Anda di halaman 1dari 34

PERAN BANGSA INDONESIA

DALAM PERDAMAIAN
DUNIA

Nina Wijiati, S.Pd


SMK TELKOM PURWOKERTO
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KOMPETENSI DASAR
• Mendeskripsikan munculnya organisasi-
organisasi bersifat regional dan global, dan
• Menganalisis pengaruh Perang Dingin
terhadap munculnya organisasi-organisasi
yang bersifat regional dan global
• Menganalisis peran bangsa Indonesia dalam
perdamaian dunia melalui organisasi-
organisasi regional dan global
GNB (GERAKAN NON BLOK)
• Gerakan Nonblok (GNB) in english Non-
Aligned Movement adalah organisasi
internasional yang berkeinginan untuk bebas
lepas dari kekuatan blok mana pun.
• Organisasi ini lahir akibat dari kejenuhan
pengkotak-kotakan kekuatan berdasarkan
perbedaan ideologi yang membuat negara
berkembang atau yang baru merdeka sulit
membangun perekonomiannya.
SKEMA BLOK BARAT DAN BLOK TIMUR
PERANG
DUNIA I
DAN 2

AMERIKA
NEGARA UNISOVIET
SERIKAT
ADIKUASA (US)
(AS

PERANG
DINGIN
• BLOK BARAT
• BLOK TIMUR
BLOK BARAT VS BLOK TIMUR
• Blok Barat dab Blok Timur sama-sama mengklaim
ideologinya yang paling benar dan menjamin
kesejahteraan umat manusia. Atas dasar
keyakinan itu, masing-masing blok berupaya
memperluas pengaruhnya ke negara-negara
dunia ketiga.
• Kepentingan utama kedua blok adalah
memperebutkan penguasaan atas sumber-
sumber daya alam di negara-negara dunia ketiga.
PERTARUNGAN IDEOLOGI
• Pertarungan ideologi blok barat dan timur
lebih banyak berdampak negatif daripada
positifnya, misalnya terbaginya Jerman
menjadi dua bagian (Jerman Barat dan Jerman
Timur), Perang Vietnam (Vietnam Utara dan
Vietnam Selatan), dan Perang Korea (Korea
Utara dan Korea Selatan).
PERANG NUKLIR
• Ketakutan terbesar dunia di era Perang Dingin
adalah terjadinya perang Nuklir. Kekhawatiran
tersebut timbul karena, baik Amerika Serikat
maupun Uni Soviet, memiliki senjata nuklir,
yang setiap saat tidak hanya perdamaian
dunia yang hancur, tetapi juga masa depan
umat manusia.
POLITIK BEBAS AKTIF
• Meyadari pengkutuban dunia dalam dua blok
tersebut, Indonesia akhirnya memutuskan untuk
menerapkan sistem politik luar negeri bebas aktif
yang diperkenalkan pertama kali oleh Bung Hatta
pada 2 September 1948. Bebas berarti tidak
terikat pada suatu ideologi atau politik negara
asing atau pada blok tertentu. Sedangkan aktif
artinya giat mengembangkan persahabatn dan
kerja sama internasional dengan menghormati
kedaulatan negara lain.
DASAR HUKUM
• Dasar hukum pelaksanaan politik luar negeri
bebas aktif itu tergambar jelas dalam pembukaan
UUD 1945 alinea I dan IV.
• Alinea I: “Kemerdekaan ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan.”
• Alinea IV: ... Dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial...”
KONFERENSI ASIA AFRIKA
• Konferensi Asia-Afrika di Bandung 18-21 April
1955 dihadiri lima negarawan sebagai berikut:
1. Ali Sastroamidjojo (Perdana Menteri Indonesia)
2. Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India)
3. U Nu (Perdana Menteri Burma/Myanmar)
4. Mohammad Ali (Perdana Menteri Pakistan)
5. Sir John Kotelawala (Perdana Menteri Srilanka)
DASASILA BANDUNG
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang
termuat dalam piagam PBB
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan ras dan persamaan semua bangsa, baik besar maupun
kecil.
4. Tidak melakukan intervensi/campurtangan dalam soal-soal dalam negara2
lain
5. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri-sendiri
secara sendiri/secara kolektif, sesuai dengan Piagam PBB
6. Tidak menggunakan peraturan2 pertahanan kolektif untuk bertindak bagi
kepentingan khusus salah satu negara besar dan tidak melakukan tekanan
terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan2/ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan
thd integritas teritorial/kemerdekaan politik suatu negara
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama
10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional
ANGGOTA KAA
1. Afganistan
2. Birma
3. Jepang
4. Ethiopia
5. Filipina
6. Ghana
7. India
8. Indonesia
9. Irak
10. Iran
11. Kamboja
12. Laos
13. Lebanon
14. Liberia
15. Libia
16. Mesir
17. Nepal
18. Pakistan
19. Pantai Emas
20. RRC
21. Saudi Arabia
22. Sri Lanka
23. Sudan
24. Suriah
25. Turki
26. Vietnam Utara
27. Vietnam Selatan
28. Yaman
29. Yordania
TERBENTUKNYA GERAKAN NONBLOK
• Pada tanggal 1 sampai 6 September 1961,
diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di
Beograd, Yugoslavia, guna mengoperasikan
Dasasila Bandung dalam sebuah gerakan yang
konkret.
• Konferensi tersebut akhirnya mengeluarkan
keputusan bersama untuk membentuk sebuah
gerakan yang bernama Gerakan Nonblok
(GNB).
Gerakan Non-Blok (Nonaligned)
diprakarsai oleh lima pemimpin
dunia, yakni:

1. Presiden Yogoslavia Josip Broz Tito


2. Presiden Indonesia Soekarno
3. Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser
4. Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal
Nehru
5. Presiden Ghana Kwame Nkrumah
Keanggotaan GNB
• Pada awal berdirinya, GNB hanya beranggota
25 negara. Namun, dalam perkembangannya,
keanggotaannya terus bertambah setiap
tahun.
Bagi negara yang ingin bergabung dengan GNB, ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Menganut politik bebas dan hidup


berdampingan secara damai
2. Mendukung gerakan-gerakan kemerdekaan
nasional
3. Tidak menjadi anggota salah satu pakta
militer Amerika Serikat atau Uni Soviet.
Tujuan didirikannya GNB adalah :
1. Meredakan ketegangan dunia sebagai akibat adanya
pertentangan antara dua negara adikuasa yaitu Amerika Serikat
dan Uni Soviet.
2. Mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai
3. Mengusahakan terwujudnya hubungan antarbangsa secara
demokratis
4. Menentang kolonialisme, politik apartheid, dan rasialisme.
5. Memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerja
sama atas dasar persamaan derajat
6. Meningkatkan solidaritas di antara negara-negara anggota
Gerakan Nonblok
7. Menggalang kerja sama antara negara berkembang dan negara
maju menuju terciptanya tatanan ekonomi dunia baru.
PERAN INDONESIA
• Indonesia selalu berkomitmen mewujudkan
prinsip-prinsip GNB. Sikap ini secara konsisten
diaktualisasikan Indonesia selama memegang
kepemimpinan GNB pada tahun 1992-1995.
• Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah KTT
GNB, yaitu KTT X yang berlangsung pada 1-7
September 1992 di Jakarta dan Bogor.
• Selama tiga tahun dipimpin Indonesia, GNB dinilai
berhasil memainkan peranan penting dalam
percaturan politik global.
Peran Indonesia
• Lewat Jakarta Message, Indonesia memberi warna
baru pada gerakan ini, antara lain dengan
memfokuskan kerja sama pada pembangunan ekonomi
dengan menghidupkan kembali dialog selatan-selatan.
Dialog tersebut diyakini memperkuat posisi tawar
negara-negara berkembang terhadap negara-negara
Utara (Barat).
• Selain itu, Indonesia dipercaya turut menyelesaikan
berbagai konflik regional antara lain Kamboja, gerakan
separatisme Moro di Filipina, dan sengketa di Laut
Tiongkok Selatan.
KONTINGEN GARUDA
• Keikutsertaan Indonesia untuk menyelesaikan
konflik di negara-negara lain salah satunya
terwujud melalui pembentukan Kontingen
Garuda atau disingkat Konga. Kontingen Garuda
adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang
ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di
negara lain.
• Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya
sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian
PBB sejak 1957.
MISI PASUKAN GARUDA
• Tanggal 2 Januari 1957-6 September 1957, Pasukan Garuda I dikirim ke Timur Tengah
dengan tugas mengawasi penarikan mundur pasukan Israel dari daerah Mesir.
• Tanggal 10 September 1960-Mei 1961, Pasukan Garuda II dikirim ke Kongo (sekarang
Zaire) sebagai pasukan pemisah/penengah perang saudara di Kongo.
• Tanggal 3 Desember 1964-Agustus 1964, Pasukan Garuda III dikirim ke Katanga, salah
satu provinsi di Kongo (Zaire). Tugasnya menjadi penengah perang saudara di Kongo.
• Tanggal 23 Januari 1973-Agustus 1973, Pasukan Garuda IV dikirim ke Vietnam, untuk
mengawasi gencatan senjata dan pertukaran tawanan perang.
• Agustus 1973-April 1974, Pasukan Garuda V dikirim ke Vietnam Selatan dengan tugas
seperti yang dilakukan pasukan Garuda IV.
• Desember 1973-September 1974, Pasukan Garuda VI dikirim ke Timur Tengah untuk
mengawasi gencatan senjata antara Mesir dan Israel.
• April 1974, Pasukan Garuda VII kembali dikirim ke Vietnam Selatan dengan tugas yang
sama dengan pasukan Garuda IV.
• Pasukan Garuda VIII kembali dikirim ke Timur tengah. Pasukan ini dikirim secara
bergelombang mulai tahun 1974 sampai tahun 1979.
Tujuan Pengiriman Kontingen Garuda
• Bagi bangsa Indonesia, pengiriman misi
Garuda sesuai permintaan PBB memiliki
alasan yang kuat. Yang pertama, sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 alinea
keempat, yang berbunyi “ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan perdamaian
abadi dan keadilan sosial, dan yang kedua
