Anda di halaman 1dari 7

Arti Filsafat Secara Etimologi

Secara etimologis, kata filsafat memiliki arti yang sepadan dengan kata falsafah dalam
bahasa Arab atau kata philosphy dalam bahasa Inggris, juga dengan kata philoshopie dalam
bahasa Prancis dan Belanda serta kata philoshophier dalam bahasa Jerman.

Semua kata tersebut awalnya berasal dari kata bahasa latin, yakni philosophia, sebuah kata
benda yang merupakan hasil dari kegiatan philoshopien sebagai kata kerjanya. Kata
philosophia sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni philein (mencintai) atau philia
(persahabatan atau tertarik kepada) dan sophos (kebijaksanaan, ketrampilan, pengalaman
praktis, dan intelgensi).

Dengan demikian, pengertian filsafat secara etimologis dapat diartikan sebagai cinta atau
kecenderungan akan kebijaksanaan, atau cinta pada pengetahuan yang bijaksana. Dapat
diartikan juga sebagai cinta secara mendalam akan kebijaksanaan atau cinta sedalam-
dalamnya akan kearifan atau cinta secara sungguh-sungguh terhadap pandangan dan
kebenaran.

Jadi secara etimologis, kata filsafat dapat diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan
kebijaksanaan.

Definisi Filsafat Secara Umum

Pengertian filsafat secara umum adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk
memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman
hidup maupun pengalaman ilmiah dengan menggunakan akal dan logika pikiran manusia.

Sedangkan pengertian filsafat menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) diartikan
sebagai berikut:

 Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada,
sebab, asal, dan hukumnya.
 Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan.
 Ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi

Dapat juga disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu yang berupaya untuk menemukan
kebenaran tentang hakikat sesuatu yang ada melalui penggunaan kemampuan akal secara
optimal. Kebenaran yang dihasilkan oleh pemikiran filsafat adalah jawaban dalam bentuk
gagasan atau ide.

Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli

Kerana luasnya lingkungan pembahasan mengenai ilmu filsafat ini, maka para filsuf atau ahli
filsafat, baik yang dari barat maupun timur, berbeda beda dalam mendefiniskan mengenai apa
itu filsafat. Berikut ini pembahasan pengertian filsafat menurut para ahli dan pakar filsuf
secara lengkap.
Menurut Cicero

Pengertian filsafat menurut Cicero diartikan sebagai sebagai ibu dari semua seni. Ia juga
mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae atau seni kehidupan.

Menurut Aristoteles

Pengertian filsafat menurut Aristoteles adalah memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab
dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat sebagai ilmu umum. Tugas
penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.

Menurut Ibnu Sina

Menurut Ibnu Sina, hal pertama yang dihadapi seorang filsuf adalah bahwa yang ada
berebeda-beda, terdapat ada yang hanya mungkin ada.

Menurut Plato

Pengertian filsafat menurut Plato adalah sebuah pengetahuan tentang segala yang ada atau
ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.

Menurut Al Farabi

Definisi filsafat merupakan ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan
menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.

Menurut Thomas Hobbes

Arti filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menerangkan perhubungan hasil dan sebab atau
sebab dari hasilnya, dan oleh karena itu senantiasa adalah suatu perubahan.

Menurut Al-Kindi

Filsafat adalah pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi
manusia. Ia memberikan pengertian filsafat di kalangan umat Islam membagi filsafat itu
dalam tiga lapangan:

 Ilmu Fisika (al-ilmu al-tabiyyat), merupakan tingkatan terendah.


 Ilmu Matematika (al-ilmu al-riyadil), tingkatan tengah.
 Ilmu Ketuhanan (al-ilmu ar-rububiyyat), tingkatan tertinggi.

Menurut Johann Gotlich Fickte

Pengertian filsafat merupakan ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala
ilmu. Filsafat membicarakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari kebenaran
dari seluruh kenyataan.
Menurut Imanuel Kant

Definisi filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika agama dan
antropologi.

 Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)


 Apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
 Sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)
 Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh anthroposlogi)

Menurut Paul Nartorp

Filsafat sebagai ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan
menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya.

Menurut Harold H. Titus

Harold membagi pengertian filsafat sebagai berikut:

 Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang
biasanya diterima secara tidak kritis.
 Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap
yang dijunjung tinggi.
 Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan.
 Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan
pengertian (konsep).
 Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang
dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.

Menurut Bertrand Russel

Definisi filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains.
Sebagaimana teologi, filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah
yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan. Namun,
seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun
otoritas wahyu.

Menurut Stephen R. Toulmin

Arti filsafat adalah sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba menjelaskan unsur-
unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-
pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-
anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi
kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika.

Menurut Rene Descartes

Pengertian filsafat menurut Rene Descartes adalah kumpulan segala pengetahuan, dimana
Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.
Menurut Francis Bacon

Filsafat menurut Bacon adalah induk agung dari ilmu-ilmu dan filsafat menangani semua
pengetahuan sebagai bidangnya.

Menurut Dr. A. C Ewing

Filsafat adalah kebenaran, materi, budi, hubungan materi dan budi, ruang dan waktu, sebab,
kemerdekaan, monisme lawan fluarlisme dan Tuhan adalah termasuk pertanyaan-pertanyaan
pokok filsafat

Menurut Fichte

Menurut Fichte, filsafat disebut sebagai wissenschafslehre yang berarti ilmu dari ilmu-ilmu,
yakni ilmu yang umum, yang menjadi dasar segala ilmu.

Menurut John Dewey

Filsafat haruslah dipandang sebagai suatu pengungakap mengenai perjuangan manusia secara
terus meners dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi
manusia terhadap kecenderungan-kecenderungan ilmiah dan cita-cita politi yang baru dan
tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.

Menurut Dr. M. J. Langeveld

Pengertian filsafat sebagai ilmu kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan masalah yakni:

 Lingkungan masalah keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya).


 Lingkungan masalah pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, logika).
 Lingkungan masalah nilai (teori nilai etika, estetika yang bernilai berdasarkan religi).

Menurut Kattsoff

Pengertian filsafat menurut Kattsoff dibagi menjadi beberapa bagian yakni sebagai berikut:

 Filsafat adalah berpikir secara kritis,


 Filsafat adalah berpikir dalam bentuk yang sistematis.
 Filsafat menghasilkan sesuatu yang runtut.
 Filsafat adalah berpikir secara rasional.
 Filsafat bersifat komprehensif.

Menurut Henderson

Filsafat diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar-
akarnya mengenai segala sesuatu yang ada.

Menurut Roger Garaudy

Pengertian filsafat yang berbeda-beda itu wajar, akan tetapi filsafat tidak memberi sarana-
sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan tentang tujuan dan tentang makna-makna.
Menurut Berling

Pengertian filsafat adalah pemikiran yang bebas, diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu
yang muncul dari pengalaman pengalaman (experience).

Menurut Walter Kuffman

Definisi filsafat adalah suatu pencarian akan kebenaran dengan pertolongan fakta-fakta dan
argumentasi argumentasi, tanpa memerlukan kekerasan dan tanpa mengetahui hasilnya
terlebih dahulu.

Menurut Verhoeven

Menurut Verhoeven, arti filsafat didefinisikan sebagai meradikalkan keherananan ke segala


penjuru.

Menurut Anton Bakker

Filsafat memiliki tempat dan kedudukan yang khusus. Filsafat meliputi semua dimensi ilmu-
ilmu lain, tidak hanya sebatas satu bidang saja atau lapisan kenyataan. Oleh karena itu,
filsafat bersifat total. Filsafat mempelajari sesuatu yang menjadi objek formalnya menurut
sebab-sebab yang mendasar (per ultima causas).

