dampaknya terhadap politik dan ekonomi global Perang Dingin (1947 – 1991) Latar Belakang : Berakhirnya Perang Dunia II PD II dimenangkan oleh pihak sekutu (Soviet) USA dan Uni Soviet Muncul menjadi kekuatan raksasa Faktor-faktor Penyebab : 1.Perbedaan ideologi USA Demokrasi Liberal Uni Soviet Komunis 2.Memperebutkan Hegemoni kekuasaan - Mengembangkan politik Ekonomi global (containment policy) tujuan : mencegah berkembangnya pengaruh suatu negara atau pihak lawan. Strategi Containment Of Communism dari USA dengan memberikan bantuan ekonomi dan militer a. Truman Doctrine: Bantuan ekonomi dan militer kepada Yunani dan Turki
b. Marshal Plan: Bantuan ekonomi untuk negara-negara
Eropa.
c. Mutual Security Act : Bantuan ekonomi dan militer bagi
negara-negara berkembang 3. Politik Aliansi Pakta Pertahanan Blok Barat a. NATO : USA dan Negara Eropa Barat b. SEATO : USA,Inggris,Prancis,Filipina,Singapura dan Selandia Baru c. ANZUS : USA,Australia dan Selandia Baru
Blok Timur a. Pakta Warsawa : USSR dan Negara Eropa Timur
b. Cominform : (The Comunis Information Bureau)
Wadah kerjasama partai komunis Eropa 4. Kegiatan Spionase :
USA CIA : Central Intelligence Agency
Uni Soviet KGB : Komitet Gusudarstevennoy Bezopasnosty
Spionase (bahasa Prancis: espionnage) adalah suatu praktik
pengintaian, memata-matai untuk mengumpulkan informasi mengenai sebuah organisasi atau lembaga yang dianggap rahasia tanpa mendapatkan izin dari pemilik yang sah dari informasi tersebut 5. Persaingan di bidang persenjataan a. Ke dua negara adikuasa saling pamer persenjataan persenjataan mutakhir b. Pemasangan rudal yang berhulu ledak nuklir
6. Perlombaan Teknologi Ruang Angkasa
Akibat Perang Dingin
Terpecahnya negara 1. Jerman 2. Korea 3. Vietnam Gerakan Non Blok “Non Aligned Movement” atau GNB adalah organisasi dari beberapa negara di seluruh dunia yang tidak memihak pada aliansi ataupun blok tertentu, termasuk blok Barat ataupun Timur.
Perlu diketahui bahwa GNB adalah organisasi resmi layaknya
PBB dll, jadi setiap hasil keputusan organisasi tersebut punya pengaruh terhadap perkembangan dunia. Latar Belakang Adanya persamaan nasib dan kepentingan antar bangsa di Asia dan Afrika Terjadinya ketegangan dunia akibat perseteruan dua negara adidaya, yaitu Amerika Serikat (Blok Barat) dan Uni Soviet (Blok Timur) Terjadinya krisis Kuba tahun 1961 Ditandatanganinya Dokumen Brioni tahun 1956 Gerakan Non-Blok resmi didirikian tahun 1961 di Beogard, Yugoslavia dan sekaligus menjadi KTT Non Blok yang pertama. Berikut adalah tokoh-tokoh pendiri Gerakan Non-Blok: Gamal Abdul Nasser (Mesir) Kwame Nkrumah (Ghana) Pandit J. Nehru (India) Soekarno (Indonesia) Josip Broz Titio (Yugoslavia) • Jumlah negara yang ikut dalam Gerakan Non-Blok cukup banyak, dengan jumlah 120 negara dan 17 negara 2 peninjau, mencakup jumlah anggota PBB 3 Berikut adalah prinsip dasar Gerakan Non-Blok : Saling menghormati integritas teritorial Perjanjian non-agresi Tidak mengintervensi urusan dalam negara lain Kesetaraan dan keuntungan bersama Menjaga perdamaian Dalam hal ini Gerakan Non-Blok berusaha berjuang melakukan penetangan akan Imperialisme, Kolonialisme, Neo-kolonialisme, Apartheid, Zionisme, Rasisme, Agresi militer, Dominasi, Intervensi, dll. Bahkan Gerakan Non-Blok juga harus berusaha keras mempertahankan eksistensinya dimana, tahun 1979 gerakan ini sempat pecah pada saat kasus penyerangan Uni Soviet atas Afghanistan
Gerakan ini banyak memberi pengaruh besar terhadap
penyelesaian kasus kasus dibelahan dunia, berikut diantaranya: Penyebab dua negara adikuasa mengurangi penggunaan senjata nuklir secara besar Penyelesaian sengketa Kamboja Penarikan pasukan Uni Soviet Upaya gencatan senjata Irak-Iran dll
KTT Non-Blok terakhir kali diadakan di Venezuela pada Agustus
2015, dimana Indonesia diwakili oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Berikut adalah hal yang dibahas: Membantu menyelesaikan krisis Venezuela Penyelenggaraan KTT Non Blok Peran Indonesia dalam GNB (Gerakan Non-Blok) diantaranya adalah: • Berperan dalam meningkatkan kerja sama antar negara-negara anggota • Aktif dalam penyelesaian masalah-masalah ekonomi internasional • Pemimpin Gerakan Non Blok Indonesia menjadi negara yang setia dan selalu berkomitmen terhadap prinsip serta aspirasi GNB. Prestasi yang telah diraih Indonesia selama memimpin organisasi dunia tersebut diantaranya sebagai berikut: • Indonesia mampu membawa organisasi tersebut dalam menentukan arah dan menyesuaikan diri terhadap adanya perubahan-perubahan yang terjadi secara dinamis. • Indonesia mampu memberikan warna baru bagi GNB, diantaranya yakni menitikberatkan kerja sama pada pembangunan ekonomi dengan menghidupkan kembali dialog antara negara-negara Selatan. • Indonesia dipercaya untuk membantu meredakan atau menyelesaikan pertikaian atau konflik regional di beberapa negara. Misalnya, Kamboja, sengketa yang terjadi di Laut Cina Selatan, dan Gerakan Separatis Moro di Filipina. • Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB yang ke-110 di Jakarta dan Bogor pada 1 – 7 September 1992. Konferensi tersebut berhasil merumuskan sebuah kesepakatan bersama yang dikenal dengan nama “Pesan Jakarta”. Dalam kesepakatan tersebut terkandung visi dari Gerakan Non Blok. Akhir Perang Dingin (1989) Perang dingin berakhir karena : • Adanya perjanjian mengenai nuklir • Adanya perjanjian mengenai pembatasan persenjataan strategis • Adanya perjanjian mengenai pembatasan persenjataan perang • Tentara Uni Soviet ditarik mundur • Runtuhnya Uni Soviet pada tanggal 25 Desember 1991. Dampak Negatif Perang Dingin • Gejala psikologis. Lahirnya gangguan psikologis seperti rasa takut yang mencengkam yang diakibatkan adanya isu senjata nuklir yang digadang gadang sedang dikembangkan oleh keduanya. • Gejolak politik. Dibangunnya tembok Berlin mengakibatkan munculnya gejolak politik antara jerman barat dan Jerman Timur. Dampak Positif Perang Dingin • Pasar bebas. Globalisasi Ekonomi adalah salah satu dampak Positif. Untuk mendapatkan pengaruh banyak para penanaman modal menginvestasikan modalnya ke negara negara berkembang sehingga perekonomian semakin meningkat nya persaingan ekonomi. • Perkembangan kekuatan militer. Konflik dan perseteruan keduanya membangkitkan perkembangan kekuatan militer. Tujuannya untuk menjaga kedaulatan masing masing oleh sebab itu persenjataan dan kekuatan militer semakin maju. • Lahirnya HAM. Dalam ranah sosial budaya lahirnya HAM membuat rakyat semakin percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan haknya sehingga hak asasi manusia dibentuk menjadi perundang undangan yang menjamin keselamatan dan kebebasan hak • Kemajuan sains teknologi semakin pesat. Perkembangan pendidikan dan teknologi juga menjadi salah