Anda di halaman 1dari 6

Luluk Dewantari (151180044)

Bahan utama : Clive Archer, International Organizations Third Edition. 2001, hlm. 65 – 110

Critical Review

International Organizations Third Edition

Organisasi internasional sebagaimana kita tahu merupakan salah satu aktor dan juga
instrumen dalam kegiatan dan juga hubungan internasional. Dalam review ini penulis akan fokus
kepada fungsi dan peran organisasi internasional dalam dunia hubungan internasional. Penulis
akan fokus terhadap apa saja yang menjadi tugas dan fungsi organisasi internasional dan juga peran
apa saja yang telah dilakukan organisasi internasional sebagai aktor non-negara di dalam hubungan
internasional.

Dalam buku International Organizations Third Edition, Archer jelas menerangkan bahwa
organisasi internasional memiliki peran dan fungsi dalam sistem internasional. Dipaparkan juga
data perkembangan organisasi internasional mulai dari tahun 1815 setelah Kongres Wina hingga
saat ini disebutkan jika perkembangan organisasi internasional masih berkembang. Lalu peran apa
saja yang dimiliki oleh organisasi internasional yang dapt menyebabakan organisasi internasional
terus berkembang hingga saat ini? Archer mengidentifikasi peran organisasi internasional menjadi
3 yaitu : sebagai intrumen, arena dan aktor.

Organisasi internasional sebagai instrument dijelaskan oleh Archer bahwa jika suatu
intergovernmental organization terbentuk mengimplikasikan bahwa telah terjadi suatu
kesepakatan antar bangsa anggota organisasi internasional tersebut. Organisasi tersebut menjadi
suatu instrument yang penting bagi pembuatan kebijakan nasional suatu negara karena tujuan dari
organisasi yang telah ditetapkan dalam perjanjian multilateral negara anggota sebuah organisasi
internasional dapat dicapai melalui pendirian organisasi internasional tersebut. Archer mengambil
Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai contoh organisasi internasional sebagai instrumen.
Dijelaskan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 8 tahun pertamanya sering dianggap sebagai
instrumen diplomasi Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan kekuatan Amerika Serikat yang terlalu
mendominasi pada masa itu. Archer menjelaskan juga bahwa adanya kemungkinan penggunaan
organisasi internasional sebagai instrumen diplomasi suatu negara jika negara tersebut memiliki
dominasi kekuatan dalam organisasi tersebut. Namun hal itu tidak selalu terjadi dan juga organisasi
internasional yang sehat merupakan organisasi internasional yang berjalan sesuai dengan
kesepakatan yang telah ditandatangani seluruh negara anggotanya tanpa adanya dominasi suatu
negara. Hal itu disebabkan karena peran suatu organisasi internasional sebagai instrument pada
dasarnya merupakan penghubung antar negara dalam mencapai kepentingan nasional masing-
masing negara anggotanya.

Peran yang kedua sebuah organisasi internasional menurut Archer adalah sebagai arena.
Dalam hal ini organisasi internasional dituntut menjadi sebuah wadah atau arena untuk berdiskusi
tanpa melibatkan dirinya dalam masalah yang didiskusikan. Dalam peran arena ini organisasi
internasional diharapkan menjadi tempat yang netral dan tidak memihak kepada pihak manapun.
Dalam hal ini penulis membandingkan hasil pikir Archer terhadap pendapat dari David C. Ellis
yang menyatakan bahwa Organisasi internasional umumnya dipandang oleh teori organisasi
internasional yang dominan sebagai arena interaksi negara atau wadah dari maksud mereka (David
C Ellis, 2010). Sebagai contoh penulis mengangkat peran World Trade Organization sebagai
forum negosiasi seperti dijelaskan oleh Charles Barnor dalam karyanya. Barnor menyebutkan
bahwa WTO adalah forum di mana negara-negara anggota terus menerus menegosiasikan
pertukaran konsesi perdagangan. Yaitu, WTO menyediakan kerangka kerja untuk pertukaran
konsesi dan komitmen melalui putaran pembicaraan perdagangan. Negara-negara anggota juga
membahas pembatasan perdagangan di bidang barang, jasa, kekayaan intelektual, dll (Charles
Barnor, 2015).
Peran yang ketiga merupakan organisasi internasional dalam sistem internasional adalah
peran aktor independen.Kata penting di sini adalah 'independen'. Jika itu berarti bahwa organisasi
internasional - atau setidaknya beberapa dari mereka dapat bertindak di kancah dunia tanpa secara
signifikan dipengaruhi oleh kekuatan luar, maka sangat sedikit, jika ada, memenuhi kriteria itu;
begitu pula banyak negara berdaulat yang 'independen'. Hasil pemikiran Archer kurang lebih sama
dengan hasil pemikiran Barnett dan Finnemore “Rules for the World” (2004) yang menyatakan
bahwa “organisasi internasional sebagai aktor independen ontologis ", dan berpendapat bahwa
“dengan memikirkan organisasi internasional sebagai makhluk sosial, kita dapat lebih memahami
otoritas mereka, kekuatan mereka , tujuan mereka, dan perilaku mereka. ”(Barnett & Finnemore,
2004, viii).
Selain membahas peran organisasi internasional, Archer juga membahas tentang
bagaimana fungsi organisasi internasional dalam karyanya ini. Sebagaimana dijelaskan dalam
karyanya Archer menyebutkan bahwa fungsi organisasi internasional ini juga merupakan
kesinambungan dari 3 peran utama organisasi internasional dalam sistem internasional. Archer
menjelaskan terdapat 9 fungsi organisasi internasional, sebagai berikut :

