Anda di halaman 1dari 9

ILMU DAN

KEBUDAYAAN

DJUNAIDI,M.Pd
NIP. 19710604 1999031 006
A. Manusia Dan Kebudayaan
Beberapa ahli filsafat berbeda pemikiran dalam mendefinisikan manusia. Manusia adalah
makhluk yang concerned (menaruh minat yang besar) terhadap hal-hal yang berhubungan
dengannya, sehingga tidak ada henti-hentinya selalu bertanya dan berpikir. Aristoteles (384-
322 SM), seorang filosof besar Yunani mengemukakan bahwa manusia adalah hewan yang
berakal sehat, yang mengeluarkan pendapatnya, yang berbicara berdasarkan akal-
pikirannya. Berdasarkan Thomas Hobbes, Homo homini lupus artinya manusia yang satu
serigala manusia yang lainnya (berdasarkan sifat dan tabiat) Nafsu yang paling kuat dari
manusia adalah nafsu untuk mempertahankan diri, atau dengan kata lain, ketakutan akan
kehilangan nyawa.
Next..
Kebudayaan = cultuur (bahasa Belanda) = culture (bahasa Inggris) berasal dari perkataan Latin
“Colere” yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama
mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya
dan aktivitet manuKebudayaan didefinisikan untuk pertama kali oleh E. B. Taylor pada tahun
1871, lebih dari seratus tahun yang lalu, dalam bukunya Primitive Culture dimana kebudayaan
diartikan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum,
adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat (Suriasumantri, 2009: 261).sia untuk mengolah dan mengubah alam” (Widagho,
2010: 18).
B. Ilmu Dan Pengembangan Kebudayaan Nasional
Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan dan pengetahuan
merupakan unsur dari kebudayaan. Ilmu dan kebudayaan berada dalam
posisi yang saling tergantung dan saling mempengaruhi. Pada satu pihak
pengembangan ilmu dalam suatu masyarakat tergantung dari kondisi
kebudayaannya. Sedangkan di pihak lain, pengembangan ilmu akan
mempengaruhi jalannya kebudayaan.
NEXT..
Menurut Talcot Parsons, mereka saling mendukung satu sama lain
baik dalam beberapa tipe masyarakat ilmu dapat berkembang dengan
pesat, demikian pula sebaliknya. Masyarakat tersebut tak dapat
berfungsi dengan wajar tanpa didukung perkembangan yang sehat
dari ilmu dan penerapan.
Semakin berkembangnya budaya maka semakin berkembangnya
ilmu. Contohnya adalah teknologi, majunya budaya maka teknologi
berkembang, semakin berkembang teknologi maka semakin
berkembang ilmu.
Ilmu bersifat mendukung budaya nasional, maka kita perlu
meningkatkan peranan keilmuan dalam kehidupan kita. Beberapa
langkah yang dapat kita gunakan yang pada pokoknya mengandung
beberapa pemikiran sebagai berikut:
1.      Ilmu merupakan bagian kebudayaan, sehingga setiap langkah
dalam kegiatan peningkatan ilmu harus memperhatikan kebudayaan
kita.
2.      Ilmu merupakan salah satu cara menemukan kebenaran.
3.      Asumsi dasar dari setiap kegiatan dalam menemukan kebenaran
adalah percaya dengan metode yang digunakan.
4.      Kegiatan keilmuan harus dikaitkan dengan moral.
5.      Pengembangan keilmuan harus seiring dengan pengembangan
filsafat
6.      Kegiatan ilmah harus otonom dan bebas dari kekangan struktur
kekuasaan.
Keenam hal ini merupakan langkah-langkah untuk memberi
kontrol bagi masyarakat terhadap kegiatan ilmu dan teknologi.

C. DUA POLA KEBUDAYAAN
Mengenai definisi kebudayaan, banyak sarjana-sarjana ilmu sosial yang
mencoba menerangkan, atau setidak-tidaknya telah menyusun definisinya. Ada
dua sarjana antropologi yaitu: A.L. Kroeber dan C. Kluchohn yang pernah
mengumpulkan sebanyak mungkin definisi tentang faham kebudayaan yang
termaktub dalam banyak buku yang berasal dari banyak pengarang dan sarjana.
Terbukti ada 160 macam definisi tentang kebudayaan yang kemudian dianalisis
dicari intinya dan diklasifikasi dalam berbagai golongan, dan kemudian hasil
penyelidikan itu diterbitkan dalam suatu kitab bernama : “Culture A Critical
Review of Concept and Devinitions” (Widagdho, 2010: 18).
D. DUA POLA KEBUDAYAAN
Berdasarkan wujudnya kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen
utama, yaitu:
a.        Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,
konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata,
dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi,
pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
b.         Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian
tradisional.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai