Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah merupakan sebuah peristiwa masa lalu yang mempunyai arti penting bagi manusia.
Sejarah sangat identik dengan tulisan yang sudah ada sejak masa sebelum masehi, dan terus
berkembang hingga sekarang. Berbicara tentang sejarah dan penulisan sejarah berarti
berbicara tentang historiografi.

Dalam hisoriografi terdapat banyak unsur keilmuan salah satunya adalah kebudayaan. Sebab,
historiografi berkaitan erat dengan perjalanan hidup manusia yang cipta, karsa dan karya nya
membentuk kebudayaan dan peradaban.

Dalam makalah ini, penulis mencoba sedikit memaparkan tentang pengertian historiografi
peradaban dan kebudayaan serta objek kajian dari historiografi peradaban dan kebudayaan itu
sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian historiografi peradaban dan kebudayaan?

2. Apa objek kajian historiografi peradaban dan kebudayaan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari historiografi peradaban dan kebudayaan.

2. Untuk mengetahui objek kajian dari historiografi peradaban dan kebudayaan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Historiografi Peradaban dan Kebudayaan

Sejarah merupakan sebuah peristiwa masa lalu yang mempunyai arti penting bagi
manusia. Sejarah sangat identik dengan tulisan yang sudah ada sejak masa sebelum masehi,
dan terus berkembang hingga sekarang. Berbicara tentang sejarah dan penulisan sejarah
berarti berbicara tentang historiografi. Saat melakukan historiografi sudah sepatutnya seorang
penulis mempunyai gaya atau ciri khas dan sastra yang memadai, selain bantuan dari ilmu
lainnya agar penulisan sejarah yang disampaikan dapat diterima oleh khalayak ramai.

Historiografi berasal dari gabungan kata history (sejarah) dan graph atau grafi (tulisan). Jadi
historiografi artinya tulisan sejarah.

Secara lebih luas, Louis Gotschalk dalam (Dasuki, 2003, hal. 338) menyebutkan arti
historiografi sebagai berikut:

1. Historiografi merupakan bentuk publikasi, baik dalam bentuk tulisan maupun secara lisan,
yang sengaja memberi penjelasan mengenai suatu peristiwa atau kombinasi peristiwa-
peristiwa pada masa lalu.

2. Historiografi diartikan sebagai karya berupa tulisan atau bacaan mengenai sejarah yang
meliputi juga sejarah lisan.

3. Historiografi merupakan kegiatan dalam kerja keilmuan di bidang sejarah yang


menghasilkan tulisan-tulisan sebagai kategori pemikiran teoritis dan metodologis mengenai
masalah-masalah dalam penelitian dan proses penelitian sejarah.

Sedangkan dalam sumber lain dikatan bahwa istilah historiografi berasal dari kata Yunani,
yaitu “historia”, berupa kegiatan penyelidikan tentang gejala alam fisik, dan “grafien”, yang
berarti gambaran atau lukisan, tulisan, uraian. Istilah historia sudah dikenal sejak abad
sebelum masehi tepatnya pada masa Heredotus (550 SM) sebagai bapak sejarah dunia. Istilah
ini digunakan setelah ia berhasil melakukan penelitian tentang gejala alam di daerah hunian
manusia di Yunani dan penggambaran latar belakang geografis dalam karyanya yang
mengulas tentang peperangan orang-orang Persia. Dan kini istilah tersebut digunakan dalam
penyebutan studi secara kronologis tentang tindakan manusia pada masa lampau. Dalam

2
bahasa Inggris, History adalah sejarah, Grafhein adalah tulisan. Jadi intinya, Historyografi
adalah sejarah penulisan sejarah sesuai dengan runtutan perkembangan zaman yang berkaitan
dengan sejarah dan buku-buku sejarah Barat. Yang kemudian dikenallah istilah
historiography yang didefinisikan secara umum sebagai “a history of historical writing” yaitu
sejarah tentang penulisan sejarah.

Berkenaan dengan historiografi, Kuntowijoyo berpendapat bahwa historiografi adalah


penulisan sejarah yang di dalamnya mengemukakan peristiwa dari setiap periode para penulis
sejarah dan sebab-sebab penulisan sejarah yang mendalami perubahan. Historiografi umum
adalah gambaran umum tentang penulisan sejarah sejak zaman kuno sampai abad ke-20,
khususnya dalam peradaban Barat. Historiografi dilukiskan sebagai cermin kebudayaan
kelompok, substantif, intelektual, dan metodologis yang berguna untuk peningkatan
kritisisme sejarah. Substansinya meliputi karya-karya Heredotus, Thucydides, Polybius,
Livius, Tacitus, Augustinus, Orosius, Ibn Khaldun, Marchiavelli, Mabillon, Voltaire, W.
Scott, Michelet, dan Leopold Von Ranke.

Jadi definisi historiografi yaitu penulisan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh manusia yang
terjadi pada masa lampau. Yang mana dituliskan kembali oleh para ahli dengan penulisan
yang rinci dan mudah dipahami. Sebelum melakukan penulisan sejarah maka penulis harus
melakukan penggalian sejarah yang pada umumnya menggunakan metode lisan, observasi,
dokumenter, buku-buku sejarah dan lain sebagainya.

Bahkan historiografi merupakan bagian dari prosedur atau langkah dalam proses penelitian
sejarah sebagai penyajian hasil sintesis yang diperoleh dalam bentuk kisah sejarah.

Menurut Sartono Kartodirdjo, historiografi memiliki beberapa macam. Ada historiografi yang
berasal dari Barat dan ada pula historiografi yang berasal dari nasioalis. Jika historiografi
berasal dari Barat, kurun waktu yang digunakan relatif tua, yaitu tahun 505 SM, jika
dibandingkan dengan historiografi nasional yang baru muncul pada abad ke 18 M (1970-
1980) an. Jika seorang penulis memakai historiografi nasional dan meninggalkan
historiografi Barat maka ia tidak paham dengan historiografi Barat yang muncul lebih awal.
Namun jika dilihat, pemakaian dari Barat itu terlalu jauh maka dari itu daya tariknya hilang.

Dalam hisoriografi terdapat banyak unsur kebudayaan. Sebab, historiografi berkaitan erat
dengan perjalanan hidup manusia yang cipta, karsa dan karya nya membentuk kebudayaan
dan peradaban.

3
Dalam pandangan Koentjaraningrat (2004) kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
budhayah (tinggal: buddhi), yang berarti akal. Jadi, kebudayaan berarti “hal-hal yang
bersangkutan dengan budi (manusia)”. Pendapat lain, kebudayaan merupakan sebuah
perkembangan dari majemuk budi-daya, yang artinya daya kekuatan akal. Kata lain yang
menggambarkan keadaan yang sama adalah peradaban (Civilization). Istilah ini biasanya
digunakan untuk bagian dan unsur kebudayaan yang halus dan sangat indah, yang mencakup
ilmu pengetahuan, sopan santun, dan sistem pergaulan yang kompleks dalam suatu
masyarakat dengan struktur yang kompleks.

Kebudayaan mewujudkan suatu pengertian yang luas dan kompleks yang didalamnya
tercakup baik segala sesuatu yang terjadi dalam dan dialami oleh manusia secara personal
dan secara kolektif, maupun bentuk-bentuk yang di manifestasikan sebagai ungkapan pribadi,
baik hasil-hasil percakapan yang pernah ditemukan oleh umat manusia dan diwariskan secara
turun temurun, maupun proses perubahan serta perkembangan yang sedang dilalui masa ke
masa.

Selain itu, ada banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang arti kebudayaan. Di
bawah ini, merupakan definisi kebudayaan menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut:

a. Ahli luar negeri

1) Nostrand (1989: 51)

Budaya itu sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku dan mengingat bersama
oleh anggota komunitas tersebut.

2) Raymond Williams (1961: 16)

Budaya adalah seluruh kehidupan, materi, intelektual dan spiritual.

3) M. Jacobs dan B.J. Stern

Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi,
dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.

4) Dr. K. Kupper

Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia
dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.

5) William H. Haviland

4
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para
anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku
yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat.

6) Robert H Lowie

Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup
kapercayaan, adat istiadat, norma-norma artistik, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh
bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat
melalui pendidikan formal atau informal.

7) Edward Spranger

Kebudayaan sebagai segala bentuk atau ekspresi dari kehidupan batin masyarakat. Sedangkan
peradaban ialah perwujudan kemajuan teknologi dan pola material kehidupannya.

8) Sir Edwards B Tylor (1871: 1)

Kebudayaan adalah keseluruhan kompleks dari ide dan segala sesuatu yang dihasilkan
manusia sebagai pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan,
seni, moral, hukum, kebiasaan, kemampuan lainnya serta terapi dan yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat.

9) C. Klluckhohn (1949:35)

Kebudayaan sebagai total dari cara hidup suatu bangsa, warisan sosial yang diperoleh
individu dari kelompoknya.

