RESUME
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Sejarah Kebudayaan
yang dibina oleh Bapak Dr. Blasius Suprapta, M.Hum
Oleh:
Mochamad Doni Akviansah 150731605656
B. RESUME
Bab V Kebudayaan
Konsep Kebudayaan dalam Ilmu Antropologi lebih luas sifat dan ruang
lingkupnya dibanding dengan ilmu-ilmu lain yang cenderung dibatasi hanya pada
hal-hal yang indah, sebagai contoh yakni seni rupa dan seni suara. Sehingga
kebudayaan dalam ilmu antropologi mempunyai pengertian keseluruhan sistem
gagasan dan tindakan yang notabene hasil karya manusia dalam kehidupan sehari-
hari yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal ini juga termasuk
berbagai tindakan manusia yang merupakan kemampuan naluri yang terbawa oleh
gen bersama kelahirannya juga harus dibiasakan oleh manusia dengan belajar.
Sebenarnya, asal kata kebudayaan sendiri berasal dari bahasa Sansekerta
buddhayah yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan: hal-hal yang bersangkutan dengan
akal. Kata budaya dibedakan dengan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi,
yang berupa cipta, karsa, dan rasa, sedangakan kebudayaan adalah hasil dari cipta,
karsa, dan rasa. Namun dalam ilmu Antropologi budaya dan kebudayaan ini tidak
ada perbedaan karena kata budaya dianggap sebagai singkatan dari kebudayaan.
Selain dari bahasa sanskerta, kata asing yang memiliki arti yang sama
dengan kebudayaan adalah kata culture yang berarti mengolah atau mengerjakan.
Terdapat juga istilah peradaban yang sering dipakai untuk menyebut suatu
kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan,
seni rupa,dan sistem kenegaraan dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Hal-hal seperti ini disebut benih-benih kebudayaan yang muncul sejak manusia
ada di bumi ini. Benih kebudayaan ini yang akan terus mengalami kemajuan yang
dapat dibuktikan dengan adanya lukisan dinding yang berarti dari dulu sudah
mulai mengalami kemajuan benih kebudayaannya. Selain lukisan dinding, variasi
alat dari batu yang ditemukan juga bervariasi dan menyebabkan kemampuan
teknologi terus mengalami kemajuan dan akan semakin rumit.
Kemajuan yang dinilai paling besar pengaruhnya yakni mulai pandainya
bercocok tanam karena menjadi suatu kebudayaan yang perubahannya mendadak.
Hal ini menyebabkan manusia sudah mulai tinggal menetap dan mengolah tanah
untuk bercocok tanam. Tempat tinggal yang menetap inilah yang menyebabkan
meningkatnya pertumbuhan penduduk sehingga mereka mulai membentuk desa-
desa. Perkembangan itu tidak berhenti disitu, karena 6000 tahun kemudian terjadi
revolusi perkembangan masyarakat kota , yakni di Pulau Kreta (di daerah Siria
dan Irak, serta daerah muara Sungai Nil).
Bercocok tanam, tempat tinggal menetap, membentuk kota inilah yang
menjadi titik dimanaproses perubahan semakin cepat sehingga mendorong
beberapa tokoh bangsa Barat untuk mengembangkan teknologi dan Ilmu
Pengetahuan hingga terjadinya Revolusi Industri pada abad ke-20. Dari sini dapat
kita lihat bahwa kebudayaan manusia sudah sedemikian kompleksnya sehingga
proses perkembangan kebudayaan seolah-olah melepaskan diri dari evolusi
organik yang disebut sebagai proses perkembangan super organis dari kebudayaan
oleh ahli Antropologi yakni A.L Kroeber.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan itu ada 3 wujud, yakni:
1. Wujud kebudayaan dari suatu kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya (abstrak, dalam alam pikiran,
tidak dapat diraba, dan memberi jiwa, contohnya yakni adat istiadat).
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat (sistem sosial antara manusia,
bersifat konkret, dan bisa diobservasi).
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
(kebudayaan fisik, sifatnya paling konkret).
Banyak ahli seperti ahli sosiologi Talcott Parsons dan ahli antropologi A.L
Kroeber membedakan wujud kebudayaan sebagai suatu sistem dari ide dan
konsep dari wujud kebudayaan sebagai suatu aktivitas yang berpola. Ketiga wujud
dari kebudayaan ini saling berkaitan, namun saat menganalisis, sebenarnya
diperlukan pemisahan antar tiap wujud. Tetapi yang terjadi pada prakteknya
adalah sering tidak dilakukan pemisahan bahkan sering juga dilupakan. Sebagai
contoh misalnya suatu Universitas. Universitas merupakan unsur kebudayaan
yang ideal karena mempunyai cita-cita, mempunyai norma untuk karyawan,
dosen, atau mahasiswa, aturan ujian, dan pandangan-pandangan. Universitas juga
merupakan tempat bagi sekelompok orang melakukan tindakan sosial, melakukan
interaksi.
Berbicara tentang adat istiadat, tingkat tertinggi dan paling abstrak dari adat
istiadat adalah sistem nilai budaya. Nilai budaya sebagai pedoman arah terhadap
hidup bersifat sangat umum, Sedangkan norma yang berupa aturan-aturan untuk
bertindak bersifat khusus, sedangkan perumusannya bersifat amat terperinci, jelas,
tegas dan tidak meragukan Individu-individu ahli mengenai norma-norma dalam
masyarakatnya disebut ahli adat. Perbedaan antara adat dan hukum adat,
memang sudah sejak lama menjadi buah pemikiran para ahli antropologi. Mereka
dapat kita bagi dalam dua golongan. Golongan pertama tidak ada aktivitas hukum
dalam masyarakat yang tidak bernegara. Anggapan ini terutama disebabkan
karena para ahli menyempitkan definisi mereka tentang hukum hanya pada
aktivitas-aktivitas hukum dalam masyarakat yang bernegara. Golongan kedua
tidak mengkhususkan definisi mereka tentang hukum, hanya kepada hukum dalam
masyarakat bernegara dengan suatu sistem alat-alat kekuasaan saja.
Unsur-unsur kebudayaan universal ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat
ditemukan pada semua bangsa di dunia. Ketujuh unsur yang dapat kita sebut
sebagai isi pokok dari tiap kebudayaan dunia adalah:
1. Bahasa,
2. Sistem pengetahuan,
3. Organisasi sosial,
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi,
5. Sistem mata pencaharian hidup,
6. Sistem religi,
7. Kesenian,