Anda di halaman 1dari 5

Tujuan dan Aktivitas Organisasi Internasional

Setiap Organisasi pasti berdiri dengan tujuan dan aktivitas yang telah direncanakannya.
Tidak mungkin ada organisasi yang didirikan tanpa tujuan. Karena dengan begitu berarti
aktivitas atau kegiatannya pun tidak terarah, tidak mempunyai tujuan tertentu, tidak mempunyai
hal yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut.
Begitupun dengan Organisasi Internasional. Organisasi Internasional didirikan pasti
dengan suatu tujuan tertentu. Sehingga aktivitasnya pun mengacu pada tujuan yang ingin mereka
capai. Didalam buku Clive Archer yang berjudul International Organization, dikatakan bahwa
tujuan Organisasi Internasional bisa sangat umum dan luas ataupun lebih spesifik. Begitu juga
dengan aktivitasnya yang pasti berkenaan dengan tujuan organisasi yang telah diterapkan
sebelumnya.
Kemudian dikatakan juga bahwa ketika kita menganalisa tentang tujuan dari organisasi
internasional, maka kita juga harus mempertimbangkan hubungan seperti apa yang mungkin
terjadi antar anggota. Berikut ada beberapa kemungkinan dalam hal ini. Diantaranya adalah :
1.

Kooperatif

Bisa saja Organisasi Internasional ini menciptakan suatu hubungan yang baik, tentunya
bersifat co-operative antar anggota. Hubungan ini dapat tercipta melalui berbagai hal. Salah
satunya adalah perdagangan dan sosial. Sebagai contoh, European Union. Seperti yang kita
ketahui bahwa European Union itu merupakan sebuah Organisasi Internasional yang anggotanya
adalah negara-negara yang ada di Eropa.
Tujuan dari European Union ini adalah untuk membantu perekonomian negara-negara anggota
European Community pasca Perang Dunia II dan sekaligus sebagai salah satu upaya untuk
meredam rivalitas antar negara-negara di kawasan Eropa sehingga bisa mencegah terjadinya

perang

yang

berdampak

buruk

terhadap

kehidupan,

terutama

di

dalam

bidang

perekonomian[1]. Sehingga dengan tujuan yang satu ini menimbulkan sebuah kegiatan dalam
bentuk kerja sama. Karena yang termasuk kawasan Eropa itu bukan hanya Inggris, Jerman,
Polandia, Belanda. Akan tetapi Itali, Romania, Irlandia, Islandia dan negara-negara yang
termasuk kawasan Eropa juga merupakan wilayah Eropa. Sehingga mereka bekerja sama dalam
membangun perekonomian mereka.
Begitupun dalam bidang sosial. Biasanya ketika ada bencana alam di suatu negara, maka
Organisasi tersebut akan memberikan bantuan pada negara tersebut kemudian melakukan kerja
sama dengan anggota-anggotanya.
2.

Konflik

Kemungkinan yang kedua adalah mencegah atau meminimalisir terjadinya konflik dengan
kerjasama, sehingga menimbulkan rasa saling menghormati terhadap kepentingan nasional
negara masing-masing.
Misalnya dalam Uni Eropa yang sudah disebutkan tadi, karena adanya kerjasama diantara
anggota, maka mereka akan saling menghormati. Dengan demikian, hal ini dimungkinkan untuk
menjaga dan meminimalisir konflik yang terjadi diantara mereka. karena kerja sama ini akan
menimbulkan rasa hormat diantara negara-negara anggotanya.
3.

Konfrotasi

Setelah dijaga serta diminimalisir oleh kerja sama, namun ternyata Organisasi Internasional ini
masih tetap saja merangsang terjadinya konflik. Sehingga timbullah kemungkinan ketiga ini,
yaitu konfrotasi.

Peran dan Fungsi Umum Organisasi Internasional


Selain mempunyai tujuan serta aktivitas, Organisasi Internasional juga mempunyai peranan dan
fungsi.
Dalam buku Pengantar Hubungan Internasional, Bennt mengatakan bahwa fungsi dari organisasi
internasional itu adalah :
1.

Menyediakan hal-hal yang dibutuhkan bagi kerjasama yang dilakukan antar negara dimana

kerjasama itu menghasilkan keuntungan yang besar bagi seluruh bangsa.


2.

