Anda di halaman 1dari 7

ZAMAN

PENDUDUKAN
JEPANG (1942-
1945)
Kelompok 6 :
1.
2.
Rahmad Gumanti (18042179)
Fadia Onatisya (20052044)
3. Fari Rahma ( 20042012)
4. Jimmi Jannet Siahaan
KARAKTERISTIK ZAMAN
JEPANG
 Kebijakan yang relatif toleran terhadap Angkatan Darat Keenam belas di Jawa juga
menegaskan peran utama pulau ini dalam kehidupan nasional Indonesia setelah tahun 1945.
Jawa jauh lebih berkembang secara politis dan militer daripada pulau-pulau lainnya. Selain itu,
ada implikasi budaya yang mendalam dari invasi Jepang ke Jawa. Dalam administrasi, bisnis,
dan kehidupan budaya, bahasa Belanda dibuang ke bahasa Melayu dan Jepang. Komite
disusun untuk membakukan bahasa Indonesia dan menjadikannya bahasa yang benar-benar
nasional.
 Jepang bertindak sewenang-wenang. Rakyat Indonesia wajib melakukan kerja paksa
(romusha), wajib menanam padi, jagung, dan jarak.
KEBIJAKAN PEGUASA
JEPANG
 Kebijakan yang dilaksanakan Jepang di Indonesia :
 Melarang semua rapat dan kegiatan politik
 Politik Dumping
 Propaganda
 Romusha
 Membentuk badan-badan kerjasama
 Untuk yang pertama kalinya, Jepang melakukan kebijakan politik yaitu melarang semua rapat
dan kegiatan politik. Pada tanggal 20 Maret 1942, jepang mengeluarkan peraturan yang
membubarkan semua organisasi politik dan semua bentuk perkumpulan. Pada tanggal 8
September 1942 dikeluarkan UU no. 2 Jepang mengendalikan seluruh organisasi nasional
KEBIJAKAN PEGUASA
JEPANG
Jepang membentuk badan-badan kerjasama seperti berikut:
1. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
 PUTERA dibentuk dengan tujuan untuk membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual
agar menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mendukung Jepang.
2. JAWA HOKOKAI (Himpunan kebaktian Jawa)
 Jawa Hokokai merupakan organisasi sentral yang anggotanya ada macam-macam profesi
(dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).
DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG TERHADAP
INDONESIA

 1. Dampak Politik

 Masyarakat diizinkan berorganisasi namun hanya untuk kepentingan perang Jepang. Beberapa
organisasi yang berfokus pada kemerdekaan, akhirnya dibubarkan Jepang. Contohnya Putera dan
MIAI. Selama menduduki Indonesia, Jepang memberlakukan sistem pemerintah militer. Seluruh
kegiatan masyarakat hingga ke tingkat rukun tetangga dikendalikan dan diawasi orang Jepang.
 Penduduk setempat akan dibina sedemikian rupa sehingga mempunyai kepercayaan kepada
pasukan-pasukan Jepang. Dengan demikian, gerakan-gerakan kemerdekaan pendudukan setempat
dapat dicegah. Dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia: Masa Prasejarah Sampai Masa Proklamasi
Kemerdekaan (2011), ketika propaganda tak berhasil, tentara Jepang menggunakan kekerasan.
Tenaga rakyat diperas. Yang paling menderita adalah romusha, para pekerja paksa. Kebanyakan
mereka adalah warga desa yang dipekerjakan secara paksa untuk membangun pangkalan militer,
benteng pertahanan, jalan kereta api, dan kepentingan perang lainnya. Mereka bekerja tanpa upah.
Akibatnya banyak yang mati kelaparan. Jika tidak mau bekerja, Jepang akan menyiksa dengan
kejam, tak sedikit yang sampai meninggal.
DAMPAK PENDUDUKAN
JEPANG TERHADAP
INDONESIA
 2. Dampak Sosial dan Ekonomi
 Pemerintah Jepang menyita harta milik Belanda atau harta yang dimodali Belanda. Harta itu
meliputi perkebunan, bank, pabrik, pertambangan, listrik, telekomunikasi, dan perusahaan
transportasi.
 Rakyat yang hidup pada masa pendudukan Jepang sangat menderita. Harta pribadi mereka
diminta untuk membiayai perang Jepang. Jumlah gelandangan bertamabah di kota-kota besar
seperti Batavia, Bandung, Semarang dan Surabaya. Tidak jarang mereka mati kelaparan di
jalan atau bawah jembatan. Pasar gelap tumbuh di kota-kota besar. Akibatnya, barang-barang
keperluan sulit didapatkan dan semakin sedikit jumlahnya. Para perempuan juga dipaksa untuk
melayani tentara Jepang. Mereka disebut Jugun Ianfu atau wanita penghibur yang mengikuti
tentara. Nama resminya adalah teishintai atau barisan sukarela penyumbang tubuh.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai