Anda di halaman 1dari 11

SISTEM INTERNASIONAL

Oleh:
Siti Amalia / 17407141003
Wahyu Milantari / 17407141029
Muhammad Faris Mumtaz / 17407141033
Sistem Internasional

 Layaknya manusia, negara Memiliki keinginan bebas, memiliki keinginan untuk


bekerjasama, terkadang berkonflik untuk memperebutkan sesuatu dan juga mengalami
tumbuh kembang.
 Perilaku-perilaku negara yang sangat acak ini diatur dalam sebuah sistem yang bernama
sistem internasional
 Sistem internasional dapat dikatakan sebagai perangkat hubungan internasional yang telah
dipola sedemikian rupa sesuai dengan situasi dan kondisi internasional.
 Sistem internasional bertugas untuk mewadahi segala praktik hubungan internasional di
antara aktor-aktor yang resmi ataupun tidak resmi.
Definisi

 Sistem bisa didefinisikan sebagai kesatuan dari unit-unit, obyek-obyek, bagian-bagian


yang disatukan oleh beberapa bentuk interaksi. Pada dasarnya sistem adalah sekumpulan
komponen yang saling berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan kompleks.
 Istilah sistem internasional muncul pada akhir abad ke-17.
 Merupakan suatu interaksi antara entitas-entitas politik, mayoritas negara-negara,
karenanya sistem internasional juga biasa disebut sebagai sistem negara.
 Secara sederhana sistem internasional dapat didefinisikan sebagai sistem yang mengatur
hubungan antar negara bangsa.
 Dalam sistem internasional, setiap negara harus saling berinteraksi satu sama lain melalui
perjanjian-perjanjian yang disepakati oleh masing-masing negara bangsa.
 Kemampuan membuat perjanjian tersebut hanya dapat dilakukan oleh negara yang
mempunyai serangkaian kapabilitas, misalnya tingkat ekonomi yang besar, teknologi,
kekuasaan politik serta kekuatan militer yang kuat.
 Adanya perjanjian antarnegara yang disetujui masing-masing pihak inilah yang akan
menciptakan interaksi sehingga sistem internasional dapat terwujud.
Masyarakat Internasional

 Masyarakat internasional, merupakan masyarakat yang beranggotakan negara kota atau


kerajaan, individu, lembaga atau organisasi internasional, dan juga perusahaan
multinasional.
 Element-element masyarakat internasional bisa ditemukan sejak pertama adanya
komunitas manusia yang terorganisasi.
 Masyarakat internasional klasik, dan masyarakat internasional kontemporer merupakan
kelompok dari masyarakat internasional.
 Dalam masyarakat internasional, terdapat sistem pengendalian sosial yang sejalan dengan
prinsip hubungan internasional yang selalu berlandaskan pada prinsip resiprisitas.
Oppenheim mengungkapkan bahwa di dalam hukum (internasional) terdapat
jaminan pelaksanaan berupa external power, yaitu kekuatan yang ada dalam
masyarakat (internasional) itu sendiri, seperti:
 Pertama, Tindakan negara lain, maksudnya apabila ada suatu negara yang melanggar
hukum internasional, akan menimbulkan reaksi pada negara lain. Seperti, mengadakan
intervensi, pemutusan diplomatik, mengadakan embargo, dan sebagainya.
 Kedua, Adanya badan peradilan internasional (Mahkamah Internasional dan Mahkamah
Pidana Internasional). Badan ini dibentuk untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
hukum internasional. Badan ini pun dalam bekerjanya selalu berlandaskan pada hukum
internasional.
 Ketiga, Tindakan Lembaga atau Organisasi internasional. Sesuai dengan kewenangan yang
dimilikinya, badan-badan dari suatu organisasi internasional dapat mengambil langkah-
langkah tertentu terhadap negara yang melanggar hukum interrnasional.
Sistem Internasional Indonesia

 Terkait dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia, yaitu politik luar negeri bebas aktif.
 Kebijakan luar negeri bebas aktif berkaitan dengan tiga esensi dalam HI yaitu power,
actors, dan interests., yang kemudian membentuk identitas dalam HI.
 Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia memiliki hak dalam menjalankan politik dalam
Hi tanpa dipengaruhi kebijakan politik luar negeri negara lain.
 Kebijakan politik bebas aktif Indonesia, berlandaskan konstitusional UUD 1945.
Pandangan Kaum Realis

 Memandang bahwa Sistem Internasional diatur oleh negara (negara berdaulat,


nation state)
 Sistem Internasional dianggap bersifat anarkis
 Adanya sistem polaritas, yang berkaitan dengan jumlah blok-blok negara yang
mengerahkan powernya dalam sistem internasional.
 Terdapat tiga jenis polaritas, Unipolar, Bipolar, Multipolar
 Unipolar
Terdapat hanya satu negara adikuasa kuat nan perkasa yang memiliki pengaruh besar
dalam sistem internasional. Satu negara tersebut kemudian melancarkan hegemoninya
terhadap negara-negara lain.
 Bipolar
Terdapat dua negara kuat yang mengontrol dalam sistem internasional, serta
mempengaruhi hegemoninya terhadap negara-negara lain
 Multipolar
Terdapat beberapa negara yang kuat, dan memiliki pengaruh besar dalam sistem
internasional dunia.
Pandangan Kaum Liberalis

 Sistem Internasional dijalankan bukan hanya oleh negara


 Terdapat Aktor-aktor lain yang ikut andil juga, seperti IGO, NGO, MNC, bahkan
individu
 Karen A. Mingst mengungkapkan bahwa kaum liberalis melihat sistem
internasional sebagai jalan untuk mengonseptualisasikan beragam interaksi di atas
level negara
 Liberal memandang sistem internasional sebagai arena dan proses untuk
berinteraksi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai