Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 6:

SARAH KHAIRINA
SILVA NURFADILA
SYIFA ARDILAH
TUBAGUS IYOS K
VASCO IMANUEL
WAHYU RIZQI
YASYFIYANI SYIFA
Gerakan NonBlok
GNB merupakan suatu organisasi internasional yang terdiri atas lebih
dari 100 negara - negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi
dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun.
 Latar belakang terbentuknya GNB saat di sela-sela kehancuran
akibat Perang Dunia II, muncullah dua negara adidaya yang
saling berhadapan. Mereka berebut pengaruh terhadap
negaranegara yang sedang berkembang agar menjadi
sekutunya. Dua negara adidaya itu ialah Amerika Serikat dan
Uni Soviet. Persaingan kekuatan di antara dua blok itu
mengakibatkan terjadinya Perang Dingin (the Cold War).
Mereka saling berhadapan, bersaing, dan saling memperkuat
sistem persenjataan. Setiap kelompok telah mengarahkan
kekuatan bomnya ke negara lawan. Akibatnya, situasi dunia
tercekam oleh ketakutan akan meletusnya Perang Dunia III
atau Perang Nuklir yang jauh lebih mengerikan dibandingkan
Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Menghadapi situasi dunia
yang penuh konflik tersebut, Indonesia menentukan sistem
politik luar negeri bebas aktif. Prinsip kebijaksanaan politik luar
negeri Indonesia tersebut ternyata juga sesuai dengan sikap
negara-negara sedang berkembang lainnya. Oleh karena itu,
mereka sepakat untuk membentuk suatu kelompok baru yang
netral, tidak memihak Blok Barat ataupun Blok Timur.
Kelompok inilah yang nantinya disebut kelompok negara-
negara Non Blok.
 Faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya GNB adalah
sebagai berikut ;
1. Munculnya dua blok, yaitu Blok Barat di bawah Amerika
Serikat dan Blok Timur di bawah Uni Soviet yang saling
memperebutkan pengaruh didunia. 
2. Adanya kecemasan negara-negara yang baru merdeka dan
negara-negara berkembang,sehingga berupaya meredakan
ketegangan dunia. 
3. Ditandatanganinya “Dokumaen Brioni” tahun 1956 oleh
Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), PM Jawaharlal Nehru
(India), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), bertujuan
mempersatukan negara-negara non blok. 
4. Terjadinya krisis Kuba 1961 karena US membangun pangkalan
militer di Kuba secara besar-besaran, sehingga
mengkhawatirkan AS. 
5. Pertemuan 5 orang negarawan pada sidang umum PBB di
markas besar PBB yaitu Presiden Soekarno (Indonesia), PM
Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser
(Mesir) ,Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), Presiden
Kwame Nkrumah (Ghana)
 Tujuan terbentuknya Organisasi GNB yaitu ;
1. Mengembangkan rasa solidaritas di antara negara anggota
dengan membantu perjuangan negara-negara berkembang
dalam mencapai persamaan, kemerdekaan, dan kemakmuran.
2. Turut serta meredakan ketegangan dunia akibat perebutan
pengaruh Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam perang dingin.
3. Membendung pengaruh negatif baik dari Blok Barat maupun
Blok Timur ke negara negara anggota Gerakan Non-Blok.
untuk mewujudkan tujuan tersebut, negara – negara GNB
menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) . Pokok
pembicaraan utama adalah membahas persoalan – persoalan yang
berhubungan dengan tujuan GNB dan ikut mencari solusi terbaik
terhadap peristiwa – peristiwa internasional yang membahayakan
perdamaian dan keamanan negara.
berkembang.
Peran Indonesia dalam Organisasi GNB
 Langkah Indonesia dalam meningkatkan peranannya dalam
GNB yaitu:
1. Indonesia sebagai salah satu pendiri organisasi GNB.
2. Meningkatkan kerjasama antar negara anggota GNB.
3. Berperan dalam penyelesaian – penyelesaian masalah –
masalah ekonomi internasional
4. Menjadi pemimpin organisasi GNB
5. Sejak tahun 1992 hingga rahun 1995 , Indonesia mendapat
kepercayaan untuk memimpin organisasi GNB
 Berbagai prestasi telah diraih Indonesia selama memimpin
organisasi GNB tersebut , yaitu ;
a. Indonesia telah mampu membawa organisasi tersebut dalam
menentukan arah serta menyesuaikan diri terhadap adanya
perubahan – perubahan yang terjadi secara dinamis.
b. Indonesia telah dianggap memberikan warna yang baru bagi
organisasi tersebut
c. Indonesia telah dipercaya untuk membantu menyelesaikan
pertikain atau konflik regional di beberapa negara seperti kamboja,
sengketa yang terjadi di laut Cina Selatan, serta gerakan separatis
Moro di Filipina. d. Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) organisasi GNB yang ke – 10 di
Jakarta dan Bogor pada tanggal 1 – 7 Sepetember 1992
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara)

ASEAN didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi


Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Pada saat itu, Deklarasi Bangkok ditandatangini oleh lima perwakilan
negara yaitu Mentri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Singapura,
Thailand dan Filipina. Mereka  merasa  senasib  dan  memiliki 
banyak  persamaan, yakni ;
1. Persamaan Letak Geografis.
Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya berada dikawasan Asia
Tenggara, negara-negara tersebut juga terletak diantara dua
samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
2. Persamaan Budaya.
Selain memiliki kesamaan dalam sisi geografis, negara-negara ASEAN
juga mempunya kesamaan dalam nilai-nilai dasar kebudayaan.
3. Persamaan Nasib.
Selain Thailand, negara-negara yang berada dikawasan Asia Tenggara
merupakan negara-negara jajahan, misalnya Indonesia merupakan
negara jajahan Belanda, Malaysia dan Singapura merupakan negara
jajahan Inggris, dan juga Filipina yang merupakan negara jajahan
Spanyol.

4. Persamaan Kepentingan.
Negara-negara dikawasan Asia Tenggara ini memiliki kebulatan tekad
dan tujuan untuk sama-sama berkontribusi dalam hal pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, perkembangan budaya, serta hal-hal yang
erat kaitannya dengan keamanan dan stabilitas politik dikawasan.
Pada tanggal 5-8 Agustus  1967  kelima  negara  tersebut 
mengadakan  pertemuan  di  tepi  Pantai  Bangsaem, bangkok,
Thailand. Pertemuan dihadiri  oleh  lima  orang  yang  merupakan 
wakil  dari  lima  negara. Kelima  orang  tersebut  sebagai  berikut:

 Adam  Malik, Menteri  Luar  Negeri  Indonesia.


Adam Malik merupakan salah satu tokoh pendiri organisasi ASEAN
yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik
Indonesia.
2) Tun  Abdul  Razak, Wakil  Perdana  Menteri  Pembangunan 
Malaysia.Tun Abdul Razak merupakan menteri luar negeri Malaysia
( saat itu ) yang menjadi salah satu tokoh pendiri organisasi ASEAN.
3) Thanat  khoman, Menteri  Luar  Negeri  Thailand Tokoh pendiri
Organisasi ASEAN yang tidak kalah peranannya Thanat Khoman yang
saat itu merupakan Menteri Luar Negeri Thailand.
4) S. Rajaratnam, Menteri  Luar  Negeri  Singapura. Tokoh pendiri
organisasi ASEAN lainnya yang peranannya begitu besar adalah S.
Rajaratnam yang meruapakan perwakilan Singapura yang saat itu
adalah Menteri Luar Negeri Singapura.
5) Narciso  Ramos, Menteri  Luar  Negeri  Filipina. Narciso Ramos
merupakan salah satu pendiri organisasi ASEAN yang saat itu
merupakan Menteri Luar Negeri Fiipina.
ASEAN didirikan pada saat perang dingin berlangsung, hal itu yang
membedakan ASEAN dengan organisasi internasional lainnya. ASEAN
bukan merupakan organisasi regional pertama yang ada di Asia
Tenggara. Sebelum ASEAN terbentuk terdapat beberapa organisasi
regional di Asia Tenggara namun ruang lingkup dan anggota negara
yang terbatas yaitu SEATO (Southeast Asia Treaty Organiszation),
ASA (Association of South East Asia), dan Maphilindo. 
Berdirinya ASEAN merupakan hasil dari rasa kepercayaan yang tinggi
terhadap sesama anggotanya.
Pada awal mula pembentukan ASEAN beranggotakan 5 negara yaitu
Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand dan Philipina.
Keanggotaan ASEAN terbuka untuk negara-negara Asia Tenggara,

