Kamu pernah mendengar tentang kerja sama kawasan Utara dan Selatan nggak Squad? Istilah
kawasan Utara dan Selatan ini lebih memiliki makna ekonomis bukan geografis. Apa
maksudnya? Maksudnya itu, dalam kedua kawasan tersebut, terdapat pengelompokan
beberapa negara. Seperti kawasan Utara, negara-negara yang masuk ke dalam kawasan itu
adalah negara-negara maju yang secara geografis terletak di Eropa Barat, Amerika, dan
Kanada. Sedangkan beberapa negara yang masuk ke dalam kawasan Selatan adalah negara-
negara berkembang yang secara geografis terletak di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika
Latin.
Negara-negara kawasan Utara ini tergabung dalam Group of Seven (G-7), ada Amerika
Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Italia, Jerman, dan satu negara Asia yang masuk ke
dalamnya adalah Jepang. Kalau kawasan Selatan, negara-negaranya tergabung ke dalam
kelompok 77 (G-77), seperti yang sudah disebutkan di atas yaitu negara-negara berkembang
seperti Indonesia, Filipina, Vietnam, dan lainnya.
Nah, kerja sama kawasan Utara dan Selatan itu adalah kerja sama antara negara maju dan
negara berkembang Squad. Hubungan kerjasamanya diawali sejak diadakannya pertemuan
antara negara produsen minyak dengan negara-negara konsumennya. Kapan pertemuannya
digelar? Pertemuannya itu digelar pada tanggal 7 April tahun 1975 di kota Paris, Prancis.
Pertemuan yang diprakarsai oleh Amerika Serikat dan Prancis ini dilanjutkan dengan
Konferensi Kerja Sama Ekonomi Internasional yang diadakan pada tanggal 16-18
Desember 1975 di kota yang sama. Pertemuan inilah yang kemudian dikenal sebagai kerja
sama Utara-Selatan. Tujuan kerja sama ini adalah:
Terus, kamu tahu nggak bagaimana peran Indonesia dalam kerja sama kawasan Utara
dan Selatan?
Pada saat Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok yang ke-X di Jakarta pada 1-7
September 1992, Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus ketua dari Gerakan Non-Blok.
Pada saat itu, Indonesia mendorong kembali diadakannya dialog antara kawasan Utara dan
Selatan. Tujuannya itu difokuskan pada masalah perdagangan barang komoditas
internasional.
Negara-negara di kawasan Selatan juga menginginkan komposisi yang adil, sehingga dapat
saling menguntungkan dari penjualan komoditas tersebut. Nah, hal itu terangkum dalam
kerangka New Partnertship for Development atau kemitraan bagi perkembangan. Sehingga,
perlu juga diadakannya dialog antara Selatan dengan Selatan.
Begitulah Squad sedikit gambaran tentang kerjasama kawasan Utara dan kawasan Selatan.
Ingat ya sekali lagi, kawasan Utara dan Selatan itu bukan tentang letak geografis, tetapi lebih
kepada segi ekonomis. Selain itu, kamu bisa lihat kan gimana peran negara kita dalam kerja
sama tersebut? Ternyata Indonesia pun memiliki peran yang sangat penting. Harus bangga
kamuuu.