Anda di halaman 1dari 18

ILMU SOSIAL

BUDAYA DASAR
PERTEMUAN KE-3

Aris Setyoko, S.Sn., M.Sn.


PERTEMUAN SEBELUMNYA
BUDIDAYA • semua cara yg
• Istilah dari dilakukan manusia
untuk mengatasi
Cicero • Metafora dari barbarisme asli
seorang ilmu pertanian, mereka, dan hanya
filosofi melalui perubahan
orator romawi kecerdasanlah
pengembangan
kuno manusia menjadi
CULTURE/ jiwa Manusia manusia seutuhnya.

BUDAYA KEBUDAYAN
Kebudaaya
n

• buddhi yg
Sanksekert berarti
a “budi” atau
“akal”.

“hal-hal yang
Menurut
Koentjaraningrat bersangkutan
dengan akal”.
BUDAYA adalah
“daya dan
budi” yang
berupa
cipta,
karsa, dan
hasil Cipta
Rasa
Karsa rasa.
dari
cipta,
karsa dan
rasa
tersebut.
KEBUDAYAAN
DEFINISI KEBUDAYAAN
 Kebudayaan merupakan bagian dari kita, dialah yg
membimbing nilai2 kita, keyakinan, perilaku,
serta interaksi kita dengan orang lain.
 Edward Tylor menyatakan kebudayaan sebagai
kumpulan yg kompleks dari pengetahuan,
kepercayaan, seni, hukum, moral, adat, dan
kemampuan yg diperoleh manusia sebagai
masyarakat.
 Istilah kebudayaan dpt digunakan untuk
menjelaskan cara hidup suatu masyarakat kolektif
atau menjelaskan kebudayaan manusia secara
keseluruhan.
 Sejak taylor menjelaskan pengertian
kebudayaan, maka sejak itu juga para
antropolog banyak membuat definisi ulang atas
konsep kebudayaan.
 Pada umumnya semua definisi kebudayaan
berkisar pada konsep “kebudayaan terdiri dari
pola-pola perilaku yg eksplisit dan implisit”
 Hal itu diperoleh dengan bantuan simbol
sebagai prestasi khas kelompok, termasuk
perwujudan kelompok manusia melalui artefak.
 Dapat diketahui bahwa inti dari
kebudayaan adalah tradisi (oral) yg
bersumber dari historis, misal tradisi yg
bersumber dari ide2.
 Disatu sisi kebudayaan dianggap sebagai
produk dari tindakan manusia, dan di sisi
lain, kebudayaan sebagai elemen
pengkondisian tindakan manusia lebih
lanjut.
 Ada lebih dari 160 definisi kebudayaan
karena ruang lingkup kebudayaan sangat
luas maka per teori seolah sulit untuk
mendapatkan satu definisi utama
kebudayaan.
 Juga karena ada banyak perbedaan
pandangan tentang apa makna
kebudayaan.
 Terutama keilmuan komunikasi,
sosiologi, psikologi, antropulogi
dan antar budaya memiliki definisi
tentang kebudayaan.
 Lebih detailnya definisi kebudayaan
yang ditulis oleh beberapa ahli
adalah sebagai berikut :
Macam-macam Definisi Kebudayaan
Definisi Kebudayaan Oleh : Keterangan

