Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diah Carissa Chandra Maheswari

NPP : 31.0581

Kelas : D-3

Prodi : Administrasi Pemerintahan Daerah

Fakultas : Fakultas Manajemen Pemerintahan

Tugas Mata Kuliah Filsafat

Definisi Filsafat

Para filsuf memberi batasan yang berbeda-beda mengenai filsafat, namun batasan
yang berbeda itu tidak mendasar. Selanjutnya batasan filsafat dapat ditinjau dari
dua segi yaitu secara etimologi dan secara terminologi. Secara etimologi, istilah
filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah atau juga dari bahasa Yunani yaitu
philosophia – philien : cinta dan sophia: kebijaksanaan. Jadi bisa dipahami bahwa
filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari
kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat. Filsafat dapat dipandang
dalam dua segi, filsafat sebagai ilmu pengetahuan dan filsafat dalam arti yang
lebih luas. Filsafat sebagai ilmu yang tersendiri itu tidak niscaya adanya;
sebaliknya, filsafat dalam arti yang lebih luas, dalam arti anasir-anasir filsafat
dalam pikiran manusia. Pada masyarakat yang tingkat kebudayaannya belum
berkembang, dapat dijumpai pikiran-pikiran tentang sebab-akibat, pandangan-
pandangan tentang manusia,Tuhan dan dunia, pendapat-pendapat tentang hidup,
tentang perbuatan-perbuatan manusia atau etika, dan lain-lain.

Filsafat adalah ilmu tentang seluruh fenomena kehidupan manusia dan berpikir
kritis, dan dijabarkan dalam konsep dasar. Filsafat tidak dipahami lebih baik
dengan melakukan eksperimen, dan eksperimen, tetapi untuk mengungkapkan
masalah yang tepat, mencari solusi untuk itu, dengan alasan, dan alasan yang tepat
untuk solusi tertentu. Filsafat memiliki keragaman pengertian yang ditafsirkan
oleh para ahli. Kata filsafat berasal dari kata Yunani yaitu philosophia.
Philosophia terdiri dari kata philos yang berarti cinta atau sahabat, dan sophia
yang memiliki arti kearifan, kebijaksanaan, atau pengetahuan. Jadi, apabila
disatukan, philosophia memiliki arti cinta pada kebijaksanaan atau cinta pada
pengetahuan dan kearifan. Salah satu ahli yang menafsirkan arti dari filsafat itu
sendiri ialah Plato. Menurut Plato (427 S.M -348 S.M) filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli. Sedangkan, menurut
Aristoteles (382 S.M-322 S.M) filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika,
etika, ekonomi, politik dan estetika. Sedangkan, menurut Al Farabi (870 M-950
M) filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sebenarnya dari segala yang ada,
termasuk menyingkap tabir metafisika penciptaan. Menurut Johann Gottlieb
Fichte, seorang filsuf terkenal dari Jerman, filsafat adalah ilmu yang menjadi
dasar dari segala jenis bidang dan pengetahuan yang digunakan untuk mencari
kebenaran. Menurut Marcus Tullius Cicero (106 S.M-43 S.M), seorang filsuf dari
Roma, filsafat adalah seni kehidupan yang merupakan ibu dari semua seni.

Bertrand Russel, seorang filsuf dan ahli matematika ternama Britania Raya,
berpendapat bahwa filsafat sebagai kritik terhadap pengetahuan. Filsafat
memeriksa secara kritis azas-azas yang dipakaidalam ilmu pengetahuan dan
kehidupan sehari-hari, dan mencari suatu ketidakselarasan yang dapat terkandung
di dalam azas-azas itu. Filsafata dalah suatu yang terletak antara theologia dan
ilmu pengetahuan terletak di antara dogma-dogma dan ilmu-ilmu eksakta.
Sedangkan, D.C.Mulder berpendapat bahwa filsafat ialah pemikiran
teoritistentang susunan kenyataan sebagai keseluruhan. Ilmu filsafat
itumengabstraksi susunankenyataan dan membuat susunan itu menjadi sasaran
pemikirannya.

Menurut N.Driyarkara, seorang filsuf berkebangsaan Indonesia, filsafat adalah


perenungan yangsedalam-dalamnya tentang sebab-sebab “ada” dan “berbuat”,
perenungan tentang kenyataan (reality) yang sedalam-dalamnya sampai
“mengapa”yang penghabisan. Menurut The Liang Gie, pemikiran yang sedalam-
dalamnya yang bebas dan teliti mengenai katuhanan, alam dan manusia yang
bertujuanhanya untuk mencari hakikat kebenaran. Notonagoro berpendapat bahwa
filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang
mutlak dan yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah; yang disebut
hakikat. IR Poedjawijatna, seorang penulis dari Indonesia, berpendapat bahwa
filsafat ialah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya
bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.

Menurut Hasbullah Bakry, Filsafat adalah ilmu yang meneliti secara mendalam
tentang ketuhanan, manusia dan alam semesta untuk menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana alam dapat dicapai sejauh pikiran manusia dan bagaimana
perilaku manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu. Menurut, Harold
H. Titus filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan
alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik
atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. Filsafat
juga merupakan suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan.
Menurut Nasroen, menyatakan falsafah itu adalah hasil dari tinjauan manusia
tentang makna dirinya, makna alam, dan tujuan hidupnya dengan mempergunakan
pikiran dan dibantu oleh rasa dan keyakinan yang ada dalam dirinya itu, sebagai
suatu kesatuan, yang satu mempengaruhi dan membantu yang lain. Falsafah
dijadikan pegangan dan pedoman dalam memberi isi hidupnya dan berusaha
mencapai tujuan hidupnya. Magnis Suseno menyatakan berfilsafat bergulat
dengan masalah masalah dasar manusia. Filsafat cenderung mempertanyakan apa
saja secara kritis dari seluruh realitas kehidupan. Hakikatnya filsafat membantu
masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan. Filsafat dapat
dipandang sebagai usaha manusia untuk menangani pertanyaan-pertanyaan
fundamental tersebut secara bertanggung jawab.

Sumber:
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/IDIK4006-M1.pdf

http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/IDIK4006-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai