Anda di halaman 1dari 4

ORGANISASI INTERNASIONAL

Oleh : Hutaufa Encep


(Dosen STISIP Widyapuri Mandiri)

Pengertian Organisasi Internasional

Istilah Organisasi Internasional mempunyai pengertian ganda yaitu dalam arti luas dan
dalam arti sempit. Organisasi Internasional dalam arti luas digunakan untuk menunjuk setiap
organisasi yang melintasi batas –batas negara (internasional), baik yang bersifat publik maupun
privat. Organisasi Internasional dalam arti sempit, hanya menunjuk setiap organisasi
internasional yang bersifat publik.

Dalam studi-studi internasional yang dimaksud dengan “Organisasi Internasional” ialah


organisasi internasional dalam arti sempit yaitu organisasi yang dibentuk atau didirikan oleh
pemerintah -pemerintah. Di luar organisasi internasional terdapat banyak organisasi internasional
yang tidak dibentuk oleh pemerintah, tetapi didirikan oleh orang-perorangan, kelompok-
kelompok dan badan-badan internasional privat, yang sering disebut nongovernmental
organization. Jadi Organisasi Internasional dalam arti luas meliputi :

1) Setiap organisasi yang dibentuk atau didirikan oleh pemerintah - pemerintah, yaitu
Interngovernmental Organization (IGO) atau Organisasi Internasional dalam arti sempit.
2) Setiap organisasi yang tidak dibentuk atau didirikan oleh pemerintah - pemerintah, yaitu
Non Governmental Organization (NGO)

Menurut pasal 57 Piagam PBB, Organisasi Internasional adalah organisasi yang dibentuk
berdasarkan persetujuan antar pemerintah atau antar negara (an international organization is on
organization established by intergovernmental or interstate agreement) .

Menurut N.A. Maryan Green, organisasi internasional adalah organisasi yang dibentuk
berdasarkan suatu perjanjian, dimana tiga atau lebih negara - negara menjadi perserta (An
international organization is an organization established by a treaty to which three or more
states are parties) . Jadi organisasi yang dibentuk misalnya hanya oleh dua negara, bukanlah
organisasi internasional, tetapi merupakan kerjasama biasa atau yan g lazim disebut perjanjian
bilateral. Namun ini tidak berarti, bahwa setiap perjanjian multilateral otomatis me nghasilkan
suatu oraganisasi internasional, oleh karena perjanjian multilateral yang khusus dimaksudkan
untuk mendirikan organisasi atau kerjasama internasional, sedangkan ada perjanjian multilateral
yang hanya merupakan law making treaty. Dalam batasan ini digunakan istilah perjanjian (
treaty), yang merupakan istilah umum (nomen generalissimum) dalam Hukum Internasional,
sedang menurut ketentuan-ketentuan Konfrensi Wina, perjanjian hanya berlaku untuk perjanjian
tertulis yang dilakukan antara negara -negara dan tidak berlaku bagi perjanjian antara organisasi-
organisasi internasional satu sama lain, atau negara dengan organisasi -organisasi internasional.
Berdasarkan batasan-batasan tentang organisasi internasional tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan organisasi internasional adalah organisasi yang
dibentuk berdasarkan suatu perjanjian tertulis, yang dilakukan oleh sekurang-kurangnya tiga
negara/ pemerintah -pemerintah, termasuk organisasi –organisasi yang telah ada.

Berbicara mengenai ruang lingkup organisasi internasional, sedikit banyak dapat dijelaskan
melalui hokum internasional. Ruang lingkup hukum organisasi internasional pada umumnya
menjangkau materi-materi :

1. Kedudukan dan fungsi organisasi internasional sebagai subyek Hukum Internasional.


2. Masalah kepribadian internasional yang meliputi berbagai masalah hukum seperti masalah
treaty making powers, keistimewaan dan kekebalan dan lain -lain.
3. Masalah klasifikasi organisasi internasional
4. Masalah koordinasi organisasi internasional
5. Hal-hal umum institusional yang meliputi antara lain:
 Struktur organik dan komposisi
 Keanggotaan
 Prosedur amandemen
 Fungsi-fungsi administratif dan legislatif termasuk voting techniques dan budgets.
 Masalah pembubaran organisasi internasional dan suksesi.
 PBB dan berbagai badan yang bertalian dengannya.