1. Artikulasi dan agregasi


Fungsi yang pertama menyebutkan bahwa organisasi internasional dapat
melakukan tugas artikulasi minat dan agregasi dalam urusan internasional seperti halnya
asosiasi nasional orang-orang yang serupa dilakukan dalam sistem politik nasional. IGO
tertentu dengan keanggotaan yang sangat erat, dan tujuan yang sangat dekat dapat
bertindak sebagai instrumen artikulasi dan agregasi kepentingan. Archer mengangkat kasus
OPEC, yang berperilaku agak seperti 'serikat buruh' eksportir minyak di pertengahan dan
akhir tahun 1970-an sebagai contohnya.
2. Norma
Organisasi internasional harus memberikan kontribusi yang cukup besar sebagai
instrumen, forum, dan aktor dalam kegiatan normatif sistem politik internasional.
Organisasi internasional telah memainkan peran penting dalam lembaga-lembaga dunia
yang telah membantu menciptakan norma-norma dalam hubungan internasional, meskipun
perlu dicatat bahwa sejumlah nilai-nilai ini cukup lemah dan banyak juga yang saling
bertentangan.
3. Rekruitmen
Organisasi internasional dapat memiliki fungsi penting dalam rekrutmen peserta
dalam sistem politik internasional. Fakta bahwa IGO hampir secara eksklusif terdiri dari
perwakilan negara-negara berdaulat memberikan insentif lebih lanjut untuk wilayah yang
tidak berpemerintahan sendiri untuk mencapai kemerdekaannya.
Ini memungkinkan mereka untuk mewakili kepentingan mereka sendiri dalam
sejumlah IGO dan membawa organisasi-organisasi itu lebih dekat ke universalitas
keanggotaan. Secara teori, keanggotaan suatu IGO mungkin memerlukan sedikit lebih
banyak dari pada itu agar calon negara berdaulat
4. Sosialisasi
Organisasi berkontribusi dengan mendorong anggota untuk bertindak dengan cara
yang kooperatif dan, khususnya, untuk tidak merusak norma yang mereka bagi dengan
anggota lain: tekanannya adalah pada 'membangun pola perilaku yang dapat diandalkan
dan bertahan lama.
5. Pembuatan aturan
Fungsi pembuatan aturan dalam organisasi internasional lebih jelas daripada
sosialisasi. Berbeda dengan sistem politik dalam negeri, sistem internasional tidak
memiliki lembaga pembuat aturan formal formal seperti pemerintah atau parlemen. Perlu
dicatat bahwa bahkan dalam sistem domestik sering kali ada sejumlah lembaga pembuat
peraturan cabang yang terpisah dari lembaga pemerintah yang paling jelas. Pemerintah
lokal atau regional sering kali memiliki wewenang semacam itu yang didelegasikan kepada
mereka, dan sejumlah badan mulai dari pegawai negeri hingga serikat pekerja dan asosiasi
swasta membuat aturan untuk menjalankan internal organisasi mereka.
6. Penerapan aturan
Dalam sistem politik internasional, penerapan aturan terutama diserahkan
kepada negara berdaulat, karena tidak ada otoritas dunia pusat dengan agen untuk
melakukan tugas tersebut. Dalam keadaan tertentu, organisasi internasional mengambil
aspek penerapan aturan yang diterima secara umum.
7. Adjudikasi peraturan
Seperti halnya pembuatan peraturan, ada banyak ajudikasi aturan yang muncul
dari keberadaan organisasi internasional yang terkait dengan pelaksanaan internal mereka
tetapi fungsi yang lebih penting dimainkan oleh lembaga-lembaga tertentu yang tugasnya
adalah mengadili antara klaim-klaim yang bersaing dari menyatakan. Yang paling
mencolok dari lembaga-lembaga ini adalah Mahkamah Internasional.
8. Informasi
Organisasi internasional juga melakukan kegiatan tertentu dalam sistem politik
internasional yang bermanfaat tetapi tidak secara langsung terlibat dalam fungsi konversi
sistem atau dalam pemeliharaan dan adaptasinya. Mereka sangat berharga dalam
komunikasi dan informasi.
9. Operasi
Sebagai aktor dalam dunia internasional organisasi iternasional juga memiliki
fungsi dalam mejalankan operasinya masing- masing. Seperti yang kita ketahui bahwa
setiap oranisasi internasional memiliki fokus bidangnya masing-masing dan berhak
melakukan operasi sesuai dengan bidang yang dijalankan.

Penulis menilai bahwa International Organizations Third Edition karya Clive Archer
sudah cukup lengkap dan mampu menjelaskan secara jelas tentang peran dan fungsi organisasi
internasional. Penulis juga telah membandingkan bahan utama dengan berbagai bahan
pembanding dan hasil perbandingan menunjukan bahwa pendapat yang berbagai bahan paparkan
saling menguatkan pendapat satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA

Archer, Clive. 2001. International Organizations Third Edition. London and New York :
Rouletdge Taylor and Francis Group.

Ellis, David C. 2010. The Organizational Turn in International Organization Theory. U.S.
Department of Defense

Charles, Barnor. 2015. The Role and Functions of the International Trade Organization (ITO)
and the World Trade Organization (WTO): The Major Differences and Similarities.
Ghana: International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR).

Barnnet, Michael & Finnemore, Martha. 2004. Rules for the World: International Organizations
in Global Politics 1st Edition. Cornell University: Cornell University Press

Anda mungkin juga menyukai