SARAH KHAIRINA
SILVA NURFADILA
SYIFA ARDILAH
TUBAGUS IYOS K
VASCO IMANUEL
WAHYU RIZQI
YASYFIYANI SYIFA
Gerakan NonBlok
GNB merupakan suatu organisasi internasional yang terdiri atas lebih
dari 100 negara - negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi
dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun.
Latar belakang terbentuknya GNB saat di sela-sela kehancuran
akibat Perang Dunia II, muncullah dua negara adidaya yang
saling berhadapan. Mereka berebut pengaruh terhadap
negaranegara yang sedang berkembang agar menjadi
sekutunya. Dua negara adidaya itu ialah Amerika Serikat dan
Uni Soviet. Persaingan kekuatan di antara dua blok itu
mengakibatkan terjadinya Perang Dingin (the Cold War).
Mereka saling berhadapan, bersaing, dan saling memperkuat
sistem persenjataan. Setiap kelompok telah mengarahkan
kekuatan bomnya ke negara lawan. Akibatnya, situasi dunia
tercekam oleh ketakutan akan meletusnya Perang Dunia III
atau Perang Nuklir yang jauh lebih mengerikan dibandingkan
Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Menghadapi situasi dunia
yang penuh konflik tersebut, Indonesia menentukan sistem
politik luar negeri bebas aktif. Prinsip kebijaksanaan politik luar
negeri Indonesia tersebut ternyata juga sesuai dengan sikap
negara-negara sedang berkembang lainnya. Oleh karena itu,
mereka sepakat untuk membentuk suatu kelompok baru yang
netral, tidak memihak Blok Barat ataupun Blok Timur.
Kelompok inilah yang nantinya disebut kelompok negara-
negara Non Blok.
Faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya GNB adalah
sebagai berikut ;
1. Munculnya dua blok, yaitu Blok Barat di bawah Amerika
Serikat dan Blok Timur di bawah Uni Soviet yang saling
memperebutkan pengaruh didunia.
2. Adanya kecemasan negara-negara yang baru merdeka dan
negara-negara berkembang,sehingga berupaya meredakan
ketegangan dunia.
3. Ditandatanganinya “Dokumaen Brioni” tahun 1956 oleh
Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), PM Jawaharlal Nehru
(India), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), bertujuan
mempersatukan negara-negara non blok.
4. Terjadinya krisis Kuba 1961 karena US membangun pangkalan
militer di Kuba secara besar-besaran, sehingga
mengkhawatirkan AS.
5. Pertemuan 5 orang negarawan pada sidang umum PBB di
markas besar PBB yaitu Presiden Soekarno (Indonesia), PM
Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser
(Mesir) ,Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), Presiden
Kwame Nkrumah (Ghana)
Tujuan terbentuknya Organisasi GNB yaitu ;
1. Mengembangkan rasa solidaritas di antara negara anggota
dengan membantu perjuangan negara-negara berkembang
dalam mencapai persamaan, kemerdekaan, dan kemakmuran.
2. Turut serta meredakan ketegangan dunia akibat perebutan
pengaruh Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam perang dingin.
3. Membendung pengaruh negatif baik dari Blok Barat maupun
Blok Timur ke negara negara anggota Gerakan Non-Blok.
untuk mewujudkan tujuan tersebut, negara – negara GNB
menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) . Pokok
pembicaraan utama adalah membahas persoalan – persoalan yang
berhubungan dengan tujuan GNB dan ikut mencari solusi terbaik
terhadap peristiwa – peristiwa internasional yang membahayakan
perdamaian dan keamanan negara.
berkembang.
Peran Indonesia dalam Organisasi GNB
Langkah Indonesia dalam meningkatkan peranannya dalam
GNB yaitu:
1. Indonesia sebagai salah satu pendiri organisasi GNB.
2. Meningkatkan kerjasama antar negara anggota GNB.
3. Berperan dalam penyelesaian – penyelesaian masalah –
masalah ekonomi internasional
4. Menjadi pemimpin organisasi GNB
5. Sejak tahun 1992 hingga rahun 1995 , Indonesia mendapat
kepercayaan untuk memimpin organisasi GNB
Berbagai prestasi telah diraih Indonesia selama memimpin
organisasi GNB tersebut , yaitu ;
a. Indonesia telah mampu membawa organisasi tersebut dalam
menentukan arah serta menyesuaikan diri terhadap adanya
perubahan – perubahan yang terjadi secara dinamis.
b. Indonesia telah dianggap memberikan warna yang baru bagi
organisasi tersebut
c. Indonesia telah dipercaya untuk membantu menyelesaikan
pertikain atau konflik regional di beberapa negara seperti kamboja,
sengketa yang terjadi di laut Cina Selatan, serta gerakan separatis
Moro di Filipina. d. Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) organisasi GNB yang ke – 10 di
Jakarta dan Bogor pada tanggal 1 – 7 Sepetember 1992
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara)
4. Persamaan Kepentingan.
Negara-negara dikawasan Asia Tenggara ini memiliki kebulatan tekad
dan tujuan untuk sama-sama berkontribusi dalam hal pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, perkembangan budaya, serta hal-hal yang
erat kaitannya dengan keamanan dan stabilitas politik dikawasan.
Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut
mengadakan pertemuan di tepi Pantai Bangsaem, bangkok,
Thailand. Pertemuan dihadiri oleh lima orang yang merupakan
wakil dari lima negara. Kelima orang tersebut sebagai berikut: