Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN INTERNASIONAL

“Organisasi Internasional”

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Azwar Ananda, M. A

Disusun oleh Kelompok 8


1. FADLIHI ASMI ( 19052013)
2. FAUZIAH RAHMATIKA ( 19052054)
3. FADILLA RAHMA FITRI ( 19052101 )
4. EKA LESMANA ( 19052053 )

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah Hubungan
Internasional yang berjudul “Organisasi Internasional”.

Penyusunan makalah ini di buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam
mempelajari mata kuliah Hubungan Internasional. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Azwar Ananda, M. A yang telah membimbing penulis pada mata kuliah
Hubungan Internasional.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan sebaik-
baiknya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan
untuk menyempurnakan makalah dalam pembuatan selanjutnya.

Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
juga untuk dijadikan sebagai bahan referensi.

Padang, 06 November 2021

Kelompok Penyaji

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2


1.3 Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

2.1 Defenisi Organisasi Internasional ......................................................... 3

2.2 Konsep Organisasi Internasional ...................................................... 3

2.3 Fungsi Organisasi Internasional ....................................................... 3

2.4 Macam-Macam OI Beserta Penggolongannya ................................. 5

2.5 Peran Organisasi Internasional ...................................................... 5

2.6 Alasan Penting Organisasi Internasional ..................................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 12

3.2 Saran ...................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan manusia terus meningkat sejalan dengan perkembangan zaman
sehingga sumber daya yang terdapat di wilayah negaranya sendiri pun tidak mencukupi.
Hal ini mendorong manusia untuk mencari dan menemukan pemecahan kebutuhannya
diluar wilayah negaranya sendiri, oleh sebab itu dimulai adannya sebuah pergaulan.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan manusia negara sebagai satu-
satunnya subjek hukum internasional dianggap tidak lagi dapat memadai untuk
memenuhi kepentingan manusia, khususnya masyarakat suatu negara maka dari itu
seuatu hubungan bilateral yang dibentuk oleh misi diplomatic sudah dianggap tidak lagi
cukup, masalah-masalah antara lebih dua negara semakin banyak yang muncul mengingat
pengaturannya tidak lagi dapat diselesaikan melalui perjanjian-perjanjian bilateral
ataupun melalui saluran diplomatic yang tradisional saja.

Maka mulailah timbul pemikiran untuk mendirikan organisasi internasional dalam


membentuk organisasi internasional, negara-negara melalui organisasi itu akan berusaha
mencapai tujuan yang menjadi kepentingan bersama dan kepentingan ini menyangkut
bidang kehidupan internasional yang sangat luas karena bidang-bidang tersebut
menyangkut kepentingan banyak negara. Organisasi internasional adalah suatu bentuk
dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama
mencapai persetujuan yang juga merupakan isi dari perjanjian atau charter. Sedangkan
menurut Clive Archer (1983) organisasi internasional sebagai suatu struktur formal dan
berkelanjutan yang dibentuk atas suatu kesepakatan antara anggota-anggota (pemerintah
atau non pemerintah) dari dua atau lebih negara yang berdaulat dengan tujuan untuk
mengejar kepentingan bersama para anggotanya.

Dapat disimpulkan bahwa organisasi internasional merupakan kerjasama antar


negara untuk tujuan mencapai kepentingan bersama. Dalam organisasi internasional
terbagi dalam berbagai jenis kategori, konsep dan sebagainnya. Oleh karena itu kelompok
penyaji tertarik membahasa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan organisaasi
internasional agar memudahkan pembaca memahami mengenai organisasi internasional
secara detail.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu organisasi internasional ?
1.2.2 Bagaimana konsep organisasi internasional?
1.2.3 Apa fungsi organisasi internasional ?
1.2.4 Bagaimanakah peran organisasi internasional ?
1.2.5 Apa saja macam-macam organisasi internasional ?
1.2.6 Mengapa organisasi internasional itu penting ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui defenisi organisasi internasional
1.3.2 Untuk memahami konsep organisasi internasional
1.3.3 Untuk mengerti fungsi organisasi internasional
1.3.4 Untuk memahami peran organisasi internasional
1.3.5 Untuk mengetahui macam-macam organisasi internasional
1.3.6 Untuk mengerti pentingnya organisasi internasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Organisasi Internasional


