Anda di halaman 1dari 14

RUANG LINGKUP,

MAKSUD, TUJUAN
SEJARAH INTELEKTUAL

Zulpi Miftahudin
Kenapa Sejarah Intelektual perlu dipelajari di Jurusan Pendidikan
Sejarah?

• Sejarah Intelektual (Intelektus = pemikiran, kecerdasan).


Akal manusia itu dipakai untuk berpikir (baik itu untuk berpikir positif atau
negatif). Pemikiran positif terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu biasa/rendah,
sedang, dan tinggi (high idea). High idea seperti: Tan Malaka dengan
Madilognya dan Bung Hatta dengan pemikiran Ekonomi kerakyatannya
Sejarah Intelektual fokus kajiannya pada hasil-hasil pemikiran manusia dari
masa ke masa (adanya periodesasi dalam sejarah). Sejarah intelektual :
periode dan tempat.
Dalam setiap periode ada pemikiran spesifik, khusus, dan khas.
• High idea itu apa saja?
High idea bisa saja ilmu pengetahuan, seni musik, seni tari, seni lukis,
arsitektur, dan ...isme2
Istilah apa yang dipakai untuk Sejarah
Intelektual ?
• Sejarah Mentalitas (Oleh Sartono Kartodirdjo).
Ada tiga fakta dalam sejarah : mentifact (berkaitan dengan
mentalitas) yang berupa ide-ide, pemikiran-pemikiran, dan gagasan-
gagasan; sosiofact yang berupa struktur sosial, kelembagaan,
organisasi; dan artefact yang berupa benda-benda.
Sosiofact sangat berpengaruh pada mentifact, misalnya pemikiran
Marx berkembang pada masa Kapitalisme, sehingga dia memikirkan
Sosialisme (paham yang mengutamakan kepentingan bersama).
Cultural History, apa hubungannya?
• IPTEK sebagai salah satu unsur budaya yang universal karena hasil budaya
selalu berkembang oleh pemikiran. Hasil budaya bisa berupa material dan
immaterial (sejarah Intelektual merupakan sesuatu yang abstrak).
• Sosial Ideas (ide-ide yang berkembang di masyarakat).
Isme-isme merupakan bagian dari sosial ideas, sesuai dengan setting
budaya masyarakatnya.
• History of Ideas (Sejarah Ide-ide)
Ingat, ide selalu berkembang dari waktu ke waktu, ide selalu ada pada
setiap periode sejarah. Istilah : ada konsekuensi, ada rasionalnya!
Apa yang dijelaskan dalam Sejarah
Intelektual?
• Hasil pemikiran”. Misalnya : Kapitalisme (harus ada akumulasi modal
dan modal yang dikeluarkan harus menghasilkan untung) dan
Nasionalisme (bangga kepada bangsa dan cinta tanah air).
2. “Siapa tokohnya”. Nasionalisme oleh Soekarno -> bagaimana
karakter dari tokoh dan bagaimana sampai terpikir itu.
3. “Konsep/ide yang dikembangkan”. Misalnya : Sosialisme
(kemakmuran itu milik bersama, bukan hanya milik pribadi,
berlawanan dengan Kapitalisme).
4. “Bagaimana pengaruhnya”. Bagaimana Komunisme bisa tersebar
ke negara-negara lain.
Sejarah intelektual (Crane Brinton)
• Dalam arti luas, pokok masalah dalam sejarah intelektual adalah data apa yang saja yang
ditinggalkan oleh aktivitas pikiran-pikiran manusia. Bahan-bahan yang terpenting adalah
karya para filsuf, seniman, penulis, ilmuwan yang tercatat dalam karya-karya mereka, dan
tercatat dalam sejarah khusus dari disiplin yang spesifik (filsafat, kesustraan, dll).

Dalam arti sempit, sejarah intelektual mencoba menceritakan siapa yang


menghasilkannya dan bagaimana hasil pemikirannya.

Dalam arti yang lebih luas, sejarah intelektual mencoba mencari dan mengerti
penyebaran karya manusia (ide-ide) pada masyarakat tertentu, dan mencoba memahami
hubungan antara ide/pemikiran dan kecenderungan/kepentingan, serta faktor-faktor
nonintelektual (=sosiokultural) pada umumnya.
Cara Kerja?
• Sejarawan intelektual berkepentingan dengan berbagai ide, mengelompokkan ide dengan
afiliasinya. Akan tetapi perhatian utama adalah memikirkan apa yang akan terjadi dengan ide-ide
tersebut dalam masyarakat. Sejarawan intelektual berkonsentrasi dalam memberikan tekanan
tentang apa yang diartikan ide-ide itu oleh para ahli, dan apa arti ide-ide tersebuit bagi banyak
orang.

Sejarawan intelektual adalah George Sarton, Willian Dilthey, Max Webber. Contoh-contoh :
o Herodotus : kepercayaan agama orang-orang Mesir.
o Thucydides : sifat nasional orang Athena & Sparta.
o Machiaveli : pengaruh kepercayaan agama dari orang Romawi terhadap hasil-hasil kerja
politiknya.
o Max Weber : Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme (The Protestant Ethic (=etos) and Spirit
(=semangat) of Capitalism).
• Sejarah intelektual ialah sejarah pemikiran yang bersifat
tematik. Bidang sejarah intelektual ini telah lama ada pada zaman
Greek yang bertumpu kepada aspek-aspekcagama seperti Kristen dan
Islam sebelum abad ke-19 Masehi. Konsep sejarah pemikiran sama
dengan sejarah filsafat yaitu kajian mengenai pemikiran manusia.
Namun sejarah pemikiran masih mempunyai perbedaan dari sudut
tumpuan kajian. Tumpuan kajian sejarah filsafat lebih bersifat khusus
dan dikaitkan dengan pemikiran manusia di peringkat yang tinggi. 
Munculnya Sejarah Intelektual

• Istilah “sejarah intelektual” telah mempunyai kedudukan yang cukup baik di Amerika Serikat,
meskipun Guide to Historical Literature, terbitan American Historical Association tidak sering
menggunakan istilah ini melainkan lebih suka memakai “sejarah kebudayaan” (cultural history)
atau “ide-ide  sosial” (social ideas). Namun, didunia barat istilah yang paling sering dipakai
adalah istilah-istilah lain, seperti sejarah ide-ide, Geitstesgeche Ideeengesschihte Historire de la
pansee, dan masih banyak lagi istilah-istilah lain. Dalam arit yang seluas-luasnya ,sejarah
intelektual dapat dikatakan mempunyai—sebagai pokok masalah--- data apa saja yang
ditinggalkan oleh aktifitas fikiran-fikiran manusia. Bahan-bahan yang terpenting adalah karya
para filsuf, seniman , penulis, ilmiawan yang tercatat dalam karya-karya mereka dan dalam
sejarah khusus dari disiplin spesifik seperti : filsafat kesusasteraan, agama, ilmu-ilmu
pengetahuan, dan kesenian. Akan tetapi, sejarah intelektual bukan saja suatu ringkasan atau
sintesa dari data demikian; tetapi biasanya juga mencoba mencari kembali dan mengerti
penyebaran karya pemimpin-pemimpin kebudayaan --- ide-ide mereka – pada masyarakat
tertentu, dan sejarah intelektual juga mencoba mengerti hubungan antara ide demikian pada
satu pihak dan pada lain pihak”kecenderungan”(drives) dan kepentingan(interest)
Pengertian Sejarah Intelektual
• Buku Fire in the Mind of Man karya Billington berisi uraian mengembalikan dahsyatnya revolusi-revolusi
kepada semangat, ideology atau nilai-nilai yang memberi inspirasi serta membentuk pola sikap yang radikal
serta penuh dedikasi terhadap suatu ide. Dengan demikian sejarah intelektual adalah sejarah yang
mempelajari etos, jiwa, idea tau nilai-nilai yng mempengaruhi kehidupan manusia atau masyarakat bahkan
bangsa dan negara, dari zaman dulu kala hingga sekarang; sehingga ideology menjadi dasar bagi perubahan
dan perkembangan masyarakat, bangsa dan negara. Tujuannya adalah ingin memperoleh gambaran dan
wawasan yang luas bersifat intelektual.
• Sejarah intelektual dalam bahasa Sartono Kartodirdjo adalah mencoba mengungkapkan latar belakang sosio-
kultural para pemikir, agar dapat mengekstrapolasikan faktor-faktor sosio-kultural yang mempengaruhinya.
Dengan demikian, kita tidak mudah jatuh ke suatu absolutisme atau determinisme. Memang pandangan
historis sebaiknya akan lebih mendorong ke suatu relativisme dalam menghadapi pelbagai ideologi beserta
doktrin-doktrinnya. Pengkajian bidang sejarah intelektual dari yang barang tentu memiliki peninggalan
tertulis, cukup dipermudah dengan adanya dokumentasi pelbagai mentifact. Aspek yang sangat menarik dari
sejarah intelektual ialah dialektik yang terjadi antara ideologi dan penghayatan oleh penganutnya. Adapun
tema-tema yang dikembangkan dalam Sejarah Intelektual adalah pemikiran yang dilakukan oleh
perseorangan (Soekrano, Natsir, John Locke), Isme atau Paham (nasionalisme, sosialisme, pragmatisme),
gerakan intelektual (aliran Frankfurt, Strukturalisme, Pasca Modernisme), periode (The Age of Belief,
Renaissance, Pencerahan), dan pemikiran kolektif (MUI, Muhammadiyah, NU).
Pengertian Filsafat

