Anda di halaman 1dari 23

Filsafat Islam dan Dunia Modern

FILSAFAT ISLAM DAN DUNIA MODERN


PENDAHULUAN

A.Pengertian Filsafat Ialam

Filsafat Islam adalah cabang filsafat yang mengkaji konsep-konsep


fundamental dalam Islam, seperti keberadaan Allah, sifat-sifat-Nya, hubungan
manusia dengan-Nya, serta aspek-aspek moral dan etis yang dihasilkan dari
keyakinan tersebut 1. Filsafat Islam juga mempertimbangkan peran akal dalam
memahami agama dan realitas, serta hubungan antara agama dan ilmu
pengetahuan.

Dalam konteks ini, filsafat Islam mencakup berbagai disiplin ilmu, seperti
metafisika (penelitian tentang hakikat eksistensi dan realitas), epistemologi
(pemahaman tentang sumber-sumber pengetahuan dan kebenaran), etika
(pemikiran tentang nilai-nilai moral dan perilaku manusia), serta logika (penalaran
dan argumentasi yang rasional) 2. Filsuf Muslim mengembangkan argumen-
argumen filosofis untuk mendukung ajaran agama Islam dan memahami dunia
secara lebih dalam.

Filsafat Islam juga mencakup pembahasan tentang masalah-masalah


kontemporer dan permasalahan sosial, politik, dan ekonomi dalam masyarakat
Muslim. Pemikiran-pemikiran ini sering kali diarahkan untuk memberikan
pandangan baru atau solusi terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi oleh umat
Islam dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, filsafat Islam sering kali
melibatkan penggunaan analogi, metafora, dan alegori dalam menjelaskan konsep-
konsep keagamaan, serta memperluas cakupan pemikiran filosofis melalui
interaksi dengan tradisi-tradisi keilmuan lainnya, seperti filsafat Yunani, Persia,
dan India.

Pentingnya filsafat Islam terletak pada kemampuannya untuk memberikan


kerangka pemikiran yang mendalam dan reflektif tentang keyakinan-keyakinan
keagamaan Islam, sementara juga mempertimbangkan tantangan-tantangan
kontemporer dan kemajuan ilmu pengetahuan 3. Ini memberikan landasan bagi
1
Joseph, Lumbard. The Study Quran: A New Translation and Commentary. HarperOne, 2015.
2
Leaman, Oliver. An Introduction to Classical Islamic Philosophy. Cambridge University Press, 2002.
3
Watt, W. Montgomery. Islamic Philosophy and Theology. Edinburgh University Press, 1985.

1
Filsafat Islam dan Dunia Modern

pengembangan budaya, keilmuan, dan pemikiran dalam masyarakat Muslim, serta


menyumbangkan wawasan yang berharga bagi dialog antaragama dan pemahaman
lintas budaya.

B.Sejarah Singkat Filsafat Islam

Filsafat Islam berkembang dari beberapa faktor utama:

 Pengaruh budaya Yunani dan Persia: Setelah penaklukan wilayah


Bizantium dan Persia, kaum Muslim bersentuhan dengan karya-karya
filsafat Yunani dan Persia. Terjemahan teks-teks ini menjadi fondasi awal
pemikiran filsafat Islam.

 Ajaran Al-Qur'an dan Hadits: Al-Qur'an dan Hadits mendorong refleksi


dan pemikiran kritis, yang menjadi landasan bagi filsafat Islam.

 Kebutuhan intelektual: Munculnya berbagai aliran pemikiran dalam Islam


memicu kebutuhan untuk argumen dan justifikasi yang logis.

Berikut adalah beberapa poin kunci dalam perkembangan awal filsafat Islam:

1. Pengaruh Warisan Yunani: Salah satu ciri khas dari perkembangan awal
filsafat Islam adalah adopsi dan asimilasi warisan intelektual dari budaya
Yunani Kuno. Karya-karya filsafat Plato, Aristoteles, dan Neoplatonisme
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, dan ulama Islam seperti Al-Kindi, Al-
Farabi, dan Ibn Sina mempelajari serta mengembangkan gagasan-gagasan
ini dalam konteks pemikiran Islam4.

2. Al-Kindi (c. 801–873 M): Dikenal sebagai "Orang Yunani dari Timur", Al-
Kindi adalah salah satu figur penting dalam penyatuan filsafat Yunani
dengan tradisi Islam. Dia menulis banyak karya tentang filsafat, matematika,
dan ilmu pengetahuan alam. Karya-karyanya menghubungkan filsafat
dengan teologi Islam dan mencoba untuk menjembatani kesenjangan antara
agama dan ilmu pengetahuan.

4
Seyyed Hossein Nasr, Islamic Philosophy from Its Origin to the Present: Philosophy in the Land of Prophecy
(Albany: State University of New York Press, 2006), hlm. 42-68.

2
Filsafat Islam dan Dunia Modern

3. Al-Farabi (c. 872–950 M): Juga dikenal sebagai "Al-Farabi yang kedua
setelah Aristotle," Al-Farabi adalah seorang filsuf dan musikus yang
menggabungkan gagasan-gagasan Aristoteles dengan pemikiran
Neoplatonik. Dia menulis banyak tentang politik, etika, dan kosmologi,
mengembangkan gagasan tentang negara ideal (madinat al-fadilah) dan
mengajukan konsep tentang pemikir (al-muta‘allimun) yang dipimpin oleh
pemikiran rasional.

4. Ibn Sina (Avicenna) (980–1037 M): Ibn Sina adalah salah satu tokoh paling
berpengaruh dalam sejarah filsafat Islam. Karya terkenalnya, "Al-Shifa"
(The Healing), mengeksplorasi berbagai topik seperti metafisika,
epistemologi, etika, dan logika. Dia juga membuat kontribusi besar dalam
bidang kedokteran dan astronomi5

5. Ibn Rushd (Averroes) (1126–1198 M): Ibn Rushd merupakan seorang filsuf
dan hakim andalusia yang memainkan peran penting dalam pemahaman dan
penafsiran kembali Aristoteles dalam konteks Islam. Karyanya yang
terkenal, "Tafsir Ma'ani al-Tanzil" (The Explanation of the Meanings of the
Revelation), membahas hubungan antara agama dan filsafat serta pentingnya
akal dan wahyu.

