Ketika usia delapan tahun, pendidikan Albert Einstein dipindahkan ke Gimnasium Luitpold
yang sekarang bernama (Gymnasium Albert Einstein). Tempat itu merupakan tempat dimana
ia menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
Namun, pada suatu waktu, Albert Einstein sempat bersitegang dengan pihak sekolah karena
tidak suka dengan metode mengajar yang diajarkan oleh guru-gurunya.
Bahkan, ia sampai sempat menulis dan mengatakan bahwa semangat belajar dan pemikiran
kreatif yang dimilikinya hilang begitu saja karena pelajaran hafalan yang cukup padat.
Kecintaan Albert Einstein pada dunia matematika dan fisika sudah terlihat sejak dini dan hal
itu sangat terlihat ketika ia mendapatkan nilai matematika paling tinggi dari teman-teman
sekelasnya dan itu terjadi selama bertahun-tahun.
Bukan hanya itu, pada usia 12 tahun, ia sudah bisa mempelajari aljabar dan geometri euclides
sendiri dan berhasil membuktikan tentang kebenaran yang ada pada teorema phytagoras.
Pada saat 12 tahun, Albert Einstein diberikan sebuah buku geometri oleh guru les
keluarganya yang bernama Max Talmud. Dalam waktu singkat, Albert Einstein sudah dapat
menyelesaikan seluruh soal yang ada di buku tersebut. Dan pada usia 14 tahun, ia
beranggapan bahwa telah menguasai kalkulus integral dan diferensial.
Pada usia 17 tahun, Albert Einstein melanjutkan pendidikannya ke Politeknik Federal Swiss
di kota Zurich (saat ini bernama Eidgenössische Technische Hochschule, ETH) dengan
tujuan untuk mempelajari ilmu fisika dan matematika.