Anda di halaman 1dari 16

“Definisi dan Konsep

Tokoh-tokoh Filsafat”
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Muhammad Naufal Ramadansyah. S.Pd. M.Pd

PRODI FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
Kelompok 6
Kelas A; Kelas B; Kelas C;
Alfiyah Putri Raehana. Nayla Ummu Muhfida. Rifdah Nadiyyah Idris.
(230306500021) (230306502045) (230306502018)
Naurahtul Jannah. Nurul Halifa. Astika Sukma Wati.
(230306501035) (230306501044) (230306500019)
Putri Awalia Ramadhani. Melissa Mukhtia Zararah. Mohammad Rezqy
(230306501051) (230306502050) Fernanda Ramadhan.
Loisa Reny Aprilia. Tiara Azalia. (230306501042)
(230306500033) (230306502013)
Mutia Intan Cahyani. Zulfirah Afrilia Kartika.
(230306501003) (230306501048)
Latar Belakang
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun secara
historis, karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu
memperkuat keberadaan filsafat. Filsafat telah berhasil mengubah pola fikir bangsa Yunani dan
umat manusia. Dengan filsafat, pola fikir yang selalu tergantung pada dewa diubah menjadi
pola fikir yang tergantung pada rasio. Dalam kehidupan modern ini, filsafat diartikan sebagai
suatu upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam berbagai bidang
kehidupan manusia.

Dalam hal tersebut digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berhubungan


dengan aspek kehidupan manusia. Hadirnya filsafat sebagai metode berpikir memiliki corak
berbeda-beda yang kemudian diusung oleh tokohnya masing-masing. Bagi para filsuf mereka
menggunakan filsafat dalam rangka menyelesaikan problem disekitarnya. Namun seiring
perkembangannya, pemikiran tersebut kemudian menjadi sebuah metode berpikir ilmiah yang
dapat digunakan pada berbagai disiplin ilmu.
Definisi Filsafat
Kata Filsafat atau falsafah merupakan ucapan Arab yang ditransfer dari Bahasa Yunani
“philosophia”, yang terdiri dari dua suku kata “philo dan Sophia”. Philo artinya cinta, dan Sophia
artinya hikmah atau kebenaran. Dengan demikian, philisophia, kemudian disebut filsafat dapat
diartikan sebagai cinta hikmah atau cinta kebenaran. Dalam bentuk ini filsafat itu bermakna ingin
mengerti secara mendalam sesuatu hal atau cinta kepada kebijaksanaan.

Dari berbagai definisi filsafat, dapat di tegaskan bahwa filsafat itu membahas secara radikal apa
yang tidak dapat diselesaikan oleh ilmu pengetahuan biasa, yang merupakan hasil daya upaya
manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal, integral, sistematis tentang hakikat
tuhan, alam semesta dan manusia itu sendiri. Bahkan, menurut para filsuf, filsafat dapat
digunakan untuk lebih mengenal siapa diri kita.
Tokoh-Tokoh dan
Konsep Filsafat.
Socrates
(469-399 SM)
Tema pokok metode filsafat Socrates selalu berhubungan dengan etika.
socrates berkeyakinan, ketika seseorang berpengetahuan tentang ‘kebaikan’,
maka dengan sendirinya ia akan berbuat baik. Begitu juga dengan tema-tema
moralitas lainnya, ketika seseorang mengetahui maksud dari keberanian dan
keadilan maka secara otomatis ia akan berkelakuan seperti itu. Socrates
berkeyakinan bahwa hidup berkeutamaan merupakan tujuan utama setiap
manusia. Ia berpikir bahwa tidaklah memungkinkan seorang yang hidupnya
bahagia, memiliki moralitas yang buruk.

Socrates mengemukakan pendapatnya bahwa pengetahuan dan kehidupan


adalah satu dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Untuk
itu, pengujian diri sendiri merupakan dasar dari penelitian dan
pembahasannya. Bagi Socrates pengetahuan yang sangat berharga adalah
pengetahuan tentang diri sendiri.
Plato
(427-347 SM)
Plato berpendapat bahwa manusia berada di dalam dua dunia, yaitu dunia
pengalaman yang bersifat tidak tetap, bermacam-macam dan berubah.
Sedangkan yang kedua adalah dunia Idea yang merupakan dunia
sesungguhnya, yaitu dunia realitas. Beliau percaya bahwa alam yang kita
lihat ini bukanlah realitas yang sebenarnya, sehingga terdapat adanya dunia
tangkapan indrawi atau dunia nyata, dan dunia ide. Untuk memasuki dunia
ide, diperlukan adanya tenaga kejiwaan yang besar dan untuk itu para
manusia harus melakukan banyak hal, termasuk meninggalkan kebiasaan
hidupnya dan mengendalikan hawa nafsu. Beliau juga menyatakan bahwa
jiwa manusia itu terdiri atas tiga tingkatan, yakni akal budi, rasa atau
keinginan, dan nafsu.
Aristoteles
(384-322 SM)
Menurut Aristoteles filsafat ilmu adalah sebab dan asas segala benda. Filsafat
ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik dan estetika. Oleh karena itu, ia menamakan filsafat sebagai
Theologi. Filsafat sebagai refleksi dari pemikiran sistematis manusia atas
realitas dan sekitarnya, tidak berdiri sendiri dan tidak tumbuh di tempat atau
ruang yang kosong. Aristoteles meyakini bahwa abstraksi menjadi
pembentuk kategori yang dapat diterapkan ke objek pemikiran. Selama
berpikir, akal manusia melepaskan diri dari pengamatan yang menggunakan
indra untuk merasakan segala yang dapat dirasakan keberadaannya.
Pengetahuan yang bersifat umum kemudian diketahui dari hal yang
partikular dan nyata.
Thales
(624-546 SM)
Thales merupakan ahli filsuf atau ilmuan yang menciptakan sejarah filsafat
Barat pada abad ke-6 SM. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat
pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya
tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia.

Theles menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar segala sesuatu. Air menjadi
pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta.
Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaiman bahan
makanan semua mahluk hidup mengandung air dan bagaimana semua mahluk
hidup juga memerlukan air untuk hidup. Menurut Theles bahan dasar dari segala
sesuatu adalah air, kabut memberikan kehidupan bagi segala sesuatu bahkan
panas itu sendiri berasal dari kelembapan, segala macam benih memiliki kodrat
kelembapan, air merupakan asal dari hakikat benda-benda yang lembap, air
meurupakan obejk komando dikalangan dewa-dewi benda.
Robert Ackerman.
Yang mengemukakan filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis
tentang pendapat-pendapat ilmiah yang dewasa ini dengan perbandingan
terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian
itu, tetapi ilmu filsafat jelas bukan suatu cabang ilmu terten.tu yang dikritisi
secara realistis dan idealis

Lewis White Back.


Yang mengemukakan filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode
pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya Upaya ilmiah
sebagai suatu kesatuan
Cornelius Benjamin.
Yang mengemukakan filsafat ilmu adalah cabang pengetahuan
filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan
pra-anggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabangpengetahuan intelektual. Artinya bahwa
filsafat ilmu merupakan bagian dari suatu cabang ilmu filsafat yang mengkaji prosedur sistematis suatu ilmu mulai
dari pra-asusmsi, konsep-konsep, metode-metode, hingga keberadaannya dalam cabang pengetahuan intelektual.

Michael V. Berry.
Yang mengemukakan bahwa filsafat ilmu merupakan penelaahan tentang logika inheren dari teori-teori ilmiah dan
hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah. Artinya bahwa filsafat ilmu
merupakan hasil dari kajian terhadap logika berpikir secara logis yang menghasilkan teori-teori dari suatu percobaan
melalui suatu metode ilmiah.
Peter Caws.
Yang mengemukakan bahwa filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa
yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Artinya bahwa filsafat ilmu dapat
diimplementasikan bagi semua pengalaman manusia.

Lacey.
Berpendapat bahwa filsafat ilmu sebagai suatu studi filosofis
yang sangat luas dan mendalam tentang suatu ilmu, yang pada dasarnya mencakup hakikat ilmu, tujuan ilmu, metode
ilmu, bagian-bagian ilmu, jangkauan ilmu, dan hubungan ilmu dengan masalah-masalah kehidupan yang lain (nilai,
etika, moral, kesejahteraan manusia.
Ada
Pertanyaan??
Kesimpulan
Kata filsafat atau falsafah merupakan ucapan Arab yang ditransfer dari Bahasa
Yunani“philosophia”, yang terdiri dari dua suku kata “philo dan Sophia”. Philo
artinya cinta, dan Sophia artinya hikmah atau kebenaran. Dengan demikian,
diartikan sebagai cinta hikmah atau cinta kebenaran. Dalam bentuk ini filsafat itu
bermakna ingin mengerti secara mendalam sesuatu hal atau cinta kepada
kebijaksanaan.

Dalam kehidupanmodern ini, filsafat diartikan sebagai ilmu yang mencari hakikat
sesuatu, berupaya melakukan penafsiran-penafsiran atas pengalaman-pengalaman
manusia dan merupakan suatu upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang timbul dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
THANK YOU.

Anda mungkin juga menyukai