sesuai dengan politik luar negeri Indonesia
bebas aktif.
Misi perdamaian
• Misi pemeliharaan perdamaian kontingen
Garuda (Konga) ke luar negeri. Sejak tahun
1957 sampai tahun 2015. Indonesia telah
mengirimkan sampai dengan kontingen
Garuda yang ke-26 (XXVI). Misi berbeda-beda,
namun tujuannya sama, yaitu mencapai
perdamaian dunia sesuai dengan amanat UUD
1945.
ASEAN
• ASEAN merupakan singkatan dari Association
of South East Asian Nations atau
pembentukan perhimpunan Bangsa-Bangsa
Asia Tenggara (Perbara). Didirikan pada 8
Agustus 1967 di Bangkok.
Terbentuknya ASEAN didukung adanya
kesamaan dalam beberapa hal, yaitu:
1. Persamaan letak geografis di kawasan Asia
Tenggara
2. Persamaan budaya, yakni Melayu
Austronesia
3. Persamaan nasib dalam sejarahnya, yaitu
sama-sama bekas jajahan bangsa asing, dan
4. Persamaan kepentingan untuk menjalin
hubungan dan kerjasama di bidang ekonomi,
sosial, dan budaya.
Adapun tokoh-tokoh yang menandatangani
Deklarasi Bangkok pada tahun 1967 itu ialah
sebagai berikut.
1. Menteri Luar Negeri Indonesia, Adam Malik
2. Wakil Perdana Menteri Malaysia, Tun Abdul
Razak
3. Menteri Luar Negeri Filipina, Narsisco Ramos
4. Menteri Luar Negeri Singapura, Sinatambi
Rajaratnam
5. Menteri Luar Negeri Thailand, Thanat
Khoman
KEANGGOTAAN ASEAN
• Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand menjadi anggota pada 8 Agustus 1967
• Brunei Darussalam menjadi anggota pada 8
Januari 1984
• Vietnam menjadi anggota pada 28 Juli 1995
• Laos dan Myanmar menjadi anggota pada 23 Juli
1997
• Kamboja menjadi anggota pada 16 Desember
1998
Sebagai suatu organisasi regional, ASEAN memiliki
tujuan sebagai berikut.
NO. TUJUAN
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan mengembangkan
kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
2. Mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan
terhadap keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan antara negara-negara
di kawasan serta kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB.
SIMBOL ASEAN
Terbentuknya ASEAN
• Keterangan gambar
1. Seikat padi berjumlah sesuai dengan banyaknya
anggota, menggambarkan solidaritas,
kesepakatan, serta keterikatan untuk
bekerjasama antara sesama negara anggota.
2. Dasar kuning, menggambarkan kemakmuran
3. Tulisan dan lingkaran berwarna biru
menggambarkan persahabatan
4. Batang padi coklat, menggambarkan kekuatan
dan kestabilan.
• Isi Deklarasi Bangkok
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan
sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan
Asia Tenggara.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
3. Meningkatkan kerja sama dan saling membantu
untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi,
sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4. Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah
organisasi regional dan internasional yang ada.
5. Meningkatkan kerja sama untuk memajukan
pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia
Tenggara.
STRUKTUR ORGANISASI ASEAN
SETELAH KTT ASEAN DI BALI 1976
1. Konferensi Tingkat Tingkat (KTT), yaitu pertemuan tingkat para
kepala negara/kepala pemerintahan negara anggota.
2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council), yaitu
pertemuan para menteri luar ASEAN sebagai koordinator Dewan
Komunitas ASEAN.
3. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Council), yaitu
pertemuan para menteri yang membidangi tiga pilar komunitas
ASEAN.
4. Pertemuan Badan-Badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN
Sectoral Ministerial Bodies), yaitu pertemuan para menteri yang
membidangi setiap sektor kerja sama ASEAN.
5. Pertemuan tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN Senior Oficial’s
Meeting), yaitu pertemuan pejabat tinggi di bawah tingkat
menteri yang membidangi setiap sektor kerja sama ASEAN
EKSISTENSI ASEAN
• AFTA (Kawasan perdagangan bebas
ASEAN/ASEAN FREE TRADE AREA)
• ACFTA (ASEAN-TIONGKOK FREE TRADE AREA)
ORGANISASI LAINNYA
• OKI (ORGANISASI KERJA SAMA ISLAM)
Peran Indonesia non migas
• APEC (Asia-Pasific Economic
Cooperation/ kerja sama ekonomi Asia-
Pasifik) perdagangan investasi
• OPEC (organization of petroleum
exporting countries) negara-negara
pengekspor minyak.

Anda mungkin juga menyukai