10) Al. Krueber (1958: 582-583)

Kebudayaan sebagai suatu sistem dari ide-ide dan konsep-konsep kebudayaan dari wujud
sebagai rangkaian tindakan berpola suatu aktivitas dari manusia.

11) Herkovits

Herkovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang turun temurun dari sutu generasi ke
generasi yan lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik.

b. Ahli dalam negeri

1) Prof. Dr. Koentjaraningrat (1985: 180)

5
Kebudayaan adalah kesluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.

2) Ki Hadjar Dewantara

Kebudayaan sebagai kemenangan atau hasil perjuangan hidup, yakni perjuangannya terhadap
dua kekuatan yang kuat dan abadi, yaitu alam dan zaman. Kebudayaan pernah mempunyai
bentuk abadi, tetapi terus menerus berganti dengan bergantinya alam dan zaman.

3) Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi

Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

4) Arkeolog R. Soekmono

Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa
buah pikiran dan dalam penghidupan.

5) Sutan Takdir Aliansyahbana

Mengatakan bahwa kebudayaan merupakan manifestasi dari cara berfikir.

6) Dr. Moh. Hatta

Berpendapat bahwa kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.

7) Djojodigono (1958)

Mengatakan bahwa kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan, yaitu
sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Karena kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan,
serta keseluruhan struktur sosial, religius, dan lain-lain serta segala pernyataan intelektual dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Adapun pengertian peradaban menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a. Huntington

6
Menurutnya peadaban ialah sebuah identitas terluas dari suatu budaya, yang teridentifikasi
dengan melalui dalam unsur-unsur obyektif secara umum, seperti bahasa, sejarah, agama,
ataupun melalui identifikasi diri yang lebih subyektif.

b. Oswald Spengler

Menurutnya peradaban ialah suatu kebudayaan yang telah mencapai taraf yang tinggi atau
kompleks. Selain itu juga Spengler mengemukakan bahwa peradaban ialah tingkat
kebudayaan pada saat telah mencapai taraf yang tinggi atau puncaknya.

c. Arnold Toynbee

Dalam bukunya “The Disintegrations of Civilization” mengemukakan bahwa peradaban ialah


kebudayaan yang telah mencapai kepada taraf perkembangan teknologi yang lebih tinggi.
Pengertian lain mengatakan bahwa peradaban ialah suatu kumpulan dari seluruh hasil budi
daya manusia, yang mencakup kepada keseluruhan aspek kehidupan manusia, baik itu secara
fisik (misalnya bangunan, jalan), ataupun juga non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya, dan
lain-lain).

d. Prof. Dr. Koentjaraningrat

Menurutnya peradaban ialah bagian-bagian yang terluas dan juga indah layaknya seni.
Masyarakat yang telah maju didalam kebudayaan tersebut berarti mempunyai peradaban yang
tinggi. Istilah peradaban juga sering dipakai untuk dapat menunjukkan pendapat dan juga
suatu penilaian kita terhadap suatu perkembangan kebudayaan yangmana pada waktu
perkembangan kebudayaan tersebut mencapai puncaknya berwujud kepada unsur-usur
budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan lain-lain. Oleh karena itu
masyarakat pemilik kebudayaan ini dikatakan telah mempunyai suatu peradaban yang tinggi.

Adapun ciri-ciri umum sebuah peradaban, antara lain sebagai berikut:

1. Pembangunan suatu kota-kota baru dengan menggunakan tata ruang yang baik, indah,
dan juga modern.

2. Menggunakan sistem pemerintahan yang tertib dikarenakan terdapat hukum dan juga
peraturan.

3. Berkembangnya bermacam-macam ilmu pengetahuan dan juga teknologi yang lebih


maju seperti astronomi, kesehatan, bentuk tulisan dan lain-lain.

7
4. Masyarakat yang lebih kompleks dalam berbagai jenis pekerjaan, keahlian, strata sosial.

Jika mengacu pada penjelasan-penjelasan sebelumnya, kebudayaan merupakan keseluruhan


perilaku, baik yang dipelajari oleh sekelompok orang maupun dimiliki secara umum, yang
didalamnya terdapat tradisi yang diwariskan secara turun temurun, dari satu generasi ke
generasi lainnya. Sedangkan peradaban akan terus berkembang ketika tanggapan terhadap
tantangan awal berhasil membangkitkan momentum budaya sehingga membawa masyarakat
keluar dari kondisi equilibrium untuk memasuki keseimbangan yang berlebihan yang tampil
sebagai tantangan baru. Dengan begitu, pola tantangan dan tanggapan awal akan terulang
dalam fase-fase pertumbuhan berikutnya. Lalu, setiap tanggapan akan berhasil menimbulkan
disequilibrium yang menuntut penyesuaian baru dengan kreativitas yang baru pula.

Saint-Simmon melihat bahwa sejarah peradaban, sebagai rangkaian pertukaran periode


“organik” dan kritis. Hebbert Spencer memandang alam semesta terus bergerak memulai
suatu rangkaian integrasi dan diferensiasi. Hegel memandang bahwa sejarah manusia
merupakan fase perkembangan spiral dari suatu bentuk menuju reintegrasi pada dataran yang
lebih tinggi. Pengertian pola fluktuasi ini tampak sangat bermanfaat bagi penelitian evolusi
budaya.

Ketika mencapai puncaknya, peradaban cenderung kehilangan tenaga budayanya dan


akhirnya runtuh. Elemen yang sangat penting terkait dengan keruntuhan budaya ini, oleh
Toynbee disebutnya sebagai “hilangnya fleksibilitas pada waktu struktur sosial dan pola
perilaku”. Dampaknya, sejarah menjadi kaku sehingga warga masyarakat tidak lagi mampu
menyesuaikan diri dengan situasi berubah. Karena peradaban tidak lagi mampu melanjutkan
proses-proses kreatif evolusi budaya, ia akan hancur dan secara berangsur akan mengalami
disintegrasi.

Sementara itu, peradaban yang sedang berkembang akan menunjukkan keberagaman. Pada
saat yang sama, ia mengalami pengurangan proses integrasi sehingga menunjukkan adanya
keseragaman dan kurangnya daya temu. Hilangnya fleksibilitas dalam masyarakat, seiring
dengan terjadinya disintegrasi, akan disertai oleh hilangnya harmoni secara umum. Bagian
pada elemen-elemen yang tak mau mengarah pada meletusnya perpecahan dan kekacauan
sosial.

Peradaban dan kebudayaan sama-sama menunjuk pada seluruh pandangan hidup manusia dan
suatu peradaban adalah bentuk yang lebih luas dari kebudayaan.

8
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli, tampaknya
sampai saat ini masih belum menemukan perbedaan yang pasti dalam memaknai arti
kebudayaan dan peradaban. Untuk memudahkan hubungan antara kebudayaan dan
peradaban, pendapat Oswald Speengler yang dikutip Samuel P. Huntington, bahwa
kebudayaan adalah untuk menunjuk upaya-upaya manusia yang masih terus menerus dan
berlanjut, sedangkan peradaban untuk menunjukkan titik akhir dari kegiatan mereka.

B. Objek Kajian Historiografi Peradaban dan Kebudayaan

Seperti yang sudah dikemukakan, historiografi sudah dikenal sejak beberapa abad sebelum
masehi. Misalnya, Heredotus (550 SM) menggunakan kata ini untuk menyebut hasil
penelitiannya tentang segala alam di daerah hunian manusia di Yunani. Istilah ini digunakan
oleh Heredotus, untuk melukiskan latar belakang geografis dalam karyanya mengenai
peperangan orang Persia. Hingga sekarang, istilah historiografi tetap dikenal bahkan dengan
cakupan nasional.

Sejalan dengan perkembangan historiografi, kebudayaan sudah berkembang pesat jauh


melampaui peradaban generasi-generasinya terdahulu. Manusia sudah memasuki kebudayaan
modern. Bahkan, kebudayaan mereka telah mengancam keberadaannya sendiri. Sebab,
kebudayaan merupakan unsur yang bergantung pada manusianya itu sendiri. Hingga masa
historiografi modern, secara utuh, historiografi Barat sudah terkonsep secara sistematis
seperti yang dikembangkan oleh para pemikir seperti Fritijop Capra, Anthony Giddens,
Betrand Russel, dan L Stodard. Pemikiran mereka sangat kaya akan ilmu-ilmu lain, dan
memberi sumbangsih yang sangat besar bagi perkembangan ilmu saintifik.

Budaya adalah kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Saat mendengar kata budaya,
bayangan kita tidak akan lepas dari eksistensi dan elaborasi manusia. Hal ini terjadi karena
manusia dan budaya memiliki kaitan yang sangat erat. Keduanya seperti dua hal yang sangat
saling mempengaruhi. Sebagai makhluk yang berakal budi, dan dengan kemampuan akalnya,
manusia membentuk budaya, sedangkan budaya, yang berarti akal atau budi yang didalamnya
terdapat nilai-nilai, menjadi landasan moral bagi kehidupan manusia.

Kebudayaan sendiri, yang berarti hasil kegiatan dan perciptaan akal budi, menjadi pengarah
kepada tindakan dan karya manusia. Kebudayaan yang telah ada saat ini akan tetap berjalan,
meskipun kadang-kadang wujudnya dapat saja berubah. Kebudayaan bukan hanya
menyangkut unsur kesenian dan benda-benda budaya. Kebudayaan juga mencakup seluruh
sendi kehidupan manusia untuk menciptakan sebuah tatanan yang bersangkutan paut dengan

9
unsur pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain
yang diperoleh eseorang sebagai anggota masyarakat. Unsur-unsur yang mempengaruhi
keberadaan budaya akan terus memberi arah tentang terwujudnya sesuatu dari kebudayaan itu
untuk masa yang akan datang. Salah satu ilmu yang sangat penting untuk dipahami dalam
rangka memahami kebudayaan adalah antropologi.

Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu yang membahas mengenai manusia. Namun,
antropologi membahas manusia dari sudut cara berfikir da pola berperilaku. Menurut Ariyono
Suryono, antropologi berasal dari kata latin, “anthropos” yang berarti manusia, dan “logos”
yang berarti akal. Antrpologi merupakan cara untuk mancapai pengertian yang utuh tentang
manusia dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik, kpribadian, masyarakat, dan
kebudayaannya. Pengertian lain, antropologi adalah ilmu yang secara spesifik mempelajari
tentang manusia sebagai makhluk masyarakat. Objek kajian ilmu ini adalah manusia, dilihat
dari sudut pandang aneka warna fisik, tingkah laku dan cara berpikirnya.

Sejarah manusia adalah sejarah peradaban itu sendiri. Tidak mungkin berbicara tentang
(sejarah) perkembangan manusia yang membentang diseluruh peradaban dari Sumeria Kuno
hingga peradaban Klasik, dari Meksiko hingga peradaban Kristen, dalam peradaban-
peradaban Islam juga jika tidak mencakup perkembangan ilmu pengetahuan dan kemegahan
kota-kota hasil dari pemikiran manusia.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah merupakansebuah peristiwa masa lalu yang mempunyai arti penting bagi manusia.
Sejarah sangat identik dengan tulisan yang sudah ada sejak masa sebelum masehi, dan terus
berkembang hingga sekarang. Berbicara tentang sejarah dan penulisan sejarah berarti
berbicara tentang historiografi.

Historiografi berasal dari gabungan kata history (sejarah) dan graph atau grafi (tulisan). Jadi
historiografi artinya tulisan sejarah. Pada dasarnya historiografi merupakan kegiatan dalam
kerja keilmuan di bidang sejarah yang menghasilkan tulisan-tulisan sebagai kategori
pemikiran teortis dan metodologis mengenai masalah-masalah dalam penelitian dan proses
penelitian sejarah.

Dalam historiografi terdapat anyak unsur kebudayaan. Sebab, historiografi berkaitan erat
dengan perjalanan hidup manusia yang cipta, karsa dan karya nya membentuk kebudayaan
dan peradaban.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli, tampaknya


sampai saat ini masih belum menemukan perbedaan yang pasti dalam memaknai arti
kebudayaan dan peradaban. Untuk memudahkan hubungan antara kebudayaan dan
peradaban, pendapat Oswald Speengler yang dikutip Samuel P. Huntington, bahwa
kebudayaan adalah untuk menunjuk upaya-upaya manusia yang masih terus menerus dan
berlanjut, sedangkan peradaban untuk menunjukkan titik akhir dari kegiatan mereka.
Peradaban dan kebudayaan sama-sama menunjuk pada seluruh pandangan hidup manusia dan
suatu peradaban adalah bentuk yang lebih luas dari kebudayaan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Capra, Fritijof. 2002. Titik Balik Peradaban. Bentang Budaya.

Iryana, Wahyu. 2014. Historiografi Barat. Bandung: Humaniora.

P. Huntington, Samuel. 2012. Benturan Antar Peradaban Dari Masa Depan Politik Dunia.
Jakarta: Qalam.

Poespowardojo, Soerjanto. 1989. Strategi Kebudayaan (Suatu Pendekatan Filosofis). Jakarta:


PT. Gramedia

Prof. A. Daliman, M.Pd. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Wahyu, Ramdani, M.Ag, M.Si. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.

Widagdho, Drs. Djoko, dkk. 1999. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

12

Anda mungkin juga menyukai