• Filsafat diambil dari bahasa Arab Falsafah yang berasal dari bahasa
Yunani philosophia, kata majemuk dari yang terdiri darai kata philos
(cinta) dan shopia (bijkasana). Dengan demikian, secara terminologis
kata filsafat memberikan pengertian cinta kebijaksanaan. Orangnya
disebut philosopher (istilah failusuf)
Pengertian Filsafat menurut para ahli :
• Plato (427 SM – 347 SM). Ia seorang filosof terkenal Yunani, gurunya
Aristoteles, ia sendiri berguru pada Socrates. Ia mengatakan bahwa
filsafat adalah pengetahuan tentang segala hal yang ada , ilmu yang
berminat untuk mencapai kebenaran asli
• Aristoteles (381 SM – 322 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu
yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu
metafisika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika
• Marcus Tulius Cicero (106 SM – 43 SM), seorang politikus dan ahli
pidato Romawi merumuskan filsafat sebagai pengetahuan tentang
sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya
• Al-Farabi (wafat 950 M) seorang filosof muslim mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakekat yang sebenarnya
• Immanuel Kant (1724 – 1804 M) yang sering dijuluki raksasa pemikir Barat, mengatakan
bahwa filsafat merupakan ilmu pokok dari segala pengetahuan yang meliputi empat
persoalan yaitu :
• Apakah yang dapat kita ketahui ? pertanyaan in dijawab oleh Metafisika
• Apakah yang boleh kita keejakan ? pertanyaan ini dijawab oleh etika
• Sampai dimanakah pengharapan kita ? pertanyaan ini dijawab oleh Agama
• Apakah manusia itu ? pertanyaan ini dijawab oleh Antropologi
• Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat
kita junjung tinggi. Ini adalah arti yang formal dari kata “filsafat”. Dua arti filsafat, “memiliki
dan melakukan”, tidak dapat dipisahkan sepenuhnya satu dari lainnya. Oleh karena itu, jika
kita memiliki suatu filsafat dalam arti yang formal dan personal kita tak akan melakukan
filsafat dalam arti kritik dan reflektif (reflektif sense)
Filsafat Dilihat dari bermacam pemikiran

• Filsafat sebagai suatu metode


• Filsafat dijadikan cara berpikir secara reflektif (mendalam) dan influsif (luas) secara sinopsis (secara garis besar)
• Filsafat sebagai suatu sikap
• Filsafat dijadikan suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semsta
• Filsafat sebagai kelompok persoalan
• Filsafat berusaha menjawab problemproblem yang belum terpecahkan seperti manusia seutuhnya dan manusia
berkualitas
• Filsafat sebagai sekelompok teori/sistem pemikiran
• Kita harus memahami pemikiran-pemikiran filosofi karena sistem pemikiran tersebut dimunculkan untuk para
filosofi
• Filsafat sebagai analisis logis
• Filsafat bertujuan untuk menghapus kekaburan-kekaburan bahasa dengan cara menjelaskan arti istilah/ungkapan-
ungkapan yang dipakai dalam ilmu pengetahuan
• Filsafat sebagai usaha untuk memperoleh pandangan menyeluruh
• Filsafat harus mengambil alih hasil-hasil pengalaman manusia dalam bidang keagamaan, etika, dan IPTEK kemudian
hasil-hasil direnungkan secara menyeluruh

Anda mungkin juga menyukai