N.A.Maryam Green berpendapat bahwa organisasi internasional adalah organisasi yang
di bentuk berdasarkan suatu perjanjian ketika tiga atau lebih negara menjadi peserta. Boer
Mauna berpendapat bahwa organisasi internasional adalah suatu perhimpunan negara-
negara yang merdeka dan berdaulat yang bertujuan untuk mencapai kepentingan bersama
melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.

Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi internasional merupakan
perhimpunan negara-negara yang dibentuk berdasarkan perjanjian menjadi peserta untuk
mencapai kepentingan bersama.

2.2 Konsep Organisasi Internasional


Pada dasarnya konsep organisasi Internasional itu sendiri dikategorikan menjadi
dua bagian, yaitu :
1. Inter-Governmental Organizations/IGO (Organisasi antar pemerintah) ; anggotanya
merupakan delegasi resmi pemerintah dari suatu negara-negara di dunia. Contoh: PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan WTO (World Trade Organization).
2. Non-Governmental Organizations/NGO (Organisasi non pemerintah); merupakan
kelompok-kelompok swasta di bidang ekonomi, kebudayaan, lingkungan hidup dan
sebagainya. Contoh: WWF (World Wildlife Fund), World Vision, Care International,
dan sebagainya.

2.3 Fungsi Organisasi Internasional


Menurut Clive Archer, secara umum fungsi organisasi internasional dapat dibagi ke
dalam sembilan fungsi, yaitu:

1. Artikulasi dan agregasi : Organisasi internasional berfungsi sebagai instrument bagi


negara untuk mengartikulasikan dan mengagregasikan kepentingannya, serta dapat
mengartikulasikan kepentingannya sendiri. Organisasi internasional menjadi salah satu
bentuk kontak institusionalisme antara partisipan aktif dalam sistem internasional, yaitu
sebagai forum diskusi dan negosiasi.

3
2. Norma : Organisasi internasional sebagai aktor, forum dan instrument yang memberikan
kontribusi yang berarti bagi aktivitas-aktivitas normatif dari sistem politik internasional.
Misalnya dalam penetapan nilai-nilai atau prinsip-prinsip non-diskriminasi.

3. Rekrutmen : Organisasi internasional menunjang fungsi penting untuk menarik atau


merekrut partisipan dalam sistem politik internasional.

4. Sosialisasi : Sosialisasi berarti upaya sistematis untuk mentransfer nilai-nilai kepada


seluruh anggota sistem. Proses sosialisasi pada level internasional berlangsung pada
tingkat nasional yang secara langsung mempengaruhi individu-individu atau kelompok-
kelompok di dalam sejumlah negara dan di antaranya negara-negara yang bertindak pada
lingkungan internasional atau di antara wakil mereka di dalam organisasi. Dengan
demikian, organisasi internasional memberikan kontribusi bagi penerimaan dan
peningkatan nilai kerjasama.

5. Pembuat peraturan : Sistem internasional tidak mempunyai pemerintahan dunia, oleh


karena itu, pembuatan keputusan internasional biasanya didasarkan pada praktek masa
lalu, perjanjian ad hoc, atau oleh organisasi internasional.

6. Pelaksanaan peraturan : Pelaksanaan keputusan organisasi internasional hampir pasti


diserahkan kepada kedaulatan negara. Di dalam prakteknya, fungsi aplikasi aturan oleh
organisasi internasional seringkali lebih terbatas pada pengawasan pelaksanaannya,
karena aplikasi sesungguhnya ada di tangan negara anggota.

7. Pengesahan peraturan : Organisasi internasional bertugas untuk mengesahkan aturan-


aturan dalam system internasional. Fungsi ajudikasi dilaksanakan oleh lembaga
kehakiman, namun fungsi ini tidak dilengkapi dengan lembaga yang memadai dan tidak
dibekali oleh sifat yang memaksa sehingga hanya terlihat jelas bila ada pihak-pihak
negara yang bertikai.

8. Informasi: Organisasi internasional melakukan pencarian, pengumpulan, pengolahan dan


penyebaran informasi.

9. Operasional : Organisasi internasional menjalankan sejumlah fungsi operasional di


banyak hal yang sama halnya seperti dalam pemerintahan. Fungsi pelaksanaan yang
dilakukan organisasi internasional terlihat pada apa yang dilakukan oleh UNHCR yang
membantu pengungsi, World Bankyang menyediakan dana, UNICEF yang melakukan
perlindungan terhadap anak-anak, dan lain sebagainya.

4
2.4 Peran Organisasi Internasional
Organisasi internasional memiliki peran sebagai wadah untuk menggalang kerjasama
dan mencegah intensitas konflik untuk sesama anggota. Selain itu, organisasi internasional
juga merupakan sarana untuk perundingan dan menghasilkan keputusan yang disepakati
bersama dan saling menguntungkan pihak yang terlibat. Organisasi internasional juga
berperan sebagai lembaga yang mandiri dalam melaksanakan kegiatan seperti kegiatan
sosial, kemanusaian dan bantuan pelestarian lingkungan.

Organisasi internasional memiliki peran dalam masalah politik, ekonomi dan sosial.
Dalam isu sosial, organisasi internasional berperan untuk mengamankan dan memelihara
kondisi kerja yang adil dan manusiawi bagi laki-laki, perempuan dan anak-anak di wilayah
anggota organisasi. Selain itu organisasi internasional berperan untuk mempromosikan dan
membantu organisasi Palang Merah yang bertujuan untuk peningkatan kesehatan,
pencegahan penyair dan pengurangan penderitaan di seluruh dunia.

2.5 Macam-Macam Organisasi Internasional beserta Penggolongannya


1. Kegiatan Administrasi
• Organisasi Internasional Antar Pemerintah (Inter-Govermental Organization)
Anggota–anggota organisasi ini berasal dari perwakilan pemerintah negara. Contoh
: PBB, ASEAN, SAARC, OAU, NAM,dls.
• Organisasi Internasional Non Pemerintah (Non-GovermentalOrganization)
Organisasi yang bukanpemerintahan
Contoh : IBF, ICC, Dewan Masjid Sedunia, Dewan Gereja Sedunia, Perhimpunan
Donor Darah Sedunia.

2. Ruang lingkup (wilayah)


• Organisasi InternasionalGlobal : Wilayah kegiatan adalah global (seluruh dunia),
dan keanggotaan terbuka dalam ruang lingkup diberbagai penjuru dunia.
Contoh : PBB/UNO, OKI/OIC, GNB/NAM
• Organisasi InternasionalRegional : Wilayah kegiatan adalah regional, dan
keanggotaan hanya diberikan bagi negara- negara pada kawasan tertentu saja.
Contoh : ASEAN, OAU, GCC, EC, SAARC

5
3. Bidang Kegiatan (Operasional) Organisasi
• Bidang Ekonomi : Organisasi yang bergerak di bidang ekonomi.
Contoh : KADIN Internasional
• Bidang Lingkungan Hidup : Organisasi yang bergerak di bidang lingkungan
hidup.Contoh : UNEP
• Bidang Kesehatan : Organisasi yang bergerak di bidang kesehatan.
Contoh : WHO, IDF.
• BidangPertambangan : Organisasi yang bergerak di bidang pertambangan
Contoh : ITO
• Bidang Komoditi (pertanian dan industri) Organisasi yang bergerak di bidang
komoditi. Contoh : IWTO,ICO
• Bidang Bea Cukai dan PerdaganganInternasional Organisasi yang bergerak di
bidang perdagangan. Contoh : GATT

4. Tujuan dan Luas Bidang Kegiatan Organisasi


• Organisasi Internasional Umum (menyangkut hal-halumum). Tujuan organisasi serta
bidang kegiatannya bersifat luas dan umum, bukan hanya menyangkut bidang tertentu.
Contoh : PBB/UNO, dls.
• Organisasi Internasional Khusus (menyangkut hal-hal khusus). Tujuan organisasi dan
kegiatannya adalah khusus pada bidang tertentu atau menyangkut hal khusus saja. Contoh
: OPEC, dan termasuk organisasi-organisasi khusus dibawah naungan PBB, seperti :
UNESCO, UNICEF, ITU, UPU, dls.

5. Ruang Lingkup Bidang Kegiatan


• Organisasi Internasional : Global Umum. Contoh : PBB/UNO,dls.
• Organisasi Internasional : Global-Khusus.
Contoh : OPEC, ICAO, IMCO, ITU, UPU, UNESCO, WHO, FAO dan ICRC.
• Organisasi Internasional :Regional-Umum.
Contoh : ASEAN, EC, OAS, OAU, SAARC, GCC, Liga Arab, dls.
• Organisasi Internasional : Regional-Khusus.Contoh : AIPO, OAPEC, PATA,dls.

6. Menurut Taraf Kewenangan


• OrganisasiSupra-Nasional
• Organisasi Kerjasama. Contohnya banyak sekali (PBB, ASEAN, OKI, OPEC, dll). Karena
6
semua organisasi internasional dewasa ini adalah didasarkan pada pola kerjasama, bukan
pola supra nasional.

7. Bentuk dan PolaKerjasama


• Kerjasama Pertahanan-Keamanan (collective security), yang adalah disebut
“institutionalizedalliance”.
Contoh : NATO, dls.
• Kerjasama Fungsional (functionalcooperation).
Contoh : PBB, ASEAN, OKI, OPEC, SAARC, OAU, GCC, dls.

8. Fungsi Organisasi
• Organisasi Politikal, yaitu organisasi yang dalam kegiatannya menyangkut
masalah masalah politik dan hubunganinternasional. Seperti halnya ASEAN
yang mencanangkan konsep ZOPFAN.
Contoh : PBB, ASEAN, NATO, ANZUS, SAARC, OAU, Liga Arab, dls.
• Organisasi Administratif (administrative organization), yaitu organisasi yang
sepenuhnya hanya melaksanakan kegiatan teknis secaraadministratif.
Contoh : UPU, ITU, OPEC, ICAO, ICRC, dls.

Macam-Macam Organisasi Internasional


• ASEAN (Association of Southeast Asian)

Association of Southeast Asian atau kerap yang disebut dengan ASEAN,


merupakan organisasi Internasional regional. Organisasi ini merupakan organisasi khusus
negara di Asia Tenggara saja. ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967. Pada
awalnya jumlah anggotanya adalah lima negara, yaitu :

➢ Indonesia
➢ Malaysia
➢ Filipina
➢ Singapura
➢ Thailand.

Namun, pada tahun 2010, jumlah anggota ASEAN menjadi 11 negara, yaitu:
➢ Indonesia

7
➢ Thailand
➢ Filipina
➢ Singapura
➢ Malaysia
➢ Kamboja
➢ Myanmar
➢ Brunei Darussalam
➢ Timor leste
➢ Vietnam.

Tujuan didirikannya ASEAN yaitu:


• Untuk membangkitkan kerja sama dalam berbagi bidang seperti perdagangan, industri,
pertanian.
• Untuk menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara Saling memberi bantuan di
bidang komunikasi, kesehatan, pendidikan dan teknologi.

• PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa)


Perserikatan Bangsa-bangsa atau yang biasa disebut dengan PBB merupakan jenis
organisasi yang mencakup wilayah yang luas. Karena hampir seluruh negara tergabung
dalam organisasinya.PBB resmi didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945, tahun yang sama
ketika Indonesia memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka. Pelopor PBB pada
saat itu adalah Franklin Delano Roosevelt, Presiden Amerika Serikat dan Winston Churcill,
Perdana Menteri Inggris.