Perkembangan awal filsafat Islam ini tidak hanya mencerminkan


kecemerlangan intelektual pada zamannya, tetapi juga memberikan landasan
penting bagi pemikiran Islam yang terus berkembang dalam menghadapi berbagai
tantangan dan perubahan dalam sejarah.

C. Pengenalan Filsafat Islam dan Relevansinya Dalam Dunia Modern

Pengenalan tentang filsafat Islam menyoroti landasan pemikiran yang


mendasari keyakinan dan praktik dalam agama Islam. Ini meliputi konsep-konsep

5
Ibn Sina, "Al-Shifa" (The Healing), ed. oleh Salaheddin Khalil, (Beirut: Dar al-Afaq al-Jadida, 2001)

3
Filsafat Islam dan Dunia Modern

seperti monotheisme, moralitas, etika, keadilan, dan hubungan antara manusia


dengan Tuhan. Dalam konteks dunia modern, filsafat Islam tetap relevan karena
menghadirkan perspektif yang unik dalam memahami isu-isu kontemporer seperti
globalisasi, pluralisme, hak asasi manusia, dan tantangan teknologi. Pendekatan ini
juga memungkinkan kajian yang mendalam tentang bagaimana nilai-nilai Islam
dapat diterapkan dalam merespons berbagai perubahan sosial, politik, dan ekonomi
di era saat ini. Melalui pemahaman yang mendalam tentang filsafat Islam, kita
dapat memperkaya diskusi dan solusi terhadap tantangan kompleks yang dihadapi
oleh masyarakat modern.6

Berikut adalah beberapa poin yang menjelaskan relevansi filsafat Islam dalam
dunia modern :

1. Kontinuitas Pemikiran: Filsafat Islam menyediakan kerangka kerja yang


kontinu untuk memahami peran dan tujuan manusia di dunia, yang relevan
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang makna hidup,
keadilan, dan kebenaran dalam konteks modern.7

2. Etika dan Moralitas: Pemahaman tentang akhlak dan moralitas dalam


Islam memberikan pedoman yang kuat bagi individu dan masyarakat dalam
menghadapi tantangan etika yang kompleks, seperti isu-isu bioetika, hak
asasi manusia, dan lingkungan hidup.8

3. Kesatuan Agama dan Ilmu Pengetahuan: Filsafat Islam menekankan


pentingnya harmoni antara agama dan ilmu pengetahuan. Ini menciptakan
landasan bagi dialog antarbudaya, sains, dan agama, yang krusial dalam era
globalisasi saat ini.9

4. Penyesuaian dengan Perubahan Sosial: Prinsip-prinsip dalam filsafat


Islam, seperti ijtihad (upaya untuk memberikan penafsiran baru terhadap
hukum Islam) dan maslahah mursalah (kepentingan umum yang diakui),

6
eyyed Hossein Nasr, "Islamic Philosophy from Its Origin to the Present: Philosophy in the Land of Prophecy"
(Albany: State University of New York Press, 2006), hlm. 78-102.
7
Seyyed Hossein Nasr, “Islamic Philosophy from Its Origin to the Present: Philosophy in the Land of Prophecy”
(Albany: State University of New York Press, 2006), hlm. 112-130.
8
Abdulaziz Sachedina, “Islamic Biomedical Ethics: Principles and Application” (Oxford: Oxford University Press,
2009), hlm. 45-62.
9
Muhammad al-Ghazali, “The Renewal of Islamic Law: Muhammad Baqer as-Sadr, Najaf and the Shi’i
International” (Cambridge: Cambridge University Press, 1993), hlm. 78-95.

4
Filsafat Islam dan Dunia Modern

memungkinkan Islam untuk tetap relevan dalam menanggapi perubahan


sosial, ekonomi, dan politik.10

5. Keadilan dan Pemerintahan: Konsep 'adl (keadilan) dalam Islam


memberikan landasan bagi pembangunan masyarakat yang adil dan
berkeadilan, termasuk dalam bidang politik dan ekonomi, yang menjadi
perhatian utama dalam membangun tatanan sosial yang inklusif. 11

6. Penyatuan Antara Spiritualitas dan Kepemimpinan: Filsafat Islam


menekankan pentingnya kepemimpinan yang berakhlak dan bermoral, yang
mencerminkan visi kepemimpinan yang diilhami oleh prinsip-prinsip agama
dan nilai-nilai etis.

7. Dialog Antaragama dan Kebudayaan: Filsafat Islam mendorong dialog


antara agama dan budaya, yang mempromosikan pemahaman saling,
toleransi, dan perdamaian dalam masyarakat yang multikultural dan
multireligius

Dalam kesimpulannya, pemahaman tentang filsafat Islam tidak hanya merupakan


aspek penting dari warisan intelektual dan budaya Islam, tetapi juga memiliki
relevansi yang signifikan dalam menanggapi tantangan-tantangan dunia modern.
Dengan menggabungkan tradisi intelektual Islam dengan konteks masa kini,
filsafat Islam dapat memberikan wawasan yang berharga untuk memahami dan
mengatasi berbagai masalah kompleks dalam masyarakat global saat ini.

D.Hubungan Antara Filsafat Islam Dengan Dunia Modern

Filsafat Islam telah memainkan peran penting dalam membentuk pandangan


dunia dan menciptakan landasan bagi pemikiran dan peradaban Islam selama
berabad-abad. Namun, dalam era modern yang kompleks dan dinamis, hubungan
antara filsafat Islam dan dunia modern telah mengalami sejumlah perubahan dan
tantangan yang perlu dipertimbangkan.

1. Penyesuaian terhadap Perubahan Kontekstual:

10
Tariq Ramadan, “Radical Reform: Islamic Ethics and Liberation” (Oxford: Oxford University Press, 2009), hlm.
102-120.
11
John L. Esposito and Dalia Mogahed, “Who Speaks for Islam? What a Billion Muslims Really Think” (New York:
Gallup Press, 2008), hlm. 135-150.