Menyediakan banyak saluran-saluran komunikasi antar pemerintah yang dilakukan antar

pemerintah sehingga ide-ide dapat bersatu ketika masalah muncul ke permukaan.


Kemudian, selain fungsi ada juga peran dari Organisasi Internasional.
Menurut Perwita dan Yani dalam bukuPengantar Ilmu Hubungan Internasional dikatakan bahwa
peranan Organisasi Internasional dalam hubungan internasional saat ini telah diakui karena
keberhasilannya dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh suatu negara,
kehadiran organisasi internasional mencerminkan kebutuhan manusia untuk bekerjasama,
sekaligus sebagai sarana untuk menangani masalah-masalah yang timbul melalui kerjasama.
Kemudian peranan dapat diartikan sebagai orientasi atau konsep dari bagian yang dimainkan
oleh suatu pihak dalam orisi sosialnya. Dengan peranan tersebut, para pelaku individu atau
organisasi akan berperilaku sesuai dengan harapan orang maupun lingkungannya. Dalam hal ini
peranan mejalankan konsep melayani untuk menghubungkan harapan-harapan yang terpola dari
orang lain atau konsep lingkungan dengan hubungan dan pola yang menyusun struktur sosial
(Perwita,dkk., 2005: 31).

Setiap organisasi internasional memiliki fungsi dan peran masing-masing sesuai dengan tujuan
organisasi internasional tersebut. peran organisasi internasional dapat diaktegorikan kedalam tiga
kategori[2] :
1.

Sebagai instrumen

Organisasi internasional digunakan untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan politik luar
negerinya. Suatu instrumen menunjukan tujuannya apabila memperlihatkan kegunaannya dalam
periode tertentu. Biasanya terjadi pada intergovernmental organizations. Dimana anggotaanggotanya merupakan negara berdaulat yang dapat membatasi tindakan-tindakan organisasi
internasional. Sedangkan pada non governmental organizations tindakannya mencerminkan
perilaku dari anggotanya yang berupa kelompok perdagangan, organisasi bisnis, partai politik,
atau kelompok gereja.
2.

Sebagai Arena

Organisasi internasional merupakan tempat bertemu anggota-anggotanya untuk membicarakan


dan membahas masalah-masalah yang dihadapi. Organisasi internasional menyediakan tempattempat pertemuan bagi para anggota untuk berkumpul berama-sama untuk berdiskusi, berdebat,
bekerjasama, maupun saling berbeda pendapat. Organisasi internasioal menyediakan kesempatan
bagi para anggotanya untuk lebih meningkatkan pandangan serta usul dalam suatu forum politik
dimana hal seperti ini tidak dapat diperoleh dalam diplomasi bilateral.
3.

Sebagai aktor independen.

Organisasi internasional dapat membuat keputusan-keputudan sendiri tanpa dipengaruhi oleh


kekuasaan atau paksaan dari luar organisasi. Sejak tahun 1960-an terdapat buktu-bukti bahwa
sejumlah entitas termasuk organisasi internasional dapat mempengaruhi kejadian-kejadian dunia.
bila ha ini terjadi, entitas-entitas tersebut menjadi aktor dalam arena internasional dan saingan

bagi negara. kemampuan entitas tersebut dalam beroperasi sebagai aktor internasional dan
transnasional dapat dibuktikan bkarena mengidentifikasi diri dan kepentingannya melalui badanbadan koorporasi, bukan melalui negara.

Sedangkan menurut Archer, organisasi internasional mempunyai tiga peran penting dalam world
politic. Pertama, organisasi internasional digunakan oleh negara-negara sebagai instrumen dari
kebijakan luar negerinya dimana hal ini sesuai dengan pandangan state centric. Kedua, organisasi
internasional dimanfaatkan untuk memodifikasi atau mengatur tingkah laku negara-negara.
ketiga, organisasi internasional adalah sebagai aktor yang dapat bertindak sesuai dengan
kemauannya, sehingga dapat dilihat apakah organisasi internasional tersebut otonom atau tidak .

[1] Fajar
from

(2012). Sejarah

Terbentuknya

Uni

: http://nederindo.com/sejarah-terbentuknya-uni-eropa.html [Accessed

Eropa. Available
at

November

06th 2012].
[2] Perwita dan Yani (2005). Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Rosda. Hal. 9597.

Anda mungkin juga menyukai