Menurut John Brubacher

Filsafat berasal dari kata Yunani filos dan sofia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar.
Lebih dari itu dapat diartikan cinta belajar pada umumnya, dalam proses pertumbuhan ilmu
pengetahuan (sains) hanya terdapat dalam apa yang kita kenal dengan filsafat. Untuk alasan
ini sering kita katakan bahwa filsafat adalah induk dari segala ilmu pengetahuan.

Menurut Dogobel Runes

Filsafat berasal dari kata Yunani philein (cinta) dan sophia (kebijaksanaan), asalnya
penjelasan rasional dari sesuatu (the most general science), prinsip prinsip umum yang
menerangkan segala fakta, dalam pengertian ini tidak dibedakan dengan sains.

Menurut Soetrionon dan Rita Hanafie

Pengertian filsafat secara umum adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala
sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat yang menanyakan
apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu.

Menurut Notonegoro

Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap
tidak berubah, yang disebut hakekat.
Menurut Harun Nasution

Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma
atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan

Menurut Prof. Dr. N Driyarkara S. J

Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan


berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai mengapa yang
penghabisan.

Menurut Sidi Gazalba

Menurut Gazalba, filsafat adalah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang
segala sesuatu yang dipermasalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.

Menurut Prof Drs. Hasbullah Bakry, S.H

Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
Ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang
bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.

Menurut Koento Wibisono

Filsafat dapat didefinisikan dalam satu segi adalah sebagai ilmu yang berusaha memahami
hakikat dari sesuatu ‘ada’ yang dijadikan sebagai objek sasarannya, sehingga filsafat
merupakan ilmu yang berusaha untuk memahami apakah hakikat ilmu pengetahuan itu
sendiri.

Menurut Prof. Dr. Ismaun, M.Pd.

Filsafat adalah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara
sungguh-sungguh, yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan
radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan
atau kebenaran yang sejati).

Menurut Prof. Mr. Muhammad Yamin

Pengertian filsafat menurut Muhammad Yamin adalah proses pemusatan pikiran, sehingga
manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya
kesungguhan.

Menurut Prof. Dr. Fuad Hasan

Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala,
dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal
itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
Menurut Imam Barnadib

Arti filsafat adalah sebagai pandangan menyeluruh dan sistematis. Disebut meyeluruh, karena
pandangan filsafat bukan hanya sekedar pengetahuan, melainkan suatu pandangan yang dapat
menembus di balik pengetahuan itu sendiri.

Dengan pandangan seperti ini akan terbuka kemungkinan untuk menemukan hubungan
pertalian antara semua unsur yang dipertinggi, dengan mengarahkan perhatian dan kedalaman
mengenai kebijakan. Dikatakan sistematis, karena filsafat menggunakan berpikir secara
sadar, teliti, teratur, sesuai dengan hukum hukum yang ada.

Menurut Darmodihardjo

Definisi filsafat sebagai pemikiran dalam usahanya mencari kebijaksanaan dan kebenaran
yang sedalam-dalamnya sampai keakar-akarnya (radikal, radik-akar), eratur (sistematis) dan
menyeluruh (universal).

Menurut Ir. Putjowijatno

Filsafat sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala
sesuatu berdasarkan atas pikiran bela.

Menurut Pudjo Sumedi dan Mustakim

Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani yakni philosophia. Seiring perkembangan jaman
akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti philosophic dalam kebudayaan bangsa
Jerman, Belanda, dan Perancis, philosophy dalam bahasa Inggris, philosophia dalam bahasa
Latin, serta falsafah dalam bahasa Arab.

Menurut Rocky Gerung

Pengertian filsafat menurut Rocky Gerung adalah pertengkaran pikiran dengan alat dialektika
dan logika. Filsafat adalah intervensi manusia terhadap establishment. Ia juga mengemukakan
bahwa filsafat itu tentang cara berpikir manusia.

Demikianlah penjelasan megenai definisi dan pengertian filsafat (filosofi) secara umum,
secara etimologi dan menurut para ahli secara lengkap. Semoga bisa menambah referensi dan
wawasan pengetahuan dalam memahami apa itu filsafat.

Anda mungkin juga menyukai