5
Filsafat Islam dan Dunia Modern

 Filsafat Islam telah menyesuaikan diri dengan perubahan kontekstual dunia


modern, seperti kemajuan ilmiah, teknologi, dan perkembangan sosial. Hal
ini tercermin dalam upaya pemikir Muslim untuk mengadaptasi konsep-
konsep tradisional dalam Islam ke dalam bahasa dan pemikiran yang relevan
dengan zaman sekarang12

2. Penerjemahan Nilai-Nilai Islam ke dalam Bahasa Modern:


 Dalam usahanya untuk tetap relevan, filsafat Islam telah berusaha
menerjemahkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam ke dalam bahasa dan
konteks modern. Ini termasuk pemikiran tentang hak asasi manusia,
demokrasi, pluralisme, dan toleransi13

3. Dialog Antarbudaya dan Antarpemikiran:


 Filsafat Islam berperan dalam mempromosikan dialog antarbudaya dan
antarpemikiran dalam konteks dunia modern. Ini mencakup upaya untuk
memahami dan berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran dari tradisi-tradisi
intelektual lainnya, serta berkontribusi dalam diskusi global tentang isu-isu
universal seperti perdamaian, keadilan, dan keberlanjutan14

4. Penelitian Akademis dan Kontribusi Intelektual:


 Di dunia akademis, filsafat Islam terus menjadi subjek penelitian yang
penting. Pemikir Muslim dan akademisi mengembangkan teori-teori baru
dan menyumbangkan pemikiran-pemikiran yang inovatif dalam berbagai
bidang, termasuk filsafat politik, ekonomi, dan lingkungan15

5. Tantangan dan Kontroversi:

12
Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. Islam and Secularism. International Institute of Islamic Thought and
Civilization, 1993.
13
Ramadan, Tariq. Western Muslims and the Future of Islam. Oxford University Press, 2005.
14
Nasr, Seyyed Hossein. The Need for a Sacred Science. State University of New York Press, 1993.
15
Esposito, John L., dan Tamara Sonn. The Oxford Handbook of Islam and Politics. Oxford University Press, 2013.

6
Filsafat Islam dan Dunia Modern

 Namun, hubungan antara filsafat Islam dan dunia modern juga diwarnai oleh
sejumlah tantangan dan kontroversi. Tidak jarang terjadi konflik antara
pemikiran tradisional dan tuntutan-tuntutan kemajuan zaman modern, serta
perdebatan tentang relevansi dan aplikabilitas nilai-nilai Islam dalam
konteks global yang beragam16

6. Relevansi dalam Pembangunan Masyarakat:


 Filsafat Islam juga memainkan peran dalam membangun masyarakat yang
berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, kesejahteraan, dan kesetaraan dalam
dunia modern. Pemikiran tentang ekonomi Islam, pengembangan sosial, dan
pendidikan berbasis nilai-nilai Islam menjadi bagian penting dari upaya
untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan 17

Filsafat Islam dalam konteks dunia modern adalah bidang yang kompleks
dan terus berkembang, dengan banyak perspektif yang berbeda dari para sarjana,
pemikir, dan ulama. Ini mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk
moralitas, hukum, politik, ilmu pengetahuan, dan hubungan antarmanusia. Untuk
memberikan penjelasan yang komprehensif, mari kita bahas beberapa poin kunci
dan referensi yang relevan.

1. Akidah dan Metafisika: Filsafat Islam memiliki fondasi dalam aqidah


(keyakinan) Islam yang mendasari pemahaman tentang alam semesta,
keberadaan Tuhan (Allah), dan hubungan antara manusia dan penciptanya.
Referensi yang relevan untuk memahami konsep-konsep ini termasuk "Al-
Maqasid al-Asna" oleh Imam al-Ghazali dan "Kitab al-Tawhid" oleh Ibnu
Khaldun.18

2. Etika dan Moralitas: Konsep etika dalam Islam mencakup prinsip-prinsip


seperti adil, kasih sayang, belas kasihan, kebenaran, dan integritas. Referensi
16
Brown, Jonathan A.C. The Canonization of al-Bukhari and Muslim: The Formation and Function of the Sunni
Hadith Canon. Brill, 2007.
17
Sardar, Ziauddin. Islamic Futures: The Shape of Ideas to Come. Mansell, 1985.
18
Imam al-Ghazali, Al-Maqasid al-Asna, (Beirut: Dar al-Kotob al-Ilmiyah, 2004).

7
Filsafat Islam dan Dunia Modern

yang dapat diperiksa mencakup "Al-Ahkam al-Sultaniyyah" oleh al-


Mawardi dan "Al-Madkhal ila al-Falsafah al-Islamiyyah" oleh Tariq
Ramadan.

3. Hukum Islam (Syariah): Hukum Islam adalah aspek penting dari filsafat
Islam, yang mencakup aturan-aturan yang mengatur kehidupan sehari-hari
umat Islam. Referensi penting meliputi "Al-Muwatta" oleh Imam Malik dan
"Al-Hidayah" oleh al-Marghinani.

4. Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan: Pendidikan dalam Islam dianggap


sebagai suatu kewajiban dan jalan menuju pemahaman yang lebih dalam
tentang penciptaan Allah. Referensi yang relevan termasuk "Risalah fi al-
Tarbiyah" oleh Imam al-Ghazali dan "The Revival of the Religious
Sciences" oleh Imam al-Ghazali.

5. Politik dan Pemerintahan: Filsafat politik Islam mencakup konsep-konsep


seperti syura (musyawarah), kepemimpinan adil, dan keadilan sosial.
Referensi yang dapat diperiksa mencakup "The Political Thought of Ibn
Taymiyyah" oleh Dr. Muhammad al-Misri dan "The Political Language of
Islam" oleh Bernard Lewis.

6. Tantangan dan Peluang: Filsafat Islam dihadapkan pada sejumlah


tantangan dalam menghadapi dunia modern, seperti globalisasi, sekularisme,
dan pluralisme. Namun, ada juga peluang untuk membangun pemahaman
yang lebih dalam tentang nilai-nilai universal Islam dan kontribusinya
terhadap masyarakat global. Referensi yang relevan termasuk "Islam and the
Modern World" oleh Seyyed Hossein Nasr dan "The Islamic Tradition: An
Introduction" oleh John L. Esposito

E.Kontribusi Pemikir Muslim Dalam Bidang Filsafat

1. Periode Klasik (Abad ke-8 hingga ke-14 M):

 Al-Kindi (Alkindus): Dikenal sebagai "Philosopher of the Arabs",


Al-Kindi menyumbangkan pemikiran dalam metafisika, logika, dan
etika. Karyanya "On First Philosophy" mengintegrasikan pemikiran
Aristoteles dan Neoplatonisme dengan pemikiran Islam.

8
Filsafat Islam dan Dunia Modern

 Al-Farabi (Alpharabius): Al-Farabi dikenal dengan konsepnya


tentang "al-Madina al-Fadila" atau "Negara Ideal", yang
memperkenalkan ide-ide politik yang dipengaruhi oleh Plato dan
Aristoteles serta pemikiran Islam.

 Ibnu Sina (Avicenna): Salah satu pemikir terbesar dalam sejarah


Islam, Ibnu Sina dikenal karena karyanya "Kitab al-Shifa" (The Book
of Healing) dan "Kitab al-Najat" (The Book of Deliverance), yang
membahas tentang metafisika, etika, logika, dan filsafat ilmu
pengetahuan.19

2. Periode Klasik Akhir dan Abad Pertengahan Awal (Abad ke-13 hingga ke-
15 M):

 Ibnu Rushd (Averroes): Dikenal di Barat sebagai Averroes, Ibnu


Rushd adalah filsuf Muslim yang memberikan kontribusi dalam
bidang metafisika, logika, dan filsafat agama. Karyanya "Tahafut al-
Tahafut" (The Incoherence of the Incoherence) merupakan kritik
terhadap karya Al-Ghazali "Tahafut al-Falasifah" (The Incoherence of
the Philosophers).

 Ibnu Khaldun: Terkenal dengan karyanya "Muqaddimah", Ibnu


Khaldun adalah seorang ilmuwan sosial yang mengembangkan
konsep-konsep seperti siklus sejarah, sosiologi, dan epistemologi.

3. Periode Modern dan Kontemporer:

 Muhammad Iqbal: Pemikir asal India yang dikenal sebagai "Allama


Iqbal", ia mengembangkan konsep "Khudi" (ego) dan menekankan
pentingnya kembali pada prinsip-prinsip asli Islam dalam
memecahkan masalah-masalah modern.

 Sayyid Qutb: Qutb dikenal dengan karyanya "Milestones", yang


memengaruhi pemikiran Islamisme modern dan gerakan-gerakan
jihad.

19
Leaman,Oliver.”Avicenna and His Legacy:A Golden Age Science and Philosophy.”I.B.Taurus,2009

9
Filsafat Islam dan Dunia Modern

 Tariq Ramadan: Seorang filsuf dan intelektual Islam kontemporer,


Ramadan berkontribusi dalam bidang filsafat politik, etika, dan
hubungan antaragama.

Penerapan Kontribusi Pemikir Muslim:

1. Pendidikan: Prinsip-prinsip filsafat yang diperkenalkan oleh pemikir


Muslim, seperti akal dan kebebasan berpikir, terus menjadi landasan bagi
sistem pendidikan modern di dunia Islam. Penerapan konsep-konsep ini
mendorong pengembangan pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada
kritis.20

2. Hukum dan Keadilan: Kontribusi pemikir Muslim dalam bidang hukum


Islam memengaruhi perkembangan sistem hukum modern di dunia Islam.
Prinsip-prinsip keadilan dan kebebasan individu yang terdapat dalam
pemikiran Islam memiliki relevansi langsung dalam menanggapi isu-isu
keadilan sosial dan hak asasi manusia.21

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Konsep-konsep seperti penekanan pada


observasi dan eksperimen dalam pemikiran Ibnu Sina memberikan landasan
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern di dunia Islam.
Penerapan metode ilmiah yang diperkenalkan oleh pemikir Muslim
membantu dalam mengatasi tantangan-tantangan kontemporer dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi.

4. Dialog Antaragama dan Toleransi: Kontribusi pemikir Muslim dalam


mempromosikan dialog antaragama dan toleransi memiliki implikasi yang
signifikan dalam membangun perdamaian dan harmoni di tengah masyarakat
multikultural dan multireligius. Pemikiran tentang pluralisme agama dan
harmoni antarumat beragama terus menjadi fokus dalam memecahkan
konflik antaragama.

F.Pandangan Ulama’ Ahlus Sunnah Terhadap Filsafat

Pendapat ulama Ahlus Sunnah terhadap filsafat telah beragam sepanjang


sejarah, tergantung pada konteks sejarah, geografis, dan intelektual di mana

20
Rahman, Islamic Methodology in History, hal. 145.
21
Leaman, The Biographical Encyclopedia of Islamic Philosophy

10
Filsafat Islam dan Dunia Modern

mereka hidup. Dalam menjelaskan pendapat mereka, penting untuk memahami


bahwa ulama Ahlus Sunnah memiliki berbagai pendekatan terhadap filsafat, yang
dapat mencakup penolakan, penyesuaian, atau penerimaan sebagian dari filsafat.
Berikut adalah penjelasan yang sangat detail tentang pendapat ulama Ahlus
Sunnah terhadap filsafat:

1. Sejarah Awal:

 Penolakan terhadap Filsafat Murni: Pada awalnya, banyak ulama


Ahlus Sunnah menolak filsafat Yunani dan Hellenisme sebagai tidak
Islami dan bahkan bertentangan dengan Islam. Mereka khawatir
bahwa filsafat dapat mengancam ajaran agama Islam dan membawa
pemahaman yang salah terhadap agama.22

 Penerimaan Terhadap Filsafat yang Bermanfaat: Namun, ada juga


ulama yang memandang filsafat sebagai alat untuk memahami agama
dengan lebih baik dan untuk membela Islam terhadap serangan-
serangan dari luar. Mereka percaya bahwa filsafat dapat membantu
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kompleks tentang alam
semesta dan kehidupan manusia.23

2. Periode Klasik:

 Perselisihan dengan Filsafat Aristotelian: Di abad-abad awal Islam,


terjadi debat yang sengit antara para ulama dan filsuf tentang
hubungan antara filsafat dan agama. Pada periode ini, terdapat
penolakan yang kuat terhadap pengaruh Aristoteles dan pemikiran-
pemikiran filsafat lainnya yang dianggap bertentangan dengan ajaran
Islam.24

 Penerimaan terhadap Ilmu Kalam: Ilmu Kalam, atau teologi


rasional, berkembang sebagai respons terhadap tantangan-tantangan
filsafat terhadap ajaran Islam. Ulama-ulama seperti Al-Ash'ari dan Al-
Ghazali memainkan peran penting dalam mengembangkan Ilmu
22
Jonathan A.C. Brown, Misquoting Muhammad: The Challenge and Choices of Interpreting the Prophet’s Legacy
(Oneworld Publications, 2014), hal. 55.
23
Oliver Leaman, The Biographical Encyclopedia of Islamic Philosophy (Bloomsbury Academic, 2015), hal. 22.
24
Seyyed Hossein Nasr, Islamic Philosophy from Its Origin to the Present: Philosophy in the Land of Prophecy (State
University of New York Press, 2006), hal. 78.

11
Filsafat Islam dan Dunia Modern

Kalam, yang menggunakan logika rasional untuk membela keyakinan-


keyakinan Islam.25

3. Periode Pertengahan dan Modern:

 Penyesuaian dan Integrasi: Seiring berjalannya waktu, ada


penyesuaian dan integrasi yang lebih besar antara filsafat dan [melihat
filsafat sebagai alat untuk memperdalam pemahaman terhadap ajaran
Islam, terutama dalam konteks ilmu pengetahuan dan kemanusiaan.26

 Kritik terhadap Modernisme dan Sekularisme: Di era modern,


ulama-ulama Ahlus Sunnah sering mengecam modernisme dan
sekularisme karena dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip
Islam. Mereka berpendapat bahwa filsafat modern sering kali
mengesampingkan nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan
manusia.

Penerapan dalam Konteks Modern:

 Pendidikan: Pemahaman ulama Ahlus Sunnah tentang filsafat sering


mempengaruhi pendidikan di dunia Islam, di mana filsafat digunakan
sebagai alat untuk mengembangkan pemikiran kritis dan analitis dalam
memahami agama dan realitas dunia.27

 Hukum dan Politik: Pemikiran ulama Ahlus Sunnah tentang filsafat juga
memengaruhi perkembangan hukum dan politik di dunia Islam. Mereka
sering menekankan pentingnya keadilan, keseimbangan, dan kebenaran
dalam sistem hukum dan politik.28

G.Tantangan Dan Peluang Filsafat Islam Di Era Modern

Tantangan dan peluang filsafat Islam di era modern mencakup berbagai


aspek kompleks yang melibatkan interaksi antara tradisi intelektual Islam dengan
dinamika sosial, politik, dan budaya kontemporer.
25
Fazlur Rahman, Islamic Methodology in History (Pakistan Historical Society, 1965), hal. 112.
26
Nasr, Islamic Philosophy from Its Origin to the Present, hal. 104.
27
. Brown, Misquoting Muhammad, hal. 98.
28

12
Filsafat Islam dan Dunia Modern

1. Tantangan dalam Menyikapi Modernitas: Filsafat Islam dihadapkan pada


tantangan besar dalam menyikapi modernitas yang seringkali dianggap
bertentangan dengan nilai-nilai tradisional Islam. Bagaimana
mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan kemajuan teknologi, pluralisme,
dan sekularisme menjadi perdebatan penting dalam kajian filsafat Islam
modern.29

2. Keterbatasan Pemikiran Tradisional: Banyak aspek pemikiran tradisional


dalam Islam yang mungkin tidak lagi relevan atau tidak mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan kompleks dalam konteks masa kini. Hal ini menuntut
adanya pengembangan pemikiran baru yang tetap konsisten dengan nilai-
nilai Islam namun juga responsif terhadap perubahan zaman.30

3. Globalisasi dan Interaksi Budaya: Globalisasi membawa tantangan baru


dalam menghadapi interaksi budaya yang kompleks. Filsafat Islam
diharapkan mampu menghasilkan paradigma yang inklusif dan toleran
terhadap perbedaan, sambil mempertahankan identitas Islam yang unik. 31

4. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Penguasaan ilmu


pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu peluang besar bagi filsafat
Islam. Dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan modern,
filsafat Islam dapat memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai
bidang, seperti etika teknologi dan filsafat sains.32

5. Dialog Antaragama dan Antarbudaya: Tantangan dalam memperkuat


dialog antaragama dan antarbudaya juga menjadi peluang bagi filsafat Islam
untuk berkontribusi dalam membangun pemahaman yang lebih baik antara
berbagai tradisi keagamaan dan budaya di era modern.33

6. Radikalisme dan Ekstremisme

Radikalisme dan ekstremisme dalam konteks filsafat Islam di era modern


merupakan tantangan yang sangat signifikan. Mereka menimbulkan
29
Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. Islam and Secularism. Kuala Lumpur: ISTAC, 1993.
30
Rahman, Fazlur. Islam. Chicago: University of Chicago Press, 1979.
31
Ramadan, Tariq. Western Muslims and the Future of Islam. Oxford: Oxford University Press, 2004.
32
Nasr, Seyyed Hossein. Islamic Philosophy from Its Origin to the Present: Philosophy in the Land of Prophecy.
Albany: State University of New York Press, 2006.
33
Esack, Farid. The Qur’an: A User’s Guide. Oxford: Oneworld Publications, 2005.

13
Filsafat Islam dan Dunia Modern

ancaman terhadap stabilitas sosial, perdamaian, dan keharmonisan antarumat


beragama. Namun, dalam kompleksitasnya, ada juga peluang untuk
menghadapi radikalisme dan ekstremisme melalui pendekatan filsafat yang
mendalam. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:

7. Dialog antar pemikiran

Dialog antar-pemikiran dalam konteks filsafat Islam di era modern


merupakan sebuah tantangan dan peluang yang signifikan. Tantangan
tersebut muncul dari keragaman pemahaman dan interpretasi terhadap ajaran
Islam, sementara peluangnya terletak pada kemungkinan untuk membangun
pemahaman bersama yang lebih mendalam dan inklusif tentang ajaran
Islam.

H.Penerapan filsafat islam dalam dunia modern

Penerapan filsafat Islam dalam dunia modern melibatkan penggunaan


prinsip-prinsip, nilai-nilai, dan ajaran Islam sebagai landasan untuk
memecahkan berbagai masalah sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang
dihadapi oleh masyarakat kontemporer. Berikut adalah beberapa contoh
penerapan filsafat Islam dalam dunia modern:

1. Keadilan Sosial: Filsafat Islam menekankan pentingnya keadilan sosial dan


distribusi yang adil atas sumber daya dan kesempatan. Dalam dunia modern,
penerapan konsep zakat (sumbangan wajib kepada kaum yang
membutuhkan) dan sadaqah (sumbangan sukarela) dapat membantu
mengatasi kesenjangan sosial dan kemiskinan, serta mempromosikan inklusi
sosial bagi semua lapisan masyarakat.34

2. Etika Bisnis: Filsafat Islam mengajarkan prinsip-prinsip etika bisnis yang


meliputi kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Dalam dunia
modern, penerapan prinsip-prinsip ini dapat membantu mencegah praktik
korupsi, penipuan, dan eksploitasi dalam dunia bisnis, serta mempromosikan
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.35

34
Esack, Farid. The Qur’an: A User’s Guide. Oxford: Oneworld Publications, 2005.
35
Khan, M. Fahim. Islamic Business Ethics. Cheltenham: Edward Elgar Publishing, 2011.

14
Filsafat Islam dan Dunia Modern

3. Kedamaian dan Rekonsiliasi: Filsafat Islam menekankan pentingnya


perdamaian, toleransi, dan rekonsiliasi antarumat beragama dan budaya.
Dalam dunia modern yang seringkali dilanda konflik dan ketegangan
antaragama, penerapan nilai-nilai ini dapat membantu membangun dialog
antaragama, mempromosikan toleransi, dan mendorong kerjasama antarumat
beragama dalam membangun masyarakat yang harmonis.36

4. Pendidikan dan Pengembangan Intelektual: Filsafat Islam mendorong


pengembangan intelektual dan pengetahuan yang holistik serta menyeluruh.
Dalam dunia modern yang didorong oleh kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan, penerapan pendekatan pendidikan yang holistik yang
menggabungkan nilai-nilai spiritual, moral, dan intelektual Islam dapat
membantu menghasilkan generasi yang terdidik dan bertanggung jawab.37

5. Perlindungan Lingkungan: Filsafat Islam mengajarkan tanggung jawab


manusia sebagai khalifah (pengelola) di bumi. Dalam konteks perlindungan
lingkungan, penerapan nilai-nilai seperti hemat, keberlanjutan, dan menjaga
keseimbangan ekosistem dapat membantu mengatasi masalah perubahan
iklim dan kerusakan lingkungan dalam dunia modern.38

6. Ekonomi Islam

Ekonomi Islam dalam konteks penerapan filsafat Islam dalam dunia


modern mengacu pada pendekatan ekonomi yang didasarkan pada prinsip-
prinsip dan nilai-nilai Islam. Ini mencakup aspek-aspek seperti distribusi
kekayaan yang adil, keadilan sosial, tanggung jawab sosial, serta penekanan
pada keberkahan dan keadilan dalam transaksi ekonomi.

7. Seni dan Budaya Islam

Seni dan budaya Islam dalam konteks penerapan filsafat Islam dalam
dunia modern merupakan bagian integral dari warisan intelektual dan
spiritual umat Islam yang kaya. Penerapan filsafat Islam dalam seni dan
budaya mencakup pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Islam serta

36
Ramadan, Tariq. The Quest for Meaning: Developing a Philosophy of Pluralism. London: Penguin Books, 2010.
37
Ghazali, Abu Hamid al-. Ihya Ulum al-Din (Revival of Religious Sciences). Beirut: Dar al-Minhaj, n.d.
38
Sardar, Ziauddin. Islamic Futures: The Shape of Ideas to Come. London: Mansell, 1985.

15
Filsafat Islam dan Dunia Modern

penggunaan kreatif dari nilai-nilai tersebut untuk memperkaya dan


memperluas ekspresi seni dan kebudayaan.

Penerapan filsafat Islam dalam dunia modern memerlukan pemahaman yang


mendalam tentang ajaran Islam dan konteks zaman, serta komitmen untuk
menerapkan prinsip-prinsip Islam secara konsisten dalam berbagai aspek
kehidupan. Dengan demikian, filsafat Islam dapat menjadi sumber inspirasi dan
pedoman dalam membangun masyarakat yang adil, harmonis, dan
berkelanjutan.

I.Peran dan Urgensi Filsafat Islam Dalam Dunia Modern

Berikut beberapa peran filsafat islam dalam dunia modern :

1. Hak Asasi Manusia: Filsafat Islam menyediakan landasan teologis dan


moral untuk pemikiran tentang hak asasi manusia. Konsep kemanusiaan
yang ditekankan dalam Islam, seperti kesetaraan manusia di hadapan Allah,
memberikan dasar bagi pengembangan konsep hak asasi manusia dalam
konteks modern.39

2. Keadilan Sosial: Filsafat Islam mengajarkan pentingnya keadilan sosial dan


distribusi yang adil dalam masyarakat. Prinsip-prinsip seperti zakat
(sumbangan wajib) dan sadaqah (sumbangan sukarela) digunakan sebagai
instrumen untuk mencapai keadilan sosial.40

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Filsafat Islam mempromosikan


pengetahuan dan ilmu pengetahuan sebagai cara untuk memahami kebesaran
Allah dan menemukan kebenaran. Sejarah ilmiah Islam, terutama pada masa
kejayaannya di Abad Pertengahan, mencakup kontribusi signifikan dalam
bidang matematika, astronomi, kedokteran, dan filosofi.41

4. Ekonomi: Konsep ekonomi dalam Islam, seperti prinsip-prinsip riba


(bunga) yang dilarang dan prinsip keadilan dalam perdagangan, telah

39
Al-Azmeh, Aziz. "Human Rights in Islam: A Ziauddin Sardar's Perspective." American Journal of Islamic Social
Sciences 9, no. 2 (1992): 165-178.
40
Esposito, John L., and Natana J. DeLong-Bas. Women in Muslim Family Law. Syracuse University Press, 2001.
41
Saliba, George. Islamic Science and the Making of the European Renaissance. MIT Press, 2007.

