Anda di halaman 1dari 4

Materi Tugas Filsafat Manajemen

Berikut adalah beberapa tokoh-tokoh filsafat populer dari belahan dunia (Barat dan Timur) yang
berpengaruh terhadap perkembangan dunia filsafat, beserta kurun masa, dan aliran
pemikirannya:

1. Sokrates (469–399 SM) - Yunani Kuno - Pemikiran Etika dan Epistemologi.


2. Plato (427–347 SM) - Yunani Kuno - Platonisme, Pemikiran Metafisika dan Epistemologi.
3. Aristoteles (384–322 SM) - Yunani Kuno - Aristotelianisme, Pemikiran Etika, Metafisika, dan
Logika.
4. Confucius (551–479 SM) - Tiongkok Kuno - Kong Hu Cu, Pemikiran Etika dan Politik.
5. Laozi (abad ke-6–5 SM) - Tiongkok Kuno - Taoisme, Pemikiran tentang Tao dan
Kebijaksanaan Hidup.
6. Thomas Aquinas (1225–1274) - Eropa Abad Pertengahan - Tomisme, Pemikiran Teologi dan
Filsafat Kristen.
7. Rene Descartes (1596–1650) - Eropa Abad Pertengahan - Kartesianisme, Pemikiran
Epistemologi dan Metafisika.
8. Baruch Spinoza (1632–1677) - Eropa Abad Pertengahan - Spinozisme, Pemikiran Etika dan
Metafisika.
9. Immanuel Kant (1724–1804) - Eropa Abad Pencerahan - Kritikisme, Pemikiran Epistemologi,
Etika, dan Metafisika.
10. David Hume (1711–1776) - Eropa Abad Pencerahan - Empirisisme, Pemikiran tentang
Pengalaman dan Etika.
11. Jean-Jacques Rousseau (1712–1778) - Eropa Abad Pencerahan - Pemikiran Politik dan
Sosial.
12. Friedrich Nietzsche (1844–1900) - Eropa Modern (Abad ke-19) - Pemikiran tentang Etika,
Kritik atas Budaya dan Agama.
13. Karl Marx (1818–1883) - Eropa Modern (Abad ke-19) - Pemikiran tentang Sosialisme,
Ekonomi, dan Politik.
14. John Stuart Mill (1806–1873) - Eropa Modern (Abad ke-19) - Utilitarianisme, Pemikiran
tentang Etika dan Politik.
15. Sigmund Freud (1856–1939) – Eropa Modern (Abad ke-20) - Psikoanalisis, Pemikiran
tentang Psikologi dan Kepribadian Manusia.
16. Martin Heidegger (1889–1976) – Eropa Modern (Abad ke-20) - Pemikiran Fenomenologi
dan Ontologi.
17. Jean-Paul Sartre (1905–1980) – Eropa Modern (Abad ke-20) - Eksistensialisme, Pemikiran
tentang Kebebasan dan Kehidupan Manusia.
18. Simone de Beauvoir (1908–1986) – Eropa Modern (Abad ke-20) - Feminisme,
Eksistensialisme, Pemikiran tentang Perempuan dan Kehidupan Manusia.

Pemikiran dari tokoh-tokoh ini telah memberikan kontribusi besar terhadap sejarah pemikiran
manusia, dan aliran-aliran pemikiran yang mereka bentuk masih memiliki dampak yang
signifikan dalam filsafat dan bidang-bidang lainnya hingga saat ini.
Berikut adalah beberapa tokoh-tokoh filsafat dari dunia Islam, beserta kurun masanya, dan
kontribusi pemikiran mereka:

19. Al-Kindi (c. 801–873 M) - Filsafat Islam Awal - Neoplatonisme, Kontribusi pada Filsafat, Ilmu
Pengetahuan, dan Matematika.
20. Al-Farabi (c. 872–950 M) - Filsafat Islam Awal - Neoplatonisme, Kontribusi pada Etika,
Politik, dan Logika.
21. Ibnu Sina (Avicenna) (980–1037 M) - Filsafat Islam Klasik - Avicennisme, Pemikiran dalam
Metafisika, Ilmu Pengetahuan, dan Etika.
22. Al-Ghazali (1058–1111 M) - Filsafat Islam Klasik - Pemikiran dalam Tasawuf, Metafisika, dan
Epistemologi, serta kontribusinya dalam Islamisasi filsafat.
23. Ibnu Rushd (Averroes) (1126–1198 M) - Filsafat Islam Klasik - Averroisme, Kontribusi dalam
Logika, Metafisika, dan Filosofi Agama.
24. Ibnu Khaldun (1332–1406 M) - Filsafat Islam Abad Pertengahan - Kontribusi dalam Sejarah
Filsafat, Sosiologi, dan Ilmu Politik.
25. Mulla Sadra (1571–1640 M) - Filsafat Islam Awal Modern - Hikmat Muta'aliyah, Pemikiran
dalam Metafisika dan Kosmologi.
26. Shah Waliullah al-Dihlawi (1703–1762 M) - Filsafat Islam Modern Awal - Kontribusi dalam
Filsafat, Teologi, dan Ilmu Pengetahuan.
27. Muhammad Iqbal (1877–1938 M) - Filsafat Islam Modern - Pemikiran dalam Filosofi Politik,
Pembaruan Pemikiran Islam, dan Kemerdekaan Bangsa.
28. Seyyed Hossein Nasr (lahir pada 1933) - Filsafat Islam Kontemporer - Kontribusi dalam
Filsafat Agama, Ekologi, dan Peradaban Islam.

Tokoh-tokoh ini memiliki peran yang signifikan dalam perkembangan filsafat Islam. Kontribusi
mereka terhadap berbagai bidang filsafat seperti metafisika, etika, logika, serta pemikiran
keislaman, telah memberikan pengaruh yang mendalam dalam sejarah pemikiran Islam dan
juga berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di dunia Islam.

Berikut adalah beberapa tokoh filsafat utama atau populer asal Indonesia beserta kurun
masanya, dan kontribusi pemikiran mereka:

29. Empu Tantular (abad ke-14) - Filsuf Jawa Kuno - Pemikiran Jawa, terkenal dengan karyanya
"Serat Centhini" yang mengandung ajaran-ajaran moral dan kehidupan.
30. Ki Hajar Dewantara (1889–1959) - Pemikiran Pendidikan dan Kebudayaan - Pendiri Taman
Siswa, menganjurkan pendidikan untuk semua golongan, mencintai kebudayaan lokal, dan
perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia.
31. Nurcholish Madjid (1939–2005) - Pemikiran Islam Progresif - Mempromosikan Islam yang
toleran, terbuka, dan progresif, serta pentingnya dialog antar-agama.
32. Abdul Karim Amrullah (Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau HAMKA) (1908–1981) -
Pemikiran Islam Modern - Menggabungkan Islam dengan nilai-nilai modern, menekankan
pada pentingnya pendidikan, dan peran intelektual dalam masyarakat.
33. Sutan Takdir Alisjahbana (1908–1994) - Pemikiran Sastra dan Budaya - Pemikiran sastra
modern Indonesia, penekanan pada pentingnya bahasa dalam pemersatu bangsa.
34. Mochtar Lubis (1922–2004) - Pemikiran Jurnalistik dan Sosial - Pemikiran kritis dalam
bidang jurnalistik, penulis yang mengadvokasi kebebasan berekspresi dan keadilan sosial.
35. Jimly Asshiddiqie (lahir pada 1949) - Pemikiran Hukum dan Konstitusi - Membuat kontribusi
dalam bidang hukum dan konstitusi di Indonesia, terutama dalam pembentukan UUD 1945.
36. Raden Ajeng Kartini (1879–1904) - Pemikiran tentang Emansipasi Wanita - Perjuangan
emansipasi perempuan di Indonesia, menyuarakan pendidikan dan kesetaraan hak bagi
perempuan.
37. R.M. Soeprapto (1906–1945) - Pemikiran Sosial dan Kebangsaan - Aktivis kemerdekaan
yang juga dikenal sebagai "Proklamator Jong Java" yang menekankan pada peran pemuda
dalam perjuangan kemerdekaan.
38. Mohammad Natsir (1908–1993) - Pemikiran Politik Islam - Pemikiran tentang politik Islam,
peran dalam Masyumi, dan penekanan pada nilai-nilai agama dalam pemerintahan.

Tokoh-tokoh ini memiliki peran penting dalam mempengaruhi pemikiran dan perkembangan di
berbagai bidang di Indonesia, seperti pendidikan, kebudayaan, politik, agama, dan sosial.
Kontribusi pemikiran mereka menjadi bagian dari sejarah intelektual dan sosial Indonesia.

Ketentuan Tugas

Buatkan artikel (ilmiah popular) dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Merupakan tugas wajib dalam 1 semester yang bersifat perseorangan
2. Dikumpulkan dengan menggunakan file Pdf dengan jenis huruf (font) yang jelas (Arial,
Calibri, Times NR, dll), size 12, dan spasi 1,5, dan memuat minimal 3 halaman (letter page)
3. Tema “Mengenal Filsuf dan Pemikirannya”.
4. Pilih satu filsuf yang tertera di atas, baik dari kelompok Barat-Timur, filsuf dari dunia Islam,
atau filsat asal Indonesia.
5. Struktur artikel mengikuti ketentuan di bawah.
6. Sumber artikel boleh gabungan dari buku, web site, jurnal, maupun AI), dan sebutkan
sumber artikel di bagian akhir (sebagai Daftar Pustaka).
7. Boleh disisipkan 1 atau 2 gambar/ilustrasi untuk menguatkan tema artikel.
8. Artikel dikumpulkan di WAG paling lambat saat UAS Matkul Filsafat Manajemen.

Cara Struktur Artikel

Judul Artikel: Gabungan antara “Nama Filsuf “, asal Filsuf, dan “Pemikirannya”
Contoh:
- Al-Gazali: Ulama Islam Pendobrak Pemikiran Filsafat Barat
- Akademi, Gagasan Plato yang Sulit Tergantikan hingga Kini

Struktur Artikel:
- Paragraf Prolog (pembuka)
- Biografi singkat Filsuf pilihan anda
- Kehidupan Filsuf dalam konteks sejarah (hubungan keilmuan dan tradisi lingkungan yang
mempengaruhinya
- Karya-karya utamanya
- Pemikiran-pemikiran kuncinya (khas)
- Metode filsafat yang digunakan
- Perspektif (sudut pandang) uniknya
- Kontribusi pemikirannya terhadap bidang ilmu lain
- Pengaruh pemikirannya terhadap isu-isu (relevansi) zaman sekarang (modern)
- Pendapat Filsuf lain terhadap pemikirannya
- Argumen (pemikiran kritis) anda terhadap pemikiran filsuf pilihan anda tersebut
- Paragraf Penutup

Keterangan: Poin-poin yang dicetak miring penulisannya fleksibel, bisa dibuat rinci perpoin, isa
juga digabung dalam satu atau beberapa poin, yang penting, pokok bahasannya ada.

<<<<< Selamat Mengerjakan >>>>>

Anda mungkin juga menyukai