Macam-Macam Organisasi Internasional

Dalam sejarah hubungan antar bangsa, keinginan-keinginan tersebut menyebabkan muncul


nya imperialisme, penjajajahan, dan pencaplokan satu negara atas negara lainnya. Perang atau
pertikaian politik antar bangsa sering bersifat destruktif, misalnya mematikan potensi sumber
daya alam negara yang kalah perang, menimbulkan kelaparan dan kesengsaraan yang luar biasa,
kerusakan lingkungan hidup dan terancamnya perdamaian dunia. Perang juga mengakibatkan
terjadinya eksploitasi sosial politik oleh negara-negara yang kuat kepada negaranegara yang
lemah sehingga menghambat timbulnya tata pergaulan an tar bangsa yang adil dan sederajat.

Semakin berkembangnya teknologi komunikasi dewasa ini telah menyebabkan hubungan


antar bangsa berlangsung dengan intensitas dan frekuensi yang tinggi. Walaupun setiap negara
memiliki pemerintahan, susunan masyarakat, dan ideologi nasional yang beraneka ragam, tetapi
negara –negara tersebut merupakan satu kesatuan warga dunia yang saling bergantung satu sama
lainnya. Jika pada suatu negara atau kawasan dunia tertentu terjadi perang, secara langsung
maupun tidak langsung ber dampak terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat.

Setiap negara pada dasarnya adalah subyek hukum internasional yang me miliki
kedaulatan, hak dan kewajiban yang sama. Rakyat dimanapun terlibat oleh ketentuan kodrati,
bahwa manusia memiliki martabat y ang sama di depan Tuhan. Secara moral, kenyataan akan
adanya kesamaan hak, kedaulatan, dan kesamaan martabat ini seharusnya menjadi modal bagi
setiap bangsa di dunia untuk menciptakan tata hubungan internasinal yang damai. Trauma
sejarah yang mengerikan ak ibat perang sudah selayaknya menjadi bahan yang berharga bagi
setiap bangsa untuk saling menghargai kedaulatan masing -masing negara.

Dalam kenyataannya, kehadiran organisasi internasional tidak selalu berhasil dalam


menyelesaikan suatu perselisihan atau sengketa internasional. Selain disebabkan oleh tekanan
salah satu negara besar, disebabkan juga oleh faktor-faktor dari dalam organisasi itu sendiri, baik
karena latar belakang sejarah, keutuhan antara negara-negara anggotanya, maupun karena
hambatan -hambatan dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.

Macam-macam organisasi Internasional, adalah :

1. Masyarakat Ekonomi Eropa (25 Maret 1957) di Den Haag, Belanda Tokohnya : R. Shuman,
Henry Spaak, Guy Mollet

Dengan tujuan:

 Meningkatkan kerjasama dalam bidang ekonomi dengan memberi bantuan keuangan


kepada Negara anggota yang pertumbuhan ekonominya rendah.
 Meningkatkan taraf hidup masyarakat Eropa dengan mengadakan kebijaksanaan bersama
di bidang pertanian, tranportasi, dan keuangan.
 Meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan dengan menghapus bea masuk dari
negara –negara Eropa.

Anggota: Jerman, Belgia, Perancis, Inggris, Norwegia, Luxemburg, Italian, Spanyol,


Denmark, Irlandia, Yunani, Portugal

2. OPEC (berdiri 14 September 1960) di Bagdad, Irak

Dengan tujuan :

 Menentukan harga minyak bumi di pasaran internasional.


 Menentukan jumlah produksi minyak bumi dari OPEC.
 Menentukan kuota produksi minyak bumi setiap anggota OPEC

Anggota : Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, Venezuela, Qatar, Indonesia, Libia, Emirat
Arab, Nigeria, Equador, Gabon dan Syria

3. NATO (berdiri 4 April 1949) di Brussel, Belgia

Dengan tujuan :

 Membela negara anggota yang diserang dengan prinsip menyerang satu negara anggota
merupakan serangan terhadap seluruh negara NATO.
 Kekuatan militer yang dimilikinya tidak dijadikan sebagai ancaman bagi negara-negara
lain.
 Ikut membantu menjaga ketertiban dan perdamaian dunia.
 Membantu menyelesaikan persoalan politik dan militer

Anggota: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda,Belgia, Luxemburg, Italia,


Norwegia, Spanyol, Turki, Denmark, Eslandia, Portugal, dan Yunani.

Next…………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai