Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sigit Juli Hendriawan, SE, Ak, MM, CA, CRMP

NIM :

Tugas Matakuliah : Filsafat

Prodi : Pasaca Sarjana (Program Doktoral) Administrasi Publik

1. Mengapa manusia berfilsafat, siapa tokohnya dan apa karyanya.

Jawaban:

Manusia berfilsafat karena alasan yang kompleks dan beragam, dan fenomena ini telah
menjadi bagian integral dari perkembangan intelektual dan budaya manusia selama ribuan
tahun. Manusia berfilsafat karena ada beberapa motivasi dan alasan yang melibatkan
pemahaman, eksplorasi, dan refleksi tentang berbagai aspek kehidupan dan eksistensi
manusia. Ini melibatkan pemikiran kritis, analisis, dan upaya untuk mencapai pemahaman
yang lebih dalam tentang dunia dan diri sendiri. Manusia berfilsafat karena manusia memiliki
keingintahuan, rasa ingin tahu, dan kemampuan untuk berpikir abstrak (Rahmatillah, 2020).
Filsafat adalah usaha manusia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang
eksistensi, pengetahuan, nilai-nilai, etika, dan berbagai aspek kehidupan yang kompleks. Ini
melibatkan refleksi, analisis, dan penyelidikan yang mendalam tentang berbagai aspek
kehidupan dan dunia.

Berikut adalah beberapa alasan ilmiah yang melatarbelakangi mengapa manusia berfilsafat:

A. Keingintahuan Intelektual:
Manusia secara alamiah memiliki rasa ingin tahu dan hasrat untuk memahami dunia di
sekitar mereka. Filsafat memberikan wadah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
fundamental tentang eksistensi, pengetahuan, etika, dan realitas. Dalam bukunya yang
berjudul "Philosophy: The Quest for Truth," Louis P. Pojman menjelaskan bahwa filsafat
adalah cara manusia untuk memuaskan keingintahuan intelektual mereka.
B. Penentangan Terhadap Ketidakpastian:
Ketidakpastian adalah karakteristik inheren dari kehidupan manusia. Filsafat
memberikan kerangka kerja untuk merenungkan dan mengatasi ketidakpastian ini.
Dengan merenungkan pertanyaan-pertanyaan seperti "Apa arti hidup?" atau "Apa yang
benar dan salah?", manusia dapat mencoba mengatasi ketidakpastian dalam pikiran
mereka. Dalam buku "The Philosophy Book: Big Ideas Simply Explained," DK
Publishing menyatakan bahwa filsafat membantu manusia dalam menciptakan
pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan dan eksistensi mereka.
C. Eksplorasi Moral dan Etika:
Filsafat memungkinkan manusia untuk mempertanyakan aspek-aspek moral dan etika
dalam kehidupan mereka. Ini membantu dalam mengembangkan pandangan etika pribadi
dan mengambil keputusan moral yang lebih baik. Sebagai contoh, dalam buku "Ethics:
The Essential Writings," Gordon Marino mengulas berbagai pandangan etika dan filosofi
moral yang membantu manusia dalam mengevaluasi tindakan mereka.
D. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis:
Studi filsafat mempromosikan kemampuan berpikir kritis, analisis, dan argumentasi.
Manusia belajar untuk menyusun argumen yang kuat, mengidentifikasi kesalahan logika,
dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Hal ini tidak hanya berguna dalam
konteks filsafat tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari dan profesi lainnya.
E. Pencarian Kebenaran dan Signifikansi:
Filsafat membantu manusia dalam pencarian makna dan kebenaran dalam kehidupan
mereka. Ini melibatkan pemikiran mendalam tentang realitas, eksistensi, dan
pengetahuan. Filsafat adalah upaya untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang fundamental tentang kehidupan, seperti "Apa tujuan hidup?" atau "Apa
arti kebahagiaan?"