• Bank Dunia (World Bank)


Bank Dunia didirikan pada 27 Desember 1945 dan bertugas memberikan bantuan
ekonomi untuk perbaikan dalam usaha-usaha pada bidang industri, pertanian, jalan raya,
dan perhubungan negara-negara di dunia. Bantuan kredit jangka panjang umumnya
diberikan kepada negara-negara berkembang dengan bunga yang rendah.

• APEC (Asia Pasific Economic Cooperation)


Merupakan organisasi internasional yang anggotanya berasal dari Asia Pasifik
bagian selatan yang terdiri dari negara-negara berkembang dengan tujuan agar ada
peningkatan ekonomi negara-negara anggota.

8
• APO (Asian Procutivity Organization)
merupakan organisasi internasional yang bertujuan untuk meningkatkan peranan
produktivitas dan mengembangkan ekonomi serta meningkatkan pekerjaan dalam bidang
khusus seperti pertanian dan industri.

Masih banyak sekali macam organisasi internasional di belahan bumi ini. Macam-
macam organisasi internasional yang lainnya adalah:
1. UN = United Nation = PBB(1945)

2. UNICEF = United Nations International Childrens Emergency Fund (1946), namun


namanya diganti setelah thn1953menjadi:United Nations Children’s Fund.
3. UNESCO = the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(16 November 1945)
4. UNCHR = United Nations Commission on Human Rights(2006)

5. UNHCR = Uited Nations High Commissioner for Refugees (14 Desember1950)

6. UNDPR = The United Nations Division for Palestinian Rights (2 Desember1977)

7. UNSCOP = The United Nations Special Committee on Palestine (May 1947, oleh
11negara)

8. WHO = World Health Organization (7 April1948)

9. IMF = International Monetary Fund (Juli 1944, 180negara)

10. NATO = North Atlantic Treaty Organisation (4 April1949)

11. NGO = Non-Governmental Organizations .Dalam bahasa Indonesia Lembaga


Swadaya Masyarakat – LSM, yg didirikan oleh perorangan atau per-group dan tdk
terikat oleh pemerintah.
12. GREENPEACE (40 negara, dari Europe, State of America, Asia, Africa dan Pacific,
semenjak 1971).
13. AMNESTY International (1961, memiliki sekitar 2,2 juta anggota, dari 150 negara,
organisasi yg membantu menghentikan penyelewengan/pelecehan hak azasimanusia)
14. WWF = the World Wildlife Fund (1985, Memiliki hampir 5 juta pendukung, distribusi
dari lima benua, memiliki perkantoran/perwakilan di 90negara).
15. G8 = Group of Eight, kelompok negara termaju di dunia. Sebelumnya G6 pd thn 1975,
9
kemudian dimasuki oleh Kanada 1976 (Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya,
Amerika Serikat, Kanada dan Rusia (tidak ikut dalam seluruh acara), serta UniEropa.
16. EU = The European Union (27 negara anggota, 1 november1993)
17. DANIDA = Danish International Development Assistance (Organisasi yg memberikan
bantuan kepada negara2 miskin, pengungsi, bencanaalam)
18. ICRC = International Committee of the Red Cross (1863) = Palang Merah, gerakan
bantuan kemanusiaan saat bencana alam atau peperangan.

