Anda di halaman 1dari 4

MENGINVENTARISIR PENGERTIAN FILSAFAT MENURUT PARA

AHLI
1. Plato (427-347 SM), Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada. Pada masa
Plato ini belum ada deferensiasi pengetahuan. Belum ada batas antara ilmu dan filsafat.
Untuk menjadi filosof, orang harus menguasai semua pengetahuan yang ada saat itu. Hal
ini sangat dimungkinkan karena jumlah atau volume pengetahuan belum sebanyak saat
sekarang.
2. Aristoteles (384-322 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang
meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis.
3. Bertrand Russel, filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita lakukan dalam
kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam ilmu pengetahuan.
4. R. Beerling, bahwa filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas, diilhami oleh rasio,
mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman. (Er zijn eigenlijksheidvragen
dalam Filosofic als sciencefiction, 1968: 44).
5. Karl Popper berkata “saya rasa kita semuanya mempunyai filsafat dan bahwa kebanyakan
dari filsafat kita itu tidak bernilai banyak. Saya kira, bahwa tugas utama dari filsafat
adalah untuk menyelidiki berbagai filsafat itu secara kritis, filsafat mana dianut oleh
berbagai orang secara tidak kritis. (dikutip dari perdebatan televisi, 14 Nopember 1971).
6. Immanuel Kant (1724-1804) merumuskan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang
menjadi pokok pangkal dan puncak segala pengetahuan yang tercakup di dalamnya
empat persoalan yaitu: Apa yang dapat kita ketahui? Metafisika; Apa yang seharusnya
dilakukan? Etika; Sampai dimanakah harapan kita? Agama; Apa hakikat manusia?
Anthropologi.
7. Magnis Suseno (1995:20) bahwa filsafat sebagai ilmu kritis.
8. Sidi Gazalba (1974:7) mengatakan bahwa filsafat adalah hasil kegiatan berpikir yang
radikal, sistematis, universal. Kata ―radikal‖ berasal dari bahasa Latin ―radix‖ yang
artinya akar. Filsafat bersifat radikal, artinya permasalahan yang dikaji, pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang diberikan bersifat mendalam sampai ke
akar-akarnya yang bagi orang awam mungkin dianggap hal biasa yang tidak perlu
dibahas lagi, tetapi filsafat ingin mencari kejelasan makna dan hakikatnya. Misal:
Siapakah manusia itu? Apakah hakikat alam semesta ini? Apakah hakikat keadilan?
9. Cicero (106-43 SM). Cicero mengatakan, bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang ilmu
tinggi-tinggi saja dan jalan untuk mencapai ilmu itu.
10. Epicuros; Filsuf ini memandang filsafat sebagai jalan mencari kepuasan dan kesenangan
dalam hidup. Ia berguna untuk praktik hidup di dunia.
11. Al Farabi (870 – 950 M) seorang Filsuf Skolastik Muslim mendefinisikan filsafat sebagai
ilmu pengetahuan tentang alam maujud, bagaimana hakikatnya yang sebenarnya. Filsafat
bertumpu kepada akal budi, memakai dalil yang disusun oleh akal budi. Menurut Al
Farabi terdapat alat filsafat yang disebut ilmu mantiq atau sekarang disebut teori
pengetahuan atau epistemologi.
12. Fichte; Filsafat adalah ilmu dari ilmu-ilmu yakni ilmu yang umum yang menjadi dasar
segala ilmu. Ilmu membicarakan suatu bidang atau jenis kenyataan, sedangkan filsafat
membicarakan seluruh bidang dan seluruh jenis. Ilmu mencari kebenaran dan kenyataan
tertentu.
13. Herbert Spencer (1820-1903M), kewajiban filsafat adalah mengerjakan pengertian-
pengertian yang dipakai oleh ilmu-ilmu lain.
14. Harun Hadiwijono; Filsafat adalah usaha manusia dengan akalnya untuk memperoleh
suatu pandangan dunia dan hidup yang memuaskan hati. (Hadiwijono, 1980:8)
15. Windelband mengatakan sifat filsafat: merentang pikiran sampai sejauh-jauhnya tentang
suatu keadaan atau hal yang nyata. Tentang suatu masalah yang dihadapi dengan berpikir
dan berpikir, sehingga terjawablah masalah itu tanpa melahirkan pertanyaan baru.
(Gazalba, 1992:19)
16. Leibniz, membandingkan filsafat dengan akar suatu pohon, maka dahan-dahan pohon itu
terjadi dari ilmu yang lain satu demi satu. Dahan tumbuh dan diberi makan oleh akar.
Tanpa akar dahan itu akan layu dan akan mati. Demikianlah perbandingan filsafat dan
ilmu.
17. Paul Natorp menyebut filsafat sebagai ilmu dasar yang hendak menentukan kesatuan
pengetahuan manusia dengna jalan menunjukkan dasar akhir yang sama, yang memikul
sekaliannya. Pengertian Natorp mengingatkan pada kewajiban filsafat menurut
Aristoteles: menyelidiki asas segala benda
18. H.C Webb dalam bukunya History of Philosophy menyatakan bahwa filsafat
mengandung pengertian penyelidikan. Tidak hanya penyelidikan hal-hal yang khusus dan
tertentu saja, bahkan lebih-lebih mengenai sifat – hakekat baik dari dunia kita, maupun
dari cara hidup yang seharusnya kita selenggarakan di dunia ini.
19. Harold H. Titus dalam bukunya Living Issues in Philosophy mengemukakan beberapa
pengertian filsafat yaitu :
a. Philosophy is an attitude toward life and universe (Filsafat adalah sikap terhadap
kehidupan dan alam semesta).
b. Philosophy is a method of reflective thinking and reasoned inquiry (Filsafat adalah
suatu metode berfikir reflektif dan pengkajian secara rasional)
c. Philosophy is a group of problems (Filsafat adalah sekelompok masalah)
d. Philosophy is a group of systems of thought (Filsafat adalah serangkaian sistem
berfikir) (Suharsaputra, 2004).
20. Rene Descrates (1590-1650) Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana
Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Fadhil Lubis, Nur (2015). Pengantar Filsafat Ilmu. Medan: Perdana Publishing

Sumanto, Edi (2019). Filsafat Jilid 1. Bengkulu: Penerbit Vanda

Widyawati, Setya (2018). Filsafat Ilmu. Surakarta: Isi Press

Widyawati, Setya (2013). “Filsafat Ilmu Sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Pendidikan”.
Jurnal Seni Budaya. 11, ( 1).

Anda mungkin juga menyukai