Penting untuk diingat bahwa filsafat adalah disiplin ilmu yang sangat luas, dan banyak
filsuf yang berkontribusi dengan pandangan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, alasan
mengapa manusia berfilsafat dapat sangat bervariasi sesuai dengan perspektif individu.
Pertanyaan selanjutnya adalah siapa tokohnya dan apa karyanya? Beberapa tokoh filosofi
terkenal beserta karya-karya mereka antara lain:

A. Socrates (469-399 SM): Socrates adalah salah satu tokoh filsafat Yunani kuno yang
terkenal. Salah satu kontribusi utamanya adalah metode dialektika, yang melibatkan
pertanyaan-pertanyaan kritis untuk mencapai pemahaman yang lebih baik. Karyanya
yang terkenal adalah tidak memiliki tulisan sendiri, tetapi pemikirannya dicatat oleh
muridnya, Plato.
B. Plato (427-347 SM): Plato adalah salah satu filsuf terbesar dalam sejarah. Karyanya
yang paling terkenal adalah "Republik," yang membahas gagasan tentang negara ideal
dan konsep-konsep seperti bentuk-bentuk pemerintahan dan keadilan.
C. Aristoteles (384-322 SM): Aristoteles adalah murid Plato yang juga sangat berpengaruh
dalam filsafat. Salah satu karyanya yang terkenal adalah "Etika Nicomachean," yang
membahas etika dan moralitas.
D. Rene Descartes (1596-1650): Descartes dikenal karena pernyataannya yang terkenal,
"Cogito, ergo sum" (Saya berpikir, maka saya ada). Dia adalah salah satu pendiri filsafat
modern dan banyak berkontribusi dalam bidang epistemologi (teori pengetahuan) dan
metode ilmiah.
E. Immanuel Kant (1724-1804): Kant mengembangkan filsafat kritis yang sangat
berpengaruh. Karyanya yang terkenal adalah "Kritik der reinen Vernunft" (Kritik
terhadap Akal Murni) yang membahas tentang batasan-batasan pengetahuan manusia dan
etika.
F. Friedrich Nietzsche (1844-1900): Nietzsche dikenal karena kritiknya terhadap nilai-
nilai tradisional dan konsep tentang "superman" (Übermensch) dalam karyanya "Also
sprach Zarathustra" (Demikianlah Bersabda Zaratustra).
G. Jean-Paul Sartre (1905-1980): Sartre adalah salah satu tokoh utama dalam
eksistensialisme dan menulis karya terkenal seperti "Being and Nothingness" (Ada dan
Ketidakadaan).
H. Simone de Beauvoir (1908-1986): De Beauvoir adalah seorang filsuf feminis yang
memainkan peran penting dalam pengembangan pemikiran feminisme. Karyanya yang
terkenal adalah "The Second Sex" (Le Deuxième Sexe).
I. Karl Marx (1818-1883): Marx adalah filsuf politik yang terkenal dengan pemikirannya
tentang komunisme dan dia merupakan penulis bersama dengan Friedrich Engels dari
"Manifesto Partai Komunis."
DAFTAR PUSTAKA

DK. (2015). The Philosophy Book: Big Ideas Simply Explained. DK.
Habsari, N. T. (2013). Implementasi Filsafat Perenialisme Dalam Pembelajaran Sejarah.
Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 3(01).
Kant, I. (1949). The Philosophy of Immanuel Kant. New York: Modern Library.
Marcotte, R. D. (2002). Socrates and Suhrawardi: Historical Affinities?. Al-Jami'ah: Journal
of Islamic Studies, 40(1), 1-33.
Marino, G. (2010). Ethics: The essential writings. Modern Library.
Marx, K. (2000). Karl Marx: selected writings. Oxford University Press, USA.
Nietzsche, F. (1996). Selected Letters of Friedrich Nietzsche. Hackett Publishing.
Pojman, L. P., & Vaughn, L. (2006). Philosophy: The quest for truth.
Putranta, H. (2017). Perkembangan Filsafat Abad Modern. Universitas Negeri Yogyakarta.
Rahmatillah, A. (2020). Filsafat: Sarana Berpikir pada Manusia. Manhajuna: Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 1(1), 42-58.
Sartre, J. P. (1969). Itinerary of a Thought. New Left Review, (58), 43.
Simons, M. A., Benjamin, J., & de Beauvoir, S. (1979). Simone de Beauvoir: an interview.
Feminist Studies, 5(2), 330-345.

Anda mungkin juga menyukai