1. Socrates
Pada masa Socrates terdapat pemikiran sofisme yang artinya kemampuan berpikir
terhadap perilaku dimana orang-orang mencari keberadaan kebaikan dan keburukan,
mencari norma tingkah laku. Socrates mengamati bermacam-macam tingkah laku dan
muncullah pengertian bahwa filsafat merupakkan usaha melalui pengertian untuk
mencapai kebajikan.
2. Plato
Plato merupakan murid dari Socrates yang mempunya pemikiran “dialektika” yang
artinya “berdiskusi”. Plato berpendapat bahwa berfilsafat merupakan sebuah usaha
melakukan kritikan terhadap berbagai pendapat yang ada. Menurutnya, filsafat tidak lain
daripada pengetahuan yang mencoba untuk mencapai sebuah kebenaran yang asli.
6. Langeveld
Menurut Langeveld, filsafat adalah sesuatu yang berpikir tentang masalah akhir dan
yang menentukan. Masalah mengenai makna keadaan, Tuhan, keabadiaan, dan
kebebasan.
7. Francis Bacon
Francis Bacon mengungkapkan bahwa menurutnya filsafat merupakan sebuah induk
dari ilmu-ilmu. Filsafat menangani semua pengetahuan sebagai bidangnya.
8. John Dewey
Menurut John Dewey, filsafat adalah ungkapan mengenai perjuangan manusia secara
terus menerus dalam upaya menyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi manusia
terhadap kecendrungan ilmiah dan ciri politik yang baru dan yang tidak sejalan dengan
wewenang yang diakui atau filsafat sebagai alat untuk membuat penyesuaian antara yang
lama dan yang baru dalam suatu kebudayaan.
10. Nasroen
Dalam buku berfalsafat dan cara-cara berfalsafat, Nasroen mengatakan bahwa filsafat
ialah sebuah corak usaha manusia, menghadapi alam, memecahkan, dan menundukkan
masalah mengenai ada dan hidupnya, yaitu yang akan memberi kepuasan bagi dirinya.
Filsafat adalah ciptaan manusia sebagai satu kesatuan tetap, maka tenaga pikiran yang
ada pada manusia itulah yang mengambil inisiatif dan mempunyai peranan utama. Tetapi
berfilsafat bukan hanya semata-mata pikiran yang bertindak karena yang berfilsafat ialah
manusia, bukan pikiran.