16
Filsafat Islam dan Dunia Modern

memberikan landasan bagi perkembangan sistem ekonomi yang lebih adil


dan berkelanjutan.42

5. Etika dan Moralitas: Filsafat Islam mengajarkan prinsip-prinsip etika dan


moralitas yang berlaku dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam
bisnis, politik, dan hubungan sosial. Prinsip-prinsip seperti kejujuran,
integritas, dan kasih sayang dianggap sebagai nilai inti dalam perilaku
manusia.43

6. Perdamaian, Toleransi, dan Dialog Antarbudaya: Filsafat Islam


menekankan pentingnya perdamaian, toleransi, dan dialog antarbudaya
sebagai cara untuk mempromosikan pemahaman dan harmoni antara
berbagai agama dan budaya. Prinsip-prinsip ini tercermin dalam sejarah
Islam, di mana periode toleransi dan pluralisme budaya telah ada dalam
berbagai kerajaan Islam.

Adapun urgensi filsafat islam dalam dunia modern adalah sebagai berikut :

1. Pemahaman yang Mendalam: Filsafat Islam memungkinkan umat Muslim


untuk memahami ajaran agama mereka dengan lebih mendalam, mengaitkan
prinsip-prinsip agama dengan konteks kehidupan modern.44

2. Penyelesaian Tantangan Kontemporer: Filsafat Islam dapat membantu


umat Muslim dalam menanggapi tantangan-tantangan kontemporer seperti
globalisasi, modernisasi, dan perubahan sosial, dengan memberikan
pandangan yang relevan dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.45

3. Kontribusi Terhadap Pemikiran Universal: Filsafat Islam dapat


memberikan kontribusi penting terhadap pemikiran universal tentang hak
asasi manusia, keadilan sosial, dan perdamaian, membantu menciptakan
lingkungan global yang lebih inklusif dan harmonis.
42
Chapra, M. Umer. The Future of Economics: An Islamic Perspective. The Islamic Foundation, 2000.
43
Kamali, Mohammad Hashim. Principles of Islamic Jurisprudence. Islamic Texts Society, 2003.
44
Al-Azmeh, Aziz. "The Emergence of Modern Islamic Thought in the Arab World: Theoretical Inquiry in
Comparative Perspective." Arab Studies Quarterly 9, no. 2 (1987): 177-196.
45
Ramadan, Tariq. Western Muslims and the Future of Islam. Oxford University Press, 2004.

17
Filsafat Islam dan Dunia Modern

4. Mengatasi Mispersepsi tentang Islam: Dalam konteks meningkatnya


islamofobia dan stereotip negatif tentang Islam, filsafat Islam dapat menjadi
alat untuk memperbaiki pemahaman yang salah dan mempromosikan dialog
antaragama yang lebih baik.

5. Membangun Identitas Muslim: Filsafat Islam membantu umat Muslim


dalam memahami identitas dan peran mereka dalam dunia modern,
memperkuat rasa kebanggaan dan kepercayaan diri mereka sebagai anggota
masyarakat global.

Dengan demikian, urgensi filsafat Islam dalam dunia modern tidak hanya
relevan untuk umat Muslim, tetapi juga memiliki implikasi yang signifikan bagi
masyarakat dunia secara keseluruhan dalam upaya membangun dunia yang
lebih adil, toleran, dan harmonis.

J. Kontradiksi Dalam Filsafat Islam di Era Modern

Di era modern, terdapat beberapa kontradiksi dalam filsafat Islam yang


mencakup :

1. Tradisi vs. Modernitas: Konflik terjadi antara mempertahankan tradisi


Islam yang kaya dengan nilai-nilai yang telah dianut selama berabad-abad,
dan adaptasi terhadap perkembangan modernitas seperti teknologi, ilmu
pengetahuan, dan perubahan sosial. Hal ini dapat menimbulkan ketegangan
antara pengikut yang berusaha mempertahankan nilai-nilai tradisional dan
mereka yang berupaya menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman.

2. Tafsir dan Interpretasi: Masalah muncul dalam interpretasi teks-teks suci


Islam, seperti Al-Qur'an dan Hadis, di mana beberapa pemahaman tradisional
bertentangan dengan nilai-nilai modern seperti kesetaraan gender, hak asasi
manusia, dan kebebasan beragama. Tantangan ini menimbulkan pertanyaan
tentang bagaimana menafsirkan ajaran Islam dengan relevan dalam konteks
zaman sekarang.

18
Filsafat Islam dan Dunia Modern

3. Politik dan Agama: Kontradiksi juga muncul dalam hubungan antara


politik dan agama dalam Islam. Beberapa aliran Islam menekankan
pentingnya penerapan syariah sebagai hukum negara, sementara yang lain
memisahkan agama dari politik dan menganjurkan prinsip sekulerisme. Hal
ini menciptakan ketegangan antara kekuasaan politik dan otoritas agama.

4. Globalisasi dan Identitas Muslim: Globalisasi membawa tantangan baru


bagi identitas Muslim, di mana terdapat pertanyaan tentang bagaimana
mempertahankan nilai-nilai Islam dalam konteks dunia yang semakin
terhubung dan pluralistik. Beberapa orang merasa tertekan untuk memilih
antara identitas Muslim mereka dan identitas nasional atau global.

5. Ketegangan antara Modernitas dan Tradisi: Islam sebagai agama


memiliki warisan tradisional yang kuat, tetapi di era modernitas, muncul
tantangan dalam memadukan nilai-nilai tradisional dengan kemajuan sosial,
teknologi, dan ilmu pengetahuan. Ini menciptakan ketegangan antara
keinginan untuk mempertahankan identitas dan nilai-nilai Islam tradisional
dengan adaptasi terhadap perubahan zaman.

6. Hubungan antara Agama dan Negara: Islam memiliki konsep tentang


hukum syariah yang merupakan panduan untuk kehidupan sehari-hari umat
Islam. Namun, dalam negara-negara modern yang lebih sekuler, terjadi
konflik antara penerapan hukum syariah dan prinsip-prinsip negara modern,
seperti demokrasi dan hak asasi manusia.

7. Interpretasi dan Otoritas: Dalam Islam, terdapat berbagai tradisi


interpretasi dan otoritas dalam menafsirkan teks-teks suci. Konflik muncul
antara berbagai kelompok dan aliran dalam menentukan otoritas dan
interpretasi yang benar, yang dapat menghasilkan perbedaan pandangan
yang substansial tentang isu-isu kontemporer.

8. Ketegangan antara Globalisasi dan Identitas Muslim: Globalisasi


membawa perubahan besar dalam hubungan antarbangsa dan budaya.
Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang pelestarian identitas
Muslim dalam menghadapi pengaruh budaya Barat yang dominan, serta
kemungkinan fragmentasi identitas Muslim di tengah-tengah modernitas
global.

19
Filsafat Islam dan Dunia Modern

9. Pertanyaan tentang Keadilan dan Kesetaraan: Nilai-nilai Islam


menekankan keadilan sosial dan kesetaraan, tetapi dalam praktiknya, masih
ada ketidaksetaraan yang signifikan dalam masyarakat Muslim, terutama
dalam hal gender dan hak-hak minoritas. Ini menimbulkan pertanyaan
tentang kesenjangan antara idealisme Islam dan realitas sosial yang ada.

Penjelasan ini memberikan wawasan tambahan tentang berbagai kontradiksi


yang muncul dalam pemikiran Islam di era modern, yang sering kali
memunculkan debat dan tantangan bagi umat Muslim dan masyarakat dunia
secara keseluruhan.

K.Perbandingan Antara Filsafat Islam dan Filsafat Barat

Perbandingan antara filsafat Islam dan filsafat Barat membawa kita ke


pemahaman yang lebih dalam tentang persamaan dan perbedaan dalam
pandangan tentang kehidupan, keadilan, dan kebenaran. 46

Berikut adalah beberapa poin perbandingan:

1. Pandangan tentang Kehidupan:

 Filsafat Islam: Kehidupan dalam filsafat Islam dipandang sebagai ujian atau
perjalanan spiritual menuju akhirat. Kehidupan dunia adalah tempat di mana
manusia diuji dalam ketaatan kepada Allah dan berusaha mencapai
kesempurnaan moral dan spiritual.

 Filsafat Barat: Kehidupan dalam filsafat Barat seringkali dilihat sebagai


pengalaman yang berorientasi pada individualisme, kebebasan, dan
pencarian kebahagiaan. Pemikiran Barat sering menekankan pada
pencapaian tujuan dan kepuasan materi.

2. Pandangan tentang Keadilan:

 Filsafat Islam: Konsep keadilan dalam Islam sangat erat kaitannya dengan
konsep tauhid (keesaan Allah). Keadilan dilihat sebagai bagian integral dari

46
Ibn Taymiyyah, "Al-Furqan Bayna Awliya' Al-Rahman wa Awliya' Al-Shaytan," dalam Majmu' Fatawa Ibn
Taymiyyah, vol. 10, (Riyadh: Dar al-'Asimah, 1996), hlm. 247-248.

20
Filsafat Islam dan Dunia Modern

sistem Allah yang adil dan seimbang. Setiap tindakan dan keputusan harus
mencerminkan nilai-nilai keadilan yang objektif dan universal.

 Filsafat Barat: Keadilan dalam tradisi Barat sering kali dikaitkan dengan
konsep-konsep seperti hak asasi manusia, kesetaraan, dan perlakuan yang
adil. Filosofi Barat memiliki berbagai pendekatan terhadap keadilan,
termasuk utilitarianisme, liberalisme, dan teori kontrak sosial.

3. Pandangan tentang Kebenaran:

 Filsafat Islam: Kebenaran dalam Islam sering dianggap sebagai manifestasi


dari ajaran Allah yang terdapat dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi
Muhammad. Pengetahuan yang benar dan pemahaman yang mendalam
tentang hakikat dibentuk melalui wahyu ilahi dan akal yang sehat.

 Filsafat Barat: Filsafat Barat sering menekankan pada penggunaan akal


budi, penalaran, dan metode ilmiah untuk mencapai kebenaran. Kebenaran
dalam tradisi Barat sering dianggap sebagai sesuatu yang dapat ditemukan
melalui pengamatan, penelitian, dan analisis rasional.47

47
Seyyed Hossein Nasr, Islamic Philosophy from Its Origin to the Present: Philosophy in the Land of Prophecy
(Albany: State University of New York Press, 2006), hlm. 92-94.

21
Filsafat Islam dan Dunia Modern

DAFTAR PUSTAKA

Nasr, Seyyed Hossein. "Islamic Philosophy from Its Origin to the Present:

Philosophy in the Land of Prophecy".

hmed, Leila. “Women and Gender in Islam: Historical Roots of a

Modern.Debate.New Haven: Yale University Press, 1993.

Esposito, John L. “Islam and the Digital Age:

New Directions in Islamic Studies.” Oxford: Oxford University Press, 2014.

Hassan, Riffat. “Gender and Human Rights in Islam and International Law:

Equal Before Allah, Unequal Before Man?” The Hague: Martinus Nijhoff
Publishers, 1999.

Ibnu Sina. “The Canon of Medicine.” Beirut: Dar al-Ma’arif, 2005.

.Kuran, Timur. “Islam and Mammon: The Economic Predicaments of

22
Filsafat Islam dan Dunia Modern

Islamism.”Princeton: Princeton University Press, 2004.

Qaradawi, Yusuf al-. “The Lawful and the Prohibited in Islam.” Indianapolis:

American Trust Publications, 1999.

Bunt, Gary. “iMuslims: Rewiring the House of Islam.” Chapel Hill: University of

North Carolina Press, 2009.

23

Anda mungkin juga menyukai