TINJAUAN PUSTAKA
Konferensi Paris ini memiliki dua fokus, yaitu penyelesaian hak kemenangan
terhadap isu yang dikemukakan, serta organisasi yang memiliki badan tetap
2001:15). Selama beberapa tahun, LBB berjalan sesuai dengan fungsi sistem
akhirnya organisasi LBB ini tidak dapat mencegah Perang Dunia II, akibat
terbentuk pada tahun 1945, di mana kemudian menjadi tanda perubahan pada
tubuh atau badan. Dalam hal ini, bahwa organisasi merupakan sebuah proses
namun semua memiliki tujuan yang sama dan saling melengkapi di dalam
mana setiap aktor berinteraksi dan bertindak sesuai dengan aturan dalam
lingkungan internasional.
tidak digunakan hanya untuk hubungan antar negara berdaulat, atau yang
antara individu atau kelompok di satu negara dengan individu atau kelompok
kolektif atau struktur dasar dari organisasi sosial yang dibangun, baik dari
hukum ataupun dari tradisi manusia, baik itu adalah perdagangan, diplomasi,
mewakili bentuk institusi yang mengacu pada sistem formal dari sebuah
memiliki tujuan dan kegiatan yang berkisar dari tujuan umum atau luas,
hingga pada tujuan khusus atau spesifik, di mana dalam memahami tujuan
anggota dalam organisasi, yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu (Archer,
2001:54-55):
antar anggota negara yang tidak dalam keadaan konflik. Dalam hal
hubungan kerjasama.
negara yang berbeda pendapat, atau antar negara dengan pihak non-
negara, di mana organisasi berperan untuk menggeser hubungan
dibutuhkan keanggotaan yang setidaknya terdiri dari dua atau lebih negara,
seputar isu-isu spesifik seperti hak asasi manusia, lingkungan, dan kesehatan
(NGO Global Network, 2001). Salah satu contoh dari organisasi internasional
IGOs. Menurut Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, bahwa “setiap organisasi
dibentuk oleh suatu pakta atau perjanjian lain yang bertindak sebagai piagam
peran tersendiri, yaitu berkontribusi pada upaya kerja sama antar negara,
dalam hal ini juga upaya sosialisasi negara. Kemudian, beberapa organisasi
sebuah sistem, di mana fungsi ini bekerja pada dua level, yaitu melewati batas
negara untuk mempengaruhi pada level individu, serta dilakukan antar negara
Refugees.
2.1.1 Peran Organisasi Internasional
ketika hubungan antar individu, kelompok, privat, bangsa, negara, dan blok
lainnya dapat mencakup peran dan fungsi yang lebih luas. Secara alami, peran
terdapat tiga peran, yaitu sebagai instrumen, arena, serta aktor (Archer,
2001:68).
membatasi aktivitas negara lain dalam bidang tertentu. Dalam hal ini,
Sebagai contoh, dapat dilihat dari Komisi Ekonomi PBB untuk Eropa, di
memiliki daya atau power sebagai aktor tunggal, di mana organisasi dapat
2001:79).
International Committee Red Cross atau ICRC merupakan salah satu bentuk
dan setiap kasus diputuskan sesuai dengan standar hukum internasional yang
eksklusif. Hal ini berarti, pada beberapa kasus, suatu organisasi internasional
dapat memiliki beberapa peran sekaligus. PBB dapat dikatakan menjadi salah
instrumen, dan arena. Pada skala yang lebih kecil, organisasi internasional,
pemerintah, dapat setidaknya memiliki dua peran. Sebagai contoh, yaitu Uni
terorisme, Uni Eropa juga berperan sebagai aktor independen melalui institusi
Pertama, apabila organisasi dibangun dengan sumber daya dan badan yang
2001:92).