satu dampak positif perang dunia untuk menjamin dan menunjukkan kekuatan siapa yang paling besar membuat peluncuran roket ke angkasa adalah bukti perkembangan pendidikan ikut menyertai perang ini. ASEAN Latar Belakang Berdirinya ASEAN dilatar belakangi oleh beberapa persamaan yang dimiliki oleh negara-negara Asia Tenggara. • Persamaan Letak Geografis. • Persamaan Dasar Kebudayaan. • Persamaan Nasib. • Persamaan Kepentingan di Berbagai Bidang. Anggota ASEAN: 1. Filipina (negara pendiri ASEAN) 2. Indonesia (negara pendiri ASEAN) 3. Malaysia (negara pendiri ASEAN) 4. Singapura (negara pendiri ASEAN) 5. Thailand (negara pendiri ASEAN) 6. Brunei Darussalam bergabung pada (7 Januari 1984) 7. Vietnam bergabung pada (28 Juli 1995) 8. Laos bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang sama) 9. Myanmar bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang sama) 10. Kamboja bergabung pada (30 April 1999) 11. Bangladesh 12. Palau 13. Papua Nugini 14. Republik Tiongkok (Taiwan) 15. Timor Leste Prinsip ASEAN • Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara • Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar • Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota • Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai • Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan • Kerja sama efektif antara anggota Hasil KTT ASEAN KTT ke-1 Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN. KTT ke-2 Pencetusan Bali Concord 1. KTT ke-3 Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN. Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang. Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN. Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN. KTT ke-4 ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN. KTT ke-5 Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN. KTT ke-6 Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. KTT ke-7 Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS. Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di Amerika. KTT ke-8: Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan. Pengesahan ASEAN Tourism Agreement. KTT ke-9: Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC). KTT ke-10: Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020. KTT ke-11: Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup. KTT ke-12: Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea. KTT ke-13: Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center. KTT ke-14: Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru Kerjasama Negara-negara Utara dan Selatan • Latar belakang: Pengelompokan beberapa negara di dunia. Seperti kawasan Utara, negara-negara yang masuk ke dalam kawasan itu adalah negara-negara maju yang secara geografis terletak di Eropa Barat, Amerika, dan Kanada. Sedangkan beberapa negara yang masuk ke dalam kawasan Selatan adalah negara-negara berkembang yang secara geografis terletak di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Latin Tujuan kerja sama ini adalah: • Menghormati hubungan antara negara- negara industri (kawasan Utara) dengan negara-negara berkembang (kawasan Selatan) • Mengikutsertakan negara-negara berkembang dalam perundingan perekonomian dunia. • Membagi keuntungan secara adil dari diadakannya perdagangan internasional Kerjasama ASEAN Peran Indonesia dalam kerja sama kawasan Utara dan Selatan?
• Pada saat Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok yang
ke-X di Jakarta pada 1-7 September 1992, Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus ketua dari Gerakan Non-Blok. Pada saat itu, Indonesia mendorong kembali diadakannya dialog antara kawasan Utara dan Selatan. Tujuannya itu difokuskan pada masalah perdagangan barang komoditas internasional. • Negara-negara di kawasan Selatan juga menginginkan komposisi yang adil, sehingga dapat saling menguntungkan dari penjualan komoditas tersebut. Hal itu terangkum dalam kerangka New Partnertship for Development atau kemitraan bagi perkembangan. Sehingga, perlu juga diadakannya dialog antara Selatan dengan Selatan. Masalah Palestina Latar Belakang • Masalah Palestina merupakan sengketa akibat pendudukan yang dilakukan oleh Israel di wilayah Palestina. Masalah ini bermula dari munculnya gerakan Zionisme yang dipelopori oleh Theodor Herzl pada 1895. Herzl merupakan ketua komunitas Yahudi yang berada di Inggris. • Zionisme adalah suatu paham dan juga gerakan yang bersifat politis, rasial, dan ekstrim. Tujuannya adalah menegakkan negara khusus bagi bangsa Yahudi. Akan tetapi, tidak semua orang Yahudi tergabung ke dalam gerakan Zionis lho ya. • Pada saat itu pemerintah Inggris meminta dukungan kepada Herzl untuk mendukung Inggris selama Perang Dunia I berlangsung. Herzl pun memiliki syarat. Ia meminta pemerintah Inggris untuk mendukungnya membangun sebuah negara. Inggris pun setuju untuk mendukungnya. Hingga kemudian pada tanggal 2 November 1917 tercipta sebuah perjanjain yang bernama Belfour Declaration. • Perjanjian yang tercipta itu ternyata ditentang oleh bangsa Arab Palestina, karena mereka tidak dilibatkan dalam perumusan perjanjian Belfour Declaration. Menanggapi hal itu, Inggris kemudian mempertemukan secara langsung komunitas Yahudi tadi dengan bangsa Palestina nih Squad. Nah, pertemuan itu akhirnya menghasilkan White Paper pada 20 Oktober 1930. • Kalau dilihat dari isi White Paper, sudah jelas dong pihak Palestina yang diuntungkan. Kemudian pada tahun 1933, NAZI di bawah pimpinan Adolf Hitler menangkapi orang-orang Yahudi yang berada di Jerman. Alasannya karena orang Yahudi dianggap mengganggu keturunan bangsa Jerman. Akhirnya orang-orang Yahudi mulai bermigrasi ke Palestina untuk menghindari perburuan NAZI Jerman. • Kedatangan orang-orang Yahudi dalam jumlah besar ke Palestina, membuat rakyat Palestina marah. Apalagi, setelah Perang Dunia II, orang-orang Yahudi menjadi lebih leluasa masuk ke wilayah Palestina. Melihat hal itu, PBB akhirnya turun tangan dengan membentuk United Nations Special Commission on Palestina (UNSC). • Pada 29 November 1947, PBB memutuskan untuk membagi wilayah Palestina berdasarkan Resolusi PBB No. 181 (II). Wilayah Palestina yang sebelumnya adalah wilayah mandat Inggris dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagi kelompok Arab Palestina dan Yahudi. • Perang demi perang terus terjadi antara Palestina dengan Israel. Gerakan Zionisme ini tidak pernah berhenti. Mereka terus berusaha merebut tanah wilayah bangsa Palestina demi tujuan utamanya, yaitu berdirinya sebuah negara bagi kamu Yahudi. Sampai hari ini, wilayah Palestina yang amat luas itu terus berkurang akibat pendudukan yang dilakukan Israel hingga saat ini. Peran Indonesia terhadap Palestina • Mulai dari Soekarno sampai Joko Widodo, Indonesia tetap konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Mulai dari ketidaktersediaan Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel, sampai mengirimkan dan menyediakan kebutuhan makanan dan kesehatan, serta berbagai bentuk dukungan lainnya. SOAL LATIHAN 1. Analisislah penyebab konflik antara israel dan palestina? Mengapa hingga saat ini konflik tak kunjung usai? 2. Bagaimana upaya yang dilakukan PBB dalam menengahi konflik antara palestina dan Israel?. 3. Menurut anda berhasilkah upaya-upaya yang dilakukan oleh indonesia dalam menengahi konflik palestina dan Israel? Jelaskan alasan anda. 4. Bagaimana solusi yang terbaik agar bisa mengatasi konflik antara palestina da Israel?.