2.6 Alasan Pentingnya Organisasi Internasional


Perdebatan mengenai pentingnya organisasi internasional dalam hubungan
internasional pada dasarnya sudah selesai. Kebanyakan ahli hubungan internasional setuju
bahwa organisasi internasional itu penting, walau setiap perspektif seperti neorealisme, dan
konstruktivisme memiliki pandangan yang berbeda tentang mengapa organisasi internasional
penting.
1. Neoliberal institusionalis seperti Robert Keohane berpendapat bahwa organisasi
internasional penting untuk membantu negara-negara bekerja sama namun mereka
khawatir akan dikhianati, Robert Keohane menilai bahwa organisasi internasional
mengurangi risiko dikhianati dengan memberikan informasi dan mengeluarkan
peraturan-peraturan yang mengurangi insentif bagi negara-negara untuk mengingkari
persetujuan mereka. Contohnya, WTO dibentuk sebagai organisasi untuk memperlancar
laju perdagangan di dunia dengan cara menginstruksikan negara anggotanya untuk
menurunkan tarif dan juga berperan sebagai semacam pengadilan, jika ada pertikaian
dagang antarnegara anggotanya. Dengan bergabung ke WTO, sebuah negara memberikan
sinyal bahwa negara tersebut setuju dengan ide-ide pasar bebas dan laju perdagangan
dunia tanpa hambatan.
2. Kaum konstruktivis mendiskusikan isu organisasi internasional melalui kacamata
identitas. Ted Hopf, salah satu ahli Konstruktivis ternama, menekankan bahwa
ketertarikan negara untuk bekerja sama bergantung pada kesesuaian identitas dan
kepentingan negara-negara tersebut. Alasannya adalah identitas mendasari reputasi, dan
identitas bisa memberikan alat diagnosa bagi negara-negara untuk aksi apa yang akan
dilakukan negara lain pada akhirnya membantu memberikan semacam kepastian.
Misalnya, negara-negara demokrasi memiliki kesamaan identitas demokrasi, dan karena
itu mereka akan lebih mudah percaya dan bekerjasama dibandingkan antara negara

10
demokrasi dan negara otoriter. Intinya, semakin mirip identitas suatu negara dengan
negara lain, semakin mudah bagi kedua negara tersebut untuk bekerja sama.

Organisasi internasional menjadi penting karena organisasi bisa menyebarkan


norma-norma positif yang menguntungkan kepada negara-negara anggotanya. Marta
Finnemore, misalnya, memberi contoh tentang organisasi para ilmuwan, di mana
ilmuwan-ilmuwan dari negara negara maju bisa menyebarkan norma-norma ilmiah yang
mereka inginkan, sedangkan negara-negara berkembang pun belajar mengadopsi ilmu-
ilmu yang berguna dan membantu perkembangan komunitas ilmiah di negara masing-
masing.

11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi internasional merupakan perhimpunan negara-negara yang dibentuk
berdasarkan perjanjian menjad ipeserta untuk mencapai kepentingan bersama. Banyak
sekali macam organisasi internasional di belahan bumi ini.

Pemikiran untuk mendirikan organisasi internasional dalam membentuk


organisasi internasional merupakan hal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang semakin berkembang sesuai perkembangan zaman, negara-negara melalui
organisasi akan berusaha mencapai tujuan yang menjadi kepentingan bersama dan
kepentingan ini menyangkut bidang kehidupan internasional yang sangat luas karena
bidang-bidang tersebut menyangkut kepentingan banyak negara.

3.2 Saran
Dalam menjalin hubungan internasional harus dibutuhkan organisasi internasional
untuk mempermudah kerjasama dalam mencapai kepenrtingan yang searah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, N. C. (2018). UPAYA INDONESIA DALAM MELINDUNGI WARISAN


BUDAYA (Doctoral dissertation, PERPUSTAKAAN).
Akhyar, Z., Supriadi, A., & Fahlevi, R. KREATIVITAS GURU DALAM MENYUSUN
BAHAN AJAR PKN DI KELAS AKSELERASI SMAN 1 BANJARMASIN. Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan, 7(2), 80-87.
Akhyar, Z., Supriadi, A., & Fahlevi, R. KREATIVITAS GURU DALAM MENYUSUN BAHAN AJAR PKN DI

KELAS AKSELERASI SMAN 1 BANJARMASIN. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 7(2),

80-87.

Setiyono, J. (2017). Kontribusi UNHCR dalam penanganan pengungsi Internasional di Indonesia.

Masalah-Masalah Hukum, 46(3), 275-281.

Yohanes,S. 2009. Organisasi internasional dan bergaining theory. Jurnal sociae polites. Vol X ,nomor 28.

13

Anda mungkin juga menyukai