yang telah patuh untuk membantu penyelesaian isu-isu domestik yang belum
masyarakat yang bergerak dalam sebuah tujuan yang sama dan memiliki nilai
hidup yang sama. Civil Society tidak memiliki ikatan dengan aktor
struktur yang baku. Dalam sejah demokrasi sendiri, civil society merupakan
salah satu penggerak utama dalam jalannya berbagai revolusi dari negara-
negara demokrasi seperti halnya Indonesia, civil society dalam hal ini
civil society tidak didefinisikan dengan sebuah definisi yang ajeg. Karena
civil society dianggap sebagai sebuah konsep yang memiliki banyak spektrum
memiliki visi yang sama, tujuan yang sama seperti halnya kelompok pekerja
dikatakan sebagai civil society. Namun, di sisi lain, masyarakat yang hidup
bersama, memiliki nilai kehidupan yang sama juga dapat dikatakan sebagai
civil society. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam definisi yang fluid ini,
bergerak dalam sebuah visi atau nilai yang sama dapat dikatakan sebagai
sebuah struktur yang secara formal terbentuk dan memiliki status hukum,
tidak juga merupakan bagian dati sebuah gerakan politik maupun memiliki
dalam sebuah asosiasi tanpa ikatan yang secara sukarela berkumpul untuk
sebuah visi/ tujuan yang sama tanpa adanya tujuan-tujuan politis dalam
sebuah arena negara. Sekalipun bukan sebiuah hal yang bersifat sine qua non,
berbagai aktor politik, baik di level nasional dan internasional untuk merubah
dapat dikatakan bahwa civil society merupakan sebuah definisi yang fluid dari
society. Seperti halnya Gereja Katolik Roma yang dapat dikatakan sebagai
sebuah civil society. Hal ini dikarenakan posisi dari gereja sendiri yang
anggotanya inilah yang menjadi titik tolak utama dalam sebuah kelompok
civil society. UNICEF sendiri tidak membatasi definisi dari civil society
Salah satu ciri utama dari civil society ini adalah adanya sebuah visi
atau nilai yang dibagi bersama yang dianggap sebagai nilai kunci. Orientasi
nilai inilah yang menjadi kekuatan dari civil society dalam menjadi aktor yang
model menarik untuk ekspresi warga negara baik dalam dimensi online
tata kelola nasional sebuah negara dan tata kelola global pada tingkatan yang
yang visi, misi, peranan dan fungsinya semakin beragam dan semakin luas.
pengaruh dan asosiasi untuk konfigurasi baru para aktor, yang mengarah pada
fisik. Jaringan ini memungkinkan lebih banyak orang untuk berkumpul dan
society pada konsep modern seperti yang dipaparkan oleh World Economic
berbagai wilayah Indonesia. Hal inilah yang menjadi ciri khas utama dari civil
society. Adanya sebuah pergerakan yang masif, tanpa paksaan, sukarela untuk
diri sebagai masyarakat dalam satu identitas yang sama (WEF, 2013).
memahami civil society, harus juga memahami bahwa sumber modal sosial
berbagai aktivitas dan hubungan yang dilakukan oleh masyarakat sipil, dapat
meliputi tindakan yang dilakukan oleh beberapa aktor secara kolektif, dengan
agama dan budaya menjadi dasar utama dalam visi pergerakannya, serta
dan akuntabilitas;
2. Advokat: membantu meingkatkan kesadaran akan isu-isu sosial yang ada
ketersiapan dan respons darurat terhadap berbagai isu sosial yang ada
dan universal
tetapi layanan yang dapat dinilai lebih rendah. Demikian pula, kegiatan
Organisasi
Internasional
Mempengaruhi
tidak langsung
Peran Organisasi
Internasional:
Aktor
Arena
Instrumen
UNDP
REDD+
Pemerintah
Indonesia
organisasi memiliki peran yang terbagi menjadi tiga, yaitu aktor, instrumen,
serta arena yang bekerja, baik pada sistem internasional ataupun sistem
dimunculkan dalam konsep civil society, di mana dengan fokus pada suatu isu
mengenali dan mengidentifikasi risiko dan bahaya secara lebih cepat, serta
dapat mengusulkan solusi yang lebih bermanfaat. Selain itu, sebagai civil