Kebudayaan berasal dari manusia Moore dan lewis, Para ahli tersebut sepakat bahwa
1952 manusia telah menciptakan
kebudayaaan.
Kebudayaan dipandang secara luas sebagai Herskovits,
Bagian buatan manusia dan lingkungannya 1948, 1955
Kebudayaan adalah kontak individu atau Matthew Arnold Arnold menganggap kebudayaan
sekelompok orang yang mempunyai pikiran dalam Hartley sebagai “studi tentang
dan perkataaan yang baik tentang dunia 2002 seorang kesempurnaan”
penyair dari era
victoria
Kebudayaan adalah seperangkat aturan yang Antropolog Dengan kata lain kebudayaan tidak
standart dan apabila ditindaklanjuti oleh Wiliam . A , mengacu pada perilaku yg diamati
masyarakat akan nampak dalam berbagai 2002. tetapi berkaitan dengan niai2 dan
varian setiap pelakunya, karena itu adalah keyakinan yang menghasilkan
suatu yang tepat dan dapat diterima. perilaku
Definisi Kebudayaan
menurut Ilmu Antropologi
 Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa
lalu dan kini, yg menggambarkan manusia
melalui pengetahuan ilmu sosial dan ilmu
hayati (alam) dan juga humaniora.
 Antropologi berasal dari kata Yunani yaitu
anthropos yg berarti manusia atau orang, dan
logos yg berarti wacana (dlm pengertian
‘bernalar’, ‘berakal’), cerita, kata.
 Secara etimologis antropologi berarti ilmu
yang mempelajari manusia.
 Manusia dengan kemampuan akal atau budinya, telah
mengembangkan berbagai macam sistem tindakan, demi
keperluan hidupnya.
 Sehingga manusia menjadi makhluk yang paling
berkuasa di muka bumi ini.
 Namun demikian, berbagai macam sistem tindakan tsb,
harus dibiasakan olehnya (manusia), dengan belajar
sejak lahir sampai mati. Kenapa demikian?
 Hal itu dikarenakan, kemampuan utk melaksanakan
semua sistem tindakan tsb, tidak terkandung dlm
gen-nya, jadi tidak dibawa oleh manusia saat ia
lahir.
 Cara hidup manusia dgn berbagai macam sistem
tindakan tadi, dijadikan sbg objek penelitian dan
analisis oleh ilmu antropologi, sehingga aspek
belajar (manusia) merupakan aspek pokok.
 Itulah sebabnya, dlm memberi pembatasan terhadap
konsep “kebudayaan” atau “cultural”, ilmu
antropologi berbeda dg ilmu lain (lebih luas).
 Jika dalam bahasa sehari-hari “kebudayaan” dibatasi
hanya pada hal-hal yang indah, seperti: candi, tari-
tarian, seni rupa, seni suara, kesusanteraan, dan
filsafat saja.
 Sedangkan dlm ilmu antropologi, jauh lebih luas
sifat dan ruang lingkupnya.
 Menurut ilmu antropologi, “kebudayaan” adalah:
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.
 Hal tsb berarti bahwa, hampir seluruh tindakan
manusia adalah “kebudayaan”.
 Karena hanya sedikit saja tindakan manusia dalam
kehidupan masyarakat yg tidak perlu dibiasakan dg
belajar, yaitu hanya beberapa tindakan naluri,
beberapa tindakan refleks, beberapa tindakan akibat
proses fisiologi atau kelakuan yg membabi buta.
 Bahkan berbagai tindakan manusia yg merupakan kemampuan
naluri yg terbawa dlm gen bersama kelahirannya, seperti
makan, minum, atau berjalan dengan kedua kakinya, juga
dirombak oleh ilmu antropologi, menjadi tindakan yg
berkebudayaan.
 Manusia makan pada waktu2 tertentu yg dianggapnya wajar
dan pantas, ia makan dan minum menggunakan alat2, cara2
dan sopan santun, atau protokol yg sering kali sangat
rumit, dan harus dipelajarinya.
 Begitu jg dengan, manusia yg berjalan tdk hanya menurut
wujud biologisnya, tp kadang merombak cara berjalannya dg
gaya seperti prajurit, berjalan seperti peragawati dan
lain sebagainya.
 Definisi yg menganggap bahwa “kebudayaan”
dan “tindakan kebudayaan” itu adalah
segala tindakan yg harus dibiasakan oleh
manusia dg belajar, ----juga diajukan oleh
ahli antropologi terkenal seperti: C.
Wissler, C. Kluckhohn, A. Davis, dan A.
Hobel.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai