerah, organisasi subdaerah, dan organisasi universal. Secara sempit hanya
meliputi organisasi antarbangsa publik.

Menurut Clive Archer, organisasi antarbangsa adalah struktur formal yang didirikan
berdasarkan persetujuan bersama dari setiap anggota pemerintah dan
nonpemerintah dari berbagai negara berdaulat, yang memiliki visi mencapai suatu
kesepakatan bersama, serta menciptakan perdamaian dan keamanan dunia yang
sejahtera. Organisasi antarbangsa untuk meraih visinya perlu menerapkan fungsi
dengan benar dan juga tertata rapi agar tidak bertentangan dari yang telah disepakati
bersama.

B. Sejarah Organisasi Internasional

Organisasi antar pemerintah pertama dan tertua - yang didirikan melalui perjanjian,
dan membentuk sekretariat permanen - adalah International Telecommunication
Union (didirikan pada tahun 1865). Organisasi internasional umum pertama yang
menangani berbagai masalah adalah Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) mengikuti model ini setelah Perang Dunia II.

Lambang Liga Bangsa-Bangsa (LBB), organisasi internasional skala global yang


didirikan pasca-Perang Dunia I.
C. Tujuan Organisasi Internasional

Peran organisasi internasional membantu mengatur agenda internasional,


memediasi tawar-menawar politik, menyediakan tempat bagi inisiatif politik dan
bertindak sebagai katalis untuk pembentukan koalisi. Mereka memfasilitasi kerja
sama dan koordinasi di antara negara-negara anggota. Menurut Beth Simmons dan
Lisa Martin organisasi internasional yang didirikan atas dasar kerja sama antar-
negara anggotanya untuk menjalankan sistem yang berlaku secara internasional.

Menurut Clive Archer terdapat peranan organisasi internasional yaitu:

 Sebagai instrumen, yakni organisasi internasional menjadi prasarana untuk


konvensi dan tujuan tertentu yang berguna bagi penurunan intensitas konflik dan
menyelaraskan kepentingan.

 Sebagai arena, yakni organisasi internasional sebagai tempat perhimpunan,


konsultasi serta mempelopori sebuah keputusan atau perumusan kesepakatan
internasional (Convention, Treaty, Agreement) diantara anggotanya.

 Sebagai aktor (pelaku), yakni organiasi internasional bertindak sebagai aktor


independen yang sesuai kapasitasnya sendiri. Organisasi internasional juga tidak
hanya melaksanakan kepentingan anggotanya, tetapi dapat pula menerapkan
berbagai kebijakan dan pengambilan keputusan tanpa intervensi dari pihak
eksternal.

Tiga prinsip pokok organisasi internasional, yaitu:

 diabdikan untuk membangun hubungan baik antara bangsa-bangsa,

 berusaha menciptakan sistem kerja sama formal untuk memecahkan masalah


internasional,

 diabdikan untuk melembagakan program keamanan bersama semua anggota


dan harus membantu setiap anggota yang sedang mengalami permasalahan di
negaranya.

Secara singkat, organisasi internasional harus berprinsip pada nilai-nilai perdamaian,


keamanan, kemerdekaan, saling pengertian, kemakmuran, kesehatan, pendidikan
dan melawan setiap tindakan perang agresi perbudakan, sikap intoleran, kemiskinan
dan penindasan.

D. Kriteria Organisasi Internasional

Bila ditinjau dari keanggotaan dan tujuannya, organisasi internasional antar-


pemerintah (Inter-Governmental Organizations) dapat dikategorisasikan menjadi
empat kategori utama, antara lain:

1. Global membership and general purpose, contohnya Perserikatan Bangsa-


Bangsa (PBB), Group of 20 (G20), dan sebagainya.
2. Global membership and limited/single purpose organization, contohnya
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO), Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan sebagainya.

3. Interregional/regional/subregional membership and general purpose, contohnya


Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), European Union (EU),
Commonwealth of Independent States (CIS), Liga Arab, Uni Afrika, dan
sebagainya.

4. Interregional/regional/subregional membership and limited/single purpose,


contohnya Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Pakta Pertahanan Asia
Tenggara (SEATO), Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), Pakta Warsawa,
dan sebagainya.

5. Masing-masing kategori atau jenis organisasi internasional menurut Clive Archer


tersebut memiliki ciri khas berdasarkan keanggotaan, wilayah, dan tujuan
organisasi yang hendak dicapai.

E. Daftar Pustaka

(SKRIPSI) Khoirunnisa, Aroika. Peran International Organization for Migration (IOM)


dalam Penanganan Perdagangan Manusia di Indonesia pada tahun 2016-2021.
Jakarta: Universitas Budi Luhur. 2022.

International Organizations - Research Guide International Law | Peace Palace


Library" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-13.

Anda mungkin juga menyukai