negara-negara Asia Tenggara lainnya turut bergabung dalam ASEAN


diantaranya yaitu Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan
Kamboja. Negara-negara anggota ASEAN memiliki bentuk
pemerintahan yang berbeda-beda. oleh karena itu, negara-negara
ASEAN memiliki prinsip non interference yaitu prinsip yang tidak
mencampuri urusan negara lain.
 Faktor-faktor terbentuknya ASEAN dibedakan menjadi faktor
internal dan eksternal sebagai berikut ;
a. Faktor internal, yaitu adanya tekad bersatu untuk
memperjuangkan kepentingan bersama dan sama-sama sebagai
bekas negara jajahan barat.
b.  Faktor eksternal yaitu adanya perang Vietnam (Indo-Cina) dan
sikap RRC ingin mendominasi Asia Tenggara.
 Tujuan Terbentuknya Organisasi ASEAN
1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial
budaya di kawasan Asia Tenggara.
2) Memajukan perdamaian dan stabilitas regiona.l
3) Memajukan kerjasama yang aktif dan saling membantu satu
sama lain.
4) Memajukan kerjasama dengan lebih efektif dalam
meningkatkan penggunaan serta industri mereka.
5) Memelihara kerjasama yang lebih erat dan berguna  dengan
organisasi-organisasi internasional dan regional yang ada.

 Kegiatan Organisasi ASEAN


1) Bidang Politik
Salah satu prestasi yang cukup penting dari kerja sama ASEAN di
bidang politik adalah lahirnya Deklarasi ZOPFAN (Zone Of Peace,
Freedom, and Neutrality ) yang dicanangkan tanggal 27 November
1971. Dalam deklarasi tersebut tersebut dinyatakan bahwa ASEAN
akan mengusahakan pengakuan dan penghormatan wilayah Asia
Tenggara sebagai zona bebas ,damai, dan netral dari kekuatan luar
serta memperluas kerja sama penuh solidaritsas. Di samping itu juga
mencetuskan SEANNWFZ (South East Asian Nuclear Weapon Free
Zone) yaitu kawasan Asia Temggara merupakan daerah bebas
senjata nuklir.
2) Bidang Ekonomi
Wujud kerja sama itu adalah ditandatanganinya ASEAN PTA
( Preferential Trading Arrangement ) atau pengaturan dagang
preferensial pada tanggal 24 Februari 1977 di Manila.
3) Bidang Sosial dan Budaya
Kerja sama di sektor kebudayaan dan penerangan dilakukan
dengan temu karya pemuda ASEAN: kerja sama dalam
penanggulangan masalah penduduk dan narkotika, pertukaran
acara radio dll.
4) Adapun kerja sama di sektor Ilmu pengetahuan dan teknologi
mendirikan pusat – pusat penelitian.
 Peran Indonesia dalam Organisasi ASEAN
Indonesia memiliki beberapa peran dalam oraganisasi ASEAN.
Peran – peran tersebut yaitu ;
1) Indonesia merupakan salah satu dari lima negara yang menjadi
pelopor berdirinya organisasi ASEAN. Saat itu Indonesia diwakili
oleh Adam Malik yang merupakan Menteri Luar Negeri
Indonesia . Beliau merupakan salah satu pendiri Organisasi
ASEAN . Peran itu sangat sentral dan hingga sampai saat ini
Indonesia diakui sebagai negara yang berpengaruh dalam
pembentukan organisasi ASEAN.
2) Memberikan gagasan dalam pembentukan komunitas
keamanan ASEAN
3) Memberi gagasan dalam menghormati dan melindungi HAM.
4) Khazanah budaya Indonesia adalah bagian dari kebudyaan
ASEAN.

Anda mungkin juga menyukai